Anda di halaman 1dari 8

ADAPTASI FIQIH IBADAH TERHADAP ERA MODERN

1
Nia Ramadani, 2 Manara Lutfiah, 3 Mulyana
Prodi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene

ABSTRAK
Di era modern saat ini adaptasi fiqih ibadah merupakan suatu perwujudan upaya dalam menyesuaikan
praktek keagamaan dengan konteks zaman yang terus berubah-ubah dan mengalami kemajuan ini. Di
dalam era modern yang di tandai dengan semakin canggih dan semakin majunya teknologi dan
perubahan sosial, di situ lah terdapat tantangan baru yang dapat mempengaruhi cara umat dalam
pelaksanaan ibadah nya. Oleh sebab itu, para ulama dan tokoh keagamaan lainnya dalam islam
berusaha untuk menginterpretasikan prinsip-prinsip fiqih secara kontekstual agar tetap relevan dengan
perkembangan zaman saat ini. Dalam adaptasi fiqih ibadah ini, menyebabkan sebuah pembaharuan
dimana pembaharuan tersebut terjadi dalam pemahaman terhadap hukum-hukum ibadah yang
mengakomodasi perubahan-perubahan tersebut tanpa mengubah substansi ajaran agama. Tujuan
utamanya adalah mempertahankan essensi ajaran islam sambil menjawab tuntutan zaman modern
serta menjaga kesinambungan ajaran-ajaran islam sembari merespon perubahan-perubahan zaman
yang terus-menerus ini, sehingga umat islam tetap dapat melaksanakan ibadahnya dengan penuh
keyakinan dan relevan dengan kebutuhan hidup masyarakat era modern.
Kata Kunci : Adaptasi, Fiqih Ibadah. Era Modern

PENDAHULUAN
Era modern telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, begitu banyak
keberagaman yang muncul di era modern saat ini namun, dalam menghadapi keberagaman dan
perkembangan zaman yang semakin modern ini, adaptasi fiqih ibadah menjadi suatu kebutuhan
yang sangat diperlukan bagi umat islam. Era digital, perbuatan social dan globalisasi sudah
menghadirkan tantangan-tantangan baru dalam melaksanakan ibadah sehari-hari
Di era modern saat ini, fiqih ibadah bisa di akses tidak hanya melalui buku bacaan nya
secara langsung namun juga bisa kita akses melalui PDF, Web dan situs-situs lainnya, bahkan
di play store sudah banyak sekali di sediakan aplikasi-aplikasi buku fiqih ibadah.Dapat kita
lihat fakta yang terlihat saat ini contoh kecilnya yaitu para mahasiswa, mahasiswa era modern
saat ini sangat malas untuk belajar tentang fiqih ibadah melalui buku, sebanyak apapun buku
yang tersedia di perpustakaan tetap saja para mahasiswa memilih untuk belajar melalui Hp
kemudian men-download beberapa PDF serta mengakses beberapa situs yang dianggap lebih
memudahkan mereka. Namun, tidak semua mahasiswa itu memiliki ketertarikan untuk belajar
melalui HP, karena mereka menganggap bahwa belajar melalui HP akan mengganggu fokus
mereka jika sekiranya ada notif yang masuk, sehingga perhatian mereka akan teralihkan
terhadap notifikasi tersebut.
Dalam tulisan sederhana ini, penulis hanya akan mencoba memfokuskan pembahasan
pada aspek fiqih, dimana di era yang modern ini fiqih ibadah tetap dapat berjalan dan masih
diterima dengan baik dilingkungan masyarakat secara umum. Sekurang-kurangnya ada
beberapa alasan yang mendasari pemilihan tema ini :
Pertama, mengidentifikasi dan menganalisis seberapa pentingnya fiqih ibadah sebagai sarana
pembelajaran bagi diri tiap individu(personal) sehingga seseorang mampu untuk memiliki
sikap spiritual dan religius terutama jika nantinya ada suatu permasalahan menyangkut tentang
ibadah, maka hal tersebut dapat diselesaikan melalui fiqih ibadah. 1
Kedua, Seberapa penting fiqih ibadah di era modern ini, yang seharusnya semakin modern dan
canggihnya teknologi maka semakin berkembang pula fiqih ibadah.

METODE PENULISAN
Penulis dalam hal ini, menggunakan metode kualitatif kepustakaan (Library Research).Metode
kualitatif kepustakaan(Library Research) ini adalah sebuah metode pengamatan dengan cara
mengumpulkan data, memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang
berhubungan dengan apa yang menjadi fokus pembahasan pada artikel ini. Selain itu, penulis
juga mencari referensi melalui artikel, jurnal-jurnal ataupun laporan hasil penelitian terdahulu
yang sebelumnya telah di teliti oleh orang lain.Hingga pada akhirnya, diperolehlah data yang
sudah dianggap kredibel melalui hasil telaah dan eksplorasi dari jurnal,artikel atau sumber
terkait.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A.Pengertian Fiqih
Secara etimologi, kata fiqih berasal dari bahasa arab “alfahmu” yang berarti
pemahaman atau pengetahuan. Sedangkan secara terminologi, fiqih adalah ilmu yang
membahas serta mengacu pada pemahaman yang mendalam terkait hukum dan nash yang
termuat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, berkaitan dengan rukun dan syarat-syarat sah
tentang peng-Hambaan diri manusia terhadap Sang Pencipta. 2
Adapun beberapa ulama yang mendefinisikan fiqih, yaitu sebagai berikut :
1. Ulama-Ulama Hanafiah

1Widyanto Anton, Pengembangan fiqh di zaman modern, Volume X, No.2, Februari 2011
2Dikutip dari website Kabar Harian, Fiqih Ibadah : Definisi, Prinsip, hingga Dalilnya ( 13 April 2022 ).
https://kumparan.com/kabar-harian/fiqih-ibadah-definisi-prinsip-hingga-dalilnya-1xsFmTe33LO, Diakses pada
tanggal 29 Maret 2024.
“Ilmu yang membahas tentang segala hak dan kewajiban serta yang berhubungan
dengan amalan-amalan yang dilakukan oleh para mukallaf”.

2. Abdul Wahab Khallaf


“Fiqih adalah sebuah ilmu pengetahuan yang saling memiliki keterkaitan/berhubungan
dengan hukum-hukum syara’(agama) yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci”.
3. Pengikut Imam Syafi’i
“Ilmu yang menerangkan tentang segala hukum yang saling berhubungan dengan
perbuatan yang dilakukan oleh para mukallaf yang diistimbatkan(dikeluarkan) dari
dalil-dalil terperinci”. 3
4. Abdul Hamid Hakim
“Fiqih adalah ilmu yang berhubungan dengan hukum-hukum syara’ yang dimana
hukum-hukum tersebut diperoleh dengan cara berijtihad”. 4
B. Pengertian Ibadah
Ibadah berasal dari kata arab “Ibadah” jamak lafadz dari “Ibadat” yang memiliki arti
Penghambaan, ketundukan kepatuhan dan pengabdian. Ibadah dapat pula di artikan taat yang
memiliki arti patuh, patuh dan tunduk-setunduknya, artinya mematuhi segala apa yang
diperintahkan oleh Allah Swt. Serta menghindari dan menjauhi segala apa yang dilarang
olehNya. Karena, ibadah memiliki makna asli menghamba, yang diartikan sebagai bentuk
penghambaan diri sebagai manusia di hadapan Allah Swt.5
Beberapa pendapat yang mengemukakan terkait tentang pengertian ibadah, yaitu
sebagai berikut :
1. Ulama Tauhid
a. Ibadah dimaknai sebagai salah satu tujuan utama manusia hidup didunia, sekaligus
sebagai bentuk dan cara manusia dalam berterima kasih kepada Dia yang telah
menciptakan.
b. Ibadah di maknai sebagai sebagai sebuah bentuk meng-Esa kan Allah Swt. Dan
meyakini tidak ada yang menyerupaiNya, Hanya Dia lah Zat yang di mintai
pertolongan.
c. Ibadah di maknai sebagai bentuk upaya untuk menjauhkan diri dari perbuatan
syirik, yaitu menduakan Allah
d. Ibadah artinya pembeda kehidupan ilahiah dengan penganut-penganut agama yang
bukan agama islam dengan orang-orang musyrik.
2. Ulama Tasawuf
a. Ibadah di maknai sebagai suatu perbuatan menepati janji, menjaga diri dari
perbuatan-perbuatan yang dianggap melewati batas syari’at Allah serta bersabar
ketika sedang dilanda musibah.

3 Cantika Yufi, Ilmu Fiqih : Definisi, Ruang Lingkup, Sistematika, dan Perbedaannya Dengan Ushul
Fiqih. https://gramedia.com/literasi/ilmu-fiqih/ Diakses pada tanggal 29 Maret 2024
4 Dikutip dari Artikel Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Alauddin Makassar, Fiqh, Ushul Fiqh Dan

Fiqh Syariah. Link menuju artikel dapat di buka melalui :


https://pai.ftk.uin.alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/225 Diakses pada tanggal 29 Maret 2024
5 Drs.Samin.,M.Pdi, Buku Ajar Fiqh Ibadah : Pengertian Fiqh Ibadah (Kerinci,Jambi : 2020) Hal. 05
b. Beribadah berarti mengharap ridho dari Allah, mengharap pahala dan jaminan
surgaNya serta menghindarkan diri dari SiksaNya.
c. Ibadah dalam artian melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah sebagai
sebuah kewajiban dan Hanya Allah yang berhak disembah, tanpa berharap pamrih
sedikitpun

3. Menurut para fuqaha


a. Ketaatan Hamba Allah yang Mukhallaf yang dikerjakan untuk menggapai ridho
Allah Dan mengharap PahalaNya di akhirat kelak.
b. Ibadah adalah melaksanakan segala hak Allah.
Dari pengertian dan penjelasan diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa ibadah adalah
bentuk ketundukan manusia dihadapan Allah Swt. Yang dilakukan berlandaskan dasar
keimanan yang kokoh dengan melaksanakan segala yang diperintahkan oleh Allah dan
menjauhi segala apa yang dilarang OlehNya, dengan tujuan untuk mengharapkan dan
menggapai ridho Allah, Pahala surga serta AmpunanNya.
Dengan demikian, maka adapun pengertian fiqih ibadah adalah pemahaman para ulama
terhadap nash-nash yang berhubungan dengan ibadah Hamba Allah dengan berbagai bentuk
hukumnya, yang mempermudah pelaksanaan ibadah, baik itu yang bersifat larangan ataupun
perintah maupun pilihan-pilihan yang telah disediakan oleh Allah dan Rasulullah Saw. 6
C. Adaptasi Fiqih Ibadah
Fiqih ibadah di era modern beradaptasi dengan cara melibatkan pemahaman dan
penerapan prinsip-prinsip hukum islam yang disesuaikan dengan konteks yang terjadi pada saat
ini, berikut beberapa cara fiqih ibadah beradaptasi di era modern :
1. Teknologi, Seperti yang kita ketahui bahwa di era modern ini yang sangat berkembang
pesat adalah yang disebut dengan teknologi. Nah, daripada teknologi ini bisa
mendatangkan mudhorat (Kerusakan ) maka, fiqih ibadah beradaptasi dengan
menggunakan teknologi canggih saat ini untuk beribadah. Seperti pada aplikasi
pengingat waktu sholat, yang dimana adzannya akan berkumandang sendiri ketika
waktu sholat telah tiba, selain itu juga ada pengggunaan platform online yang dapat
digunakan untuk mengakses informasi-informasi agama, salah satu contohnya yaitu
jadwal imsakiyah dan adzan magrib yang mungkin bisa saja kita dapatkan diberbagai
platform resmi kemenag.
2. Kesehatan, Penerapan hukum-hukum agama yang memperhatikan aspek kesehatan,
seperti dalam konteks berpuasa, orang yang berpuasa utamanya dibulan ramadhan
maka akan mengurangi resiko terjadinya diabetes dan juga menurunkan berat badan,
serta semua organ pencernaan akan bekerja dengan lebih baik. Selain dalam konteks
berpuasa, tentunya juga dalam konteks sholat berjamaah dan juga haji ditengah-tengah
pabdemi covid-19 yang lalu,Sosial distancing (menjaga jarak) dengan orang lain,
memakai masker dan tidak berdesak desakan merupakan rangkaian cara yang harus

6Drs.Samin.,M.Pdi, Buku Ajar Fiqh Ibadah : Pengertian Fiqh Ibadah (Kerinci,Jambi : 2020) Hal. 7 dan 8
dilakukan masyarakat untuk memutus yang namanya rantai penyebaran covid-19 pada
masa itu.
3. Kesetaraan Gender, Memahami dan menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam
pelaksanaan ibadah. Seperti, memberikan fasilitas sholat yang nyaman bagi perempuan,
dan tentunya juga harus memberikan kesempatan atau fasilitas yang sama kepada laki-
laki sesuai dengan apa yang telah diberikan kepada perempuan. Arti kesetaraan gender
yang dimaksud disini itu, tidak membeda-bedakan antara jamaah perempuan dan
jemaah laki laki dalam hal pelaksanaan ibadah.
4. Lingkungan, Memperhatikan dan mengantisipasi dampak lingkungan dalam
pelaksanaan ibadah, misalnya mengurangi penggunaan sampah plastik seperti kemasan
aqua sekali pakai ketika hari besar umat islam tiba yaitu hari raya idul fitri, yang biasa
nya kita saksikan sangat banyak aqua yang berserakan disekitaran masjid saat sholat
ied telah selesai dilaksanakan.
5. Multikulturalisme, Menghormati dan memahami bahwa kita ini terdiri dari beragam
kebudayaan dan juga kebiasaan dalam menjalankan ibadah serta pengintegrasian nilai-
nilai universal dalam islam.
6. Penggunaan produk-produk halal dalam kehidupan sehari-hari, Fiqih
menenkankan tentang pentingnya untuk selalu mengonsumsi dan menggunakan produk
yang halal dan thoyyib (baik dan bersih) dalam kehidupan sehari hari,sebab fiqih ibadah
selalu mengatur dan membantu umat islam dalam memahami tata cara beribadah yang
benar serta melaksanakannya sesuai ajaran agama islam. Hal tersebut juga tentu berlaku
dalam hal pelaksanaan ibadah-ibadah lainnya seperti haji, zakat dan lain-lain, yang
dimana produk yang digunakan itu harus memenuhi standar kehalalan yang telah
ditetapkan oleh syariat islam.
7. Penggunaan media sosial untuk dakwah, Fiqih ibadah beradaptasi dalam
penggunaan media sosial untuk dakwah dengan cara menyediakan fatwa ataukah
nasehat mengenai tentang mana-mana saja konten yang boleh dan konten yang tidak
boleh dibagikan dimedia sosial, serta bagaimana cara berinteraksi dengan sesama
pengguna media sosial secara etis dan islami.
Adaptasi-adaptasi diatas lah yang akan memungkinkan umat islam untuk selalu
menjalankan ibadah dan prinsip-prinsip agama dalam konteks zaman yang terus berubah-
ubah ini, sehingga akan tetap relevan serta menebarkan manfaat bagi kehidupan modern
saat ini.

D. Pengaplikasian Fiqih Ibadah Di Era Modern


Pengaplikasian fiqih ibadah di era modern mengikut sertakan adaptasi prinsip-prinsip
terkait dengan fiqih islam yang bersifat tradisional dengan konteks dan teknologi yang ada di
era modern saat ini. Artinya, bahwa fiqih islam tradisional mengalami pergeseran posisi oleh
teknologi canggih yang terjadi saat ini. Fiqih ibadah merupakan cabang dari ilmu fiqih yang
memiliki kaitan dengan aturan-aturan dan tata cara dalam melaksanakan ibadah-ibadah umat
islam, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan lain-lain.
Dalam era modern, pengaplikasian fiqih ibadah mempertimbangkan berbagai
perubahan sosial yang terjadi karena canggihnya teknologi serta pengaruh lingkungan yang
mempengaruhi cara umat islam dalam pelaksanaan ibadah. Salah satu contoh pengaplikasian
fiqih ibadah di era modern adalah mengenai hal penentuan waktu sholat. Dalam tradisi islam,
datangnya waktu sholat itu ditentukan berdasarkan perhitungan posisi matahari dan matahari
terbenam, contohnya pada pelaksanaan sholat subuh, untuk mengetahui kapan sholat subuh
bisa dilaksanakan maka kita harus memastikan bahwa posisi matahari belum terbit, dan untuk
pelaksanaan sholat magrib dilakukan ketika posisi matahari terbenam.
Namun, dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini maka banyak umat
islam yang menggunakan aplikasi dan perangkat lunak untuk menentukan waktu sholat dengan
lebih akurat berdasarkan letak geografis mereka. Hal tersebut merupakan salah satu contoh
seperti apa dan bagaimana prinsip-prinsip fiqih tradisional disesuaikan dengan perkembangan
teknologi yang terjadi di era modern, dan tentunya pergeseran tersebut justru dapat
memudahkan umat islam dalam hal melaksanakan ibadah.
Selain dalam konteks penentuan waktu sholat, dalam konteks keuangan juga
pengaplikasian fiqih ibadah di era modern melibatkan prinsip-prinsip ekonomi bisnis islam
dalam mengelola keuangan pribadi, bisnis, dan investasi. Misalnya, pada prinsip riba (bunga)
yang sangat dilarang dalam islam, justru hal tersebut mempengaruhi cara umat islam dalam
memilih produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam hal pelaksanaan ibadah puasa, pengaplikasian fiqih ibadah diera modern juga
mengikutsertakan pertimbangan etika lingkungan dan aspek kesehatan. Misalnya, ada
pertanyaan yang muncul mengatakan bahwa apakah umat islam yang hidup di daerah kutub
atau di daerah dengan periode siang dan malam panjang harus mengikuti waktu puasa di
Mekkah atau mengikuti waktu lokal. Contohnya, dipelosok alaska yang berpuasa sekitar 20
jam, sahur jam 2 pagi dan berbuka di jam 11 malam, di khawatirkan umat islam yang berada
disana tidak akan mampu untuk melaksanakan ibadah puasa apalagi jika ada yang mengidap
penyakit maag, maka situs organisasi Assembly Of Muslim Jurists Of America (AMJA) Di
Barat menyebutkan bahwa : Apabila tidak ada perbedaan waktu atau terdapat jeda yang
terlalu pendek sehingga menyebabkan seseorang tidak memiliki waktu untuk berbuka puasa,
maka ia harus memperkirakan waktu puasanya dengan lokasi negara yang terdekat dengan
tempat ia tinggal atau sesuaikan dengan waktu puasa di Mekkah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa bagaimana fiqih ibadah ini dapat diterapkan dengan tetap mempertimbangkan
perubahan lingkungan dan letak geografis. 7
Pengaplikasian fiqih ibadah diera modern juga mencakup tentang ibadah dalam ruang
virtual, seperti pelaksanaan sholat berjamaah melalui konferensi video atau memanfaatkan
aplikasi dan platform digital yang dapat memudahkan umat islam agar tetap dapat menjalankan
ibadah, terkhusus bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas.
Dengan demikian, pengaplikasian fiqih ibadah di era modern saat ini melibatkan
gabungan prinsip antara prinsip-prinsip fiqih tradisional dengan perkembangan teknologi yang
terjadi saat ini serta faktor lingkunganlah yang menjadi sebab cara umat islam dalam
melaksanakan ibadah-ibadah mereka itu lebih efektif ( lebih mudah ) dan bermakna dalam
konteks zaman yang terus mengalami perubahan dan kemajuan ini.

7Iman Dhania, Berpuasa Di Alaska, Warga Muslim Indonesia Ikuti Waktu Makkah, (11 Mei 2021).
https://www.voaindonesia.com/a/berpuasa-di-alaska-warga-muslim-indonesia-ikuti-waktu-
makkah/5886981.html. Diakses pada tanggal 30 Maret 2024.
PENUTUP

A. Kesimpulan
fiqih ibadah adalah pemahaman para ulama terhadap nash-nash yang
berhubungan dengan ibadah Hamba Allah dengan berbagai bentuk hukumnya, yang
mempermudah pelaksanaan ibadah, baik itu yang bersifat larangan ataupun perintah
maupun pilihan-pilihan yang telah disediakan oleh Allah dan Rasulullah Saw.
Penerapan fiqih ibadah di era modern saat ini yaitu tetap memperhatikan prinsip-prinsip
fiqih tradisional, karena kemajuan teknologi di era modern maka prinsip prinsip fiqih
tradisional akan tergeser namun tidak akan merubah substansi ajaran-ajaran islam.
Fiqih ibadah di era modern harus tetap berjalan secara relevan mengikuti kebutuhan
masyarakat modern, bahkan karena kemajuan teknologi saat ini maka pengaplikasian
fiqih ibadah dianggap lebih memudahkan bagi umat islam.

B. Saran
Kami sadar bahwa dalam penulisan artikel kami ini masih sangat banyak kekurangan
yang kami miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, Oleh sebab itu
kami mohon agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun,
agar kami dapat membuat tulisan lebih baik lagi kedepannya, Dan semoga artikel yang kami
sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pribadi penulis, serta dapat
menambah wawasan terkait tentang pengadaptasian fiqih ibadah terhadap era modern.
DAFTAR PUSTAKA

Cantika, Y. (2021, Maret 13). Ilmu Fiqih : Definisi, Ruang Lingkup, Sistematika Dan Perbedaannya
dengan ushul Fiqh. Dikutip Dari Gramedia.com: https://gramedia.com/literasi/ilmu-fiqih/

Drs, S. (2020). Fiqh Ibadah : Pengertian Fiqh Ibadah. 05.

Drs, S. M. (2020). Fiqh Ibadah : Pengertian Fiqih Ibadah. 7-8.

Fiqh, Ushul Fiqh Dan Fiqh Syariah. (2019, Januari 10). Dikutip Dari Artikel Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Alauddin Makassar: https://pai.ftk.uin.alauddin.ac.id/artikel/detail artikel/225

Fiqih ibadah : Definisi, Prinsip, hingga dalilnya. (2022, April 13). Dikutip Dari Kabar Harian:
https://kumparan.com/kabar-harian-fiqih-ibadah-definisi-prinsip-hingga-dalilnya-
1xsFmTe33LO

Iman, D. (2021, Mei 11). Berpuasa Di Alaska, Warga Muslim Indonesia Ikuti Waktu Makkah. Dikutip
Dari voa indonesia.com: https://www.voaindonesia.com/a/berpuasa-di-alaska-warga-
muslim-indonesia-ikuti-waktu-makkah/5886981.html

Widyanto, A. (2011, Februari 2). Pengembangan fiqih di zaman modern. Volume X, No.02, Februari
2011, 02.

Anda mungkin juga menyukai