Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

MAKALAH
KINERJA SALAH SATU LEMBAGA NEGARA (LEMBAGA EKSEKUTIF,
LEMBAGA LEGISLATIF, ATAU LEMBAGA YUDIKATIF) DI ERA
REFORMASI

NAMA: RIYO ANAS

NIM : 051118071

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Negara republik indonesia mengenal adanya lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan
yudikatif dalam UUD 1945 dengan melaksanakan pembagian kekuasaan (distribution of
power) antara lembaga-lembaga negara. Kekuasaan lembaga-lembaga negara tidaklah di
adakan pemisahan yang kaku dan tajam, tetapi ada koordinasi yang satu dengan yang
lainnya. Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan teori trias
politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang
yang memiliki kedudukan sejajar Ketiga bidang tersebut yaitu:
1. Legislatif bertugas membuat undang undang. Bidang legislatif adalah Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
2. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Bidang
eksekutif adalah presiden dan wakil presiden beserta menteri-menteri yang
membantunya.
3. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang Adapun unsur
yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan ini dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apa saja tugas dan fungsi Lembaga Legislatif?
b. Apa saja tugas dan fungsi Lembaga Eksekutif?
c. Apa saja tugas dan fungsi Lembaga Yudikatif?

c. Tujuan Penulisan
Selain dari bagian Tugas 2 Mahasiswa Universita Terbuka Prodi Ilmu Pemerintahan
Mata Kuliah Sistem Politik Indonesia (ISIP4213), Penulisan Tugas ini bertujuan untuk
menambah wawasan kita terhadap pengetahuan tentang Kinerja dan Upaya Para
Petinggi Negara dalam menjalankan tugasnya bagi Masyarakat Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Lembaga Legistlatif
2.1.1Majelis Permusyawaratan Masyarakat (MPR)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga legislatif bikameral yang
merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sebelum
Reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam
lima tahun di ibu kota Negara
MPR adalah majelis yang merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia Karena
merupakan sebuah majelis, maka kekuasaan MPR, kewenangan-kewenangan MPR baru
muncul ketika semua anggota-anggotanya berkumpul dan bersidang (dalam majelis) Menurut
UUD 1945 hasil amandemen, anggota MPR terdiri seluruh anggota DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat) dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah) yang dipilih rakyat melalui Pemilu Ketentuan
tentang keanggotaan MPR ini diatur dalam UU No. 23 Tahun 2003 tentang susunan dan
kedudukan MPR, DPR, DPD.
Keanggotaan MPR dulu terdiri dari:
a. Seluruh Anggota DPR
b. Utusan golongan, berasal dari organisasi kemasyarakatan
c. Utusan daerah, berasal dari tokoh-tokoh daerah yang dipillih DPRD Provinsi dan di
rekomendasikan oleh Gubernur.
d. TNI/POLRI
Sedangkan Keanggotaan MPR pada masa reformasi saat ini:
MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan Presiden. Jumlah anggota MPR periode
2019-2024 adalah 711 orang yang terdiri atas 575 Anggota DPR dan 136 Anggota DPD. Masa
jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang
baru mengucapkan sumpah/janji.
A. MPR memiliki fungsi dan wewenang sebagai berikut:
• Mengubah dan menetapkan UUD
• Melantik presiden dan wakil presiden
• Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
• Memilih wakil presiden ketika terjadi kekosongan jabatan wakil presiden
• Memilih presiden dan wakil presiden dan dua partai yang memiliki suara terbanyak,
maka kedua partal tersebut berhak mengusulkan calon presiden dan wakil presiden
yang baru.
B. Hak dan Kewajiban Anggota MPR
1. Hak Anggota MPR
• Mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
• Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan.
• Memilih dan dipilih.
• Membela diri
• Imunitas
• Protokoler
• Keuangan dan administrative.
2. Kewajiban Anggota MPR
• Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.
• Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
menaati peraturan perundang-undangan.
• Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan
• Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
• Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
C. Sidang MPR
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara. Sidang MPR sah
apabila dihadiri:
• Sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul DPR untuk
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
• Sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan
UUD
• Sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR sidang-sidang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai