Anda di halaman 1dari 8

TOURISM GEGRAPHY

Muh. Sabil Iksan_Pendidikan Geografi ICP


220109510005

Mendeskripsikan Bagaimana Kelebihan Dan Kekurangan Dari Objek


Wisata Yang Berada Di Jeneponto berdasarkan video yang ditonton :
1. Desa Wisata Kassi

Desa Kassi, yang berada di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto,


Sulawesi Selatan, telah dipilih sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata
Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.
Terletak di daerah pegunungan Kabupaten Jeneponto, Desa Kassi memiliki
karakteristik sebagai daerah pertumbuhan agro yang subur, didukung oleh
tingginya curah hujan, yang sangat cocok untuk pengembangan wisata agro.
Desa Kassi, juga dikenal dengan sebutan 'Butta Panggallarrang' (sebuah
gelar yang diberikan), telah berkembang menjadi destinasi wisata yang tidak
hanya menawarkan pengalaman agro, tetapi juga aspek-aspek religi, budaya,
kuliner, dan kesenian.
Kelebihan Desa Wisata Kassi Jeneponto:
 Agrowisata yang Menarik:Desa Kassi menawarkan wisata agro yang
menarik, di mana pengunjung dapat belajar tentang budidaya tanaman
hortikultura, seperti tomat, dan mencoba berbagai aktivitas seperti
memetik tomat dan menanam sayur.
 Pemandangan Alam yang Indah: Desa Kassi dikelilingi oleh
pemandangan alam yang indah, seperti pegunungan, sawah, dan air
terjun. Pengunjung dapat menikmati udara segar dan suasana pedesaan
yang tenang.
 Budaya dan Kesenian yang Unik: Desa Kassi memiliki budaya dan
kesenian yang unik, seperti Tari Panggallarrang dan Musik Tradisional.
Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan budaya dan belajar tentang
tradisi masyarakat setempat.
 Kuliner yang Lezat:Desa Kassi menawarkan kuliner khas yang lezat,
seperti Coto Makasar, Ayam Goreng Bumbu Rica-Rica, dan Kue
Cucur. Pengunjung dapat mencicipi berbagai hidangan tradisional dan
menikmati cita rasa lokal.
Kekurangan Desa Wisata Kassi di Jeneponto:
 Aksesibilitas yang Sulit: Desa Kassi terletak di daerah pegunungan,
sehingga aksesibilitasnya cukup sulit. Pengunjung harus melewati jalan
yang berkelok-kelok dan tidak beraspal.
 Promosi yang Terbatas: Promosi Desa Wisata Kassi masih terbatas,
sehingga belum banyak wisatawan yang mengetahui tentang desa ini.
Perlu upaya yang lebih gencar untuk mempromosikan desa wisata ini
kepada wisatawan.
Desa Wisata Kassi di Jeneponto menawarkan berbagai keunggulan,
seperti pengalaman agrowisata yang menarik, panorama alam yang
memukau, kekayaan budaya dan kesenian yang istimewa, hidangan kuliner
yang menggugah selera, serta keramahan penduduk yang menyenangkan.
Namun, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti
kendala aksesibilitas yang sulit, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya
promosi yang memadai. Meskipun begitu, potensi Desa Wisata Kassi untuk
menjadi destinasi wisata yang diminati sangatlah besar. Dengan
pengembangan infrastruktur yang lebih baik dan upaya promosi yang lebih
intensif, Desa Wisata Kassi dapat menarik minat lebih banyak wisatawan
dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.
2. Wisata KiteSurfing Jeneponto
Kitesurfing di Jeneponto, Sulawesi Selatan, telah menjadi tujuan
populer bagi para penggemar olahraga ini. Daerah ini terkenal dengan angin
konsisten dan kuat dari Mei hingga Oktober, sangat cocok untuk kitesurfing.
Aktivitas ini berpusat di Batikite Resort, yang dianggap sebagai salah satu
lokasi kitesurfing terbaik di dunia.
Kelebihan wisata kitesurfing Jeneponto:
 Kondisi angin yang ideal: Pantai Mallasoro di Jeneponto terkenal
dengan anginnya yang kencang dan konsisten, yang menjadikannya
tempat yang ideal untuk kitesurfing. Hal ini memungkinkan para
kitesurfer untuk menikmati sensasi meluncur di atas air dengan mudah
dan menyenangkan.
 Pemandangan yang indah: Pantai Mallasoro memiliki pemandangan
yang indah dengan hamparan laut biru yang luas, pasir putih yang
bersih, dan pepohonan kelapa yang rindang. Pemandangan ini semakin
memukau dengan adanya pulau-pulau kecil yang terletak di lepas
pantai. Keindahan alam ini menjadi daya tarik tambahan bagi para
wisatawan yang ingin menikmati kitesurfing di Jeneponto.
 Harga yang terjangkau: Biaya wisata kitesurfing di Jeneponto
tergolong relatif terjangkau dibandingkan dengan tempat wisata
kitesurfing lainnya di Indonesia. Hal ini membuat Jeneponto menjadi
pilihan yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati
kitesurfing dengan budget yang terbatas.
Kekurangan wisata kitesurfing Jeneponto:
 Akses yang sulit: Pantai Mallasoro terletak di daerah yang terpencil
dan sulit diakses. Para wisatawan harus menempuh perjalanan yang
cukup panjang dari Kota Makassar untuk mencapai pantai ini. Hal ini
bisa menjadi kendala bagi para wisatawan yang ingin berlibur ke
Jeneponto.
 Infrastruktur yang belum berkembang: Infrastruktur di sekitar
Pantai Mallasoro masih belum berkembang dengan baik. Jalanan
menuju pantai masih belum beraspal dan penerangan jalan di malam
hari masih minim. Hal ini bisa membuat para wisatawan merasa tidak
nyaman dan kesulitan untuk mengakses pantai.
 Keamanan: Kitesurfing di Jeneponto terancam ditutup permanen
karena polemik yang terjadi antara pengelola resort dan petani rumput
laut setempat. Petani rumput laut mengklaim bahwa aktivitas
kitesurfing mengganggu budidaya rumput laut mereka, yang menjadi
mata pencaharian utama mereka. Pengelola resort telah menawarkan
kompensasi, tetapi petani rumput laut menolak, menganggap bahwa
jumlah yang ditawarkan terlalu besar
Secara keseluruhan, wisata kitesurfing di Jeneponto memiliki banyak
kelebihan yang membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi para
kitesurfer. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa kekurangan yang
perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berlibur ke Jeneponto.

3. Hutan Mangrove Monro-Manro Jeneponto

Hutan Mangrove Monro-Manro Terletak di Kelurahan Monro-Manro,


Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Hutan
Mangrove Monro-Manro di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Indonesia, adalah
sebuah desa wisata yang diketahui memiliki potensi besar dalam pelestarian
lingkungan dan manfaat bagi masyarakat setempat. Rutinitas tahunan
penanaman mangrove di pantai Monro-Manro telah menjadi bagian dari
upaya pelestarian lingkungan, membantu melindungi pesisir pantai dari
abrasi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Kelebihan Wisata Hutan Mangrove Monro-Monro Jeneponto:
 Keindahan Alam:Hutan Mangrove Monro-Monro memiliki keindahan
alam yang luar biasa. Pengunjung dapat menikmati pemandangan hutan
bakau yang hijau, air laut yang jernih, dan berbagai jenis flora dan
fauna.
 Udara Segar: Hutan Mangrove Monro-Monro merupakan tempat yang
tepat untuk mencari udara segar. Hutan bakau di kawasan ini mampu
menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga udara
di sekitarnya terasa sejuk dan menyegarkan.
 Pendidikan Lingkungan: Hutan Mangrove Monro-Monro merupakan
tempat yang ideal untuk belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan. Pengunjung dapat mengikuti edukasi tentang flora dan
fauna di hutan bakau, serta belajar tentang upaya pelestarian hutan
mangrove..
Kekurangan Wisata Hutan Mangrove Monro-Monro Jeneponto:
 Akses: Akses menuju Hutan Mangrove Monro-Monro masih tergolong
sulit. Pengunjung harus melewati jalan yang rusak dan berbatu.
 Fasilitas: Fasilitas di Hutan Mangrove Monro-Monro masih tergolong
minim. Jumlah toilet dan tempat duduk masih terbatas, serta belum
tersedia musala atau masjid.
 Sampah: Di beberapa area wisata, masih terlihat sampah yang
berserakan. Hal ini dapat mengganggu keindahan alam dan mencemari
lingkungan.

4. Agrowisata Bonto Lojong Jeneponto


Agrowisata Bonto Lojong di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Indonesia,
adalah sebuah destinasi wisata yang diketahui memiliki potensi besar dalam
pelestarian lingkungan dan manfaat bagi masyarakat setempat. Agrowisata
Bonto Lojong terletak di atas puncak Gunung Bonto Lojong di Desa Ujung
Bulu, Kecamatan Rumbia, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Agrowisata Bonto
Lojong memiliki panorama alam yang indah, asri nan alami serta udara
dingin. Pengunjung dapat melihat keindahan atau merasakan dinginnya
cuaca di pagi hari atau sore hari, menjelang senja.

Kelebihan Agrowisata Bonto Lojong Jeneponto


 Pemandangan alam yang indah dan asri:Agrowisata Bonto Lojong
terletak di atas ketinggian dengan panorama alam yang indah dan asri.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan sawah hijau, pegunungan
yang menawan, dan udara yang sejuk.
 Suasana yang tenang dan damai:Agrowisata Bonto Lojong jauh dari
hiruk pikuk keramaian kota, sehingga menjadi tempat yang ideal untuk
mencari ketenangan dan kedamaian. Pengunjung dapat bersantai di
gazebo, berjalan-jalan di sekitar agrowisata, atau menikmati udara
segar.
 Aktivitas wisata yang beragam: Agrowisata Bonto Lojong
menawarkan berbagai aktivitas wisata yang menarik, seperti:
o Berkemah
o Offroad
o Flying fox
Kekurangan Agrowisata Bonto Lojong Jeneponto
 Akses jalan yang sulit:Akses jalan menuju Agrowisata Bonto Lojong
masih belum memadai. Jalannya berkelok-kelok, licin, dan terjal,
sehingga perlu ekstra hati-hati saat berkendara.
 Fasilitas yang masih terbatas: Fasilitas di Agrowisata Bonto Lojong
masih terbatas, seperti toilet, musala, dan tempat makan.
 Sinyal telepon yang tidak stabil: Sinyal telepon di Agrowisata Bonto
Lojong tidak stabil, sehingga pengunjung perlu berhati-hati saat
menggunakan handphone.
Secara keseluruhan, Agrowisata Bonto Lojong Jeneponto menawarkan
pengalaman wisata yang menarik dengan panorama alam yang indah,
suasana yang tenang, dan beragam aktivitas wisata. Namun, perlu diingat
bahwa akses jalan menuju agrowisata ini masih sulit dan fasilitasnya masih
terbatas.
5. Wisata Kampung Kopi Rumbia

Wisata kampoeng kopi rumbia terletak di 2 dusun,yaitu Dusun Bonto


Masugi Dan Panakkukang.Tepatnya Di Desa Jenetallasa Kecamatan
Rumbia Kabupaten Jeneponto. Kondisi topografi Kampoeng Kopi Rumbia
berada di ketinggian 1000-1400 mdpl yg merupakan kaki/lereng gunung
lompo battang. Keberadaan Kompoeng Kopi Rumbia,dengan "kopi
rumbia"sebagai komoditas unggulan merupakan oase bagi masyarakat
Jeneponto yg di kenal oleh masyarakat luas sebagai sentra produksi kopi
arabika terbaik di Sulawesi . Wisata kampoeng kopi rumbia terletak cukup
strategis,berjarak 130 km (+_3 jam)perjalalan dari Kota
Makassar.sedangkan jarang dari Kota Jeneponto menuju kampoeng kopi
rumbia memakan waktu 55 menit(36 km).
Kelebihan:
 Pemandangan alam yang indah: Kampung Kopi Rumbia terletak di
dataran tinggi dengan pemandangan alam yang indah. Pengunjung
dapat menikmati hamparan sawah hijau, kebun kopi yang asri, dan
udara yang sejuk.
 Budaya kopi yang unik: Kampung Kopi Rumbia memiliki budaya
kopi yang unik. Pengunjung dapat belajar tentang proses penanaman,
pemeliharaan, dan pengolahan kopi. Mereka juga dapat mencicipi
berbagai jenis kopi lokal yang lezat.
 Kuliner yang khas:Kampung Kopi Rumbia memiliki kuliner khas
yang lezat. Pengunjung dapat mencicipi berbagai hidangan tradisional
Sulawesi Selatan, seperti coto Makassar, sop konro, dan pallubasa.
Kekurangan:
 Akses yang sulit: Kampung Kopi Rumbia terletak di daerah yang
terpencil. Akses menuju ke sana cukup sulit dan membutuhkan waktu
yang lama.
 Fasilitas yang terbatas: Fasilitas di Kampung Kopi Rumbia masih
terbatas. Pengunjung mungkin kesulitan menemukan tempat
penginapan, restoran, dan toko yang memadai.
 Harga yang mahal: Harga beberapa barang dan jasa di Kampung Kopi
Rumbia relatif mahal. Hal ini mungkin karena lokasi yang terpencil dan
akses yang sulit.
 Kurangnya informasi: Informasi tentang Kampung Kopi Rumbia
masih minim. Pengunjung mungkin kesulitan menemukan informasi
tentang tempat wisata, aktivitas, dan kuliner di sana.
Kampung Kopi Rumbia adalah tempat wisata yang menarik dengan
banyak kelebihan. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa kekurangan
yang perlu dipertimbangkan sebelum berkunjung ke sana. Jika Anda
mencari tempat wisata dengan pemandangan alam yang indah, budaya kopi
yang unik, dan aktivitas yang beragam, Kampung Kopi Rumbia adalah
pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mengharapkan fasilitas yang lengkap
dan harga yang murah, mungkin Anda perlu mempertimbangkan tempat
wisata lain.

Anda mungkin juga menyukai