Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEMOKRASI
Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Drs. H. A. Nawawi,M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 05
M. Said 23.11.1485
Muhammad Azkia 23.11.1462

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSALAM
MARTAPURA
2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan nama Allah yang banyak meanugrahi nikmat yang besar-besar, puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
dan Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga
dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “DEMOKRASI ” dengan baik dan tepat waktu.

Makalah merupakan karya tulis ilmiah karena di susun berdasarkan kaidah


kaidah ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Kewarganegaraan” Untuk itu, makalah ini disusun dengan memakai bahasa yang
sederhana dan mudah untuk dipahami.

Dan pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
M. Nawawi,M.Si selaku dosen pengajar dan pengampu yang telah memberikan
bimbingan, arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan
baik.

Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna
penyempurnaan makalah ini. Selanjutnya terima kasih kami ucapkan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat
diselesaikan. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan oleh
pembaca dengan baik.

Martapura,08 Mei 2024

kelompok 05

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I (PENDAHULUAN) ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2

BAB II (PEMBAHASAN)............................................................................... 3

A. Pengertian dan Demokrasi .................................................................. 3


B. Prinsip-prinsip Demokrasi .................................................................. 4
C. Bentuk-bentuk Demokrasi .................................................................. 6
D. Ciri-ciri Demokrasi ............................................................................. 8

BAB III (PENUTUP) ....................................................................................... 10

A. Kesimpulan ......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada
awalnya Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari
era reformasi 1998 Sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi.
Meskipun masih terdapat Beberapa kekurangan dan tantangan disana sini.
Sebagian kelompok merasa merdeka Dengan diberlakukannya sistem
domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers Sudah menempati ruang
yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak Menyampaikan
pendapat dan aspirasinya masing-masing. Demokrasi merupakan salah satu
bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan Suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang Dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
Pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan Warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam Perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi socia ekonomi, dan budaya yang
Memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi
di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk
dan Berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan
bahasa, kesemuanya Merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Demokrasi ?
2. Apa saja prinsip-prinsip Demokrasi ?
3. Apa saja bentuk-bentuk Demokrasi ?
4. Apa saja ciri-ciri Demokrasi ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Demokrasi
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip Demokrasi
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk Demokrasi
4. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri Demokrasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan karakteristik Demokrasi


Pengertian Demokrasi. Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani yang
diutarakan di Athena pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya
dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan
hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan
dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
Secara istilah (etimologi) kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani
demokratia yang berarti “rule of the people”, merupakan paduan dari dua
kata, demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam ucapan Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat ke 16)
“democracy is government of the people, by the people, and for the people”,
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pada
kesempatan yang lain, Abraham Lincoln mengatakan “This country, with its
institutions, belongs to the people who inhabit it. Whenever they shall grow
weary of the existing government, they can exercise their constitutional
rights of amending it, or their revolutionary right to dismember or
overthrow it”. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri
dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini
disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
Definisi lain dikemukakan oleh Joseph Scumpeter yang menyatakan
“the democracy method is that institutional arrangement for arriving at
political decisions in which individuals acquire the power to decide by
means of a competitive struggle for the people votes” (Metode yang
demokrasi adalah suatu pengaturan kelembagaan guna mencapai keputusan
politik, dimana setiap individu berusaha mendapatkan kekuasaan untuk
mengambil keputusan lewat kompetisi guna memperoleh suara rakyat).

3
Gaffar mengatakan “democracy relates to the fundamental human
rights, which includes freedom of expression, freedom of belief and freedom
of action. To avoid chaos, in practice, democracy recognizes such values as
responsibility, self discipline, objective, rational, love and care, respect for
others, and acceptance of differences of opinions”. Berdasarkan pendapat
tersebut, demokrasi berkaitan erat dengan hak dasar sebagai manusia,
seperti kebebasan berekpresi, kebebasan dalam keyakinan, dan kebebasan
berperilaku. Nilai-nilai demokrasi harus dilaksanakan atau dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari seperti tanggung jawab, disiplin diri, berpikir
objektif, dan rasional, kasih sayang dan peduli, respek terhadap sesama dan
menerima perbedaan pendapat diantara sesama warga masyarakat.1
Secara fungsional, demokrasi diartikan sebagai nilai kehidupan yang
baik (good society) sebagai pola interaksi sosial dan sebagai kebijaksanaan
publik hasil kompromi dari konflik atau interaksi kepentingan. Demokrasi
sebagai interaksi masyarakat dikonstruksikan oleh Dahl melalui mekanisme
inclusiveness (partisipasi seperti dalam pemilu dan kritik), dan lembaga
toleransi yang membolehkan segala bentuk perbedaan sejauh dimungkinkan
berdasar aturan hukum. Untuk menjamin kejujuran dan keadilan kinerja
inklusivitas dan toleransi, maka prosesnya mempersyaratkan fungsi
transparansi dan efisiensi serta akuntabilitas serta akuntabilitas. Dan
demokrasi sebagai kebijakan publik merupakan produk kesepakatan antara
wakil rakyat di parlemen yang secara berjenjang menapaki badan
kelengkapan DPR, memperdebatkan dan mengkompromikan solusi tepat
bagi mengatasi permasalahan masyarakat dan negara.2
B. Prinsip-prinsip Demokrasi
Bagi suatu negara yang menggunakan sistem demokrasi, ada
beberapa prinsip yang sebaiknya dapat diimplementasikan dengan baik
sesuai dengan konsep prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip tersebut

1
Apiek Gandamana, “MEMAKNAI DEMOKRASI PANCASILA,” t.t.
2
Ekawahyu Kasih, “Pelaksanaan Prinsip- Prinsip Demokrasi Dalam Sistem Politik Di Indonesia
Guna Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” Jurnal Lemhannas RI 6, no. 2
(2018): 49–68.

4
dapat dijadikan pedoman atau sebagai bahan acuan dalam penerapan di
lapangan . Hal ini sejalan dengan pemikiran yang dikemukakan Sukarna
sebagaimana diuraikan berikut:
1. Pembagian kekuasaan: kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif
berada pada badan yang berbeda.
2. Pemerintahan Konstitusional
3. Pemerintahan berdasarkan hukum: Hukum yang tertinggi,
persamaan dimuka hukum, dan persamaan sosial
4. Pemerintahan mayoritas
5. Pemerintahan dengan diskusi
6. Pemilihan umum yang bebas
7. Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya;
8. Manajemen terbuka: ikut sertanya rakyat dalam pemerintahan,
pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat, dukungan rakyat
terhadap pemerintah, pengawasan rakyat terhadap pemerintah
9. Pers yang bebas
10. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
11. Perlindungan terhadap hakhak azasi manusia
12. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
13. Pengawasan terhadap administrasi negara
14. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik
masyarakat dan kehidupan politik pemerintah
15. Kebijaksanaan negara dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa
paksaan dari badan lain
16. Penempatan pejabat-pejabat dalam pemerntahan dengan merit
system bukan spoil system
17. Penyelesaian perpecahan secara damai atau secara kompromi
18. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu,
seperti: kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan dari
rasa takut, dan kebebasan dari pada kebutuhan
19. Konstitusi /Undang-undang Dasar yang Demokratis

5
20. Persetujuan.

Keduapuluh prinsip terebut secara ideal harus berhubungan erat satu


sama lain untuk menciptakan image demokrasi yang sempurna. Dengan
dilaksanakannya prinsip-prinsip demokrasi sesuai dengan acuan yang
dikemukakan tadi akan memungkinkan suatu sistem pemerintahan yang
menjamin dan mengedepankan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan
pemerintahan yang dibinanya.

Sebagai contoh demokrasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya


pembagian kekuasaan. Oleh karena itu akan sukar disebut demokrasi
apabila partai politik hanya satu, mengingat rakyat tidak memiliki pilihan
lain kecuali memilih partai yang satu itu. Dengan gambaran seperti itu,
pemilihan umum yang bebas menjadi tidak ada sehingga menyebabkan hak
azasi manusia antara lain untuk menyatakan pemikiran dan sikapnya
menjadi tidak terakomodasi dengan baik.

Di samping itu, walaupun ada pemilihan umum yang bebas, tetapi


jika tidak ada persamaan di muka hukum yaitu adanya diskriminasi dalam
perlakuan terhadap masyarakat atau warga negara di muka pengadilan maka
hal ini akan memberi image bahwa dalam negara itu demokrasinya belum
tegak sebagaimana mestinya.3

C. Bentuk-bentuk Demokrasi
1. Demokrasi representatif
Adalah sistem perwakilan politik di mana warga negara
memilih para perwakilan mereka untuk mewakili kepentingan dan
aspirasi mereka dalam pengambilan keputusan politik. Dalam
demokrasi representatif, warga negara memberikan suara mereka
dalam pemilihan umum untuk memilih para anggota parlemen,
dewan kota, atau lembaga legislatif lainnya. Para perwakilan yang
terpilih ini akan menjadi pengambil keputusan yang mewakili suara

3
Agus Dedi, “IMPLEMENTASI PRINSIP- PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA” 7 (2021).

6
rakyat dan bertanggung jawab dalam membuat kebijakan publik.
Prinsip dasar dalam demokrasi representatif adalah bahwa
keputusan politik diambil oleh para perwakilan yang dipilih secara
demokratis, bukan secara langsung oleh rakyat secara keseluruhan.
2. Demokrasi langsung
Adalah bentuk demokrasi di mana warga negara secara
langsung terlibat dalam pengambilan keputusan politik tanpa
melalui perwakilan. Dalam demokrasi langsung, warga negara
memiliki kesempatan untuk memberikan suara secara langsung
dalam pemungutan suara atau referendum untuk menentukan
kebijakan atau mengubah undang-undang. Keputusan yang diambil
didasarkan pada mayoritas suara rakyat. Model ini memungkinkan
partisipasi langsung warga negara dalam proses pengambilan
keputusan dan memberikan mereka kontrol langsung atas kebijakan
publik. Demokrasi langsung sering kali diterapkan dalam skala yang
lebih kecil, seperti dalam pemilihan kepala desa atau dalam
pengambilan keputusan lokal tertentu.
3. Demokrasi partisipatif
Adalah konsep yang menekankan kolaborasi antara
pemerintah dan masyarakat sipil dalam pembuatan kebijakan dan
pengambilan keputusan politik. Dalam demokrasi partisipatif,
masyarakat sipil, termasuk organisasi nonpemerintah, kelompok
masyarakat, dan individu, memiliki peran aktif dalam proses
pengambilan keputusan. Mereka tidak hanya menjadi penerima
kebijakan, tetapi juga berpartisipasi dalam menyusun,
mempengaruhi, dan mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Melalui dialog, konsultasi publik, forum diskusi, atau mekanisme
partisipatif lainnya, demokrasi partisipatif memungkinkan warga
negara untuk memberikan masukan, mengajukan usulan, dan
berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan kebijakan
yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi mereka.

7
Perbedaan antara ketiga bentuk demokrasi ini terletak pada tingkat
partisipasi dan peran warga negara dalam pengambilan keputusan politik.
Demokrasi representatif menggunakan perwakilan politik, demokrasi
langsung memberikan partisipasi langsung rakyat, sedangkan demokrasi
partisipatif mengutamakan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat
sipil. Semua bentuk demokrasi ini memiliki kelebihan dan tantangan
masing-masing, dan penerapannya dapat bervariasi tergantung pada konteks
politik, budaya, dan sistem.4

D. Ciri-ciri Demokrasi
Karakteristik Demokrasi ada 8 yaitu :
1. Keterlibatan Rakyat
Demokrasi melibatkan partisipasi politik dari warga negara.
Rakyat memiliki hak untuk memberikan suara, terlibat dalam proses
pemilihan, dan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik.
2. Kebebasan Berpendapat
Demokrasi memastikan kebebasan berpendapat dan
kebebasan berekspresi bagi warga negara. Individu memiliki hak
untuk menyuarakan pendapat mereka, mengkritik pemerintah, dan
terlibat dalam diskusi publik.
3. Pemilihan Umum
Demokrasi menggunakan pemilihan umum sebagai
mekanisme untuk memilih para pemimpin politik dan perwakilan
rakyat. Pemilihan umum dilakukan secara teratur dan adil, di mana
warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia
Demokrasi melindungi hak asasi manusia sebagai prinsip
dasar. Hak-hak dasar seperti kebebasan beragama, kebebasan

4
Alifa Ulfiyyati dkk., “DEMOKRASI: TINJAUAN TERHADAP KONSEP, TANTANGAN, DAN PROSPEK
MASA DEPAN,” Advances In Social Humanities Research 1, no. 4 (2 Juni 2023): 435–44,
https://doi.org/10.46799/adv.v1i4.48.

8
berbicara, hak persamaan, hak kebebasan berekspresi, dan hak
privasi dihormati dan dilindungi oleh hukum.
5. Kekuasaan Terbatas dan Terbagi
Demokrasi menerapkan prinsip pemisahan kekuasaan untuk
mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Kekuasaan politik dibagi di
antara lembagalembaga pemerintahan yang berbeda, seperti
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
6. Pengawasan Publik
Demokrasi mendorong adanya pengawasan publik terhadap
pemerintah. Media independen, lembaga masyarakat sipil, dan
mekanisme transparansi digunakan untuk memantau kegiatan
pemerintah dan mendorong akuntabilitas.
7. Hukum dan Hakim yang Independen
Demokrasi menekankan pentingnya sistem hukum yang
independen dan hakim yang netral. Ini memastikan perlindungan
hukum yang adil bagi semua warga negara dan menghindari
penyalahgunaan kekuasaan.
8. Penghormatan Terhadap Minoritas
Demokrasi menghormati hak-hak minoritas dan memastikan
bahwa pandangan mereka didengar dan dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan politik. Perlindungan hak minoritas adalah
aspek penting dari demokrasi yang inklusif.5

5
Ulfiyyati dkk., “DEMOKRASI.”

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara istilah (etimologi) kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani
demokratia yang berarti “rule of the people”, merupakan paduan dari dua
kata, demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam ucapan Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat ke 16)
“democracy is government of the people, by the people, and for the people”,
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Bagi suatu negara yang menggunakan sistem demokrasi, ada
beberapa prinsip yang sebaiknya dapat diimplementasikan dengan baik
sesuai dengan konsep prinsip-prinsip demokrasi.
Bentuk-bentuk Demokrasi ada 3 yaitu :
1. Demokrasi Representatif
2. Demokrasi Langsung
3. Demokrasi Partisipasif

Ciri-ciri Demokrasi

1. Keterlibatan Rakyat
2. Kebebasan berpendapat
3. Pemilihan Umum
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia
5. Kekuasaan Terbatas dan Terbagi
6. Pengawasan Publik
7. Hukum dan Hakim yang Independen
8. Penghormatan terhadap Minoritas

10
DAFTAR PUSTAKA

Culla, Adi Suryadi. “DEMOKRASI DAN BUDAYA POLITIK INDONESIA.”


Sociae Polites 5, no. 23 (2005): 68–79.
https://doi.org/10.33541/sp.v5i23.512.
Dedi, Agus. “IMPLEMENTASI PRINSIP- PRINSIP DEMOKRASI DI
INDONESIA” 7 (2021).
Gandamana, Apiek. “MEMAKNAI DEMOKRASI PANCASILA,” t.t.
Kasih, Ekawahyu. “Pelaksanaan Prinsip- Prinsip Demokrasi Dalam Sistem Politik
Di Indonesia Guna Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.” Jurnal Lemhannas RI 6, no. 2 (2018): 49–68.
Ulfiyyati, Alifa, Ridho Muhamad, Mulki fathur Barri, dan Ilham Sultan Akbari.
“DEMOKRASI: TINJAUAN TERHADAP KONSEP, TANTANGAN,
DAN PROSPEK MASA DEPAN.” Advances In Social Humanities
Research 1, no. 4 (2 Juni 2023): 435–44.
https://doi.org/10.46799/adv.v1i4.48.

11

Anda mungkin juga menyukai