Sumber Dana Yang Berasal Dari Luar Sekolah
Sumber Dana Yang Berasal Dari Luar Sekolah
Keterbatasan fasilitas di sekolah akan sangat berdampak terhadap proses pembelajaran. Untuk itu,
sekolah harus bisa menemukan jalan keluar agar bisa mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana
tersebut. Lingkungan sekolah bisa dilirik untuk maksud tersebut, asalkan guru dan kepala sekolah
benar-benar memahami aspek lingkungan yang dapat dimanfaatkan.
Misalnya dengan memanfaatkan lapangan olahraga desa sebagai tempat untuk olahraga siswa.
Kemudian kebun sayur dan kolam ikan bisa menjadi sumber belajar berupa laboratiroum alam yang
bisa jadi malah lebih menarik dibandingkan ruang laboratorium. Balai desa juga dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan seperti acara perpisahan, pertunjukan para siswa, dan lain-lain.
Keberlangsungan roda Pendidikan di SD sangat bergantung terhadap SDM baik yang berada di SD
maupun luar SD. Adapun SDM yang berasal di SD antara lain:
Pengawas SD
Kepala Dinas Pendidikan
Menteri Pendidikan Nasional
Komite Sekolah
Dewan Pendidikan
C. Dana
Penyelenggaraan Pendidikan SD berasal dari berbagai sumber yaitu sumber dari pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Selain itu, dana pendidikan yang berasal dari orang tua murid/Masyarakat
yang disalurkan melalui komite sekolah yang peruntukkannya sudah dirancang terlebih dahulu.
Dana bantuan operasional dan pemeliharaan sekolah dimanfaatkan untuk pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan. Lalu dari pemerintah pusat ada juga dana BOS atau Bantuan Operasional
Sekolah yang didapat dari subsidi BBM.
Dana BOS sangat populer sekaligus menjadi sorotan masyarakat. Adanya dana BOS tersebut
bertujuan untuk membebaskan biaya Pendidikan bagi siswa yang tidak mampu serta meringankan
bagi siswa lain dalam rangka menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
Adapun yang berhak menerima BOS yaitu semua sekolah mulai jenjang SD sampai SMP, baik sekolah
negeri maupun swasta.
Kegiatan penerimaan siswa baru, mulai dari biaya pendaftaran sampai pendaftaran ulang
serta kegiatan lain
Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti alat-alat tulis, buku inventaris, buku induk siswa,
langganan koran, kopi, gula, dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.
Kegiatan kesiswaan seperti program pengayaan, remedial, kesenian, olahraga, pramuka,
karya ilmiah remaja, palang merah remaja, dan lain-lain
Pembelian buku teks Pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan
Ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil belajar siswa
Perawatan sekolah yang meliputi: perbaikan atap bocor, pengecatan, perbaikan pintu dan
jendela, perbaikan mebeler, dan lain-lain
Langganan daya dan jasa: telepon, air, listrik, jaringan internet, dan lain-lain
Honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer sekolah
Bantuan biaya transprotasi bagi siswa kurang mampu yang menghadapi masalah biaya
transport dari dan ke sekolah
Biaya asrama/pondok dan membeli peralatan ibadah, khusus untuk pesantren salafiyah dan
sekolah keagamaan non Islam
Pengelolaan BOS seperti: penggandaan, ATK, surat menyurat, dan penyusunan laporan
Meskipun banyak yang mengatakan kemauan dan kemampuan adalah modal utama dalam
menjalankan usaha, termasuk penyelenggaraan Pendidikan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
dana sering menjadi kunci utama atas berlangsung atau tidaknya kegiatan.
Untuk mendapatkan pemahaman secara lebih nyata tentang dana atau pembiayaan Pendidikan,
maka harus merujuk apda Standar Pembiayaan yang merupakan Pasal 62 Peraturan Pemerintah
Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pembiayaan Pendidikan berupa biaya operasi, biaya investasi, dan biaya personal
Biaya investasi pada satuan Pendidikan sebagaimaa dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap
Biaya personal sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya Pendidikan yang
harus dikeluarkan peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembalajaran secara teratur dan
berkelanjutan
Biaya operasi satuan Pendidikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 meliputi:
o Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji
o Bahan atau peralatan Pendidikan habis pakai
o Biaya operasi Pendidikan tak langsung berupa biaya air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, transportasi, uang lembur, konsumsi, asuransi,
pajak, dan lain sebagainya