Makalah Modul 12
Makalah Modul 12
DISUSUN OLEH :
MUKHAMMAD EFENDI
(858861836)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan ridho-Nya makalah ini dapat kami
selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-
pihak yang telah membantu demi selesainya makalah ini, semoga amal ibadahnya jadi bekal di
akhirat kelak. Amin!
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
A. Latar Belakang
Guru harus memiliki pemahaman yang mantap tentang sumber daya yang berperan
dalam pendidikan di SD, sehingga mampu menjelaskan secara komprehensif keadaan dan
profil sumber daya di SD.
Potret sumber daya yang di SD berperan penting dalam penyelenggaraan
pendidikan di SD, sehingga guru harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya
dan implikasinya dalam perkembangan dan kemajuan pendidikan di SD.
Untuk menciptakan suasana dan kondisi belajar yang menyenangkan, seorang guru
tidak bekerja sendirian, namun membutuhkan kerja sama dengan rekan guru, kepala
sekolah dan komite sekolah. Guru harus rajin berdialog dengan kepala sekolah agar terjadi
harmonisasi yang dapat menciptakan pendidikan yang bermutu..
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potret sarana dan prasarana SD?
2. Bagaimana potret sumber daya manusia di SD?
3. Bagaimana potret sumber dana di SD?
4. Apa saja yang termasuk sarana dan prasarana di luar SD?
5. Bagaimana gambaran sumber daya yang berasal dari luar SD?
6. Bagaimana gambaran tentang dana sekolah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan potret sarana dan prasarana SD
2. Untuk menjelaskan potret sumber daya manusia di SD
3. Untuk menjelaskan potret sumber dana di SD
4. Untuk menjelaskan sumber daya yang berasal dari luar SD
5. Untuk menjelaskan siapa saja yang termasuk sumber daya manusia di luar SD
6. Untuk menjelaskan tentang dana sekolah
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan referensi bagi pembaca / mahasiswa dalam membuat makalah
2. Bahan rujukan bagi guru/mahasiswa dalam memahami keadaan sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya mencakup berbagai sumber berupa sarana dan prasarana, orang, dan
dana. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 42 menetapkan bahwa sarana dan prasarana yang harus ada pada setiap
satuan pendidikan sebagai berikut:
Sebuah SD yang ideal seharusnya mempunyai sarana dan prasarana belajar yang
lengkap seperti yang dideskripsikan di atas. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Masih
banyak SD yang ruang belajarnya saja tak memenuhi syarat, bahkan menimbulkan
kekhawatiran bagi guru maupun murid, terlebih ketika terjadi hujan lebat atau angin kencang.
Ada juga sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana lengkap, misalnya alat-alat
untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang tersimpan rapi di dalam lemari. Alat-alat
peraga tersebut hampir tak pernah digunakan karena khawatir rusak. Ada juga peta yang
masih tergulung secara rapi dan berdebu dan mengindikasikan bahwa peta tersebut hampir
tak pernah digunakan.
Kontras dengan kondisi semacam ini, ada juga Sekolah Dasar yang memanfaatkan
dan menata buku-buku tersebut secara rapi sehingga menjadi perpustakaan kecil. Anak-anak
secara bergiliran menjadi petugas perpustakaan. Koleksi buku pun terus bertambah baik
karena mendapatkan sumbangan dari orang tua maupun karena ada buku baru yang memang
dibeli sekolah.
Berdasarkan uraian kasus di atas, tak bisa dipungkiri bahwa peran sarana dan
prasarana sebagai penunjang aktivitas pembelajaran sangat bergantung pada kreativitas yang
memanfaatkannya, dalam hal ini guru, siswa, dan kepala sekolah. Sarana dan prasarana yang
melimpah tak akan berfungsi sama sekali ketika guru dan siswa tak mau memanfaatkannya
dengan baik.
Akibatnya sarana dan prasarana tersebut akan menjadi barang-barang bekas dan rusak
dengan sendirinya sehingga tak bisa digunakan. Sebaliknya, memiliki sarana dan prasarana
yang terbatas namun mampu memanfaatkannya secara kreatif mampu memerankan fungsi
maksimal sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.
Pada kenyataannya SDM di SD (pendidik dan tenaga kependidikan) terdiri dari guru,
kepala sekolah, dan penjaga sekolah yang juga merangkap sebagai tenaga kebersihan.
Umumnya tenaga administrasi dan pustakawan tak ada di SD. Namun untuk SD Unggulan
tentu jenis-jenis SDM-nya beragam.
Ada SD yang memiliki tenaga perpustakaan, tenaga administrasi, bahkan ada yang
mempunyai tenaga bimbingan. Lalu secara ideal, SD yang mempunyai 6 kelas (kelas 1
sampai 6), tanpa kelas paralel, mempunyai 6 guru kelas, guru pendidikan agama, guru
Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan kepala sekolah.
Namun ada juga sekolah yang masih kekurangan guru, terlebih di daerah terpencil.
Tak jarang ada SD yang hanya mempunyai 2 atau 3 guru. Bahkan ada yang mempunyai 1
guru. Sebenarnya sudah ada penelitian yang membahas hal ini yaitu penelitian mulai 1990
sampai 1991 tentang Pengadaan, Pengangkatan, Penempatan, dan Pembinaan Guru Sekolah
Dasar. Berdasarkan penelitian tersebut ternyata jumlah guru SD di Indonesia masih memadai,
namun tidak merata.
Kesenjangan jumlah dan persebaran guru masih ditambah dengan kualifikasi guru SD
yang cukup bervariasi. Meskipun menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menyaratkan kualifikasi minimal guru SD/MI adalah Sarjana (S1 PGSD), namun sekitar 50%
guru SD yang ternyata lulusan di bawah DII PGSD.
Karena perannya yang sangat penting itulah pemerintah sudah menetapkan aturan
melalui PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 38, Ayat 2 bahwa kriteria
untuk menjadi kepala sekolah SD/MID yaitu:
Meskipun banyak yang mengatakan kemauan dan kemampuan adalah modal utama
dalam menjalankan usaha, termasuk penyelenggaraan Pendidikan, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa dana sering menjadi kunci utama atas berlangsung atau tidaknya kegiatan.
Untuk mendapatkan pemahaman secara lebih nyata tentang dana atau pembiayaan
Pendidikan, maka harus merujuk apda Standar Pembiayaan yang merupakan Pasal 62
Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
• Pembiayaan Pendidikan berupa biaya operasi, biaya investasi, dan biaya personal
• Biaya investasi pada satuan Pendidikan sebagaimaa dimaksud pada ayat 1 meliputi
biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap
• Biaya personal sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya Pendidikan
yang harus dikeluarkan peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembalajaran secara
teratur dan berkelanjutan
• Biaya operasi satuan Pendidikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 meliputi:
o Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji
o Bahan atau peralatan Pendidikan habis pakai
o Biaya operasi Pendidikan tak langsung berupa biaya air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, transportasi, uang lembur, konsumsi,
asuransi, pajak, dan lain sebagainya
D. Sarana dan Prasarana dari Luar SD
Misalnya dengan memanfaatkan lapangan olahraga desa sebagai tempat untuk olahraga siswa.
Kemudian kebun sayur dan kolam ikan bisa menjadi sumber belajar berupa laboratorium alam
yang bisa jadi malah lebih menarik dibandingkan ruang laboratorium. Balai desa juga dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan seperti acara perpisahan, pertunjukan para siswa, dan lain-lain.
Di samping sumber daya manusia (SDM) yang ada di SD, SDM, dan lembaga yang
sangat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan SD, meliputi Pengawas SD, Kepala Dinas
Pendidikan, Menteri Pendidikan Nasional, yang semuanya merupakan pejabat pemerintah,
serta Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang anggota-anggotanya merupakan
representasi dari masyarakat yang peduli pendidikan.
1. Pengawas Pendidikan
Pengawas SD adalah “tenaga kependidikan profesional berstatus PNS yang diberi
tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan pendidikan pada sekolah/satuan pendidikan”. Seorang pengawas
SD harus berpengalaman sebagai guru SD minimal 8 tahun atau kepala SD selama minimal 4
tahun. Tugas utama pengawas SD adalah berfungsi sebagai supervisor akademik dan
supervisor manajerial bagi guru dan kepala sekolah.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualifikasi dan kompetensi Pengawas
Satuan Pendidikan, termasuk Pengawas SD sangat heterogen. Pembinaan yang disediakan bagi
para pengawas dianggap belum memadai, sehingga para pengawas banyak yang merasa
ketinggalan dari para guru yang harus di supervisinya. Oleh karena itu, pengawasan yang
dilakukan lebih banyak bersifat teknis administratif.
F. Sumber Dana
Adapun yang berhak menerima BOS yaitu semua sekolah mulai jenjang SD sampai
SMP, baik sekolah negeri maupun swasta.
• Kegiatan penerimaan siswa baru, mulai dari biaya pendaftaran sampai pendaftaran
ulang serta kegiatan lain
• Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti alat-alat tulis, buku inventaris, buku induk
siswa, langganan koran, kopi, gula, dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.
• Kegiatan kesiswaan seperti program pengayaan, remedial, kesenian, olahraga,
pramuka, karya ilmiah remaja, palang merah remaja, dan lain-lain
• Pembelian buku teks Pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan
• Ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil belajar siswa
• Perawatan sekolah yang meliputi: perbaikan atap bocor, pengecatan, perbaikan pintu
dan jendela, perbaikan mebeler, dan lain-lain
• Langganan daya dan jasa: telepon, air, listrik, jaringan internet, dan lain-lain
• Honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer sekolah
• Bantuan biaya transprotasi bagi siswa kurang mampu yang menghadapi masalah
biaya transport dari dan ke sekolah
• Biaya asrama/pondok dan membeli peralatan ibadah, khusus untuk pesantren
salafiyah dan sekolah keagamaan non Islam
• Pengelolaan BOS seperti: penggandaan, ATK, surat menyurat, dan penyusunan
laporan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Supaya guru dalam mengajar memahami keadaan dan kondisi pendukung
penyelenggaraan pendidikan di SD.
2. Guru diharapkan memiliki kepekaan terhadap kemajuan pendidikan di SD meskipun
dengan sarana dan prasarana yang belum memadai.
3. Guru harus memahami sumber dana yang ada di SD.
DAFTAR PUSTAKA
IG.A.K Wardani, dkk. (2023). Persepketif Pendidikan SD. Jakarta.: Universitas Terbuka