Anda di halaman 1dari 6

OBAT DIURETIKA

KELOMPOK 1

INDASARI

Maya fradila serang

Ona kaary

Enggar samal

Tamara hommy

Fanti finanda

Hesti kelilau

Laila Safira heluth

Joan januwarin

A.pengertian diuretik

Diuretik adalah obat untuk membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urine.
Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Diuretik atau
diuretic tersedia dalam bentuk obat minum atau suntik.

B.macam macam diuretik

1. Thiazide

Thiazide bekerja dengan mengurangi penyerapan natrium atau klorida dalam ginjal pada proses
pembentukan urine. Efek thiazide tidak terlalu kuat sehingga Anda cenderung tidak merasakan
peningkatan jumlah urin yang dikeluarkan tubuh.Meski begitu, thiazide dapat merelaksasi
pembuluh darah sehingga obat ini tetap efektif dalam menurunkan tekanan darah.

Contoh diuretik thiazide adalah:

•Indapamide

Bentuk sediaan: tablet

Merek dagang: Natexam, Natrilix SR, Bioprexum plus

Dosis Indapamide

Berikut adalah dosis umum penggunaan indapamide berdasarkan kondisi yang ingin diatasi:

Kondisi: Tekanan darah tinggi (hipertensi)

1,25–2,5 mg 1 kali sehari, untuk obat bentuk tablet biasa. Untuk bentuk tablet lepas lambat,
dosisnya adalah 1,5 mg 1 kali sehari

Kondisi: Edema

2,5 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditambahkan hingga 5 mg setelah 1 minggu jika dibutuhkan.

•Hydrochlorothiazide

Bentuk sediaan: tablet dan kaplet

Dosis Indapamide

Berikut ini adalah dosis umum hydrochlorothiazide berdasarkan kondisi yang ditangani:

Kondisi: Edema

Dewasa: 25–100 mg per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 200
mg per hari. Obat dapat dikonsumsi 2 hari sekali atau 3–5 kali dalam seminggu.

Anak usia 2–12 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi Dosis
maksimal 100 mg per hari.

Anak usia <2 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis
maksimal 37,5 mg per hari.

Anak usia <6 bulan: 3 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.

Lansia: 12,5 mg per hari. Dosis dapat ditambahkan sebanyak 12,5 mg jika perlu

Merek dagang: Bisovell Plus, Blopress Plus 16, Coaprovel, Co-Irvell, Co-Telsaril, Co-Diovan,
Dexacap Plus, Hapsen Plus, Hydrochlorothiazide, Irtan Plus, Lodoz, Lorinid Mite, Micardis Plus,
Olmetec Plus, Tenazide
2. Diuretik loop

Diuretik loop bekerja dengan menurunkan penyerapan kalium, klorida, dan natrium pada
lengkung Henle (loop) di dalam ginjal. Hal ini akan meningkatkan pengeluaran air dan garam
melalui urine dalam jumlah yang besar. Contoh diuretik loop adalah:

•Furosemide

Bentuk sediaan: tablet dan suntik

Merek dagang: Diuvar, Edemin, Farsix 40, Furosemide, Lasix, Uresix, Yekasix.

Dosis Furosemide

Furosemide bisa diberikan dalam bentuk obat minum atau suntik, baik suntikan ke dalam otot
(intramuskular/IM) atau ke dalam pembuluh darah (intravena/IV). Berikut adalah dosis umum
penggunaan furosemide berdasarkan bentuk obat dan kondisi yang ingin diobati:

Kondisi: Edema paru akut

Bentuk: Suntik IV

3. Diuretik hemat kalium

Diuretik hemat kalium bekerja dengan meningkatkan volume cairan dan natrium di dalam urine
dengan tetap mempertahankan kadar kalium di dalam tubuh. Contoh diuretik hemat kalium
adalah:

•Amiloride

Bentuk sediaan: tablet

Dosis Amiloride

Dosis amiloride tergantung pada kondisi dan respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut
adalah dosis amiloride berdasarkan tujuan pengobatan:

Tujuan: Mengobati hipertensi

Dosisnya 5–10 mg sehari sekali atau dibagi dalam 2 kali pemberian (per 12 jam)

Tujuan: Menangani gagal jantung kongestif

Dosisnya 5–10 mg sehari sekali atau dibagi tiap 12 jam

Tujuan: Mengatasi edema

Dosisnya 5–10 mg sehari sekali. Jika digunakan dengan obat diuretik atau antihipertensi lain,
dosis dimulai dari 2,5 mg, 1 kali sehari.
Dosis maksimal 20 mg tiap hari.

Tujuan: Mencegah atau mengobati hipokalemia akibat diuretik thiazide

Dosisnya 5–10 mg sehari sekali atau dibagi tiap 12 jam

Merek dagang: Lorinide Mite

•Eplerenone

Bentuk sediaan: tablet

Dosis Eplerenone

Dosis eplerenone bagi setiap pasien dapat berbeda. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan
eplerenone berdasarkan kondisi yang ingin diatasi:

Hipertensi

Dosis awal: 50 mg per hari.

Dosis maksimal: 50 mg 2 kali sehari. Butuh waktu hingga 1 bulan untuk melihat efektivitas obat.

Gagal jantung setelah serangan jantung

Dosis awal: 25 mg per hari.

Dosis lanjutan: dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg per hari dalam 1 bulan pertama. Dosis
akan disesuaikan dengan kadar kalium.

4. Penghambat karbonat anhidrase

Diuretik jenis penghambat karbonat anhidrase bekerja dengan meningkatkan pengeluaran asam
bikarbonat, natrium, kalium, dan air dari ginjal. Contoh diuretik penghambat karbonat anhidrase
adalah:

Acetazolamide

Bentuk sediaan: tablet

Merek dagang: Cendo Glaucon, Glauseta

Dosis Acetazolamide

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Acetazolamide berdasarkan usia pasien dan kondisi
yang dialaminya:

Kondisi: Glaukoma
Dewasa: 250–000 mg per hari. Konsumsi obat perlu dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi
jika dosis per hari di atas 250 mg.

Kondisi: Epilepsi

Dewasa: 250–1.000 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.

Anak-anak: 8–30 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal
750 mg per hari.

Kondisi: Pencegahan penyakit ketinggian atau altitude sickness

Dewasa: 500–1.000 mg per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Obat dikonsumsi
1–2 hari sebelum pendakian hingga 2 hari setelah pendakian. Jika masih ada gejala, konsumsi
obat bisa dilanjutkan hingga lebih dari 2 hari setelah pendakian.

Kondisi: Edema akibat gagal jantung atau efek samping obat lain

Dewasa: 250-375 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Keluhan bengkak pada wanita sebelum menstruasi

Dewasa: 125–375 mg per hari.

5. Diuretik osmotik

Diuretik osmotik meningkatkan jumlah cairan tubuh yang disaring keluar oleh ginjal, sekaligus
menghambat penyerapan cairan kembali oleh ginjal. Contoh obat diuretik osmotik adalah:

•Mannitol

Bentuk sediaan: infus

Merek dagang: Basol M20, Infusan M-20, Mannitol, Osmol, Otsu – Manitol 20

Dosis dan Aturan Pakai Manitol

Manitol akan diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah (intravena/IV). Dokter akan
menentukan dosis dan lama pengobatan sesuai usia, kondisi, dan respons tubuh pasien
terhadap obat.

Berikut ini adalah dosis manitol berdasarkan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Mengurangi tekanan intrakranial atau pembengkakan otak

Dewasa: 1,25 gram/kgBB, melalui infus intravena, dapat diulang setiap 6–8 jam.

Anak-anak: Dosis awal 0,25–1 gram/kgBB. Selanjutnya, 0,25–0,5 gram/kgBB diulang setiap 4–6
jam
Tujuan: Mengurangi tekanan intraokular

Dewasa dan anak-anak: 1,5–2 g/kgBB, sebagai dosis tunggal

Manitol juga dapat digunakan dalam pemeriksaanfungsi ginjal. Dosis dan aturan pakainya akan
ditentukan oleh dokter.

C.Efek Samping Diuretik

Efek samping yang bisa terjadi pada penggunaan diuretik bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung
pada jenis diuretik dan kondisi pasien. Beberapa efek samping yang sering muncul akibat
penggunaan obat diuretik adalah:

Pusing

Sakit kepala

Mulut kering

Kram perut

Kram otot, seperti kedutan di telapak tangan kanan atau kiri

Sembelit atau konstipasi

Diare

Peningkatan kadar asam urat

Penyakit asam urat

Peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia)

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah

Impotensi

Ketidakseimbangan elektrolit, termasuk kalium, natrium, klorida, atau magnesium

Selain itu, penggunaan obat diuretik juga bisa menimbulkan reaksi alergi obat yang bisa ditandai
dengan munculnya ruam kemerahan yang gatal, bengkak di kelopak mata dan bibir, serta sulit
bernapas.

Anda mungkin juga menyukai