Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling
cost-effective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 juta
kematian tiap tahunnya. Imunisasi program terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi
tambahan, dan imunisasi khusus. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan
imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu
tahun, sedangkan imunisasi lanjutan diberikan pada anak usia bawah dua tahun
(baduta), anak usia sekolah dasar dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi
Campak/MR lanjutan diberikan pada anak usia 18 bulan sampai 24 bulan.
Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin
terjaganya tingkat imunitas pada anak baduta dan anak usia sekolah. Vaksin
campak memiliki efikasi kurang lebih 85%, sehingga masih terdapat anak-anak
yang belum memiliki kekebalan dan menjadi kelompok rentan terhadap penyakit
campak apabila tidak mendapatkan imunisasi lanjutan. Anak dapat mengalami
gangguan penglihatan bahkan menjadi buta. Namun yang lebih ditakutkan adalah
perburukan bahkan hingga kematian (Kemenkes RI, 2019)
Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada
kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis akan
tetapi sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare,
meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini sangat
berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan
3kelompok / herd immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak,
90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka
belum kebal terhadap campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau
terinfeksi virus campak (Kemenkes RI, 2019).
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan secara menyeluruh terhadap kasus
kebidanan pada anak dengan kebutuhan imunisasi sesuai umur
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui data subjektif dan objektif pada anak
b. Mengetahui interpretasi data
c. Mengetahui diagnosa dan masala potensial pada anak
d. Mengetahui kebutuhan segera
e. Mengetahui interfensi
f. Mengetahui implementasi
g. Mengetahui evaluasi
1.3 Manfaat
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan ilmu yang
pernah diterima selama di perkuliahan
b. Manfaat aplikatif
a. Bagi tenaga kesehatan
Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam mengembangkan pelayanan
kesehatan asuahan kebidanan pada anak dengan imunisasi
b. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam memberi
pelayanan imunisasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Imunisasi


2.1.1 Definisi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga bila suatu saat
terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, difteri, tetanus, hepatitis B, pertusis,
campak, rubella, polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah
diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang
dapat menimbulkan kecacatan atau kematian
Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu diberikan pada semua
orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit-
penyakit yang berbahaya. Lima jenis imunisasi dasar yang idwajibkan pemerintah
adalah imunisasi terhadap tujuh penyakit yaitu, TBC (Tuberculosis), difteri, tetanus,
pertusis (batuk rejan), poliomyelitis, campak dan hepatitis B
2.1.2 Tujuan Imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah membentuk kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit terutama polio, cacar, gondok, rubella, pertusis, difteri, tatanus,
infeksi Haemophilus dan hepatitis B dengan memberikan vaksin pada bayi (Nurjanah
dkk., 2019). Jadwal pemberian imunisasi pada bayi dimulai dari umur 0 bulan,
Imunisasi DPT dilakukan tiga kali, DPT pertama diberikan saat bayi berusia dua
bulan, DPT kedua saat bayi berusia empat bulan dan DPT ketiga pada saat bayi
berusia enam bulan. Imunisasi polio untuk menghindari anak dari penyakit
kelumpuhan, diberikan tiga kali pada saat bayi berusia dua bulan, empat bulan dan
enam bulan. Imunisasi campak diberikan setelah bayi berusia sembilan bulan.
Imunisasi hepatitis B diberikan dua kali pada saat bayi baru lahir dan usia 1 bulan
Imunisasi harus diberikan pada bayi yang kondisi tubuhnya sehat, tidak
dibenarkan diberikan pada bayi yang sedang menderita penyakit ataupun bayi sedang
menderita panas tinggi. Batas aman suhu badan anak yang akan mendapat imunisasi
harus berkisar 37`C (Achmadi, 2019).
2.1.3 Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan
menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan oleh :
a. Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan
kemungkinan cacat atau kematian.
b. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila
anak sakit, mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa
yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara
(Proverawati : 5-6).

2.2 Konsep Imunisasi Campak


2.2.1 Pengertian
a. Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.
b. Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit campak (morbil/measles). (Kandungan
vaksin campak ini adalah virus yang dilemahkan).
c. (Sebenarnya, bayi sudah mendapat kekebalan campak dari ibunya. Namun
seing bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga
butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Apalagi
penyakit campak mudah menular dan anak yang daya tahan tubuhnya
lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan virus Morbili
ini. Namun, untungnya campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi,
sekali terkena campak, setelah itu biasanya tidak akan terkena lagi).
3. Pemberian Imunisasi
Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah 2 kali.
4. Usia Pemberian Imunisasi
Imunisasi campak diberikan 1 kali pada usia 9-11 bulan, dan imunisasi campak
lanjutan diberikan pada usia 18-24 bulan dan dianjurkan pemberiannya sesuai
jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia bayi 9 bulan,
penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai usia 12 bulan
anak belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan ini anak
harus diimunisasi MMR (Measles Mumps Rubella).
5. Dosis dan Cara Pemberian Imunisasi
a. Sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus di larutkan dengan
pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut
b. Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas.
(UNICEF)
6. Efek Samping Imunisasi
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisiasi. Mungkin terjadi demam ringan
dan terdapat efek kemerahan/bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari
ke 7-8 setelah penyuntikan. Kemungkinan juga terdapat pembengkakan pada
tempat penyuntikan.
7. Kontra-Indikasi Imunisasi
Kontra-indikasi pemberian imunisasi campak adalah anak:
a. Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam.
b. Dengan penyakit gangguan kekebalan.
c. Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan.
d. Dengan kekurangan gizi berat.
e. Dengan penyakit keganasan
f. Dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur, kanamisin dan eritromisin
(antibiotik).
2.1
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK “H” DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI


POSYANDU KASIN TANGGAL 06 MEI 2024

Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2024


Jam : 09.30 WIB
Tempat : Posyandu Kasin

I. Identifikasi Data Dasar


A. Data Subjektif
1. Biodata
- Anak
Nama : An. H
Anak ke :1
Tanggal lahir/ umur : 17 – 07 – 2023 / 9 bulan 20 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
- Ayah
Nama : Tn. A
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Kasin RT 24
- Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
Alamat : Kasin RT 24
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya dengan sesuai jadwal yang
ditetapkan oleh bidan sebelumnya yaitu imunisasi campak
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin mengimunisasi campak pada anaknya
4. Riwayat Kesehatan
a) Imunisasi, ibu mengatakan:
1. Hepatitis B : 17 – 07 – 2023
2. BCG : 08 – 08 – 2023
3. DPT Combo 1 : 02 – 10 – 2023
4. DPT Combo 2 : 03 – 11– 2023
5. DPT Combo 3 : 22 – 04 – 2024
6. Polio 1 : 19 – 7 – 2023
7. Polio 2 : 02 – 10 – 2023
8. Polio 3 : 03 – 11 – 2023
9. Polio 4 : 04 – 12 – 2023
10. PCV 1 : 03 – 11 – 2023
11. PCV 2 : 03 – 02 – 2024
12. IPV : 22 – 04 – 2024
13. Campak Rubella : ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak pada
anaknya
14. Imunisasi lain : Tidak ada/belum terlaksana
b) Riwayat Penyakit Dulu
Ibu mengatakan anak pernah mengalami batuk, pilek, demam tetapi dapat
sembuh setelah diberikan obat oleh bidan
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan anak tidak sedang mengalami sakit dan dalam keadaan sehat
flu (-), batuk (-), demam (-).
5. Riwayat Kebutuhan Dasar
- Pola Nutrisi : Bayi diberi asi ekslusif sesering mungkin sampai usia 6 bulan
dengan dilanjutkan makan MPASI yang lebih padat tetapi
tidak terlalu keras/masih lembek sebanyak 3-4 kali dengan takaran
per porsi 125 ml
- Pola Istirahat : Bayi tidur 12-16 jam
Jam Siang : 3-4 jam
Jam Malam : 9-12 jam
- Pola Eliminasi : - BAB : 2x/hari dengan konsistensi tekstur padat tapi lunak
dan warnanya coklat/kuning kecoklatan
- BAK : 6-8x/hari dengan warna kuning jernih
- Pola Personal Hygine : Bayi mandi 2x/hari pagi dan sore hari, mengganti
pampers setiap 4 jam dan mengganti baju sebanyak
2-3 kali/hari

B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,5`C
RR : 20x/menit
BB S : 6,5 kg
BBL : 6,3 kg
Status Gizi : Kurang Gizi Tingkat Ringan
PB : 64,5 cm
Lila : 13
LK : 41
2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Inspeksi : normal, simetris, rambut hitam bersih
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Muka : Inspeksi : tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema/bengkak
- Mata : Inspeksi : simetris kanan kiri, sklera putih, pergerakan
normal
Palpasi : konjungtiva merah muda
- Hidung : Inspeksi : simetris, tidak ada secret
- Mulut : Inspeksi : bibir lembab, tidak pucat, tidak ada
labiopalatoschizis
- Telinga : Inspeksi : bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal
- Leher : Inspeksi : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
oedema
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,limfe,
bendungan vena jugularis
- Dada : Inspeksi : tidak ada retraksi dada/kekurangan oksigen
Auskultasi : tidak terdengar ronchi, wheezing
- Abdomen : Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
benjolan abnormal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan,
tidak kembung
Auskultasi : terdengar bising usus sebanyak 15x/menit
- Ekstremitas : Inspeksi : ekstremitas atas : simetris
ekstremitas bawah : simestris

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema

- Genetelia : Inspeksi : alat kelamin perempuan, tidak ada kelainan


- Anus : Inspeksi : ada lubang, tidak ada kelainan

II. Interpretasi Data Dasar


- Diagnosa : An. H usia 9 bulan 20 hari dengan Imunisasi Campak
- Data Subjektif : Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya sesuai
jadwal yang ditetapkan oleh bidan sebelumnya yaitu imunisasi
campak, dengan bayi dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan
- Data Objektif : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 120x/menit
Suhu : 36,5`C
RR : 30x/menit
BBL : 6,3 kg
BBS : 6,5 kg
Status Gizi : Kurang Gizi Ringan
PB : 64,5 cm
Lila : 13
LK : 41
- Masalah : Tidak Ada
- Kebutuhan : Tidak Ada

III. Identifikasi diagnosa Potensial


Tidak Ada
IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi
Tidak Ada
V. Intervensi / Rencana Tindakan
1. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan pada anaknya
2. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak
3. Siapkan alat vaksin campak
4. Suntikkan vaksin campak pada balita secara intramuscular di paha kiri atas
5. Berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml
6. Anjurkan ibu untuk mengompres pada bagian yang sudah di suntikkan jika
bengkak
7. Anjurkan ibu untuk memberikan obat penurun panas apabila mengalami demam
7. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi
8. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai
9. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak
10. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
11. Memberitahu jadwal untuk kunjungan imunisasi selanjutnya

VI. Implementasi / Pelaksanaan


Pada Tanggal : 06 – 05 – 2024 Jam : 09.30
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Nadi : 120x/menit
Suhu : 36,5`C
RR : 30x/menit
BBL : 6,3 kg
BBS : 6,5 kg
Status Gizi : Kurang Gizi Tingkat Ringan
PB : 64,5 cm
Lila : 13 cm
LK : 41 cm
2. Memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak, yaitu suatu upaya untuk
memberi kekebalan secara aktif terhadap virus campak, yang bertujuan untuk
mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9 bulan.
3. Mempersiapkan alat vaksin campak
- Handscoon
- Spuit 0,5 cc
- Spuit 5 cc
- Kapas DTT
- Vaksin Campak dosis 0.5 ml
- Cairan Pelarut 5 ml
- Safety Box
4. Menyuntikkan vaksin campak dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Menyiapkan vaksin dan kapas DTT
b. Menjelaskan prosedur imunisasi pada keluarga
c. Ambil vaksin campak dengan spuit dengan dosis 0,5 ml
d. Mengambil vaksin campak dengan dosis 0,5 ml pada spuit 0.5 cc
e. Menentukan area penyuntikan, yaitu pada paha kiri atas
f. Melakukan antisepsis pada area penyuntikan dengan kapas DTT
g. Menyuntikkan vaksin campak secara intramuscular dengan sudut 180
derajat dan vaksin disuntikkan sampai habis
h. Mencabut jarum setelah proses penyuntikan selesai
i. Membereskan alat vaksinasi.
5. Menganjurkan ibu untuk mengompres pada area suntikkan apabila terjadi bengkak
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan obat penurun panas apabila mengalami
demam
7. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi seperti MPASI
8. Memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai yaitu imunisai
campak
9. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak
10. Menganjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
11. Memberitahu jadwal kunjungan ulang untuk pemberian imunisasi selanjutnya
12. Mendokumentasi hasil imunisasi di buku KIA

VII. Evaluasi
Tanggal : 06-05-2024 Jam : 10.00 WIB
1. Keadaan umum anak baik
Nadi : 120x/menit
Suhu : 36,5`C
RR : 30x/menit
BBL : 6,3 kg
BBS : 6,5 kg
Status Gizi: Kurang Gizi Tingkat Ringan
PB : 64,5 cm
Lila : 13 cm
LK : 41cm
2. Ibu sudah mengerti tentang pentingnya imunisasi campak dan ibu merasa lega
bayinya sudah diimunisasi campak
3. Suntikkan vaksin campak sudah diberikan pada pasien
4. Ibu sudah mengerti untuk mengompreskan area suntikkan apabila terjadi bengkak
5. Ibu sudah mengerti untuk memberikan obat penurun panas apabila bayi
mengalami demam
6. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai
7. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak
8. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
9. Memberitahu jadwal untuk pemberian imunisasi selanjutnya
10. Mendokumentasi hasil imunisasi di buku KIA
BAB IV
PEMBAHASAN

An. H dari Ny. S dan Tn. A pada tanggal 06 Mei 2024 pukul 09.30 WIB datang ke
Posyandu Kasin mengatakan untuk mengimunisasikan campak pada anaknya dengan jadwal
yang sudah diberikan oleh bidan sebelumnya dengan keadaan umum anak baik, nadi :
120x/menit, suhu: 36,5`C, RR: 30x/menit, BBL: 6,3 kg, BBS : 6,5 kg, PB : 64,5 cm, Lila : 13
cm, LK: 41 cm, Status Gizi : Kurang Gizi Tingkat Ringan. Pada tanggal 06 Mei 2024 pukul
09.30 WIB ibu ingin mengimunisasikan anaknya, pada saat di anamnesa ibu mengatakan an.
H tidak ada keluhan ( tidak demam, tidak batuk,tidak pilek). Berdasarkan data objektif
didapatkan pemeriksaan umum baik kesadaran: composmentis, , nadi : 120x/menit, suhu:
36,5`C, RR: 30x/menit, BBL: 6,3 kg, BBS : 6.5 kg, PB : 64,5 cm, Lila : 13 cm, LK: 41 cm,
Status Gizi : Kurang Gizi Tingkat Ringan

Setelah di lakukan anamnesa dan pemeriksaan An. H dengan keadaan sehat dan baik
maka proses imunisasi dapat di lakukan. An. H di imunisasi campak secara SC di bagian
paha kiri atas. hal ini dilakukan karena bayi mengalami status gizi kurang ringan. Sedangkan
pada teorinya imunisasi campak di lakukan secara SC di lengan kiri atas. Berdasarkan kasus
An. H dengan imunisasi campak di temukan kesenjangan antara teori dan praktek lahan .
Lalu memberikan KIE pada ibu yaitu: beri kompres hangat pada bekas suntikan jika bengkak,
memberikan obat penurun panas jika bayi demam. Memberi tahu ibu jadwal imunisasi
selanjutnya, mendokumentasikan hasil imunisasi di buku KIA.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga bila suatu saat
terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, difteri, tetanus, hepatitis B, pertusis,
campak, rubella, polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru.
5.2 Saran
1. Bagi Ibu dan Keluarga
a. Perlu peningkatan pemahaman tentang pentingnya imunisasi, bahaya penyakit
campak dan segera membawa ke petugas kesehatan bila balita mengalami
tanda bahaya.
b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada balita dengan
campak sehingga dapat melakukan penanganan segera terhadap penyakit
campak.

2. Bagi Bidan
a. Diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada imunisasi, khususnya imunisasi campak.
b. Meningkatkan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi campak.

3. Untuk Instituti
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan
prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek sehingga
menghindari kesalahan.
b. Pendidikan
Diharapkan dapat untuk menambah referensi dan memberi masukan secara
konseptual tentang asuhan kebidanan dengan imunisasi campak pada balita.

Anda mungkin juga menyukai