3 Askeb Iud Jazila
3 Askeb Iud Jazila
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak.
Jumlah penduduk di dunia pada bulan Juli tahun 2020 adalah 7.684.292.383 jiwa.
Indonesia adalah negara ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu mencapai
267,026,366 jiwa (CIA World Factbook, 2020). Dengan pertumbuhan penduduk yang
sedemikian cepat dapat menyebabkan berbagai masalah pada masyarakat. Dalam
upaya menanggulangi pertumbuhan penduduk yang cukup cepat, pemerintah
menggalakan program Keluarga Berencana (KB). Keluarga Berencana (KB) adalah
upaya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan,
dan bantuan dalam mewujudkan hakhak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan,
pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia
kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal melahirkan anak, mengatur
kehamilan dan membina ketahanan serta kesejahteraan anak. (Puji Ati dkk., 2019).
IUD atau Spiral adalah salah satu alat kontrasepsi yang direkomendasikan
pada program Keluarga Berencana di Indonesia, merupakan salah satu jenis alat
kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya mencegah kehamilan, terbuat dari
plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan
dimasukan ke dalam rahim melalui vagina, mempunyai beberapa jenis dan lama
pemakaian. Alat kontrasepsi IUD sangat efektif untuk menekan angka kematian ibu
dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk karena tingkat efektifitas penggunaan
sampai 99,4% dan IUD dapat digunakan untuk jangka waktu 3-5 tahun (jenis hormon)
dan 5-10 tahun (jenis tembaga).
Banyak Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi IUD antara lain
adalah usia wanita yang kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilan
dengan memakai pil, usia 20-35 tahun merupakan usia ideal untuk hamil dan
melahirkan, pada tahap ini dianjurkan agar pasangan usia subur yang mempunyai satu
anak untuk memakai cara yang efektif baik hormonal maupun non hormonal, dan usia
diatas 35 tahun mempunyai resiko kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kurun waktu reproduksi muda sehingga dianjurkan untuk
memakai alat kontrasepsi yang efektif seperti IUD.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan secara menyeluruh terhadap kasus
kebidanan pada akseptor KB IUD (Intra Uterine Device)
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui data subjektif dan objektif
b. Mengetahui interpretasi data
c. Mengetahui diagnosa dan masala potensial
d. Mengetahui kebutuhan segera
e. Mengetahui interfensi
f. Mengetahui implementasi
g. Mengetahui evaluasi
1.3 Manfaat
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan ilmu yang
pernah diterima selama di perkuliahan
b. Manfaat aplikatif
a. Bagi tenaga kesehatan
Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam mengembangkan pelayanan
kesehatan asuhan kebidanan pada KB IUD (Intra Uterine Device)
b. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam memberi
pelayanan KB IUD (Intra Uterine Device)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6. Riwayat Ginekologi
a. Sakit kuning : Tidak
b. Pendarahan pervaginam yang tidak diketahui sebelumnya : Tidak
c. Keputihan yang lama : Tidak
d. Tumor (Payudara, Rahim, Indung telur) : Tidak
7. Riwayat Menstruasi
Menarce : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut
Sifat darah : khas menstruasi
Warna : merah
8. Riwayat Pernikahan
Kawin ke - : I (pertama)
Lama perkawinan : 1 tahun
9. Riwayat Persalinan dan Nifas
Tanggal persalinan : 24 maret 2024
Jenis persalinan : spontan
Apakah sedang menyusui : saat ini ibu sedang dalam masa menyusui
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70
Nadi : 83x/menit
Suhu : 36,5`C
RR : 22x/menit
BB : 66 kg
TB : 155 cm
Lila : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Inspeksi : normal, simetris, rambut hitam bersih
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Muka : Inspeksi : tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema/bengkak
- Mata : Inspeksi : simetris kanan kiri, sklera putih, pergerakan
normal
Palpasi : konjungtiva merah muda
- Hidung : Inspeksi : simetris, tidak ada secret
- Mulut : Inspeksi : bibir lembab, tidak pucat, tidak ada
labiopalatoschizis
- Telinga : Inspeksi : bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal
- Leher : Inspeksi : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
oedema
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,limfe,
bendungan vena jugularis
- Dada : Inspeksi : tidak ada retraksi dada/kekurangan oksigen
Auskultasi : tidak terdengar ronchi, wheezing
- Payudara : Inspeksi : simetris, tidak ada pembengkakan/oedema,
putting susu menonjol
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Abdomen : Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
benjolan abnormal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan,
tidak kembung
Auskultasi : terdengar bising usus sebanyak 20x/menit
- Ekstremitas : Inspeksi : ekstremitas atas : simetris
ekstremitas bawah : simestris
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan umum dan fisik ibu
dalam keadaan baik sehingga bisa dilakukan pemasangan KB IUD
2. Menjelaskan ibu mengenai efek samping setelah dilakukan pemasangan KB IUD
yaitu rasa nyeri, keputihan, translokasi.
3. Melakukan pemasangan KB IUD
4. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur pemasangan yaitu dimasukkan ke
dalam rahim
5. Menyiapkan alat untuk pemasangan KB IUD
6. Menjaga privasi ibu dengan menutup ruangan sebelum dilakukan tindakan
7. Melakukan pemasangan IUD
8. Mendekontaminasi alat-alat yang telah digunakan dengan larutan klorin 0.5%
9. Memberikan penjelasan pasca pemeriksaan yaitu cara memeriksa IUD dengan
cara jongkok kemudian meraba benang IUD, menjelaskan bahwa masa pemakaian
IUD hingga 10 tahun
10. Mencatat pada buku KB dan jadwalkan kunjungan ulang pada 1 minggu dari
pemasangan untuk memeriksa keluhan setelah pemasangan IUD, lalu setiap 6
bulan sekali atau jika ada keluhan klien bisa datang sewaktu-waktu ke bidan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny.L usia 22 tahun dengan
Akseptor KB IUD dengan menerapkan manajemen kebidanan, maka penulis akan
membahas serta membandingkan antara teori dan pelaksanaan teori dengan kenyataan
yang terjadi saat memberikan asuhan.Pada pengkajian asuhan kebidanan pada Ny.L usia 22
tahun dengan akseptor KB IUD dilakukan pengumpulan data dasar yaitu subyektif dan
obyektif. Data subyektif meliputi tahun akseptor KB IUD yang ingin melakukan
pemasangan KB IUD. Data obyektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TD 110/70 mmHg, N 83x/menit, RR 22x/menit, S 36,5 ⁰c, Lila 26 cm ,BB 66
kg , siklus menstruasi 28 hari ,lama menstruasi 5 hari dan tidak ada keluhan selama
menstruasi seperti keputihan berlebihan atau nyeri saat mentruasi serta tidak ada riwayat
penyakit penyerta.
5.1 Kesimpulan
Kontrasepsi IUD adalah benda atau alat yang dimasukkan kedalam uterus
dengan tujuan mencegah terjadinya kehamilan yang terbuat dari plastik lentur, dengan
sebagian memiliki lilitan tembaga yang dimasukkan kedalam rahim melalui vagina
dan mempunyai benang. Mekanisme AKDR dimasukkan ke dalam uterus. AKDR
menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi
fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu,
mencegah implantasi telur dalam uterus. Efektivitas Pada umumnya, risiko kehamilan
kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 1 tahun. Efektivitas dapat bertahan lama, hingga
10 tahun. Berdasarkan hasil pembahasan tentang Asuhan Kebidanan Pada Ny.L, Dari
asuhan yang diberikan, tidak ditemukan kesenjangan, baik pada pengkajian sampai
dengan evaluasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa asuhan terhadap tindakan
pemasangan IUD dianggap telah tepat dan benar.
5.2 Saran
1. Bagi Ibu dan Keluarga
a. Perlu peningkatan pemahaman tentang pentingnya penggunaan KB
2. Bagi Bidan
a. Diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada akseptor KB , khususnya KB IUD
b. Meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor KB IUD
3. Untuk Instituti
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan
prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek sehingga
menghindari kesalahan.
b. Pendidikan
Diharapkan dapat untuk menambah referensi dan memberi masukan secara
konseptual tentang asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, Y. T., Adawiyah, A. R., & Agustina, S. (2020). Analisis penggunaan alat
kontrasepsi sebelum dan saat pandemi COVID-19.Jurnal Untuk Masyarakat Sehat
(JUKMAS),4(2), 190-200.
Herawati, D., Rosyada, D. F., Pratiwi, R. D., & Wigati, E. N. (2020). Family
Planning Services by Midwifery of Private Midwifery Practice in Yogyakarta
During the Pandemic Period Of Covid-19.Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat,11(2), 123-135
Putri, R. P., & Oktaria, D. (2016). Efektivitas Intra Uterine Devices (IUD)
Sebagai Alat Kontrasepsi.Jurnal Majority,5(