T5 Ruang Kolaborasi - Ayu Sukma Ningrum
T5 Ruang Kolaborasi - Ayu Sukma Ningrum
NIM : 2398010866
Prodi : Pendidikan Sejarah (PPG)
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional
2. Pada bagian sebelumnya Anda diminta untuk menonton film “Laskar Pelangi”
dan “HICHKI” bagaimana iklim kelas pada dua setting tersebut? Observasilah
bagaimana perilaku guru dan siswa yang ada di film tersebut. Bagaimana peran
guru? Bagaimana tingkah laku awal siswa apakah ada perubahan perilaku?
Mengapa?
Dalam film "Laskar Pelangi", iklim kelas digambarkan sebagai sangat kurang kondusif
untuk pembelajaran. Para peserta didik dalam film ini bersekolah di sekolah pedalaman
di daerah Belitung, di mana kondisi fasilitas pendidikan dan lingkungan belajar sangat
minim. Namun, guru pada film Laskar Pelangi tetap bersemangat dan gigih dalam
mengajar, dan mampu membangun hubungan yang dekat dengan para peserta didik.
Dengan adanya dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh guru, anak-anak dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka dan memperoleh prestasi yang
membanggakan. Dalam film ini, terlihat bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya
tergantung pada kondisi lingkungan, tetapi juga pada semangat dan motivasi guru dan
peserta didik.
Sementara itu, dalam "Hichki", iklim kelas juga dihadapi dengan tantangan yang
serupa, di mana peserta didik mendapat diskriminasi karena latar belakang ekonomi
mereka menyebabkan peserta didik suka berbuat onar dan tidak tertarik pada kegiatan
pembelajaran. Namun, guru dalam film ini memiliki kemampuan untuk menciptakan
iklim kelas yang kondusif untuk pembelajaran, dengan membangun hubungan yang
dekat dengan setiap peserta didik dan mencari cara kreatif dan tepat untuk mengajar,
sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka
dengan baik. Guru dalam film ini dapat memahami karakteristik peserta didik dengan
baik sehingga mampu menangani masalah sosial dan emosional yang dihadapi oleh
peserta didik, dan membantu mereka untuk mengatasi tantangan tersebut. Terlihat guru
dengan kekurangannya namun memiliki aura yang positif, sabar, tidak membanding-
bandingkan siswanya, serta berperan penuh dalam menjadi guru yang sesungguhnya.
Ia sangat menerima keadaan para muridnya dan mengajarkannya dengan penuh
kesabaran.
Dalam kedua film ini, peran guru sangat penting dalam menciptakan iklim kelas yang
kondusif untuk pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan untuk membina
hubungan yang positif dengan peserta didik, memahami kebutuhan dan karakteristik
masing-masing dari mereka, dan mencari cara kreatif untuk mengajar. Selain itu, dalam
kedua film tersebut, semangat dan motivasi yang tinggi dari guru dan peserta didik juga
menjadi faktor kunci dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk
pembelajaran.