Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN NEGLETID JOIN DISTRUPTION SINISTRA

PADA TN. S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN AMAN NYAMAN DI RUANG WIJAYA KUSUMA

RSUD KABUPATEN TANGERANG

OLEH

NUGROHO TRI ARGIYANTO

NIM : 232030230888

PROGRAM PROFESI NERS

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TAHUN 2024
A. PENGKAJIAN
1. Idetintas klien
Nama : Tn. S
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp Nalagati No.51 Panongan, Jl Citra Raya Boulevard Kec.
Cikupa Kab. Tangerang
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Polisi Lapas
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. F
Umur : 48 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : PNS
Alamat : Kp Nalagati No.51 Panongan, Jl Citra Raya Boulevard Kec.
Cikupa Kab. Tangerang

3. Status Kesehatan
1. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri pada bahu bagian kiri, nyeri
semakin terasa ketika bergerak
2. Riwayat penyakit sekarang : Negletid Join Distruption Sinistra
3. Riwayat penyakit dahulu : Diabetes Mellitus
4. Diagnosa medis pada saat MRS dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan :
Negletid Join Distruption Sinistra

4. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Menjelaskan tentang pola yang dipahami pasien tentang kesehatan & bagaimana
kesehatannya dikelola
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri : pasien mengatakan sehat itu tidak sakit,
pasien juga paham terhadap penyakit DM yang di deritanya
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya : pasien
mengatakan jika sakit minum obat dan sembuh atau beristirahat
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan : pasien
mengatakan menjaga pola makannya dengan baik dan menjaga kebersihan
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan : pasien mengatakan jika sakit
pasien minum obat dan ke rumah sakit untuk kontrol
e. Kebiasaan hidup : pasien mengatakan mengatur pola makannya dan mengurangi
konsumi makanan yang manis-manis
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan : pasien mengatakan
tidak ada dan ekonominya berkecukupan
2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB
Sebelum sakit

Frekuensi : pasien mengatakan BAB 1 kali sehari

Warna : pasien mengatakan berwarna coklat

Konsistensi : pasien mengatakan BAB padat

Penggunaan pencahar : pasien mengatakan tidak menggunakan pencahar

Adanya keluhan diare : pasien mengatakan tidak mengalami diare

Sesudah sakit

Frekuensi : pasien mengatakan BAB 1 kali sehari

Warna : pasien mengatakan berwarna coklat

Konsistensi : pasien mengatakan BAB padat

Penggunaan pencahar : pasien mengatakan tidak menggunakan pencahar

Adanya keluhan diare : pasien mengatakan tidak mengalami diare


2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB : pasien mengatakan tidak terpasang
kolostomi
b. Pola BAK
Sebelum sakit

Frekuensi : pasien mengatakan 3-4 kali sehari

Warna : pasien mengatakan kuning pekat

Jumlah : pasien mengatakan tidak tahu terkait jumlahnya

Sesudah sakit

Frekuensi : pasien mengatakan 3-4 kali sehari

Warna : pasien mengatakan kuning pekat

Jumlah : pasien mengatakan tidak tahu terkait jumlahnya

3. Pola aktifitas dan latihan


a. Kegiatan dalam pekerjaan :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan bekerja seperti biasanya tanpa ada
hambatan
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak bisa bekerja

b. Olahraga yang dilakukan :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan hanya jalan jalan sehat di pagi hari
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak melakukan olahraga

c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas


1) Pergerakan tubuh : pasien mengatakan ketika banyak bergerak mengalami
nyeri dibagian bekas kecelakaannya
2) Perawatan diri : pasien mengatakan masih bias melakukan perawatan diri
dengan baik
3) Berhajat (BAK/BAB) : frekuensi BAB 1 kali dalam sehari dan BAK 4 kali
dalam sehari
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas : pasien mengatakan tidak
ada
5) Mudah merasa kelelahan : pasien mengatakan tidak
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur siang 1 jam/hari dan tidur malam 7-8
jam/hari
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidur siang 1 jam/hari dan tidur malam 7-8
jam/hari

b. Kesulitan tidur :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur
- Sesudah sakit : pasien mengatakan terkadang mengalami kesulitan tidur
dikarenkan merasa nyeri

5. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan : pasien mengatakan makan 3x/hari

Pola minum : pasien mengatakan sering mengkonsumsi air putih 3-5 gelas perhari

Diet khusus : pasien mengatakan diet biasa

Nafsu makan : pasien mengatakan nafsu makannya baik

Mual dan muntah : pasien mengatakan tidak merasakan mual dan muntah

Stomatitis : pasien mengatakan tidak ada radang

BB naik turun 6 bulan terakhir : pasien mengatakan tidak ada

kesulitan menelan : pasien mengatakan tidak ada

6. Pola Kognitif-Perseptual sensori


a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi : pasien mengatakan tidak
ada
b. Kemampuan kognitif : pasien mengatakan tidak ada, masa dapat, mengingat dan
mengambil eputusan dengan baik
c. Kesulitan yang dialami : pasien mengatakan tidak ada
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P, Q, R, S,T : pasien
mengalami nyeri
P : pasien mengatakan nyeri semakin terasa ketika bergerak

Q : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti mencengkram

R : pasien mengatakn nyeri di bagian bahu

S : pasien mengatakan skala nyeri nya 3

T : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sewaktu-waktu

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


a. Persepsi diri : pasien mengatakan segera ingin sembuh dan bisa beraktivitas
kembali
b. Status emosi : pasien mengatakan bias mengontrol emosinya dengan baik
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan sangat bersyukur dengan pemberian
Allah SWT
- Sesudah sakit : pasien mengatakan masih tetap bersyukur dengan
pemberian Allah SWT

2) Identitas :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang
suami
- Sesudah sakit : pasien mengatakan masih sama seperti sebelum sakit

3) Peran :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat melakukan perannya sebagai
suami dan kepala rumah tangga dengan baik
- Sesudah sakit : pasien mengatakan mengalami keterbatasan menjalani
perannya sebagai kepala rumah tangga

4) Ideal diri :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat menjalani peran dan dan
tugasnya dengan baik
- Sesudah sakit : pasien mengatakan ingin segera sembuh agar dapat
beraktivitas kembali dengan baik
5) Harga diri :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak merasa rendah diri
- Sesudah sakit : pasien mengatakan masih sama tidak merasa rendah diri

8. Pola Mekanisme Koping


Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support sistem

a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat mengambil sebuah keputusan
dengan baik
- Sesudah sakit : pasien mengatakan masih tetap bisa mengambil sebuah
keputisan dengan baik

b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu bermusyawarah dengan keluarga
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Sesudah sakit : pasien mengatakan masih tetap bermusyawarah dengan
keluarga dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan dalam menghadapi sebuah masalah selalu
berdiskusi dengan keluarga dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Sesudah sakit : pasien mengatakan masih sama dalam menghadapi sebuah
masalah selalu berdiskusi dengan keluarganya dan mendekatkan diri dengan
Allah SWT

d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien merasa nyaman
:
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada
- Sesudah sakit : pasien mengatakan apapun yang dilakukan atau tindakan
perawatannya pasien akan mengikutinya selagi dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan

9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan paham terkait dengan fungsi seksualnya
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak memikirkan terkait dengan masalah
seksual

b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai kondisi :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak terdapat gangguan seksual
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan seksual

c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan ketika melakukan
aktifitas seksual
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan ketika melakukan
aktifitas seksual

d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan masalah tumor atau
keganasan system reproduksi : pasien berjenis kelamin laki-laki
1) Riwayat menstruasi : -
2) Riwayat kehamilan : -
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi : -
10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain
Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga, tenaga kesehatan,
pasien lain), apakah keadaan penyakitnya mempengaruhi hubungan tersebut.

a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan masih bisa berkomunikasi dengan baik
- Sesudah sakit : pasien mengatakan kemampuan berkomunikasinya masih
normal seperti biasanya, tidak ada gangguan

b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan istri dan anak-anaknya
- Sesudah sakit : pasien mengatakan istri dan anak-anaknya

c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan istri dan keluarganya
- Sesudah sakit : pasien mengatakan istri dan keluarganya

d. Adakah kesulitan dalam keluarga :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada kesulitan
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak ada kesulitan

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan
mengaji
- Sesudah sakit : pasien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu

a. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat :


- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah yang berkaitan dengan
aktifitasnya
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah yang berkaitan dengan
aktifitasnya

b. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan
kesehatan :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah keyakinan atau
kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah yang berkaitan dengan
aktifitasnya

c. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang


dijalani :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada nilai keyakinan dan kebudayaan
yang bertentangan dengan pengobatan yag sedang dijalaninya
- Sesudah sakit : pasien mengatakan tidak ada nilai keyakinan dan kebudayaan
yang bertentangan dengan pengobatan yag sedang dijalaninya

5. Diagnosa prioritas
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
2. Gangguan rasa nyaman b.d kurang pengendalian
situasional/lingkungan
3. Ansietas d.d rencana operasi
6. Intervensi

Tgl / Diagnosa Tujuan & Planning TTD


jam keperawatan
Kriteria Hasil

Nyeri akut Setelah dilakukan I. 08238 Manajemen nyeri Perawat


intervensi Observasi
keperawatan selama - Identifikasi lokasi,
3x24 jam diharapkan karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
Luaran Utama:
intensitas nyeri
L. 08066 Tingkat - Identifikasi skala nyeri
nyeri Terapeutik
- Berikan teknik
- Keluhan nyeri
nonfarmakologis untuk
menurun
mengurangi rasa nyeri
- Gelisah menurun - Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Kesulitan tidur
Edukasi
menurun
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Gangguan Setelah dilakukan I.09326 Terapi Relaksasi


rasa nyaman intervensi Observasi
keperawatan selama
- Identifikasi penurunan
3x24 jam diharapkan
tingkat energi,
ketidakmampuan
Luaran Utama: berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
L. 08064 Status
mengganggu
Kenyamanan
kemampuan kognitif
Meningkat
- Identifikasi Teknik

- Keluhan tidak relaksasi yang pernah

nyaman menurun efektif digunakan


- Identifikasi kesediaan,
- Gelisah menurun
kemampuan, dan
penggunaan Teknik
sebelumnya
- Periksa ketegangan
otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan
suhu sebelum dan
sesudah Latihan
- Monitor respons
terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik

- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
- Gunakan pakaian
longgar
- Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
Tindakan medis lain,
jika sesuai
Edukasi

- Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan, dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis: musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot
progresif)
- Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
- Anjurkan mengambil
posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih Teknik yang
dipilih
- Demonstrasikan dan
latih Teknik relaksasi
(mis: napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
Ansietas Setelah dilakukan I. 09314 Reduksi Ansietas
intervensi Observasi
keperawatan selama - Identifikasi saat tingkat
3x24 jam diharapkan ansietas berubah (mis:
kondisi, waktu, stresor)
Luaran Utama:
- Identifikasi
L. 09093 Tingkat kemampuan
Ansietas menurun mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda
- Verbalisasi
ansietas (verbal dan
kebingungan
nonverbal)
menurun
Terapeutik
- Perilaku gelisah - Ciptakan suasana
menurun terapeutik untuk
menumbuhkan
- Perilaku tegang
kepercayaan
menurun
- Temani pasien untuk
- Konsentrasi mengurangi
membaik kecemasan, jika
memungkinkan
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian
- Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
- Tempatkan barang
pribadi yang
memberikan
kenyamanan
- Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
- Diskusikan
perencanaan realistis
tentang peristiwa yang
akan datang
Edukasi

- Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
- Anjurkan keluarga
untuk tetap Bersama
pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
- Latih penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat
- Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai