Makalah Kelompok 3 Strategi Belajar Mengajar
Makalah Kelompok 3 Strategi Belajar Mengajar
MAKALAH
disusun oleh:
Aditya Pratama 220110521169
Fani Nurvadillah 220110521123
Neni Mulyani 220110521081
Winda Nurmala 220110521046
Windi Razipah Z 220110521139
Yeti Sulastri 220110521092
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Komponen Pembelajaran di SD”. Makalah ini disusun sebagai salah-satu tugas
mata kuliah Strategi Belajar Mengajar di SD.
Kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-
pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah
ini. Terima kasih kepada Ibu Awaliyah Dahlani, M.Pd selaku dosen mata kuliah
strategi belajar mengajar di SD yang telah memberikan arahan, masukan, dan
dorongan selama proses penulisan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
keluarga kami yang selalu memberikan dukungan moral dan motivasi yang tak
terhingga.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik, saran,
dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi
pembaca yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang komponen
pembelajaran di Sekolah Dasar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Mencari dan menelusuri hubungan antar komponen pembelajaran.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi.
Tujuan ini dapat dilihat dari GBPP (garis-garis besar program pengajaran) setiap
bidang studi. Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan intitusional,
sehingga kumulasi setiap tujuan kurikuler ini akan menggambarkan tujuan
institusional.
d. Tujuan Instruksional/Pembelajaran
Tujuan instruksional merupakan tujuan yang ingin dicapai dari setiap
kegiatan instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini sering dibedakan menjadi
tujuan instruksional umum dan instruksional khusus (Riyana Cepi dkk.,2010).
2. Guru
Menurut pasal 1 butir 6 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas,
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator dan istilah
lainnya yang sesuai dengan kekhususannya yang juga berperan dalam pendidikan.
Hermawan, dkk (2008) Guru menempati posisi kunci dan strategi dalam
menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk
mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan secara optimal.peran guru dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut.
a. Memperhatikan dan bersikap positif.
b. Mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktek
pembelajarannya.
c. Memiliki ekspetasi yang tinggi kepada siswanya.
d. Memiliki sensitivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru,
siswa, serta tugas masing-masing.
e. Konsisten dan memberikan umpan balik positif kepada siswa
(Djamarah & Zain, 2010).
3. Siswa
4
Siswa atau peserta didik merupakan semua individu yang menjadi audiens
dalam suatu lingkup pembelajaran. Menurut pasal 1 butir 4 UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang sisdiknas, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan pendidikan tertentu.
4. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang diperlukan guru
dalam kegiatan belajar dikelas agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Materi pembelajaran juga merupakan informasi, alat, atau teks yang
diperlukan untuk perencanaan pembelajaran serta untuk membantu dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas.
5. Metode Pembelajaran
Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
materi, siswa dan komponen lain dalam pembelajaran sehingga proses belajar
mengajar berjalan efektif. Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata atau praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode-metode
pembelajaran diantaranya;
a. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu suatu metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif.
b. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau
memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab atau sebaliknya
murid bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat penyampaian bahan ajar
yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan
5
alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematik.
d. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pembelajaran yang relavan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan.
e. Metode Eksperimen
Metode eksprimen adalah metode atau cara dimana guru dan murid
bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk
mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi.
6. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan agar
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara Guru dan Siswa dalam
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
1) Manfaat Media Pembelajaran
Nana Sudjana & Ahmad Rivai (2017: 2) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses pembelajaran yaitu:
a) Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran
lebih baik.
c) Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh Guru, sehingga siswa tidak bosan dan
Guru tidak kehabisan tenaga, apabila Guru mengajar untuk setiap jam
pembelajaran.
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiata belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian Guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
6
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1989: 11) merincikan manfaat media
pembelajaran antara lain:
a) Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
b) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
c) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
d) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
e) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
7
a. Media grafis seperti : gambar, foto, grafik, bagan, atau diagram, poster, kartun,
komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni
media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
b. Media tiga dimensi yaitu : media dalam bentuk model seperti model padat
(solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, dan
diorama.
c. Media proyeksi seperti : slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lainlain.
d. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
7. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam proses pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi Guru atau
kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat
kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
Ada tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran
yaitu evaluasi, pengukuran dan tes. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi/data untuk menentukan
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian, pengukuran
adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka –angka mengenai
tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu. Sedangkan tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel perilaku.
8
guru juga sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum
merupakan suatu hal yang mutlak.
Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat
suatu desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa
(Entering Behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran,
karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar
yang akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain
dibuat, kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini, ada dua
kegiatan utama, yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua
kegiatan tersebut berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Pada akhirnya, implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil
belajar. Hasil ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa.
Bagi setiap guru, dituntut untuk memahami masing-masing metode secara
baik. Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit
materi pelajaran yang diberikan kepada siswa, maka akan meningkatkan proses
interaksi belajar mengajar (Ii et al., 2011).
9
BAB III
SIMPULAN
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses pembelajaran. Komponen pendidikan
berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil
atau tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk
berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-
komponen tersebut.
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan
atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 6 komponen, seperti
tujuan pembelajaran, guru, siswa, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan sebagainya..
10
DAFTAR PUSTAKA
https://cls.ikipsiliwangi.ac.id/blog/komponen-pembelajaran
11