Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG

PERBANKAN DAN LEMBAGA ASURANSI

DI JASA RAHARJA KOTA KENDARI

OLEH :

NAMA : MOH. ILHAMSYAH


NIM : I1D120060
KELOMPOK : II ( dua )

JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG
PERBANKAN DAN LEMBAGA ASURANSI

“Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Kelulusan pada Mata Kuliah


perbankan dan lembaga asuransi”

OLEH :

NAMA : MOH.ILHAMSYAH
NIM : I1D120060
KELOMPOK : II ( II )

JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan lengkap praktek lapang Perbankan dan lembaga asuransi

laporan : laporan di ajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada mata

Perbankan dan Lembaga Asuransi

Nama : Moh. Ilhamsyah

NIM : I1D120060

Kelompok : II (2)

Jurusan : Agrobisnis Perikanan

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Laporan Lengkap ini,


Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Menyetujui,
Koordinator Dosen Mata Kuliah
Komunikasi Bisnis Perikanan

Nurdiana A . S.Pi., M. Si
NIP. 197909202008122001

Kendari, Mei 2023


Tanggal Pengesahan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga kami masih di berikan kesehatan, kesempatan,

kecerdasan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapang yang

berjudul “ Perbankan dan Lembaga Asuransi”. Terimah kasih kepada Ibu

Nurdiana A . S.Pi., M. Si Selaku dosen mata kuliah Perbankan dan Lembaga

Asuransi Kami menyadari bahwa laporan praktek lapang ini masih jauh dari

kesempurnaan walaupun kami telah bekerja dengan maksimal. Oleh karena itu,

kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan

laporan ini. Laporan praktek lapang ini bertujuan agar dapat menambah

pengetahuan kami pada mata kuliah Perbankan dan Lembaga Asuransi

Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak guna perbaikan, dengan harapan laporan praktek lapang ini akan

memberi manfaat bagi pembaca.

Kendari, Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Lembaga Keuangan ............................................................................... 13
B. Bank dan Non Bank............................................................................... 14
C. Kinerja dan kesehatan Bank................................................................... 16
D. Lembaga Asuransi.................................................................................. 17

III. METODELOGI PRAKTEK


A. Waktu dan Tempat.................................................................................. 20
B. Populasi dan Sampel............................................................................... 21
C. Teknik Pengambilan Sampel.................................................................. 20
D. Sumber Data .......................................................................................... 20

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lembaga Keuangan di Indonesia..............................
B. Pembahasan
• Sop Pelayanan Publik Perbankan........................................ ....................
• Produk dan Jasa Yang di Tawarkan... .....................................................
• Strategi Penawaran Produk................ .............................. ......................
• Sasaran dan Produk Jasa
• Kendala dan Solusi Yang di Tawarkan Kepada Nasabah........................

V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 22
B. Saran ........................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulaai pembayaran klaim menurut jenis Jaminan dan sifat 20


cedera
I. PENDAHUALUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas hidup manusia yang cenderung berubah dan berkembang seiring

dengan perubahan zaman. Perubahan tersebut mencakup perubahan dalam tahap

kehidupan, gaya hidup, serta risiko kehidupan sosial. Selain itu perubahan

eksternal mungkin saja terjadi dan berpengaruh bagi setiap orang, seperti

perubahan ekonomi secara makro, lingkungan organisasi manusia dan sosial.

Tuntutan perubahan dan peningkatan dalam tahap kehidupan manusia seringkali

memunculkan risiko sekaligus peluang, yang berisiko dengan kemungkinan

terjadinya kegagalan dan kerugian bagi setiap orang. Pada prinsipnya setiap orang

berusaha untuk menimalisir akan risiko yang mungkin akan muncul dalam

kehidupanya. Kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan atas risiko-risiko

yang mungkin dihadapi itu tidak selalu sama, tergantung pada perkembangan

yang terjadi pada masyarakat itu sendiri. Pada kenyataanya Asuransi sosial masih

merupakan suatu kenyataan yang mungkin relatif buruk, maka respon masyarakat

merasa adanya suatu kebutuhan jaminan sosial yang lebih besar dan lebih

terjamin.
Menurut Abbas Salim (2011) “Asuransi memiliki definisi, Asuransi ialah suatu

kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti

sebagai pengganti (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti”.

Kemudian menurut ketentuan Pasal 246 kitap Undang-Undang Hukum dagang

(KUH Dagang), dijelaskan bahwa, “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu

perjanjian dengan nama seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang

tertanggung dengan menerima uang premi untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak

perlu”(Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246). Asuransi sosial yang dikelola

oleh PT Jasa Raharja (persero) merupakan bentuk perlindungan dalam kecelakaan

penumpang dan lalu lintas. Hal ini “berarti dengan membayar iuran wajib Jasa

Raharja maka setiap penumpang akan memperoleh santunan Asuransi. Santunan

diberikan bila penumpang menjadi korban dari musibah kecelakaan yang

menimpa kendaraan bermotor umum atau alat angkutan penumpang umum yang

ditumpanginya”(Yacob Djasmani, 2011).

Seiring dengan kemajuan ekonomi dan keperluan masyarakat saat ini,

sarana transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam melakukan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap hari. Proses transportasi merupakan

gerakan dari tempat asal, darimana kegiatan pengangkutan dimulai, menuju

ketempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan tersebut diakhiri.(Raharjo Hadi

Sasmita, 2010). Perkembangan dan teknologi khususnya dibidang lalu lintas dan

transportasi, ternyata tidak hanya memberikan manfaat dan pengaruh positif


terhadap prilaku kehidupan masyarakat, namun juga membawa dampak negatif

antara lain timbul masalah-masalah dibidang lalu lintas seperti kecelakaan lalu

lintas yang disebabkan kerena terbatasnya luas jalan, semakin banyak kendaraan

bermotor, sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan


C. Tujuan dan Kegunaan

Adapun Tujuan Praktek Lapang ini Adalah Untuk mengetahui, memahami,

dan mengerti secara langsung Pelaksanaan Administrasi Pengajuan dan

Pembayaran Klaim Asuransi Kecelakaan Penumpang Umum ( UU. No. 33 Tahun

1964 ) pada PT. Jasa Raharja (Persero) Kendari Sulawesi Tenggara.

Adapun Manfaat dari Praktek lapang ini adalah untuk mendapatkan

pengalaman kerja serta memperoleh tambahan Pengetahuan sebagai bekal di

kemudian hari melalui praktek lapang ini.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lembaga Keuangan

PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja) merupakan

perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang asuransi sosial yang

saat ini tergabung dalam Holding Perusahaan Asuransi dan Penjaminan atau

Indonesia Financial Group. PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja)

didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1965 tentang Pendirian

Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Djasa Rahardja. PT Asuransi Kerugian

Jasa Raharja (Jasa Raharja) memiliki 2 produk utama yaitu Asuransi Kecelakaan

Penumpang Alat Angkutan Umum dan Asuransi Tanggung Jawab Menurut

Hukum Terhadap Pihak Ketiga. Saat ini, PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa

Raharja) sudah memiliki 29 kantor cabang, 63 kantor perwakilan dan 64 Kantor

Pelayanan Jasa Raharja (KPJR), dan 1.560 SAMSAT yang tersebar diseluruh

Indonesia. Sesuai dengan visinya, Jasa Raharja ingin menjadi perusahaan

tepercaya dalam memberikan perlindungan dasar terhadap risiko kecelakaan

dengan pelayanan yang terbaik.


B. Bank dan Non Bank

1.Bank Sentral (Bank Indonesia)

Bank Indonesia adalah bank sentral di Indonesia. Tugas utamanya adalah

menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan di negara ini. Bank Indonesia

bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi sistem perbankan di

Indonesia, termasuk bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank Indonesia

juga bertanggung jawab untuk mengeluarkan dan mengelola mata uang Rupiah.

Meskipun Bank Indonesia memiliki peran penting dalam sistem keuangan

Indonesia, bank ini tidak melayani transaksi perbankan individu seperti tabungan

atau kredit.

2.Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan yang menyediakan berbagai

layanan perbankan kepada individu dan perusahaan, termasuk tabungan, deposito,

kredit, dan layanan perbankan lainnya. Bank umum bisa dimiliki oleh pemerintah

atau oleh swasta. Bank umum diatur oleh Bank Indonesia dan harus mematuhi

berbagai regulasi perbankan untuk melindungi nasabah dan menjaga stabilitas

sistem keuangan.
3.Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan yang berfokus

pada penyediaan kredit kepada masyarakat, terutama kepada usaha mikro, kecil,

dan menengah (UMKM). BPR biasanya lebih kecil dibandingkan dengan bank

umum dan memiliki jangkauan geografis yang lebih terbatas. Meskipun BPR

tidak dapat menyediakan layanan perbankan penuh seperti bank umum (misalnya,

mereka tidak dapat menyediakan layanan transfer antarbank), mereka memainkan

peran penting dalam menyediakan akses ke layanan keuangan di daerah-daerah

yang kurang dilayani oleh bank umum.

4.Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah lembaga keuangan non-bank yang

memberikan layanan simpanan dan pinjaman kepada anggotanya. Koperasi ini

biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh anggotanya dan beroperasi dengan

prinsip-prinsip koperasi seperti demokrasi anggota dan pembagian keuntungan

kepada anggota. Kelebihan dari Koperasi Simpan Pinjam adalah mereka biasanya

menawarkan suku bunga yang lebih baik dibandingkan dengan bank. Namun,

mereka juga memiliki batasan dalam hal jumlah dan jenis layanan yang mereka

tawarkan.
5.Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan non-bank yang

menawarkan perlindungan finansial terhadap berbagai risiko. Misalnya, asuransi

jiwa menawarkan perlindungan finansial kepada keluarga jika pencari nafkah

meninggal, asuransi kesehatan membantu menutupi biaya medis, dan asuransi

kendaraan membantu menutupi biaya jika kendaraan rusak atau dicuri. Kelebihan

dari asuransi adalah mereka memberikan perlindungan finansial terhadap risiko

yang bisa sangat mahal. Namun, premi asuransi bisa menjadi beban finansial jika

tidak direncanakan dengan baik.

D. Kinerja dan Kesehatan Bank

Menurut Kasmir (2009 : 41) tingkat kesehatan bank adalah

kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan

secara normal dan mampu memenuhi kewajibannya dengan baik dengan cara-

cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Kondisi dan

kinerja suatu bank dapat tercermin dari laporan keuangan bank. Bank wajib

menjaga tingkat kesehatannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas bank. Berdasarkan.

Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011, Penilaian tingkat kesehatan bank

dilakukan secara self assessment dengan menggunakan pendekatan risiko

yang mencakup penilaian terhadap faktorfaktor: Profil Risiko (Risk Profile),


Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (Earnings), dan Permodalan

(Capital).

D. Lembaga Asuransi

Asuransi Jasa Raharja adalah asuransi sosial milik negara (BUMN) yang

bertanggung jawab mengelola asuransi kecelakaan lalu lintas bagi penumpang

baik angkutan umum, kendaraan pribadi, maupun pejalan kaki.

E. Jasa Raharja Lindungi Kita

Asuransi Jasa Raharja adalah asuransi sosial milik negara (BUMN)

yang bertanggung jawab mengelola asuransi kecelakaan lalu lintas bagi

penumpang baik angkutan umum, kendaraan pribadi, maupun pejalan kaki.

Kehadiran PT Jasa Raharja (Persero) memberikan perlindungan dasar kepada

masyarakat melalui 2 (dua) program asuransi sosial, yaitu Asuransi Kecelakaan

Alat Angkutan Umum yang dilaksanakan berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964

tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Asuransi

Tanggung Jawab Menurut Hukum Terhadap Pihak Ketiga yang dilaksanakan

berdasarkan UU No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib

Kecelakaan Lalu-Lintas Jalan. Lalu bagaimana sebenarnya Pembayaran Premi

atau Iuran Asuransi Jasa Raharja? Ketika Sobat membayar pajak kendaraan

tahunan pendaftaran atau perpanjangan STNK (Surat Tanda Nomor

Kendaraan), Sobat otomatis membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), begitupun saat Sobat menggunakan

transportasi umum, tarif yang Sobat bayarkan sudah termasuk Premi Jasa
Raharja. Dana tersebut menjadi premi penumpang dan bisa diklaim ketika

penumpang menjadi korban kecelakaan.

Namun perlu diingat bahwa tidak semua kecelakaan dijamin Jasa

Raharja, kecelakaan yang terjamin adalah kecelakaan yang melibatkan dua

pihak, baik itu antara dua kendaraan maupun kendaraan dengan pejalan kaki

atau sejenisnya. Adapun kecelakaan tunggal kendaraan pribadi tidak termasuk

dalam ruang lingkup jaminan Jasa Raharja. Hanya kecelakaan tunggal yang

menimpa kendaraan umum yang berhak mendapat santunan.


III. METEDOLOGI PRAKTEK

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat di laksanakan praktek lapang ini adalah pada

pukul 10:00 WITA dan tempat di lakukan praktek lapang ini adalah pada Jalan.

Dr. Sam Ratulangi No.26, Kemaraya, Kec. Kendari Barat., Kota Kendari,

Sulawesi Tenggara 93121.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu wilayah termaksud jasa raharja yang ada di kota

kendari salah satu nya generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Adapun populasi

pada penelitian ini adalah semua peserta asuransi PT. Jasa Raharja.

2.Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2012). Untuk penelitian ini pertimbangan yang digunakan dalam

penentuan sampel penelitian ini adalah mereka yang pernah atau sedang
menggunakan layanan berupa pengurusan klaim asuransi PT. Jasa Raharja dan

bersedia untuk dijadikan sebagai sampel. Adapun jumlah sampel 200 sampel.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam praktek lapang ini adalah

menggunakan sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran

kuisioner dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Teknik analisa yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda

dengan menggunakan program SPSS versi 23.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa promosi jabatan berpengaruh tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan, dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan PT Jasa Raharja (Persero) Kendari Sulawesi Tenggara.


D. Sumber Data

1.Sumber Data

A. Karena penulis membutuhkan informasi atau keterangan tambahan yang

mana sesuai dengan yang penulis inginkan dan butuhkan maka, penulis

memerlukan sumber data yang mana ini dapat penulis peroleh dari

informan yang mana informan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pegawai PT Jasa Raharja (Persero) Kantor Perwakilan kota kendari

Sulawesi Tenggara bagian pelayanan santunan.

B. Data Sekunder yang dimaksudkan penulis disini adalah dapat berupa

bahan pustaka, yakni meliputi dokumen-dokumen tertulis yang berkaitan

dengan topik yang diteliti, buku, jurnal, artikel, makalah, informasi dari

instansi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta makalah lain

yang terkait dengan tema dan masalah yang penulis ambil.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lembaga Keuangan di Indonesia

Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap

negara. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perseorangan,

badan-badan usaha swasta, badanbadan usaha milik negara, bahkan lembaga-

lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan

pengkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan

pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor

perekonomian. Tidak jauh berbeda dengan rumusan tersebut, menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, bank adalah usaha dibidang keuangan yang menarik dan

mengeluarkan uang di masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa di lalu

lintas pembayaran dan peredaran uang. Berkaitan dengan pengertian bank, pasal

1 butir 2 undang-undang nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan merumuskan

bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit Dan atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jika

dilihat dari fungsinya, maka definisi bank dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu: Pertama: Bank dilihat sebagai penerima kredit. Dalam pengertian pertama

ini bank menerima uang serta dana-dana yang lainnya dari masyarakat dalam

bentuk Simpanan atau tabungan biasa yang dapat di minta dan di ambil kembali

setiap saat.

A. Deposito berjangka, yang merupakan tabungan atau simpanan yang

penarikannya kembali hanya dapat

Dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan habis.

B. Simpanan dalam rekening koran/giro atas nama penyimpan giro, yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet,

giro, atas perintah tertulis kepada bank.

Pengertian yang pertama mencerminkan bahwa bank dalam melaksanakan

operasi pengkreditan secara pasif dengan menghimpun uang dari pihak ketiga.

Kedua: bank dilihat sebagai pemberi kredit, artinya bahwa bank melaksanakan

operasi pengkreditan secara aktif, tanpa mempermasalahkan apakah kredit itu

berasal dari deposito atau tabungan yang diterimanya atau bersumber pada

peenciptaan kredit yang dilakukan oleh bank itu sendiri. Ketiga: bank dilihat

sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui sumber yang berasal dari modal

sendiri, simpanan/tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank.


Terdapat dua jenis bank yang beroperasi di Indonesia yaitu bank

konvensional, bank yang melakukan usaha berdasarkan prinsip bunga dan bank

syariah, bank yang melakukan usaha berdasarkan prinsip bagi hasil. Keberadaan

bank konvensional di Indonesia jauh lebih lama dibandingkan dengan bank

syariah yang pertama kali berdiri di tahun 1992 dan kemudian disusul dengan

munculnya bank umum syariah dan unit usaha syariah lainnya. Karena itu, bank

syariah harus mampu mengatur strategi yang lebih baik dalam mengelola dana

yang dimilikinya agar dapat bersaing dengan bank konvensional dan tetap terus

dipercaya masyarakat. Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada

tahun 1992 adalah bank Muamalat. Walaupun perkembangannya agak terlambat

bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya, perbankan syariah di

Indonesia akan terus berkembang. Bila pada tahun 1992-1998 hanya ada satu

unit bank syariah di Indonesia, maka pada 1999 jumlahnya bertambah menjadi

tiga unit. Dan ditahun-tahun mendatang, jumlah bank syariah ini akan terus

meningkat seiring dengan masuknya pemain-pemain baru, bertambahnya jumlah

kantor cabang bank syariah yang sudah ada, maupun dengan dibukanya islamic

window dibank-bank

Konvensional. dengan disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998

terhadap UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Undang-undang tersebut

memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang

syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.

Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia untuk mencapai

terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan demokrasi ekonomi,


dikembangkan sistem ekonomi yang berlandaskan pada nilai keadilan,

kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syariah

serta kebutuhan masyarakat Indonesia akan jasajasa perbankan syariah semakin

meningkat maka pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dengan demikian, legalisasi

kegiatan perbankan syariah melalui undang-undang republik Indonesia nomor 21

tahun 2008 tentang perbankan syariah, merupakan jawaban atas permintaan

masyarakat yang membutuhkan system perbankan alternative yang lain

menyediakan jasa perbankan/keuangan yang sehat, juga memenuhi prinsip-

prinsip syariah. Persamaan mendasar dari bank syariah dan bank konvensional

adalah sama-sama merupakan lembaga intermediasi keuangan. Syafe’i Antoni

(2001) menjelaskan bahwa pada sisi teknis bank syariah dan bank konvensional

memiliki beberapa persamaan, yakni dalam teknis penerimaan uang, mekanisme

transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum yang

digunakan dalam pembiayaan dan sebagainya. Sedangkan Veithzal Rivai dan

Avriyan Arifin (2010) menyatakan bahwa bank syariah dan bank konvensional

merupakan organisasi yang sama-sama bertujuan mencari keuntungan, hanya saja

pada bank syariah melarang adanya riba atau aktivitas bisnis yang tidak sesuai

dengan prinsip syariah. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki

fungsi menghimpun dana masyarakat. Dana yang telah terhimpun, kemudian

disalurkan kembali pada masyarakat. Kegiatan bank mengumpulkan dana disebut

dengan kegiatan funding, sementara kegitana menyalurkan dana kepada

masyarakat oleh bank disebut dengan kegiatan financing atau lending.


Regulasi Bank Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK)

merupakan acuan dalam melakukan analisis kinerja bank. Aspek-aspek yang

harus dilaporkan kepada OJK harus menjadi perhatian bagi internal bank agar

hasil analisis beserta penjelasannya memiliki kesamaan secara kuantitatif dan

kualitatif. OJK sebagai otoritas perbankan memiliki akses tidak terbatas terhadap

bank melalui pemerikasaan dan pengawasan atas posisi likuiditas secara harian

(saldo giro di bank Indonesia), laporan mingguan likuiditas, laporan bulanan

bank syariah (LBUS), laporan triwulan publikasi, laporan realisasi rencana bisnis

bank, laporan tingkat kesehatan bank (termasuk profil risiko), laporan satuan

kerja audit internal bank, laporan direktur kepatuhan dan laporan Dewan

Komisaris.

B. Pembahasan

Prosedur pemberian santunan oleh PT. Jasa Raharja kota kendari

Sulawesi Tenggara kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan termasuk efisien

karena hanya membutuhkan waktu dua hari untuk dalam menyalurkan santunan

kepada korban kecelakaan jika pihak korban atau ahli korban melengkapi berkas-

berkas dengan cepat, sedangkan untuk korban yang meninggal dunia dana dapat

disalurkan hanya dalam waktu satu hari jika pihak kepolisian dan pihak korban

atau ahli korban bisa bekerjasama dengan perusahaan Jasa Raharja Proses

pencairan dana santunan korban kecelakaan lalu lintas jalan yang dilakukan oleh

Jasa Raharja daan mitra yang bekerjasama dengan Jasa Raharja, untuk pencairan

dana santunan melalui Jasa Raharja sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan


yang berlaku pada peraturan Jasa Raharja yakni berupa kelengkapan berkas,

melakukan survey lapangan serta penaksiran biaya yang didapatkan korban dalam

hal kecelakaan lalu lintas jalan yang dimana jika korban melakukan perawatan

pada rumah sakit maka pihak korban tidak perlu membayar biaya perawatan yang

dimana biaya perawatan ditanggung oleh Jasa Raharja dan jika biaya melebihi

dari kapasitas pemberian santunan Jasa Raharja maka akan ditanggulangi oleh

pihak ketenagakerjaan. Sedangkan untuk proses pencairan pada Bank Mitra, yakni

melakukan transfer kepada korban meninggal dunia yang disini ahli waris yang

dimana berkas yang dipenuhi oleh ahli waris korban disetorkan pada Jasa Raharja

yang kemudian Jasa Raharja bekerjasama dengan pihak Bank untuk mencairkan

dana dengan cara transfer kepada nomor rekening ahli waris. Pelaksanaan

pemberian santunan Asuransi kecelakaan lalu lintas jalan yang dilakukan oleh PT.

Jasa Raharja (Persero) kendari Sulawesi Tenggara terhadap korban kecelakaan

lalu lintas jalan dilakukan apabila semua berkas atau dokumen telah dilengkapi

oleh korban ataupun ahli waris korban sebagai pihak pengajuan santunan

Asuransi. Dimana setelah berkas tersebut telah lengkap dan diserahkan kepada

PT. Jasa Raharja (Persero) kota kendari Sulawesi Tenggara maka dana santunan

tersebut akan di transfer ke rekening tabungan korban ataupun ahli waris jika

mereka mempunyai rekening dan jika tidak memiliki buku tabungan atau

rekening, maka pihak perusahaan akan membuatkan akun di Bank Mitra guna

untuk mentransfer dana kecelakaan.

PT. Jasa Raharja (Persero) kota kendari Sulawesi Tenggara di dalam

memberikan santunan Asuransi kecelakaan lalu lintas jalan memberikan prosedur


kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan untuk melakukan pengajuan klaim,

dimana pengajuan klaim tersebut gratis/ tanpa dipungut biaya apapun.

Berdasarkan dari hasil yang didapatkan sesuai dengan teori bahwa setiap

penumpang sah dari alat angkutan umum yang mengalami kecelakaan diri, yang

diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang yang

bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari tempat

pemberangkatan sampai turun ditempat tujuan. Mendapatkan pencairan dana

berupa santunan untuk korban kecelakaan lalu lintas jalan, korban meninggal

dunia atau ahli waris dari para korban. Serta proses pencairan dana yang cepat dan

tanpa ada biaya yang dikeluarkan oleh pihak korban atau ahli waris korban

kecelakaan lalu lintas jalan serta tidak adanya hambatan yanag dialami oleh para

korban setelah berkas-berkas dokumentasi telah dilengkapi baik langsung dari

Jasa Raharja maupun melalui Bank Mitra.Berdasarkan pengajuan dan pencairan

santunan kecelakaan lalu lintas jalan yang telah di cairkan atau korban yang

melakukan klaim pembayaran, terdapat data sebagai berikut :


Gambar 1. Rekapitulasi Pembayaran Klaim Menurut Jenis Jaminan Dan Sifat Cedera

Periode Tgl. 01 Januari 2023 Sampai Dengan 31 Juli 2023


No.Jenis Uu.33/1964 Uu.34/1964 Restitusi Pemby. Grand
Santunan Kbu Non Bus K.B Sipil Uu.34/1964
Total

Meninggaldunia 1/ 110/ 0/ 111/


Rp.50.000.000 Rp.5.700.000.0 (Rp.50.000.000) Rp.5.700.0
Korban/Jmlh 00 00.000
Santunan

Luka-Luka
375 0 0 375/
Rp.3.784.041.4 (Rp.6.383.000) Rp.3.777.6
66Korban/Jmlh 58.466
Santunan

Cacat Tetap 0 0 0 0/
Rp.79.500.000 Rp.79.500.
Korban/Jumla 000
h Santunan

Penguburan 0 2/ 0 2/
Rp.12.000.000 Rp.12.000.
Korban/Jumla 000
h Santunan

Ambulans 0 6/ 0 6/
Rp.13.965.650 Rp.13.965.
Korban/Jumla 650
h Santunan

Pjk 0 71/ 0/ 71/


Rp.218.005.414 (Rp.400.000) Rp.217.60
Korban/Jumla 5.414
h Santunan

Jumlah 1/ 564/ 0/ 565/


Rp.9.807.512.5 Rp.9.800.7
Korban/Jumla h Rp.50.000.000 30 (Rp.56.783.000) 29.530
Santunan

B. Sop Pelayanan Publik Perbankan

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapakan untuk

pelayanan teller yaitu: sikap, sikap teller saat melayani nasabah dari waktu

tunggu 30 detik, waktu antri 5 menit, berdiri dan memanggil nomor antrian,

tersenyum, mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menawarkan bantuan,

meminta nomor antrian, menanyakan.

C. Produk dan Jasa Yang di Tawarkan

PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja) cabang kota

kendari Sulawesi Tenggara memiliki 2 produk utama yaitu Asuransi


Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Umum dan Asuransi Tanggung

Jawab Menurut Hukum Terhadap Pihak Ketiga.

D. Strategi Penawaran Produk

Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan

digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan

lebih dulu, di dalamnya tercantum keputusan dan pokok mengenai target

pasar, penempatan produk pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya

pemasaran diperlukan. Salah satu tujuan penulis mengadakan penelitian pada

PT. Asuransi Jasa Raharja Puter Cabang kota kendari Sulawesi Tenggara

adalah melihat secara langsung strategi pemasaran jasa diterapkan oleh PT.

Asuransi Jasa Raharja Putera Cabang kota kendari Sulawesi Tenggara serta

mengetahui berapa banyak jumlah nasabah Pt. Asuransi Jasa Raharja Putera

Cabang kota kendari Sulawesi Tenggara.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis mengadakan

penelitian. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang

dilakukan untuk mendapatkan data yang bersumber dari bahan-bahan

kepustakaan, masalah ilmiah, literature dan tulisan yang berkaitan dengan

materi skripsi ini dan data diperoleh adalah data sekunder dan penelitian

lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data yang langsung dari objek

penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dan fakta-fakta

yang berlangsung dilapangan atas masalah yang sedang dihadapi, data yang

diperoleh adalah data primer. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan


adalah pengamatan (Observasi) yaitu melakukan pengamatan langsung

terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh gambaran mengenai fakta

dilapangan serta memebuat catatan-catatan hasil pengamatan. Wawancara

(Interview), yaitu mengadakan Tanya jawab dengan pihak-pihak yang

berwenang dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

E. Sasaran Dari Produk dan Jasa

Asuransi Kecelakaan Jasa Raharja diberikan sebagai tanggung

jawab hukum. Manfaat polis asuransi jasa raharja mencakup santunan

meninggal, santunan cacat total tetap, biaya perawatan kecelakaan, biaya

untuk penguburan, biaya ambulans, reimbursement biaya P3K, dan ganti rugi

pihak ketiga.

F. Kendala dan Solusi Yang di Tawarkan Kepada Nasabah


Pertama, pengisian formulir yang berisi data masyarakat yang

kecelakaan. Kedua, menyerahkan dokumen atau bukti yang sah. Ketiga, Jasa

Raharja akan akan meneliti dokumen yang diberikan untuk selanjutnya proses

pengajuan santunan dimulai

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. kesimpulan

Kesimpulan praktek lapang perbankan dan lembaga asuransi ini adalah :


1.PT. Jasa Raharja cabang Kota kendari Sulawesi Tenggara sudah melaksanakan

ketentuan-ketentuan yang diatur sesuai dengan Undang-undang Nomor34 Tahun

1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Didalam

pelaksanaan penyaluran santunan jasa raharja kepada korban atau ahli waris

korban kecelakaan lalu lintas jalan di jalan raya,PT. Jasa Raharja dalam hal ini

bekerja sama dengan Pemerintah dan pihak Kepolisian Republik Indonesia,

kerjasama tersebut dituangkan dalam nota perjanjian kerjasama, sesuai dengan

keputusan bersama antara Kepala Kepolisian Republik Indonesia dengan

Direktur Utama PT. Jasa Raharja Tentang petunjuk pelaksanaan bersama

peningkatan pelayanan santunan korban kecelakaan lalu lintas, meningkatkan

masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan Undang-undang No.

34 Tahun1964.Pertanggungan yang di tanggung oleh PT. Jasa Raharja adalah

Pertanggungan Kecelakaan Penumpang serta Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Dana

pertanggungan ini berasal dari pemilik/pengusaha alat angkutan lalu lintas jalan

dan akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan.

2.Kendala pelaksanaan Undang-undang No. 34 Tahun 1964 yang dihadapi oleh

PT. Jasa Raharja didalam menangani korban dalam hal Pencairan dana santunan

PT. Jasa Raharja adalah tidak lengkapnya berkas-berkas persyaratan pengurusan

dana santunan jasa raharja sebagaimana peraturan-peraturan yang sudah

ditetapkan. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh korban atau ahli waris korban

adalah kurangnya informasi kepada korban atau ahli waris korban mengenai dana

santunan kecelakaan lalu lintas jalan dari PT. Jasa Raharja sehingga korban atau

ahli waris korban tidak dapat mengajukan klaim kepada PT. Jasa Raharja.
Korban atau ahli waris korban juga kurang mengerti tentang hak dan

kewajibannya terhadap PT. Jasa Raharja.

B. Saran

Saran praktek lapang perbankan dan lembaga asuransi ini adalah :

1.Bagi pihak PT. Jasa Raharja sebaiknya pihak jasa raharja harus lebih sering

melakukan sosialisasi dalam bentuk langsung terjun kelapangan sehingga tujuan

dari PT. Jasa Raharja bukan hanya sebagai Pertanggungan sosial secara mutlak

tetapi perlu juga dicermati dampak sosial masyarakat yang memperjuangkan

kehidupannya berkaitan dengan ekonomi yang semakin sulit dewasa ini.

2.Bagi pihak korban atau ahli waris korban yang mengalami kecelakaan supaya

berhati-hati dan berkonsentrasi pada saat berkendaraan, supaya terhindar dari

yang namanya kecelakaan lalu lintas jalan di jalan raya. Perlu adanya identitas

yang jelas bagi pihak korban atau ahli waris korban yang mengalami kecelakaan

lalu lintas jalan agar nantinya penyaluran dana santuanan kecelakaan lalu lintas

jalan tepat pada sasaran yang dituju.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas Salim (2011) “Asuransi memiliki definisi,

Kasir (2009) Tingkat Kesehatan Bank kegiatan Operasi Perbankan

Raharjo Hadi Sasmita (2010) Perkembangan dan Teknologi di Bidang


Lalu lintas dan Transformasi Vol 10 Hal 7-10

Yacob D jasmani (2011 “ Penyelenggaraan Jaminan Sosial Sebagai


Tugas Pemerintahan

Sugiyono (2012) Populasi Penelitian Peserta Asuransi P.T JasaRaharja

Syafe'i Antoni (2001) “ Teknis Bank Syariah dan Bank Konvensional

Veithzal Rivai . Afriyan Arifin (2010) “ Riba Aktivitas Bisnis”


LAMPIRA
N
Dokumentasi Moh. Ilhamsyah bersama kelompok Saat pak Gunawan selaku
humas Jasa raharja cabang sultra memberikan Materi Tentang peran dan
fungsi jasa raharja.

Anda mungkin juga menyukai