Anda di halaman 1dari 4

Nama : Warser Asrianto

Nim : 050256192

SOAL
1.Indonesia seharusnya akan menggelar Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei - 11 Juni 2023 di
enam kota. Timnas Indonesia U-20 juga akan turut berlaga di ajang tersebut karena mendapat jatah
partisipan selaku tuan rumah. Namun, muncul gelombang protes di masyarakat yang menolak
keikutsertaan timnas Israel U20 pada Piala Dunia U-20 di Indonesia. Protes itu dilatarbelakangi
karena tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel, sehubungan dengan konflik
dengan Israel dengan Palestina yang berkepanjangan. Piala Dunia akhirnya gagal digelar di
Indonesia dan status keikutsertaan Indonesia sebagai peserta Piala Dunia 2023 dicabut.

Dalam kasus ini, peran apa yang dijalankan oleh humas organisasi PSSI? Jelaskan alasan Anda!
2. Sebuah perusahaan mengalami kerugian besar karena aksi boikot produknya yang berlangsung
selama satu bulan. Jumlah penjualan produk menurun drastis dan nilai saham perusahaan pun
anjlok. Untuk mengatasi hal tersebut humas perusahaan melakukan penelitian terkait penyebab
boikot, terutama untuk memahami bagaimana citra perusahaan di mata stakeholder-nya. Penelitian
merupakan salah satu tahapan dalam model proses kerja humas.
Berdasarkan kasus di atas, analisislah jenis penelitian humas yang tepat untuk dilakukan oleh
manajer Humas tersebut!
JAWABAN
1. - Langkah 1: Identifikasi Peran PSSI Peran PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)
dalam hal ini adalah sebagai humas organisasi tersebut.
- Langkah 2: Komunikasi dan Manajemen Citra Peran PSSI antara lain mengelola
komunikasi dengan publik dan media, serta menjaga citra organisasi di mata publik.
- Langkah 3: Menangani Komunikasi Krisis Dalam skenario ini, PSSI akan bertanggung
jawab menangani komunikasi krisis terkait aksi protes dan keputusan mundur dari tuan
rumah turnamen.
- Langkah 4: Pengambilan Keputusan dan Pernyataan Publik PSSI perlu mengambil
keputusan atas nama organisasi dan mengeluarkan pernyataan publik untuk mengatasi
kekhawatiran dan menjelaskan alasan di balik keputusan yang diambil.
Peran PSSI dalam situasi ini adalah mengelola komunikasi, menangani komunikasi
krisis,mengambilkeputusan,danmengeluarkanpernyataanpublikatasnama organisasi.

Mengutip dari dua riset ilmiah, yakniMarketing Research Applied Insight, 6th Edition(2020) karya
Daniel Nunan, David F Brinks, dan Naresh K Malhotra danResearch Design: Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches(2013) yang ditulis oleh John W Cresswell, berikut
adalah sejumlah jenis riset yang bisa digunakan oleh praktisi humas.
 Riset Deskriptif
Riset deskriptif adalah jenis riset yang bertujuan untuk menggambarkan atau
mengidentifikasi suatu fenomena atau peristiwa. Jenis riset ini biasa digunakan untuk
memahami karakteristik dari kelompok atau populasi tertentu seperti perilaku, kebiasaan,
pendapat, dan preferensi. Penelitian deskriptif dapat dilakukan melalui metode survei,
observasi, atau analisis data sekunder. Salah satu contoh dari riset deskriptif adalah survei
kepuasan pelanggan atau survei pasar.
 Riset Eksploratif
Riset eksploratif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dasar
tentang sebuah masalah maupun fenomena yang belum dipelajari secara lengkap. Menurut
Cresswels, jenis riset ini kerap dilakukan di tahap awal perencanaan atau pengembangan
program kehumasan. Penelitian riset eksploratif dapat dilakukan melalui metode
wawancara mendalam, focus group discussion, atau analisis dokumen. Contoh riset
eksploratif adalah penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap produk yang akan
diluncurkan perusahaan
 Riset Kausal
Riset kausal adalah jenis riset yang bertujuan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
antara dua variabel atau lebih. Riset kausal digunakan untuk mengetahui adanya hubungan
antara variabel independen (penyebab) dengan variabel dependen (hasil). Penelitian dapat
dilakukan melalui metode eksperimen atau survei. Salah satu contoh penerapan riset ini
adalah penelitian tentang pengaruh iklan terhadap pembelian produk.
 Riset Kualitatif
Riset kualitatif adalah jenis riset yang dilakukan untuk menggali pengalaman, makna, dan
persepsi subjektif dari individu atau kelompok. Biasanya, riset ini digunakan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang suatu fenomena atau
peristiwa.Penelitian ini dapat dilakukan melalui metode wawancara mendalam, observasi
partisipatif, atau analisis naratif. Satu contoh dari riset kualitatif adalah penelitian tentang
persepsi masyarakat terhadap program CSR perusahaan.
 Riset Kuantitatif
Nama terakhir di daftar ini adalah riset kuantitatif. Jenis riset ini bertujuan mengukur dan
menganalisis berbagai variabel dengan banyak angka (kuantitatif). Riset dilakukan untuk
memperoleh data terukur yang dapat dihitung secara statistik.Riset kuantitatif pun dapat
dilakukan melalui metode eksperimen. Di antaranya, korelasi, komparatif, hingga survei.
Salah satu contoh penelitian dengan jenis riset ini adalah mengukur pengaruh dari program
komunikasi yang dirancang praktisi humas terhadap citra institusi.

Maka jenis penelitian humas yang tepat untuk dilakukan oleh manajer Humas adalah Riset
secaradeskriptifkarena jenis riset ini bertujuan untuk menggambarkan atau mengidentifikasi suatu
fenomena atau peristiwa. Jenis riset ini biasa digunakan untuk memahami karakteristik dari
kelompok atau populasi tertentu seperti perilaku, kebiasaan, pendapat, dan preferensi. Penelitian
deskriptif dapat dilakukan melalui metode survei, observasi, atau analisis data sekunder dan
melakukan secara kausal adalah jenis riset yang bertujuan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
antara dua variabel atau lebih. Riset kausal digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara
variabel independen (penyebab) dengan variabel dependen (hasil).

Mengapa riset deskriptif dan riset kausal menjadi pilihan yang tepat bagi saya dalam
penelitian humas tentang kasus aksi boikot tersebut??

Karena melakukan riset secara Deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan


mengindentifikasi lebih jauh tentang suatu fenomena anti boikot terhadap beberapa produk dan
Riset secara Kausal bertujuan utntuk mengidentifikasi sebab akibat dari fenomena boikot terhadap
beberapa product tersebut yang di bondong - bondong sebagai sebab dari terjadinya aksi boikot
selama satu bulan yang mengakibatkan jumlah penjualan produk menurun drastis dan nilai saham
perusahaan pun ikut anjlok.
Maka dari situ kita bisa mengindentifikasi : alasan utama kenapa produk tersebut terkena
boikot? Siapa dalang yang membuat produk tersebut menjadi terboikot dan membuat penjualan
menurun? Apakah akibat nya jika banyak product mengalami boikot selama waktu yang tidak
ditentukan. Dan masih banyak lagi.

Referensi : - https://www.humasindonesia.id/berita/kenali-5-jenis-riset-yang-perlu-diketahui-
humas-1093

Anda mungkin juga menyukai