Ls - Laporan Tugas 1 - M.salim Adnin
Ls - Laporan Tugas 1 - M.salim Adnin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
DOSEN PEMBIMBING
UPA 6A
R. LISA SURYANI, S.T., M.T ST
STUDIO
PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
ANDITA NURUL K.P HABIB ROMADHANI SYAFIRA ANJANI M.ULIN NUHA NUR ASTRI NADIRA
2107110037 1907156319 2107110667 2107125063 2107125057
TATA GUNA LAHAN BENTUK DAN MASSA BANGUNAN SIRKULASI DAN PARKIR RUANG TERBUKA
(LAND USE) (BUILDING FORM AND MASSING) (CIRCULATION AND PARKING) (OPEN SPACE)
Merupakan rencana dua dimensi berupa Membahas mengenai bagaimana bentuk Elemen perancangan kota yang secara Elemen yang esensial dalam perancangan
denah peruntukan lahan sebuah kota, dan massa-massa bangunan yang berada langsung dapat membentuk, mengarahkan kota, sehingga perencanaannya harus
dimana ruang-ruang tiga dimensi akan di suatu kawasan dapat membentuk dan mengendalikan pola aktifitas/kegiatan integral dengan perancangan kota. Open
dibangun di tempat-tempat sesuai dengan sebuah kota serta bagaimana hubungan suatu kota, sebagaimana halnya dengan space didefinisikan sebagai suatu bentang
fungsi bangunan tersebut. antar-massa (banyak bangunan) yang keberadaan sistem transportasi dari jalan lahan, bentuk-bentuk lahan luas (jalan,
terdapat dalam kawasan tersebut. publik, pedestrian ways dan tempat-tempat trotoar, taman) dan ruang-ruang yang
transit yang saling berhubungan akan digunakan untuk rekreasi dalam kawasan
membentuk pergerakan (suatu kegiatan). kota. Terbentuk karena adanya kebutuhan
untuk bertemu ataupun berkomunikasi.
Sebagai elemen kenyamanan dan elemen Dalam hubungannya dengan perancangan Segala sesuatu yang secara fisik dapat Pemeliharaan suatu individual bangunan
pendukung bagi para pejalan kaki serta kota, pendukung kegiatan berarti suatu menginformasikan sesuatu pesan tertentu harus selalu dikaitkan dengan keseluruhan
kehidupan ruang-ruang kota. Sistem jalur elemen kota yang mendukung dua atau kepada masyarakat kota. Bentuk dari kota. Konsep tentang pemeliharaan kota
pedestrian dapat mengurangi lebih pusat kegiatan umum yang berada penandaan secara fisik merupakan sesuatu memperhatikan beberapa aspek, antara
ketergantungan terhadap kendaraan dikawasan pusat kota yang mempunyai yang mudah untuk dibaca (legibility). Jenis lain bangunan-bangunan tunggal, struktur
dalam suatu kota, dan memperbaiki konsentrasi pelayanan yang cukup besar. penanda diantaranya: Identification Sign, dan gaya arsitektur, hal yang berkaitan
kualitas udara. Directional Sign, Warming Sign, Regulatory dengan kegunaan, umur bangunan atau
and Prohitory Sign, dan Operatory Sign. kelayakan bangunan.
TEORI Perancangan Kawasan
KEVIN LINCH, 1960
TEORI Perancangan Kawasan untuk menstrukturkan ruang-ruang di kota tersebut sehingga tercipta
tatanan; keindahan serta rasa kenyamanan. Ada 3 teori perancangan
ROGER TRANCIK, 1986 kota (kawasan) yang dikemukakan oleh Trancik (1986), yaitu:
Teori Figure Ground adalah teori yang Teori Linkage adalah teori ruang kota yang Teori Place adalah teori yang membahas
mengambarkan total suatu kawasan. Sedangkan menekankan pada hubungan dan pergerakan yang keterkaitan antara kawasan dengan faktor
fungsi teori ini adalah untuk menunjukan tekstur terjadi pada beberapa bagian kawasan kota. manusianya, yang menekankan pada
kota melalui bentuk massa bangunan (building perkembangan suatu kawasan kota terkait dengan
massa) sebagai solid dan ruang terbuka (open Linkage merupakan pendekatan dari jaring-jaring nilai historis, sosial dan kebudayaan serta
space) sebagai void, untuk mengidentifikasi pola sirkulasi (network circulation) yang menjadi motor lingkungan.
spasial kawasan pusat kota tersebut. Analisis penggerak bentukan kota dan sebagai pengikat
dilakukan dengan cara penggambaran dalam peta serta memadukan berbagai aktifitas bentukan kota. Sebuah place dibentuk sebagai sebuah space jika
black (hitam = masa bangunan) dan white (putih = Jaring-jaring tersebut dapat berupa jalan, gang, memiliki ciri khas karakter dan suasana tertentu
ruang terbuka) untuk memperlihatkan komposisi jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk yang berarti bagi lingkungannya. Karakter tersebut
atau pola kawasan kota. Solid merupakan elemen linier, maupun bentuk yang secara fisik menjadi ditunjukkan dengan kualitas fisik atau tempat yang
masif (bangunan) berfungsi sebagai wadah penghubung antar bagian kota atau kawasan. dapat menimbulkan image yang cukup kuat
kegiatan manusia, sedangkan void merupakan terhadap tempat tersebut. Kualitas fisik tersebut
ruang terbuka dalam lingkup kawasan, yang terdiri Linkage dapat digunakan untuk melihat dinamika adalah suatu kemampuan mendatangkan kesan
atas : suatu kawasan/kota dan memperhatikan inti dan (imageability) yang erat kaitannya dengan
1) Internal void: adalah ruang terbuka yang berada arah pertumbuhan kota melalui pola pergerakan kejelasan atau kemampuan suatu tempat untuk
dalam lingkup suatu bangunan. Kualitas internal dan sirkulasi yang memberi image atau citra pada dibaca (legibility) yang diperkuat dengan tiga
void dipengaruhi oleh konfigurasi bangunan serta kota tersebut. komponen sebagai berikut (Lynch, 1960).
keunikan dari fascade interior bangunan yang 1. Identitas (identity): identifikasi dari suatu obyek,
melingkupinya. Pendekatan teori ini dibagi menjadi 3, yaitu: yang mampu membedakan dengan obyek
2) Eksternal void: merupakan ruang terbuka yang linkage visual: lima elemen, yaitu (1)garis, lainnya, dapat menjelaskan bentuk fisik dan
berasal dari luar lingkup bangunan dan bersifat (2)koridor, (3)sisi, (4)sumbu (5)irama. posisi/letak dari obyek.
public domain. Kualitas ruang yang ditimbulkan linkage struktural: tiga elemen, yaitu 2. Struktur (structure): gambaran kawasan yang
dipengaruhi oleh fascade-fascade bangunan yang (1)tambahan, (2)sambungan, (3)tembusan. meliputi pengertian ruang atau pola hubungan
melingkupinya, sehingga dapat dikatakan bersifat linkage kolektif: tiga elemen bentuk kolektif, dari pengamat dengan suatu obyek tertentu
kontekstual. yaitu (1)bentuk komposisi, (2)bentuk mega, serta kaitannya dengan obyek lainnya.
(3)bentuk kelompok. 3. Makna (meaning): sesuatu yang harus dimiliki
obyek, sehingga obyek tersebut mempunyai arti
bagi pengamat baik secara fungsi maupun
emosi.
TEORI Perancangan Kawasan
Pengertian ruang publik adalah suatu tempat umum bagi
masyarakat melakukan aktivitas rutin dan fungsional yang
mengikat sebuah komunitas, baik dalam rutinitas normal dari
STEPHEN CARR, 1992
kehidupan sehari-hari, maupun dalam perayaan yang periodik
(Carr, 1992).
Menurut Stephen Carr, dkk (1992:19) terdapat 3 (tiga) kualitas utama sebuah ruang publik, yaitu:
Berarti bahwa ruang tersebut dirancang dan Berarti bahwa hak para pengguna ruang Berarti mencakup adanya ikatan emosional
dikelola dengan mempertimbangkan publik tersebut terlindungi, pengguna ruang antara ruang tersebut dengan kehidupan
kepentingan para penggunanya. publik bebas berekspresi dalam ruang para penggunanya.
tersebut, namun tetap memiliki batasan
tertentu karena dalam penggunaan ruang
bersama perlu ada toleransi diantara para
pengguna ruang.
Public amenities
Hunian vertikal (public toilet, charging station) Fungsi lain yang mendukung
KONEKSI DAN SIRKULASI Kawasan
Menurut Llewelyn dan Davies (2006), yang menjadi bahan pertimbangan dalam desain sirkulasi kawasan antara lain sebagai berikut:
Persimpangan
Transportasi Publik Kendaraan Pribadi Titik Perpindahan Moda
(simpul jalan)
Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah area masuk kawasan (main entrance), hirarki jalan (rute) dan parkir kawasan.
KRITERIA Pedestrian
Pedestrian yang baik, memenuhi beberapa kriteria Menurut Keputusan Menteri 468 tentang Persyaratan
berikut: Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Connections (Angga Nugraha, 2015), persyaratan standar pedestrian untuk
Mengkoneksikan tempat-tempat yang ingin pengguna normal dan penyandang cacat adalah:
dituju oleh pengguna, pada satu kawasan Ukuran
dengan tema khusus, koneksi yang baik
Lebar minimum jalur pedestrian adalah 136 cm untuk jalur satu
memberikan kejelasan rute bagi pengguna
untuk mencapai titik-titik lokasi yang arah dan 180 cm untuk jalur dua arah. Pedestrian harus bebas
ditawarkan. tiang, rambu-rambu, pohon dan street furniture lain yang dapat
Convenience Conspicuousness menjadi penghalang bagi penyandang cacat.
Permukaan
Permukaan jalan harus stabil, kuat, tahan cuaca, bertekstur
halus dan tidak licin. Bila menggunakan karpet, ujungnya harus
Memiliki rute yang jelas dan Rute mudah ditemukan kencang dan memiliki trim permanen.
mudah untuk mencapai dengan pengolahan Kemiringan
lokasi yang dituju permukaan jalan atau
penanda yang
Kemiringan maksimum 7 derjat, terutama untuk keamanan dan
pengguna.
mengarahkan pedestrian. kenyamanan penggunaan pedestrian oleh penyandang cacat.
Comfortable Convivial Area istirahat
Disarankan terdapat pemberhentian pada setiap 9 m.
Pencahayaan
Berkisar antara 50-150 lux tergantung pada intensitas
pemakaian, kebutuhan keamanan dan kenyamanan kegiatan.
Memiliki kualitas dan lebar Rute yang ditawarkan
jalan yang sesuai standar. atraktif dan aman.
TEMA Perancangan Prinsip Kota Berkelanjutan
Calthorpe, 2017 1. Menggunakan beragam alat
SUSTAINABLE transportasi, seperti sepeda,
SMART CITY angkutan umum, dan kendaraan
otonom, untuk menciptakan jalur
dengan mengusung konsep Preservasi
Mixed-Use transit yang bervariasi. Sehingga
kota padat lahan (compact city) Lingkungan
sarana transportasi ramah
lingkungan akan menjadi prioritas di
Menurut American Institute of Architect, Transportasi Pejalan
jalan dan pikiran kita.
Publik Kaki
Sustainable (Berkelanjutan) adalah kemampuan 2. Melestarikan ekologi alam, lanskap
masyarakat untuk bertahan hidup dengan
pertanian, dan situs warisan budaya.
menggunakan sumber daya alam yang mereka TOD Pesepeda
3. Menciptakan lingkungan serba guna
miliki tanpa perlu menghabiskan atau
dan berpendapatan campuran. Hal
menggunakan secara berlebih, dimana sistem Konektivitas
ini akan memungkinkan terjadinya
yang mereke gunakan membutuhkan sumber daya
integrasi yang lebih baik dari
tsb.
berbagai komunitas dan mengurangi
kesenjangan antar individu.
Menurut Budiharjo dan Sudjarto (2012) pengertian
pembangunan berkelanjutan adalah kota yang 4. Merancang jalan yang dapat dilalui pejalan kaki dan lingkungan berskala manusia.
dalam perkembangannya mampu memenuhi 5. Memprioritaskan jaringan sepeda dan jalan bebas kendaraan bermotor.
kebutuhan masyarakatnya masa kini, mampu 6. Menciptakan jaringan jalan yang memungkinkan banyak rute menuju ke tempat yang
berkompetisi dalam ekonomi global dengan sama, bukan hanya rute tunggal. Dengan begitu, warga bisa menggunakan beragam
mempertahankan keserasian lingkungan vitalitas alat transportasi (jalan kaki, sepeda, dan angkutan umum) untuk menuju ke suatu
sosial, budaya, politik, dan pertahanan tempat.
keamanannya tanpa mengabaikan atau 7. Mengembangkan transit berkualitas tinggi dan BRT terjangkau. Sehingga
mengurangi kemampuan generasi mendatang menghadirkan transportasi umum sebagai alternatif pilihan pertama ketika berjalan
dalam pemenuhan kebutuhan mereka. kaki dan bersepeda bukanlah suatu pilihan.
ASPECTS OF SUSTAINABLE CITY
Pengoptimalan penggunaan energi
melalui desain hemat energi,
penggunaan peralatan dan bahan
1
bangunan yang efisien, serta penerapan
sumber energi terbarukan seperti panel
surya atau turbin angin.
Meningkatkan kualitas udara dan
2 mengurangi polusi dengan membangun
taman, ruang terbuka hijau, dan hutan
kota.
Meminimalkan dampak lingkungan dari
sebuah bangunan, mendorong
3
penggunaan material ramah lingkungan
dan daur ulang, serta meningkatkan
kualitas hidup penghuni. Mendorong dan mendukung kegiatan
4 pertanian perkotaan, serta meningkatkan
ketahanan pangan dan akses terhadap
makanan segar.
Melibatkan masyarakat dalam proses
perencanaan dan pengambilan
keputusan terkait pembangunan kota, 5
serta meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
keberlanjutan.
6 Menyediakan sistem transportasi publik
yang andal, nyaman, dan terjangkau.
Membangun infrastruktur yang ramah Mendorong penggunaan transportasi
pejalan kaki, seperti trotoar yang luas publik dan mengurangi penggunaan
dan rata, jalur khusus pejalan kaki, dan 7 kendaraan pribadi.
penyeberangan jalan yang aman.
Mendorong penggunaan transportasi
non-motor, seperti berjalan kaki,
bersepeda, dan transportasi publik.
TEMA Perancangan SUSTAINABLE SMART CITY adalah konsep pengembangan
perkotaan yang menggabungkan teknologi informasi dan
SUSTAINABLE komunikasi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk
SMART CITY meningkatkan kualitas hidup warga, efisiensi operasional kota,
dan daya saingnya.
dengan mengusung konsep
kota padat lahan (compact city) Kota Cerdas Berkelanjutan menawarkan potensi besar untuk
meningkatkan kualitas hidup, efisiensi, dan daya saing kota.
Menurut Cohen Boyd (2017), Smart City (Kota Pintar) Namun, perlu diupayakan agar teknologi digunakan secara
merupakan sebuah kota yang menggunakan ICT secara bijaksana dan inklusif, dengan memperhatikan prinsip-prinsip
efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya dan keberlanjutan dan keadilan sosial.
pelayanan, menghasilkan penghematan energi dan biaya,
serta mengurangi jejak lingkungan untuk mendukung inovasi Kerangka kerja Smart Sustainable City diturunkan menjadi
dan ekonomi ramah lingkungan. komponen :
Komponen Enabler adalah pilar dari komponen smart city
Kota Pintar didefinisikan juga sebagai kota yang mampu yang meliputi tata kelola, sumber daya manusia, dan
menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur teknologi. Komponen enabler menjadi input atau kondisi
telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan yang diperlukan bagi suksesnya implementasi smart city
ekonomi berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi secara berkelanjutan. Komponen enabler adalah pondasi
dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui dari terlaksananya smart sustainable city yang terdiri dari
pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat (Caragliu, A., komponen tata kelola institusi dan teknologi.
dkk dalam Schaffers, 2010:3). Komponen Dimensi adalah sektor layanan yang harus
dipenuhi oleh kota/kabupaten untuk mewujudkan
Sebuah kota dapat dikatakan smart bila dapat kota/kabupaten yang berkualitas untuk ditempati.
memecahkan masalah tiga aspek utama dalam kota yaitu Giffinger, et al., (2007) membagi smart city dalam 6
fisik, sosial dan ekonomi dengan menggunakan teknologi indikator utama, yaitu smart mobility, smart governance,
dan sumber daya yang ada pada kota tersebut secara smart environment, smart living, smart people, dan smart
efisien dan efektif (Agus Eka Pratama, 2014). economy .
SMART CITY
Smart Smart
Mobility People
Smart Smart
Living Economy
Smart Smart
Governance Environment
t
SMART CITY
NO PRINSIP DESKRIPSI PENERAPAN
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan lingkungan perkotaan yang lebih nyaman, sehat, dan berkelanjutan.
TINJAUAN
Lokasi
Kota Pekanbaru merupakan Ibukota Provinsi Riau,
yang saat ini mengalami pertumbuhan dan
perkembangan kota yang sangat pesat.
Pembangunan di setiap wilayah Kota Pekanbaru, yang
mencakup infrastruktur dasar dan aktivitas tambahan,
menunjukkan penampakan fisiknya saat ini. Pekanbaru
menjadi kota ke-3 dengan jumlah penduduk tertinggi
di Pulau Sumatera setelah Medan dan Palembang.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru sebagai
pusat perdagangan dan jasa cukup pesat dan
berdampak pada laju pertumbuhan penduduknya.
Perkembangan yang cukup signifikan dapat dilihat
dari alih fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran
dan bisnis, pertumbuhan komplek perumahan dan
area pertokoan, pembangunan jalan layang (flyover)
untuk mengatasi peningkatan arus lalu lintas di ruas Jl.
Sudirman, Jl.Soekarno Hatta simpang SKA, dan
Simpang Pagi Arengka, dsb.
Mengembangkan Kawasan Pusat Kota (Kecamatan Pekanbaru Mengembangkan Kawasan Pendidikan Tinggi di Kecamatan
Kota, Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sukajadi, Tampan dan Kecamatan Marpoyan Damai yang didukung
Kecamatan Sail dan Kecamatan Limapuluh) sebagai Kawasan oleh akses ke sistem jaringan transportasi massal.
Perdagangan dan Jasa dengan skala pelayanan regional dan Mengembangkan Kawasan Industri dan Pergudangan di
internasional dengan dominasi peruntukkan lahan untuk Kecamatan Tenayan Raya yang didukung oleh akses ke sistem
kegiatan perdagangan dan jasa regional dan internasional, jaringan transportasi massal dalam kota, jaringan transportasi
perumahan perkotaan (town house dan apartemen), yang regional, bandara dan pelabuhan, serta didukung dengan
diintegasikan dengan sistem jaringan transportasi massal dan pengembangan kawasan permukiman industri yang
sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol, akses dilengkapi dengan fasilitas dan jaringan utilitas yang
ke Bandara dan Pelabuhan di Sungai Siak). memadai.
Mengembangkan kawasan permukiman perkotaan ke Mengembangkan kawasan sekitar Kompleks Caltex sebagai
arah ke Selatan, Timur dan Barat Kota (Kecamatan Jalur Hijau (green belt) dengan tetap menjaga terbukanya
Tampan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Bukit akses ke kompleks dari berbagai bagian kawasan kota.
Raya, Kecamatan Tenayan Raya, dan Kecamatan Payung Mempertahankan Danau Lembah Sari dan Kawasan Lindung
Sekaki). Taman Hutan Raya Sutan Syarif Kasim sebagai Kawasan
Mengembangkan koridor-koridor jalan utama untuk kegiatan Lindung dan menjadikan kawasan sekitarnya sebagai daerah
perdagangan dan jasa secara vertikal dengan tangkapan air (catchment area).
memperhatikan peraturan zonasi (zoning regulation) dan
building code.
Mengembangkan Terminal Badar Raya Payung Sekaki
sebagai Pusat Pelayanan Transportasi Kota yang menjadi
orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan
didukung oleh akses ke sistem jaringan transportasi regional,
bandara, dan pelabuhan.
Peruntukan Fungsi Lahan di Kawasan Perancangan
BERDASARKAN PERATURAN TATA RUANG
KOTA PEKANBARU
Struktur Peruntukan Lahan
PAYUNG
Sesuai dengan arahan RTRW yang sudah terlihat pada gambar, secara SEKAKI
Sasaran:
Tercapainya peruntukan lahan yang “seimbang”
dengan arahan RTRW.
Tercapainya tata letak massa bangunan yang teratur
yang tidak menimbulkan masalah.
Terbentuknya kawasan yang tertata rapi dan mampu
membangkitkan vitalitas kawasan.
Tujuan:
Tercapainya vitalitas kawasan yang baik
Tercipta kawasan modern yang nyaman, sehat, dan
mendukung aktivitas masyarakat.
MALL SKA
LIVING WORLD
Fungsi Komersial yang Berbatasan Langsung dengan
LOKASI PERANCANGAN Transmart merupakan bangunan
pusat perbelanjaan 4 lantai 2
basement yang resmi dibuka pada
Mall SKA merupakan bangunan tahun 2017. Basement-nya
pusat perbelanjaan 4 lantai 2 mampu menampung 400 sepeda
basement berskala lokal yang motor dan 600 mobil. Transmart
berdiri sejak tahun 2005. Pada Pekanbaru berdiri di atas lahan
lokasi yang sama, pada sisi barat MALL SKA TRANSMART seluas 1,8 hektar dengan
terdapat pasar tradisional 2 lantai mengusung konsep sebagai
yang tidak beroperasi. Kawasan tempat berbelanja, bermain,
Mall SKA dilengkapi dengan bersantap dan menonton dalam
fasilitas parkir di luar gedung dan satu tempat. Kawasan Transmart
di basement, halte, namun tidak dilengkapi dengan fasilitas parkir
memiliki ruang terbuka publik. di luar gedung dan di basement,
namun tidak memiliki halte dan
ruang terbuka publik.
SITE
PRESEDEN 01
BLOK BANGUNAN
PRESEDEN 01
BLOK BANGUNAN
Terdapat beberapa bangunan yang menjadi ciri
khas Kawasan BSD yang banyak dikenal oleh
masyarakat Indonesia seperti bangunan ICE
(International Convention Exhibition), AEON Mall,
The Breeze BSD atau BSD Green Office, The
Junction BSD, Pertokoan, Bisnis dan perumahan
yang mewah.
PRESEDEN 01
HUBUNGAN JALUR SIRKULASI
Jalur sirkulasi pada Kawasan BSD memiliki jalur sirkulasi jalan raya, jalan tol, dan jalan Commuter Line. Jalur sirkulasi yang saling terhubung seperti
jalan tol yang dapat diakses dari Kawasan BSD menuju Jakarta, Jalan raya yang memiliki banyak blok alternatif serta blok kecil menuju permukiman
dan perumahan yang memungkinkan permeability menjadi mudah dan baik
PRESEDEN 01
LEBAR JALUR
PRESEDEN 01
PERSIMPANGAN JALAN (NODE)
PRESEDEN 01
LANDMARK
Landmark BSD memiliki Tulisa BSD CITY Big City, Big Opportunity Yang
memiliki arti Kota yang besar serta memiliki peluang yang besar untuk
hidup bahagia dan menyenangkan. Landmark dilengkapi dengan
tanaman bunga yang membuat suasana menjadi segar dan indah.
PRESEDEN 01
DISTRICT
Berdasarkan fungsinya Kawasan BSD memiliki beragam jenis fungsi yakni permukiman, perkantoran, industry, Pendidikan, usaha, komersial,
bisnis. Dalam beberapa titik Kawasan BSD memiliki blok untuk komersial yang terletak di samping jalan raya yang digunakan untuk komersial
dan dibelakangnya merupakan areal perumahan, blok pertokoan memiliki gaya arsitektur modern.
PRESEDEN 01
BATASAN WILAYAH (EDGE)
Utara : Billboard beragam iklan
Timur : Billboard dan videotron
Selatan : Jalur Rel daerah Cisauk
Barat : Billboard
PRESEDEN 01
PULAU KREATIFITAS SELATAN, CHENGDU, CHINA
LOKASI : CHENGDU BERADA DI
SICHUAN YANG DIRANCANG OLEH
PUSAT PENELITIAN DESAIN
PERKOTAAN CHENGDU
KONSEP : “PULAU KREATIFITAS
SELATAN” FASE AWAL
MENGEMBANGKAN INDUSTRI
KREATIF DENGAN PERSEBARAN DI
TIGA PULAU, TEPATNYA
DIPERBUKITAN SUCI
ARSITEK : LIU GANG, ZHANG
YANG, YUA JIA, LAN MI, XIU XIN
PRESEDEN 02
TOPOGRAFI MEMPENGARUHI BAGAIMANA DESAIN YANG AKAN DIRANCANG PADA SUATU
KAWASAN. PENURUSUNA BESAR TERHADAP KEPADATAN RUANG DAN SEKITARNYA MENEKAN
MORFOLOGI DENGAN BERAGAM AKTIVITAS YANG DILAKUKAN SEPERTI BERBELANJA,
PAMERAN, SALON DAN REKREASI. DI REALISASIKAN MELALUI KONSEP-KONSEP PADA TIAP
FUNGSINYA
KAWASAN INI MENJADI BAGIAN DARI TENGAH PULAU DENGAN PERAN SEBAGAI
NODE (SIMPUL0) YANG MENGHUBUNGKAN DUA PUALAU LAINNYA, YANG
MENCAKUP OPEN SPACE, FASILITAS TRANSPORTASI DAN HIGHRISE. SELAIN ITU
MENURUT TEORI KEVIN LYNCH ADA BEBERAPA ASPEK YANG DIPERHTAIKAN SEPERTI
TATA KAWASAN, PATH, EDGE, NODE, DISTRICT SERTA LANDMARK UNTUK
MEMBEDAKAN KONSEP RANCANGAN YANG DITERAPKAN DALAM TIAP ASPEKNYA.
PRESEDEN 02
PRESEDEN 02
CENTRAL BUSINESS DISTRICT (CBD), SINGAPORE
LOKASI : SINGAPURA
KONSEP : ALUN-ALUN PASAR KOTA
KUNO DENGAN VISI “GARDEN BY
THE BAY”
ARSITEK : URA (URBAN
REDEVELOPMENT AUTHORITY)
BERKEMBANG UNTUK PUSAT KEUANGAN
DAN KONTROL BAGI PEMERINTAH. DI
AWAL ABAD KE-21, CBD MENJADI
METROPOLITAN YANG BERAGAM
DENGAN FASILITAS-FASILITAS YANG
BERAGAM.
DISTRICT INI JUGA DIPILIH KARENA DEKAT
DENGAN JALUR TRANSPORTASI UTAM
SEPERTI SUNGAI, REL KERETA API, SERTA
JALAN RAYA.
PRESEDEN 03
CBD BERISI DISTIRK FINASIAL DAN KOMERSIAL INITI DENGAN BEBERAPA AREA PERENCAAAN KOTA (DOWNTOWN CORE, MARINA EAST, MARINA SOUTH,
MUSEUM, NETON, ORCHAR, OUTRAM, RIVER VALLEY, ROCHOR, SINGAPORE RIVER AND STRAIT VIEW). BAGIAN TENGAH DI BAGIAN SELATAN TERMASUK
TANAH YANG BERNILAI TINGGI KARENA DIKELILINGI OLEH AREA PRERENCANAAN KOTA DAN BANGUNAN BINTANG 5
SINGAPURA BERDIRI DIATAS LAHAN SELUAS 3,55 HEKTAR YANG DIKELILINGI OLEH BANGUNAN YANG BERNILAI TINGGI. PUSAT PERBELANJAAN SERTA
PERKANTORAN JUGA BERADA DI SEKITAR AREA TERSEBUT. HAL-HAL TERSEBUTLAH YANG MENJADIKAN KAWASAN TERSEBUT BERNILAI TINGGI.
PRESEDEN 03
MARINA BAY BERKEMBANG SETELAH
TAHUN 2000 SEBAGAI PUSAT KOTA
DAN KEUANGAN BARU SINGAPURA DI
MASA DEPAN. AREA YANG
MENAWARKAN PROSPEK 24/7 YANG
KHAS UNTUK BISNIS, TEMPAT TINGGAL,
BEKERJA DAN BERSANTAI.
PRESEDEN 03
ADA BEBERAPA ASPEK LAINNYA YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN CBD INI SENDIRI. MENURUT TEORI HAMID SIRVANI PADA CBD SINGAPORE DIANTARANYA
TATA GUNA LAHAN, BENTUK DAN MASSA BANGUNAN, SIRKULASI DAN PARKIR, RUANG TERBUKA, JALUR PENDISTRIAN, LANDMARK SERTA BEBERAPA AKTIVITAS
PENDUKUNG LAINNYA.
TATA GUNA LAHAN, LAHAN KAWASAN CBD KEBAYAKAN DIGUNAKAN SEBAGAI AREA PERKANTORAN ADAPULA FUNSGI LAINNYA SEPERTI APARTEMEN,
KONDOMINIUM, PARIWISATA, PENGINAPAN, RUANG TERBUKA,DAN MASIH BANYAK LAGI
PRESEDEN 03
OPEN SPACE
SIRKULASI, DAN BENTUK MASSA BANGUNAN. AREA SIRKULASI YANG ADA DIJADIKAN RUANG TERBUKA BERGUNA SEBAGAI KAWASAN HIJAU YANG MENJADI
SEBAGAI AREA PARKIR DENGAN RATA-RATA DISEDIAKAN OLEH GEDUNG YANG ADA, PARU-PARU SINGAPURA. SESUAI DENGAN VISI MEREKA YAITU “GARDEN
KEMUNGKINAN TIDAK TERDAPAT PARKIR ON-ROAD. UNTUK BENTUK MASSA BANGUNAN BY THE BAY” RUANG TERBUKA INI DITATA PADA KAWASAN UNTUK
BERAGAM MULAI DARI BANGUNAN BERGAYA ARSITEKTUR MODERN HINGGA ARSITEKTUR MENYEIMBANGKAN PERENCANAAN BANGUNAN DAN ALAM SEKITARNYA
KLASIK.
PRESEDEN 03
JALUR PENDESTRIAN
PRESEDEN 03
SCG (SINGAPORE GALLERY CITY), SINGAPORE
27 JANUARY 1999
45 MAXWELL ROAD, SINGAPORE
1°16′47.42″N 103°50′42.5″E
URBAN PLANNING MUSEUM
150,000 (ANNUALLY)
URBAN REDEVELOPMENT AUTHORITY
CHINATOWN (NORTH EAST LINE/DOWNTOWN
LINE), TANJONG PAGAR (EAST WEST LINE)
PRESEDEN 05
SGC (SINGAPORE GALLERY CITY), SINGAPORE
PRESEDEN 05
TINJAUAN RENCANA JANGKA PANJANG
PRESEDEN 05
RENCANA JANGKA PANJANG SEBELUMNYA
PRESEDEN 05
CENTRAL AREA MODEL
adalah model arsitektur 11 meter x 10
meter dari Central Singapore.
Dimodelkan pada skala 1:400, itu
terutama dibangun dari kayu balsa dan
akrilik, dan terdiri dari berbagai model
area individu yang dibangun untuk
konsultasi publik dalam beberapa dekade
terakhir, yang kemudian dirakit pada
tahun 1998 menjadi satu model besar
untuk dipajang di Galeri.
PRESEDEN 05
ZONA PERUNTUKAN LAHAN SEKITAR
PRESEDEN 05
Salah satu daya tarik utamanya
adalah model arsitektur masif yang
memungkinkan Anda melihat pusat
kota dari atas dan dilengkapi
atraksi cahaya dan suara. Daya
tarik utama lainnya memungkinkan
Anda menikmati suasana kota
melalui pertunjukan panorama 270
derajat yang menggambarkan
adegan sehari-hari di Singapura
mulai senja hingga fajar merekah.
PRESEDEN 05
JALUR SIRKULASI
PRESEDEN 05
AREA PARKIR
PRESEDEN 05
OPEN SPACE
PRESEDEN 05
ANN SIANG HILL PARK
PRESEDEN 05
TELOK AYER PARK
PRESEDEN 05
CENTRAL BUSINESS DISTRICT CAWANG
2011-PRESENT
LUAS 11 HEKTAR (HA)
URBAN PLANNING
PT WIJAYA KARYA (WIKA) REALTY DAN
PT HUTAMA KARYA (HK) REALTINDO
MIXED-USE BUILDING
JL. SUDIRMAN
PRESEDEN 06
KAWASAN SUPERBLOK
PADA KAWASAN CBD TERSEBUT TERDAPAT BEBERAPA
GEDUNG PADA BLOK BLOK YANG SALING BERDEKATAN
DENGAN FUNGSI BERBEDA, SEPERTI APARTEMENT
KUSUMA CHANDRA, GEDUNG PERKANTORAN ARTHA
GRAHA, METROPOLITAN MALL BEKASI
PRESEDEN 06
TAPAK
TAPAK YANG DIPILIH UNTUK CBD ADALAH KAWASAN CAWAN YANG
TELAH DIPREDIKSIKAN SEBAGAI KAWASAN CBD MASA DEPAN.
EKSISTING TAPAK BERADA DI :
UTARA : JALAN LETJEN M.T. HARYONO,
SELATAN PEMUKIMAN UMUM,
TIMUR UNIVERSITAS KRISTEN NDONESIA,
BARAT JALAN DEWI SARTIKA.
PRESEDEN 06
SIRKULASI
SELAIN KETERSEDIAAN LAHAN, PEMBANGUNAN KONSEP SIRKULASI CBD YAITU SIRKULASI PEJALAN KAKI DAN KENDARAAN TERPISAH.
KAWASAN CBD CAWANG MUDAH DIJANGKAU DARI UNTUK PEJALAN KAKI DITERAPKAN GREEN BUILDING PADA DESAIN PODIUM YAITU
SISI TRANSPORTASI DIMANA TERDAPAT AKSES TOL BERUPA ROOF GARDEN YANG BERFUNGSI JUGA SEBAGAI JEMBATAN
DARI TANJUNG PRIUK (JAKARTA UTARA), JUGA AKSES PENGHUBUNG ANTARA BANGUNAN DAN TEMPAT SIRKULASI PEJALAN KAKI YANG
TOL DARI GROGOL (JAKARTA BARAT) SELAIN ITU MENGHUBUNGKAN ANTAR BANGUNAN BEBAS DARI KENDARAAN. SEDANGKAN
JALUR BUS TRANSJAKARTA JUGA MELINTAS DI SIRKULASI UTAMA UNTUK KENDARAAN DARI ARAH JALAN LETJEN MT. HARYONO, DAN
KAWASAN CAWANG SIRKULASI SEKUNDER DARI JALAN DEWI SARTIKA.
PRESEDEN 06
LANDMARK
KONSEP LANDMARK PADA CBD ADALAH BANGUNAN
PERKANTORAN SEBAGAI ICON DAN LANDMARK KAWASAN
YANG KONTRAS DENGAN BANGUNAN SEKITAR TAPAK, DAN
MERUPAKAN KARYA SENI, YANG BERSKALA BESAR DAN
MEMILIKI DAYA TARIK TERSENDIRI. UNTUK MENJAGA
KEBERLANJUTAN CBD DI KAWASAN CAWANG INI, DIUSUNG
TEMA GREEN ARCHITECTURE.
PRESEDEN 06
ANALISIS SITE
berdasarkan teori
Hamid Shirvani
TATA GUNA LAHAN (Land Use) Penggunaan lahan di sekitar
site perancangan kawasan dalam radius 2,5 km
Fasilitas Kesehatan Fasilitas Sosial Perkantoran Pemerintah
HAMID SHIRVANI, 1985 Fasilitas Olahraga Industri Permukiman
Fasilitas Pendidikan Pariwisata Tanah Kosong
Fasilitas Peribadatan Perdagangan dan Jasa
PAYUNG
SEKAKI
SITE
ANALISIS
Gambar di atas merupakan peta rencana penggunaan lahan kota Pekanbaru tahun
2007-2026. Dan dapat dilihat peruntukan lahannya berdasarkan warna lahan yang
ada pada legenda. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat persebaran
Pekanbaru, Kecamatan Payung Sekaki termasuk dalam cakupan Wilayah penggunaan lahan yang belum tertata dengan begitu baik.
Pengembangan V (WP-V) yang arah pemanfaatan lahannya diperuntukkan untuk: Peruntukan lahan di sekitar lokasi perancangan dalam radius 2,5
Kawasan Permukiman km didominasi oleh kawasan permukiman, perdagangan dan jasa,
Kawasan Perdagangan dan Jasa dan tanah kosong. Selain itu juga terdapat fasilitas kesehatan,
Kawasan Pemerintahan fasilitas olahraga, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan,
Kawasan Perkantoran fasilitas sosial, industri, dan pariwisata. Dapat disimpulkan sesuai
Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi dengan RUTR Kota Pekanbaru, lokasi perancangan yang berada di
Pusat Kegiatan Industri Kecamatan Payung Sekaki sudah memanfaatkan lahan sesuai
Hal ini bisa menjadi acuan untuk lokasi perancangan yang berada dalam Kelurahan dengan peruntukaannya, walaupun masi ada yang belum tertata
Labuh baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki. dengan baik.
1
TATA GUNA LAHAN (Land Use)
HAMID SHIRVANI, 1985
DESIGN RESPONSE
1. Menjadikan lokasi perancangan sebagai kawasan multifungsi
yang dapat mengakomodir semua aktivitas, dengan
mengatur pemanfaatan lahan secara optimal.
2. Menghadirkan elemen kota yang belum ada ataupun belum
Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas
layak untuk digunakan pada Kawasan Labuh Baru Barat.
Kesehatan Olahraga Pendidikan Peribadatan Sosial
3. Meningkatan intensitas bangunan-bangunan, yang fungsinya
bisa diakomodir menjadi satu bangunan yang sudah ditata.
Sebagai contoh, bangunan komersil atau retail dapat
digabungkan sehingga pemanfaatan lahan dapat dilakukan
secara sempurna.
Industri Pariwisata Perdagangan Permukiman Tanah Kosong 4. Konsep pemanfaatan lahan dikembangkan dengan konsep
dan Jasa Mix Use yaitu fungsi campuran. Hal ini dimaksudkan untuk
Tata guna lahan di dalam mendukung fungsi eksisting kawasan yang memilki banyak
tapak merupakan lahan fungsi.
kosong, yang terdapat
beberapa jenis tanaman
yakni semak belukar dan
rerumputan, ada juga
lahan yang ditanami oleh
pohon jati yang ditata
Jl. Soekarno Hatta
1
BENTUK DAN MASSA BANGUNAN (Building Form and Massing)
HAMID SHIRVANI, 1985
Massa bangunan yang terdapat pada penggal Jl. Soekarno Hatta dan Jl. 2) Hubungan Antar Bangunan
Tuanku Tambusai didominasi oleh bangunan dengan ketinggian lebih dari dua Hubungan yang terjadi antar bangunan yang ada di sekitar kawasan lokasi
lantai, yang merupakan pusat perbelanjaan dan kawasan komersil seperti Mall perancangan, yaitu adanya hubungan fisik pada trotoar, namun ada beberapa
SKA, Living World, Transmart, dan Grand Zuri Hotel. Letak dari masing-masing titik trotoar yang dipergunakan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima
bangunan tidak dalam satu lokasi melainkan berpencar sehingga belum dan juga sebagai tempat parkir kendaraan sehingga mengakibatkan ruang
membentuk skyline yang teratur. sempit untuk pejalan kaki.
Pada kawasan di sekitar lokasi site terdapat bangunan yang memiliki kualitas
dan berkaitan dengan penampilan bangunan, hal ini lah yang menjadi bagian
berbeda yaitu dari bangunan berlantai 1 hingga lebih dari 3 lantai dengan pola
penataan yang mengikuti pola jalur jalan. Trotoar
3) Fasade
Bangunan-bangunan yang ada di kawasan tersebut memiliki gaya fasad yang
berbeda karena disesuaikan dengan era bangunan tersebut dibangun.
DESIGN RESPONSE
1. Menciptakan sebuah bangunan yang secara keseluruhan dapat
Bangunan 1 lantai
mencerminkan perkembangan/kemajuan jaman.
2. Memasukkan teknologi cerdas pada bangunan, seperti Sistem pencahayaan,
ventilasi cerdas, sistem pengolahan air dan sampah, panel surya untuk energi
terbarukan.
3. Merancang bentuk dan massa bangunan yang selaras dengan desain
kawasan secara keseluruhan.
Bangunan 2 lantai
4. Menghadirkan bangunan-bangunan yang modern untuk mendukung fungsi
kawasan yakni sebagai kawasan yang multifungsi. Baik itu sebagai kawasan
dengan fungsi perdagangan dan jasa, fungsi perkantoran maupun
pelayanan umum. Sehingga dapat meningkatkan vitalitas kawasan.
5. Meminimalkan dampak lingkungan dari sebuah bangunan, mendorong
Bangunan lebih dari 3 lantai penggunaan material ramah lingkungan dan daur ulang, serta meningkatkan
kualitas hidup penghuni.
2
SIRKULASI DAN PARKIR (Circulation and Parking)
HAMID SHIRVANI, 1985
A
SITE C
2
A Terdapat akses B Terdapat akses C Terdapat akses D Terdapat akses
masuk menuju site di masuk menuju site masuk menuju site masuk menuju site
simpang Jl. Bundo dari Jl. Tuanku dari Jl. Soekarno dari Jl. Medang
Kandung. Tambusai. Hatta. Bakar IV, tetapi harus
berjalan kaki untuk
Sirkulasi Jalan Sirkulasi masuk ke dalam site Titik Lampu Merah mencapai site.
ANALISIS
Sirkulasi
Sirkulasi paling padat berada di titik lampu merah yang sering menimbulkan kemacetan tingkat tinggi (jam sibuk pagi dan sore hari).
Sirkulasi menuju site dapat diakses melalui Jl. Bundo Kandung, Jl. Tuanku Tambusai, Jl.Soekarno Hatta, dan Jl. Padang Mekar IV.
Akses Jl. Tuanku Tambusai memiliki lebar 12 m untuk 1 jalur, tapi tetap mengalami kemacetan di jam sibuk, terlebih adanya lampu merah juga
menjadi faktor kemacetan.
Jalan sekitar tapak bermaterial aspal ini masih sangat baik untuk dilalui kendaraan. Sedangkan akses jalan didalam tapak belum ada untuk
dilalui kendaraan.
3
SIRKULASI DAN PARKIR (Circulation and Parking)
HAMID SHIRVANI, 1985
Parkir
Parkir di sekitar kawasan site terdapat beberapa titik seperti di area ruko, di
kawasan perdagangan dan jasa, dan mall (pusat perbelanjaan) yang disebut
parkir off street dengan bentuk parkir tegak lurus, namun karena masih
kurangnya kapasitas untuk parkir pada waktu-waktu tertentu, penggunaan bahu
jalan dimanfaatkan sebagai area parkir (parkir on street). Hal ini seringkali
menimbulkan kemacetan karena akses pergerakan lalu lintas menyempit.
Terutama di dekat Mall SKA dan Livinf World yang berbatasan langsung dengan
site. Kawasan Mall SKA sering (nomor 6) dan Living World (nomor 11) dijadikan
sebagai area parkir yang ada di halaman pusat perbelanjaan tersebut.
SITE
DESIGN RESPONSE
1. Sirkulasi masuk ke dalam site dibuat dari arah selatan site, yaitu Jl. Tuanku
Tambusai. Karena fasad site akan dibuat menghadap Mall SKA untuk
memperkuat citra kawasan.
2. Merancang infrastruktur yang ramah pejalan kaki dan pengguna sepeda,
seperti: trotoar yang lebar dan nyaman, jalur khusus sepeda yang aman, area
parkir sepeda yang memadai.
3. Meningkatkan kualitas jalan lingkungan kawasan untuk dapat menampung
pengguna ruas jalan dengan optimal.
4. Membuat jalur sirkulasi baru untuk mendukung aksebilitas menuju kawasan yang
direncanakan.
5. Menyiapkan sebuah area parkir pada kawasan untuk dapat menampung
aktivitas (terutama pada area ruang terbuka), sehingga dapat meminimalisir
kantung parkir liar dan tidak menjadikan badan jalan sebagai lahan parkir.
6. Area parkir diberikan vegetasi agar memberi kenyamanan bagi pengguna parkir
itu sendiri dan material parkir ini menggunakan paving block. Untuk area
sirkulasi menggunakan material aspal.
3
RUANG TERBUKA (Open Space)
HAMID SHIRVANI, 1985
SITE
DESIGN RESPONSE
1. Menentukan zona-zona di open space, seperti area rekreasi, taman, dan tempat
bersosialisasi.
2. Merencanakan ruang terbuka privat bagi perencanaan bangunan-bangunan yang
berada dalam kawasan perencanaan.
3. Menciptakan ruang hijau yang bisa memberikan nilai-nilai edukasi.
4. Menyediakan infrastruktur digital untuk mendukung konektivitas dan akses informasi
di open space, seperti WiFi publik dan pengisian daya elektronik.
5. Penanaman vegetasi yang beragam.
6. Menciptakan sebuah ruang berinteraksi yang dapat melibatkan semua elemen
masyarakat, dengan mengedepankan kualitas lingkungan yang dapat
menyehatkan, menyejukkan, dan memberikan kenyamanan.
Jika ditinjau dari peta tata guna lahan di sekitar lokasi 7. Membuat jalur pejalan kaki, area duduk, dan tempat bermain dengan
perancangan dalam radius 2,5 km, tidak terdapat ruang memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna.
terbuka hijau disekitar kawasan.
4
JALUR PEDESTRIAN (Pedestrian Ways)
HAMID SHIRVANI, 1985
ANALISIS
Pedestrian yang ada pada bangunan sekitar kawasan memiliki lebar pedestrian
yang berbeda-beda tergantung pada posisi pedestrian tersebut. Lebarnya
kisaran kurang lebih 2 meter. Pedestrian yang tersedia sering disalahgunakan
sebagai tempat berjualan oleh pedagang kaki lima.
Di sekeliling lokasi perancangan belum memiliki pedestrian sama sekali.
Persimpangan di sekitar pusat perbelanjaan sering kali kurang terarah dengan
minimnya rambu lalu lintas pejalan kaki, meningkatkan risiko kecelakaan.
Jl. Bundo Kandung
Trotoar di sepanjang jalur pejalan kaki memiliki kondisi yang bervariasi. Beberapa
bagian mengalami kerusakan, menyulitkan pengguna jalur, sementara beberapa
area kurang pencahayaan pada malam hari.
DESIGN RESPONSE
Jl. Tuanku
Tambusai
Merancang jalur pedestrian di sekeliling lokasi perancangan kawasan.
Merancang jalur pedestrian yang memprioritaskan keselamatan dan
kenyamanan pejalan kaki, seperti lebar jalur yang memadai, Permukaan yang
rata dan aman, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Pedestrian
Pencahayaan yang efisien energi dan pohon-pohon yang memberikan bayangan
alami sebagai peneduh agar pejalan kaki tidak merasa kepanasan.
Membangun jalur pedestrian yang terkoneksi dengan berbagai fasilitas dan
kawasan, seperti halte transportasi publik, pusat kegiatan ekonomi, dan ruang
terbuka hijau.
Menerapkan prinsip desain ramah lingkungan, seperti penanaman vegetasi di
sepanjang jalur pedestrian.
Memasukkan teknologi cerdas untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan
pejalan kaki, dengan sistem informasi dan navigasi.
Merancang jalur pedestrian yang terintegrasi dengan desain kawasan secara
keseluruhan.
5
AKTIVITAS PENDUKUNG (Activity Support)
HAMID SHIRVANI, 1985
ANALISIS
DESIGN RESPONSE
6
RAMBU PENANDA (Signage)
HAMID SHIRVANI, 1985
DESIGN RESPONSE
1. Menghadirkan penanda seperti landmark, papan
reklame, rambu jalan, papan nama jalan yang lebih
baik dan nyaman, dari segi penempatan dalam
3. Warming Sign
ruang.
2. Menghadirkan penanda yang dapat mencirikan
kawasan dengan lebih baik dan mudah dikenali.
3. Menempatkan penanda sesuai dengan tempatnya
agar dapat memberikan informasi pengendara
dengan jelas dan tidak menimbulkan pengaruh
negatif serta tidak mengganggu lalu lintas.
7
PELESTARIAN (Preservation)
HAMID SHIRVANI, 1985
ANALISIS
Sesuai dengan pengertiannya, konservasi merupakan upaya untuk melestarikan suatu lingkungan binaan sedemikian rupa sehingga makna
lingkungan tersebut dapat dipertahankan, mengefisienkan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya dimasa mendatang.
Maka penerapan pada kawasan ini dimaksudkan untuk tetap mempertahankan beberapa bangunan yang keberadaan bangunan itu sudah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perencanaan. Berdasarkan kondisi eksisting kawasan, terdapat bangunan pusat
perbelanjaan yang bersifat iconic, dimana menjadi sebuah ciri khas ( bisa juga menjadi landmark) yang cukup terkenal pada kawasan ini.
Pada kawasan di sekitar site tidak ditemukan gedung tua yang nantinya akan di lakukan pereservasi atau perlindungan terhadap fungsi dan
keberadaan bangunan. Namun, ada beberapa fasilitas-fasilitas yang dapat dipreservasi dari kawasan, yaitu fasilitas pusat perbelanjaan
yang sudah terfungsikan dengan baik seperti Mall SKA, Living World dan Transmart Carrefour.
DESIGN RESPON
Pada batasan strategi konservasi, bangunan ini akan menjadi bangunan yang akan tetap dipertahankan namun dengan sentuhan renovasi
misalnya. Ddan upaya ini sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan budaya yang sudah berkembang sejak dahulu. Sesuai dengan
konsep perencanaan kawasan ini, yaitu mengangkat dari segi budaya, maka sangatlah diharapakan elemen-elemen seperti ini tetap
dipertahankan.
8
ANALISIS SITE
berdasarkan teori
Kevin Linch
NODE
KEVIN LINCH, 1960
DESIGN RESPONSE
Keterangan:
Jl. Tuanku
Tambusai
pemisah secara seam (berlapis) ketimbang edge barrier
(penghalang). Sehingga pembatas dibedakan anatar
seams (komersial) dan filter (kawasan jarang pergerakan)
DESIGN RESPONSE
DESIGN RESPONSE
Landmark ini akan dirancang dengan karakter visual yang khas
untuk meningkatkan daya ingat dan identifikasi, Landmark dapat
menjadi titik pertemuan yang populer atau tempat berkumpul,
TRANSPORTASI UMUM
Trans metro Pekanbaru merupakan salah satu Transportasi umum yang melayani
Kota Pekanbaru, Sistem ini didirikan pada 18 Juni 2009 oleh Pemerintah Kota
Pekanbaru, dengan armada awal 20 bus yang melayani 2 koridor.
DESIGN RESPONSE
Dengan tersedianya fasilitas transportasi umum, maka dapat
dipertimbangkan untuk menambah titik pemberhentian bus di dalam
kawasan site, sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi.
LISTRIK
Pada sekitar area site sudah tersedia aliran listrik, namun belum tersedia aliran listrik
hingga ke dalam site sehingga diperlukan beberapa tiang listrik tambahan.
PT PLN (PERSERO)
ULP KOTA BARAT
DESIGN RESPONSE
Memberikan akses jaringan listrik dengan mendistribusikan listrik dari PLN yang berada
di sekitar site. dan membuat kabel listrik di dalam tanah agar kabel listrik yang
mengganggu estetika visual lingkungan dapat teratasi. Selain itu mempertimbangkan
untuk menggunakan sumber daya alternatif seperti solar panel.
ANALISIS MAKRO
UTILITAS
NETWORK
Terdapat 2 titik jaringan internet yang berada di sekitar site
DESIGN RESPONSE
Pada site yang terdapat 2 jaringan internet yang
berbeda itu sudah memadai untuk kebutuhan
internetnya.
Struktur spasial perkotaan pada area sekitar kawasan site didominasi oleh permukiman warga,
bangunan komersil, dan fasilitas publik. Dilihat dari pola pengembangannya, bangunan komersil
dan fasilitas publik berada di depan jalan-jalan utama seperti Jl. Soekarno Hatta dan Jl. Tuanku
Tambusai, sedangkan permukiman warga memasuki jalanan yang lebih kecil
DESIGN RESPONSE
ANALISIS
DESIGN RESPONSE
DESIGN RESPONSE
Angin berhembus dari barat
daya menuju timur laut dengan
kecepatan sedang.hal ini Memaksimalkan bukaan pada
menjadi pertimbangan untuk bangunan untuk memasukkan angin
membentuk massa bangunan dan mendapatkan penghawaan
yang dapat memanfaatkan secara alami,serta membuat cross
hembusan angin untuk ventilation (ventilasi silang) pada
memberikan kenyamanan termal bangunan sehingga dapat
pada bangunan. menghemat penggunaan energi
pada bangunan.
ANALISIS MIKRO NATURAL FEATURES KAWASAN
TOPOGRAPHY VEGETATION
DESIGN RESPONSE
Dengan kontur tanah yang cukup datar
maka kawasan akan didesain dengan
memperhatikan kontur tanah,dan
membangun bangunan dengan
memperhatikan jenis tanah sehingga
terciptanya bangunan yang kokoh.
DESIGN RESPONSE
Sound
DESIGN RESPONSE
View
DESIGN RESPONSE
DESIGN RESPONSE
Sudah tersedia PDAM untuk Di kawasan Kecamatan Payung Sekaki ini, Tower BTS berada dibatas site Saluran pembuangan air kotor
kawasan disekitar kecamatan pasokan listriknya sangat memadai berkat sebelah barat jl.terentang , dan terletak disepanjang ruas jalan jadi
payung sekaki sehingga pasokan air adanya penyediaan listrik dari PLN rayon jaringan telephone dan internet jalur pengaliran bagi limbah air
PDAM masih sangat terpenuhi kota, yang didukung oleh tiang listrik yang sangat lancar di kawasan ini kotor baik dari rumah tangga
terpasang sepanjang jalan di seluruh maupun industri dialirkan secara
kecamatan. Namun disayangkan bahwa langsung.
penempatan tiang dan kabel listrik di
sekitar wilayah tersebut mengganggu
estetika visual lingkungannya
DESIGN RESPONSE
Citizen
Warga kota biasa yang sekedar
lewat, atau pergi membeli
kebutuhan hidup disekitar kawasan. berisi permukiman
penduduk dan kawasan
Student
Low Medium High didominasi dengan aktifitas
Para pelajar seperti siswa dan Density Area Density Area Density Area komersial yang berbatasan
mahasiswa, karena di dekat langsung dengan site.
Social Issue