Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN DISKUSI LAKI-LAKI

Bacaan Kisah Para Rasul 11:19-26


TEMA : Roh Kudus Memenuhi Kita Untuk Mengemakan Perbuatan Allah yang Besar

Pertannyaan :
1. Teladan apa yang dapat di Ambil oleh laki-laki Gereja dari cerita inspiratif tentang DL Moddy
dan kesaksian Para Rasul
2. Apa yang menjadi kendala bagi laki-laki gereja dalam melakukan tugas pelayanan untuk
membawa orang-orang kepada Tuhan Yesus melalui wadah Pelayanan Laki-laki dan apa
solusinya?

Ketika kita memahami, teks Bacaan Kisah Para Rasul 11:19-26 maka kita akan menemukan sebuah
semangat untuk Menggemakan Perbuatan Allah dalam seluruh panggilan pelayanan. Ceerita Inspiratif
dari D.L.Moody adalah juga adalah contoh tentang seorang pelayan yang menunjukkan konsistensi
melayani Tuhan. Akan ada banyak Resiko untuk melayani Tuhan sebagaiman dalam Markus 13:13 “Dan
Kamu akan di benci Oleh karena Namaku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya
akan selamat” itu berarti untuk melayani Tuhan membutuhkan keteguhan komitmen. Keteladanan dari
Para Rasul yang mengalami penganiayaan dalam melakukan karya pemberitaan Firman dan D.L. Moody
yang tetap mempertahankan komitmen pelayanannya adalah teladan bagi kita sebagai Wadah
pelayanan Laki-laki GPM.
Sebelum melihat tentang Spiritualitas pelayanan sebagai Laki-laki Gereja maka kita perlu memahami
tentang Wadah Pelayanan Laki-laki GPM. Wadah pelayanan GPM adalah salah satu wadah pelayanan
Gereja yang memfokukskan pada pembinaan dan pemberdayaan Potensi Laki-laki GPM secara holistic
(menyeluruh dalam segala aspek kehidupan). Laki-laki Gereja dalam perannya dituntut untuk motor
penggerak dalam pelayanan Gereja.
Konteks Laki-laki GPM khususnya di jemaat GPM Kairatu yang melakoni beragam profesi dengan
akitifitas pekerjaan yang berbeda adalah salah satu persoalan dimana Ibadah sering tidak banyak
dihadiri oleh laki-laki. Konsolidasi atau Proses Merangkul oleh pelayan bagi Laki-laki gereja perlu
dijalankan dalam berbagai strategi pelayanan, dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan laki-laki
GPM. Misalnya dengan menciptakan kondisi Ibadah yang tidak monoton secara Liturgis, juga melalui
program dan kegiatan yang dapat membuat Laki-laki dapat berdaya. Terhadap hal ini Gereja dalam
perannya telah berusaha menyatakan pelayanan secara holistic kepada Laki-laki. Pada beberapa Jemaat
GPM ada contoh pelayanan Laki-laki yang bertumbuh dan berkembang dengan komitmen untuk
melayani Tuhan lewat bernyanyi, ada juga yang kemudian bertumbuh dengan pengembangan sector
usaha kreatif dan banyak lainnya. Pikiran ini menjadi pikiran rekomendatif untuk mengambangkan
pelayanan sebagai Laki-laki GPM.
Kunci dari semua persoalan pelayanan laki-laki ini adalah focus pada Allah dan membuka diri pada
pekerjaan ROH KUDUS. Sebagai laki-laki gereja harus sadar akan panggilannya di tengah dunia.
Kiranya Materi Diskusi ini akan berdampak pada pertumubuhan iman Kita sebagai Laki-laki GPM. AMIN..

Anda mungkin juga menyukai