Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN PA PEREMPUAN

Bacaan :Amsal 31:16-20

PANDANGLAH TUHAN ENTASKANLAH KEMISKINAN

Tuntutan kebutuhan hidup selalu membuat seorang perempuan sebagai dituntut untuk selalu bijaksana dalam
mengatur keuangan. Arif Boediman adalah seorang psikolog Keluarga, membagikan peran yang dimainkan oleh masing-
masing keluarga dengan utilitas (Fungsinya) dimana perempuan sebagai Isteri mendapatkan peran sebagai pengatur
ekonomi keluarga dan suami adalah pencari Nafkah, pada umumnya hal ini terjadi pada kehidupan keluarga, sekalipun
ada juga perempuan yang bekerja, untuk membantu suami, tetapi pengatur keuangan keluarga tetap adalah bagian dari
tugas perempuan. Pertumbuhan ekonomi sebuah keluarga tidak hanya tentang seberapa kuat seorang laki-laki mencari
uang, tetapi juga tentang bagaimana bijaksananya seorang perempuan mengelolanya untuk menjadi berkat bagi
keluaraga dan orang lain disekitar kita.

Tanggung jawab untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga adalah bukan semata-mata untuk kepentingan
keluarga itu sendiri tetapi berdampak juga bagi kehidupan orang lain. Tantangan untuk melakukannya di zaman
sekarang ini tentunya sangat berat sebab dengan banyaknya kesulitan hidup akan membuat akan membuat seseorang
sulit untuk menolong orang lain. Namun yang harus dilakukan oleh orang beriman atau sebagai sebuah keluarga Kristen
adalah kehidupannya menjadi berkat bagi banyak orang. Secara konkrit adalah praktek hidup saling menolong dan
menguatkan, sebagaimana dalam panggilan gereja yaitu berdiakonia secara transformatif.

Bentuk penindasan selalu terjadi kepada orang-orang yang termarginalkan secara ekonomi maupun fisik. Hal ini menjadi
trend dalam kehidupan dizaman sekarang. Tidak punya kekuatan finansial maka tidak akan mampu bersaing dan bahkan
akan terlindas roda zaman. Kepekaan sebagai Gereja telah ditunjukan lewat program penguatan kepada keluarga lewat
penguatan Pangan Lokal dan juga Gerakan Keluarga Menanam, Melaut dan Memasarkan. Yang bertujuan untuk
memacu pertumbuhan ekonomi umat.

Ayat- 16-20 dari Amsal 31 yang menjadi bacaan penuntun pada PA ini hendak mengingatkan kita terlebih khusus sebagai
perempuan tentang beberapa hal berikut.

1. Peningkatan Kualitas Ekonomi Keluarga melalui etos kerja yang baik adalah tanggung jawab bersama sebagai
keluarga dan karena itu cara hidup sebagai keluarga Kristen adalah cara hidup yang harus bisa memeberdayakan
diri untuk juga menjadi penolong bagi yang lain.

2. Kehidupan ber-diakonia Transformatif yang menjadi penggilan gereja harus dimulai dari kehidupan praktis
sebagai kehidupan keluarga-keluarga kristen. Contoh konkritnya adalah UMKM yang dimulai dari keluarga yang
turut berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan untuk menolong orang lain yang kesulitan. Dimana
potensi untuk membangun usaha tidak hanya untuk menghidupkan diri sendiri atau keluarga semata tetapi juga
membantu menghidupkan orang lain.

3. Kemiskinan tidak hanya terjadi karena system, tetapi juga karena Cara pandang (MAINSET) untuk mengelola
potensi diri untuk bertumbuh dan menjadi tangguh serta membentuk karakter mental pribadi dan keluarga yang
tangguh dan berdampak pada kehidupan yang lebih baik dan etos kerja yang baik (Tidak Malas, Acuh tak acuh,
Harap Gampang)

4. Kecakapan sebagai seorang Isteri (Perempuan) adalah modal kehidupan yang sejahtera bagi Keluarganya. Jadi,
sebetulnya kehadiran seorang perempuan dalam keluarga adalah kekuatan bagi keluarga itu sendiri.

5. Pandanglah Tuhan dan Entaskan Kemisikinan adalah sebuah panggilan dan perintah Iman yang harus dipegan
oleh kita. cara kita menemukan Tuhan adalah dengan membangun persekutuan yang hidup dalam pola saling
menguatkan dan menolong. Gereja harus Kuat dan tangguh secara ekonomi untuk melakukan karya
pelayanannya dan itu dimulai dari kehidupan keluarga-keluarga Kristen.

Demikian kesimpulan PA Perempuan disaat ini, semoga nilai-nilai penting dalam PA ini dapat membentuk kita untuk
menjadi perempuan dan keluarga Kristen yang tangguh secara iman dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai