Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN NILAI, NORMA DAN SANKSI

Jurnal

Oleh kelompok:

Yumita Dewi, Enni, Elva Aslinda


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam
STAI YAPTIP Pasaman Barat

Abstrak

Penelitian ini membahas interkoneksi antara nilai, norma, dan sanksi dalam konteks sosial. Nilai
sebagai prinsip-prinsip yang dianggap penting oleh individu atau masyarakat, memberikan dasar
bagi pembentukan norma, yaitu aturan-aturan yang mengatur perilaku. Norma-norma ini, jika
dilanggar, dapat mengakibatkan sanksi, baik dalam bentuk positif maupun negatif. Studi ini
menganalisis bagaimana nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok mempengaruhi
pembentukan norma-norma, serta bagaimana pelanggaran terhadap norma-norma ini dapat
menghasilkan sanksi. Adanya keseimbangan dan keselarasan antara nilai, norma, dan sanksi
menjadi krusial untuk memahami dinamika sosial dan memelihara stabilitas dalam suatu
masyarakat. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana
nilai-nilai yang dianut oleh individu atau kelompok dapat memengaruhi norma-norma yang
diterapkan, serta dampak sanksi sebagai alat kontrol sosial. Implikasi dari hubungan kompleks
antara nilai, norma, dan sanksi ini dapat membantu merancang strategi intervensi sosial yang
lebih efektif untuk membentuk perilaku yang diinginkan dalam masyarakat.

Kata Kunci: Nilai, Norma, Sanksi

Abstract

This research explores the interconnection between values, norms, and sanctions in a social
context. Values, as principles deemed important by individuals or society, provide the foundation
for the formation of norms—rules that govern behavior. These norms, when violated, can result
in sanctions, either in positive or negative forms. The study analyzes how the values embraced by
a group influence the formation of norms and how violations of these norms can lead to
sanctions. Striking a balance and harmony among values, norms, and sanctions is crucial for
understanding social dynamics and maintaining stability within a society. The findings of this
research can provide a better understanding of how the values held by individuals or groups can
influence the norms applied, as well as the impact of sanctions as a tool for social control. The
implications of the complex relationship between values, norms, and sanctions can aid in
designing more effective social intervention strategies to shape desired behaviors in society.

Keywords: Values, Norms, and Sanctions

A. Pendahuluan
Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan
individu agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan memenuhi tuntutan soaial,
kultural, serta religius dalam lingkungan kehidupannya. Tak hanya proses dalam sebuah
pembelajaran yang terpentig, tetapi semua induk yang mencakup dalam proses pendidikan
itu sendiri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memfalisitasi proses perkembangan
individu adalah dengan adanya sumber daya manusia (SDM) dan juga proses menuju dunia
pendidikan. Peran guru yang merupakan unsir yang berhadapan langung dengan siswa
dalam proses pembelajaran secara yata. Bukan hanya itu guru juga harus mengetahui dan
mengimplementasikan terkait dengan nilai, norma dan sanksi saat proses pembelajaran
berlangsung. Karena dalam hal ini hubungan mengenai nilai, norma dan sanksi yang tidak
dalpat dipisahkan dalam membentuk karakter siswa.

Ketika kita memasuki kompleksitas masyarakat, konsep nilai, norma, dan sanksi
menjadi bagian integral dari landasan moral dan sosial. Nilai, sebagai pemandu prinsip-
prinsip yang dianggap penting oleh individu atau kelompok, menjadi titik tolak
pembentukan norma-norma. Norma-norma ini, sebagai cerminan nilai-nilai yang dijunjung,
memberikan struktur yang mengarahkan perilaku individu dalam suatu komunitas.

Namun, penting untuk diakui bahwa eksistensi norma-norma tidak terisolasi. Mereka
hidup dalam dinamika kompleks yang melibatkan konsep sanksi sebagai respon terhadap
ketidaksesuaian perilaku. Sanksi, apakah positif atau negatif, menjadi instrumen pengatur
yang mengukur ketaatan terhadap norma-norma yang telah ditetapkan.
Penelitian tentang hubungan antara nilai, norma, dan sanksi memberikan kesempatan
untuk menjelajahi bagaimana nilai-nilai yang dipegang oleh suatu masyarakat membentuk
identitas budaya dan mempengaruhi dinamika sosial. Bagaimana norma-norma dibentuk dan
dijaga melalui pemberian sanksi menyoroti proses kontrol sosial yang tak terhindarkan
dalam perkembangan masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk merinci interaksi antara nilai-nilai sebagai pijakan,
norma-norma sebagai panduan, dan sanksi sebagai mekanisme regulasi. Dengan pemahaman
mendalam tentang kompleksitas ini, kita dapat menggali dampaknya terhadap struktur
sosial, membuka jalan bagi pemikiran kritis tentang bagaimana nilai, norma, dan sanksi
bersama-sama membentuk karakteristik unik dalam masyarakat.

B. Kajian Teori
1. Konsep Dasar Nilai, Norma dan Sanksi
Nilai dalam bahasa Inggris; “value” biasa diartikan sebagai harga, penghargaan,
atau taksiran. Nilai adalah harga yang melekat pada sesuatu ata penghargaan terhadap
sesuatu. Bambang Daroeso (dalam bahar) menjelaskan bahwa nilai merupakan suatu
kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah
laku seseorang. Dalam berbagai pandangan juga ilai dapat dikelompokkan berbagai
macam nilai yang menurut Noto Negoro ( dalam bahar) yaitu sebagai berikut;

a. Nilai maerial, nilai ini meliputi bebrbagai konsep tentang segala sesuatu yang berga
agi jasmani manusia.
b. Nilai vital, nilai ini meliputi ketntuan-ketentuan berbagai konsep yang berkaitan
dengan kebutuhan kerohanian seperti nilai kebenaran yang bersumber pada rasio atau
akal pikiran, nilai keindahan yang berasal dari perasaan seseorang, nilai moral yang
bersumber pada suatu kehendak, dan nilai agama yang bersumber dari kitab suci.1
Fungsi dari nilai-nilai yang perlu dikembangkan olelh guru sebagai berikut :
1) Nilai dapat dijadikan sebagai standar yang berfungsi untuk membimbing individu
dalam mengambil posisi tertentu.
2) Sistem nilai yang dikembangkan perlu direncanakan, khususnya dalam memecahkan
konflik dan pengambilan keputusan
1
Bahar, Herwina. Etika dan Profesi Pendidikan. (Jakarta: Katalog dalam Terbitan, 2018), h 81
3) Fungsi motivasional dalam arti fungsi langsung dari nilai ini merupakan upayah untuk
mengarahkan tingkah laku individu dalam situasi sehari-hari.2
Nilai ini berpengaruh terhadap bagaimana seseorang bertingkah laku, memeberi
arah pada tingkah laku dan memberi pedoman untuk memilih tingakh laku yang
diinginkan. Oleh karena itu tingkah laku sangat mencerminkan nilai-nilai yang dianut.
Fungsi nila merupakan motivasi dari tingkah laku. Seberapa besar motivasi seseorang
untuk mencapai apa yang diinginkannya. Salah satu fungsi dari nilai tersebut dalam
memecahan konflik dan megamil keputusan, pada diri seesorang tergantung pada
kekuatan dan dominasinya terhadap suatu aktivitas. Fungsi lain dari nilai ini adalah
membimbing individu dalam mengambil pososo tertentu dalam suatu topik sosial tertentu
dan mengevaluasinya.3
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi) tertentu dengan
disertai sanksi. Norm dalam bahasa inggris memepunyai arti “norm” yang artinya aturan.
Kata ini sering dikena dengan istilah norma-norma atau kaidah, yang dipahami sebagai
suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi seseorang
atau masyarakat untuk bersikap, bertindak dan berperilaku sesuai dengan peraturan-
peraturan yang telah disepakati bersama.4
Dua macam norma yaitu perintah dan larangan. Perintah merupakan keharusan bagi
seseorang untuk berbuat sesuai dengan norma, sedangakan larangan merupakan
keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu, karena berakibat dipandang tidak
baik atau melanggar norma. Norma berfungsi untukmemberikan pedoman bagaimana
manusia haus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi
penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita. Secara umum norma di
bedakan menjadi 2 macam, yaitu norma khusus dan norma umum. Norma khusus adalah
aturan yang erlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya olahraga,
aturan pendidikan, aturan disekolah, dan sebagainya. Sedangkan norma umum lebih
bersifat umum dan sampai tingkat tertentu boleh dikatakan universal. Norma umum
dibedakah menjadi 3, yaitu norma sopan sntun, norma hukum dan jnorma moral.5
2
Ibid., h 94
3
Ibid.,
4
Ibid., h 103
5
Ibid.,
Keterkaitan dengan sistem persekolahan, norma merupakan landasan kuat untuk
diterapkan baik dilingkungan siswa, guru, maupun masyarakat sekitar. Sekolah adalah
tempat yang tepat untuk menerakan norma dan kaedah, karena di sekolah norma menjadi
tolak ukur dalam keberhasilan pembelajaran, disamping sebagai indikator kelulusan siswa
disekolah.
Adapun sanksi dikenal dengan ancaman/akibat yang diterima apabila norma tidak
dilakukan. Dalam arti ini sanksi adalah ancaman/akibat yang diterima apabila nilai,
norma dan moral tidak dilakukan dengan baik.6
Berdasarkan hal tersebut, bahwa sesuatu harus mempunyai aturan yang sudah
ditetapkan dan dilakukan secara benar dan detail salah satunya dalam melaksanakan etika
profesi guru.
2. Hubungan Nilai, Norma dan Sanksi
Secara terminologi nilai, norma dan sanksi mempunyai hubungan yagn erat,
terutama dalam wacana pendidikan moral, pembentukan sikap-sikap, pembangunan
watak bangsa dan sebagainya. Salam sistem pendidikan, nilai, norma dan sanksi
merupakan bagaian yang tak terpisahkan dari sistem pembelajaran. Pada jenjang
pandidikan dasar dan pendidikan menengah, mata pelajarna Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) dipandang sebagai media pendidikan moral.7
Norma, nilai dan moral di sekolah menjadi tanggung jawab semua guru, bukan saja
guru pendidikan agama mamupun guru PKn akan tetapi semua guru bidang study
bersinergi dalam sistem pembelajran. Selain dari itu penilaian keberhasilann dalam proses
pembelajaran, guru memperhatikan nilai-nilai afektif unutk menunjang sikap siswa dalam
proses pembelajaran.8
Hubungan antara nilai, norma dan sanksi saling terkait. Norma berisikan ilai-nilai
yang dikongkritkan menjadi suatu ketentuan yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang
disepakati dalam bentuk norma tersebut dilanggar akan diberi sanksi. Oleh karena itu
antara nilai, norma, dan sanksi memiliki keterkaitan yang sangat erat, saksi yang berlaku
apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi nilai-nilai kebaikan yang
dijadikan standart oleh masyarakat tertentu.

6
Ibid., h 107
7
Ibid., h 116
8
Ibid.,
C. Metode Penulisan
Metode tinjauan literatur, yang biasa disebut penelitian perpustakaan, digunakan untuk
menulis artikel ini. Tinjauan pustaka merupakan jenis penelitian yang menggunakan
sumber-sumber dari publikasi sebelumnya, baik berupa karya tulis maupun hasil penelitian.
Rekayasa perpustakaan meliputi penelitian dan pembacaan sumber bacaan yang relevan
dengan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Sumber penelitian
yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari buku, majalah, artikel ilmiah, tesis, disertasi,
artikel dan karya yang telah ditulis sebelumnya. Hasil survei tersebut kemudian
dikumpulkan dan digabungkan dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu
pendekatan yang menghasilkan uraian sebagai pernyataan penulis tentang profesionalisme
guru dalam melaksanakan tugas fungsi khusus mereka dari referensi sebelumnya. Jurnal
yang dipilih dalam penelitian ini adalah jurnal yang telah menerbitkan publikasinya dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu Bahar, Herwina. Etika dan Profesi Pendidikan. Jakarta:
Katalog dalam Terbitan, 2018) sehingga informasi terkini masih relevan dengan mata
pelajaran keahlian guru sehingga dapat dijadikan sebagai sumber bahan referensi terkini.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Setiap kelompok atau masyarakat mengembangkan harapan mengenai cara-cara
yang benar untuk merefleksikan nilai-nilainya, para sosiologi menggunakan norma
(norm) untuk menggambarkan harapan-harapan tersebut atau aturan perilaku yang
berkembang dari nilai-nilai suatu kelompok/masyarakat. Mereka menggunakan istilah
sanksi untuk merujuk reaksi yang diperoleh orang karenamenaati atau melanggar norma.
Sanksi positif diberikan kepada orang-orang yang menaati norma sebagai ungkapan
persetujuan atas tindakan/perilaku yang mengikuti norma. Sanksi negative diberikan
untuk mencerminkan ketidaksetujuan terhadap pelanggaran norma. Berikut adalah
hubungan nilai, norma dan sanksi dalam dunia pendidikan
secara terminologi nilai, norma, dan sanksi mempunyai hubungan yang erat,
terutama dalam wacana pendidikan moral, pembentukan sikap-sikap, pembangunan
watak bangsa dan sebagainya. Sistem pendidikan, nilai, norma, dan sanksi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari sistem pembelajaran.
Pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, mata pelajaran pancasila
dan kewarganegaraan (PPKN) dipandang sebagai media pendidikan moral. Norma, nilai
dan moral disekolah menjadi tanggung jawab semua guru, bukan saja guru pendidikan
agama maupun guru PPKN, akan tetapi semua guru bidang study bersinergi dalam sistem
pembeajaran. Selain dari itu penilaian keberhasilan dalam proses pembelajaran, guru
memperhatikan nilai-nilai afektif untuk menunjang sikap siswa dalam proses
pembelajaran.
Hubungan antara nilai, norma, dan sanksi saling terkait. Norma berisikan nilai-nilai
yang dikongkritkan menjadi suatu ketentuan yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang
disepakati dalam bentuk norma tersebut dilanggar akan diberi sanksi. Oleh karena itu,
antara nilai, norma, dan sanksi memiliki keterkaitan yang sangat erat, sanksi yang berlaku
apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi nilai-nilai kebikan yang
dijadikan sandart oleh masyarakat tertentu.
2. Pembahasan
Dalam pembangunan nilai-nilai karakter di dalam proses PBM sangatlah
diperlukan. Dan di dalam hal ini mata kuliah etika profesi dan kependidikan menjadi
wadah/tempat yang bisa membantu dalam menanamkam nilai-nilai karakter para
mahasiswa. Proses PBM yang telah dilaksanakan terlebih dahulu dirancang dengan
sebaik mungkin agar nilai karakter yang dapat diharapkan bisa terbangun di dalam stiap
diri para siswa. Melalui proses PBM yang sudah di bentuk sesuai dengan model
pembelajaran yang aktif dan mampu membuat nilai-nilai karakter para mahasiswa yang
tadinya tidak terlalu aktif menjadi lebih aktif. Dengan adanya materi Etika dan Profesi
Kependidikan yang dapat diharapkan para siswa atau peserta didik bisa meningkatkan
dan mengembangakan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap para mahasiswa
dengan turut serta megimplementasikan nilai-nilai karakter yang baik pada saat berada di
lingkungan masyarakat maupun di lingkungan sekitarnya dan di dalam lingkungan
pendidikan agar dapat bersikap baik dan sopan.
E. Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang teridentifikasi dan hubungannya dengan deskripsi
dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara nilai, norma, dan
sanksi saling terkait. Norma berisikan nilai-nilai yang dikongkritkan menjadi suatu ketentuan
yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang disepakati dalam bentuk norma tersebut dilanggar
akan diberi sanksi. Oleh karena itu, antara nilai, norma, dan sanksi memiliki keterkaitan yang
sangat erat, sanksi yang berlaku apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi
nilai-nilai kebikan yang dijadikan sandart oleh masyarakat tertentu.
F. Daftar Kepustakaan
Bahar, Herwina.. 2018. Etika dan Profesi Pendidikan. Jakarta: Katalog dalam Terbitan.

Anda mungkin juga menyukai