BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kulit merupakan alat indera kita yang mempunyai peran sebagai indera peraba. Selain itu, kulit juga mempunyai banyak fungsi salah satunya sebagai alat ekskresi yang dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar sehingga menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dihasilkan seseorang dipengaruhi oleh aktivitas tubuh, suhu, lingkungan, jenis makanan, keadaan kesehatan dan keadaan emosi. Namun, keberadaannya sering kali tidak menjadi perhatian bagi kita. Padahal kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang melindungi organorgan tubuh lainnya dari segla macam gangguan, baik itu virus maupun bakteri. Selain itu, kulit juga telah tercemar oleh racun dari lingkungan yang mengandung berbagai macam polusi seperti tembakau, radiasi, asap kendaraaan, dan jenis makanan yang kita makan penuh dengan bahan pengawet dan pewarna, serta adanya makanan yang berlemak tinggi. Berbagai macam faktor-faktor diatas itulah yang dinamakan dengan oksidan yang dapat menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh, sehingga berdampak pada premature aging atau penuaan dini. 1.2 Rumusan Masalah Apakah buah tomat bisa dijadikan sebagai sumber antioksidan yang baik dan bisa menangkal radikal bebas ? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menguraikan seberapa pentingnya buah tomat sebagai sumber antioksidan yang baik dan menangkal radikal bebas 1.4 Manfaat Penelitian Untuk mengetahui seberapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan kulit untuk menangkal radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV yang berdampak negative pada penuaan kulit serta mengetahui seberapa pentingnya buah tomat sebagai sumber antioksidan yang baik dalam menangkal radikal bebas.
Proses ini ditunjukkan dengan adanya perubahan struktur dan fungsi serta metabolic kulit seiring berlanjutnya usia. Proses ini akan
menimbulkan efek seperti kulit menjadi kering dan tipis serta munculnya kerutan halus serta adanya pigmentasi kulit (age spot). 2. Photo Aging Merupakan proses yang menyangkut berkurangnya kolagen dan serat elastin kulit akibat dari paparan sinar UV matahari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit sehingga muncul enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Kemudian enzim ini selanjutnya memecahkan kolagen serta jaringan penghubung dibawah kulit dermis. 2.2 Tinjauan tentang buah tomat Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith "The Tomato in America", tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke kolonikoloni mereka di Karibia. Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan mudah pada wilayah beriklim Mediterania. Klasifikasi ilmiah Tomat Kerajaan: Subkerajaan: Divisio: Kelas: Subkelas: Ordo: Familia: Genus: Spesies: Plantae Tracheobionta Magnoliophyta Magnoliopsida Asteridae Solanales Solanaceae Solanum S. lycopersicum
Nama jenis Solanum lycopersicum Linnaeus 2.3 Tinjauan tentang Likopen Salah satu kandungan di dalam tomat yang paling bermanfaat adalah lycopene. Lycopene merupakan salah satu jenis antioksidan vital alami. Antioksidan ini merupakan bagian dari keluraga pigmen yang disebut dengan karoten. Karoten merupakan komponen alami yang menimbulkan adanya warna
pada buah dan sayuran. Sebagai contoh, betakaroten merupakan pigmen berwarna oranye yang ditemukan pada wortel. Lycopene berfungsi melawan pembentukan sel-sel kanker serta berbagai jenis komplikasi permasalahan kesehatan lainnya. Lycopene bisa melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Lycopene tidak diproduksi secara alami di dalam tubuh. Jadi, tubuh kita memerlukan sumber makanan dari luar. 2.3.1 Struktur Likopen Likopen mempunyai rumus molekul C40H56 dengan berat molekul 536,85 Da dan titik cair 172C 175C. Bentuk kristal seperti jarum, panjang, dalam bentuk tepung berwarna kecoklatan. Larut dalam kloroform, benzen, heksen, dan pelarut organik lainnya dan bersifat hidrofobik kuat. Dapat mengalami degradasi melalui proses isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam. Likopen merupakan suatu hidrokarbon polien dengan rantai asiklik terbuka tak jenuh, mempunyai 13 ikatan rangkap, 11 diantaranya ikatan rangkap konjugasi yang tersusun linier dan tidak mempunyai aktivitas provitamin A. Di alam, dalam bentuk all-trans yang secara termodinamika merupakan bentuk yang stabil. Dengan pengaruh cahaya dan pemanasan bentuk all-trans dapat berubah menjadi isomer mono atau poli cis. Dalam serum dan jaringan manusia lebih dari 50% berada dalam isomer cis. Secara umum isomer cis bersifat lebih polar, mempunyai kecenderungan yang lebih rendah untuk menjadi kristal, lebih larut dalam minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih mudah bergabung dengan lipoprotein maupun struktur lipid subseluler, lebih mudah masuk ke dalam sel serta bersifat kurang stabil dibanding isomer trans. Likopen dengan strukturnya yang khas menunjukkan sifat yang unik sebagai antioksidan, berupa kemampuan mengikat oksigen tunggal dan menangkap peroksida. Kemampuan mengikat oksigen tunggal 2 kali lebih tinggi daripada -karoten dan 10 kali lebih kuat daripada -tokoferol. 2.3.2 Metabolisme Likopen Ketersediaan biologi (bioavailability) likopen dipengaruhi oleh bentuk molekul, jumlah likopen dalam makanan, kandungan matriks bahan makanan, medium lemak atau minyak, efek serat makanan dan interaksi dengan karotenoid lain. Metabolisme likopen terjadi bersamaan dengan metabolisme lemak. Di
dalam duodenum setelah dicerna oleh lipase pankreas dan diemulsi garam empedu, misel yang mengandung likopen masuk ke dalam mukosa sel usus melalui difusi pasif. Selanjutnya dibawa ke dalam aliran darah melalui system limfatik. Likopen didistribusikan ke jaringan terutama melalui LDL. Likopen paling banyak kandungannya pada beberapa jaringan antara lain testis, kelenjar adrenal, hati dan prostat.4 Saat ini telah diidentifikasi 2 metabolit likopen pada serum dan ASI yang dikenal dengan 2,6-cyclolycopene-1, 5-diol I dan II. 2.3.3 Kadar dalam serum Kadar dalam serum rata-rata berkisar antara 50-900 ng/L dengan waktu paruh 2-3 hari. Rata-rata kadar dalam serum ini menggambarkan konsumsi dari bahan makanan sumber likopen. Beberapa variabel gaya hidup yang mempengaruhi kadar likopen dalam darah antara lain usia, siklus menstruasi, merokok, dan konsumsi alkohol. 2.3.4 Likopen sebagai Antioksidan Likopen adalah antioksidan yang poten. Senyawa ini mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi radikal bebas. Radikal bebas bersifat reaktif karena mempunyai satu electron bebas yang tidak berpasangan dan cenderung memutuskan electron bebas dari lipid, protein dan DNA dalam tubuh agar dapat mencapai keadaan stabil, karna inilah jaringan sel cepat rusak sehingga dapat menyebabkan (salah satunya) penuaan dini. Likopen disini mampu mengeliminasi intermediet radikal dan mencegah reaksi oksidasi berantai yang lain dengan menjadi senyawa yang dioksidasi serta berpasangan dengan radikal bebas yang mempunyai satu electron tak stabil sehingga membentuk senyawa yang lebih stabil. Kemungkinannya adalah kemampuan proteksi likopen terhadap proses penuaan sel-sel epitel prostat yang disebabkan oleh spesies oksigen reaktif. Hal lain adalah kemampuan likopen untuk menghambat proliferasi sel melalui proses fosforilasi tirosin reseptor IGF, seperti pada sel-sel kanker payudara termasuk (Karas, kanker dan et degeneratif, all yaitu 2000). : Ada dua mekanisme kerja likopen yang utama dalam mencegah penyakit kronis 1. Melalui kerja oksidatif yakni sebagai antioksidan yang akan meredam spesies oksigen reaktif dan meningkatkan potensi antioksidan sehingga mengurangi
kerusakan oksidatif pada lipid (termasuk lipid membran dan lipoprotein), protein dan DNA. 2. Mekanisme non-oksidatif melalui pengaturan fungsi gen, memperbaiki gapjunction communication, modulasi hormon dan respon imun atau pengaturan metabolisme yang semuanya akan menyebabkan penurunan resiko penyakit kronik. 2.3.5 Sumber Likopen Likopen paling banyak ditemukan dalam tomat. Kandungan likopen pada tomat tergantung jenis, kematangan, dan lingkungan dimana ia tumbuh. Rata-rata 100 gram buah tomat mentah mengandung 3-5 mg likopen. Selain pada tomat, likopen juga banyak ditemukan pada jambu biji merah, anggur merah, pepaya, wortel, ubi merah, apel, apricot, dan semangka. Produk olahan tomat seperti jus, kecap, pasta, saus, dan sop, merupakan sumber likopen yang baik juga.Kadar likopen pada bahan makanan olahan lebih tinggi daripada bahan makanan segar sehingga dapat meningkatkan kadar likopen dalam darah. Sebenarnya kadar likopen dalam makanan tergantung olahan dan cara pengolahan baik secara mekanik maupun pemanasan akan memecah dinding sel yang kokoh sehingga melemahkan ikatan antara likopen dan matriks jaringan, dengan demikian likopen akan menjadi bagian yang lebih mudah diabsorpsi tubuh. 2.3.6 Dosis yang dianjurkan dan Efek Samping Sampai saat ini belum ada data resmi yang menyatakan jumlah likopen yang dianjurkan dalam sehari. Dari penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dan Rao (1998) dilaporkan bahwa asupan likopen 40mg/hari dapat menurunkan oksidasi LDL secara bermakna dan menurunkan kanker sebesar 50%. Dari data lain didapatkan bahwa orang yang mengonsumsi tomat dan olahannya setidaknya sepuluh kali dalam seminggu atau 6,5 mg likopen per hari, mempunyai resiko yang lebih rendah untuk menderita kanker.Menurut beberapa penelitian, tidak ada efek samping dari asupan likopen dan aman bagi manusia, terutama dari buahbuahan dan sayuran yang dimakan, sedangkan untuk likopen dalam bentuk suplemen belum diketahui efek samping potensialnya. Karena kandungan likopen yang tinggi dalam produk olahan, maka harus diperhatikan tingginya kadar garam yang terkandung dalam olahan tersebut.