Anda di halaman 1dari 5

[SIGNAL PROCESSING]

2011

REKONSTRUKSI ISYARAT ASLI DARI ISYARAT GANJIL DAN ISYARAT GENAP

Isyarat genap dan isyarat ganjil merupakan salah satu sifat dari isyarat yang berkaitan dengan bentuk simetri isyarat pada waktu balikan atau cermin dari waktu. Sederhana nya jika sebuah isyarat dicerminkan terhadap titik origin (x=0 atau n=0) maka sifat simetri dari hasil pencerminan terkait dengan isyarat genap dan ganjil ini. Isyarat genap Sebuah isyarat dikatakan memiliki sifat sebagai isyarat genap jika hasil pencerminannya memiliki nilai yang sama dengan isyarat yang dicerminkan. Sehingga dapat dirumuskan dengan: Untuk isyarat diskrit, dan Untuk isyarat kontinu. Isyarat ganjil Sebuah isyarat dikatakan sebagai isyarat ganjil jika hasil pencerminannya merupakan hasil kali isyarat asli dengan nilai negatif. Sehingga dapat dirumuskan dengan: = =

Untuk isyarat diskrit, dan Untuk isyarat kontinu.

Namun khusus untuk isyarat ganjil, ada syarat tambahan yang harus dipenuhi yakni nilai pada titik origin adalah 0 (t=0 atau n=0). Sebuah isyarat dapat dibagi menjadi dua bentuk isyarat baru menurut sifat ini, yakni sebuah isyarat genap dan sebuah isyarat ganjil. Jadi isyarat genap dan ganjil hasil pemecahan dari sebuah isyarat asli adalah

[{janshendry@gmail.com}EE&IT of UGM, Indonesia]

Page 1

[SIGNAL PROCESSING]

2011

untuk isyarat genap = 1 2 +

Maksudnya adalah cerminkan terlebih dahulu x(t) terhadap titik origin yang kita simbolkan dengan x(-t). Lalu jumlahkan kedua isyarat tersebut, dan hasil penjumlahannya dibagi 2. Dengan demikian kita mendapatkan isyarat genap sebagai hasilnya. untuk isyarat ganjil = 1 2

Mirip dengan isyarat genap, cara mendapatkan isyarat ganjil adalah cerminkan terlebih dahulu x(t) terhadap titik origin yang kita simbolkan dengan x(-t). Lalu kurangi x(t) dengan x(-t), dan hasilnya dibagi 2. Dengan demikian kita mendapatkan isyarat ganjil sebagai hasilnya. Dengan demikian, jika kita menjumlahkan isyarat genap dan isyarat ganjil yang telah dirumuskan di atas ( + maka didapatkan sebuah isyarat yang

merupakan isyarat aslinya. Bisa kita katakan, rekonstruksi isyarat asli x(t). Agar lebih yakin, ini bisa menjadi kasus menarik dan sangat mudah untuk diturunkan agar mendapatkan nilai x(t). Silahkan anda coba! Salah satu aplikasi dari isyarat ganjil dan genap ini terdapat pada transformasi Fourier. Konsep dari FT adalah sebuah isyarat apapun tersusun dari isyarat sinus dan kosinus. Padahal isyarat sinus itu sendiri adalah isyarat ganjil sedangkan isyarat kosinus adalah isyarat genap. Mengapa bisa begitu? Perhatikan bahwa sin(-x)=-sin(x) yang merupakan isyarat ganjil, sedangkan cos(-x)=cos(x) yang merupakan isyarat genap.

[{janshendry@gmail.com}EE&IT of UGM, Indonesia]

Page 2

[SIGNAL PROCESSING]

2011

Perhatikan gambar di bawah ini untuk isyarat sinus dan kosinus. Isyarat sinus sebagai isyarat ganjil

Isyarat kosinus sebagai isyarat genap

Pada gambar di atas, perhatikan bahwa pencerminan dilakukan terhadap titik origin (titik nol). Untuk itu, saya memberikan warna yang berbeda antara isyarat asli dan hasil pencerminan. Perlu diingat pula, bahwa gambar diatas hanya membuktikan bahwa isyarat sinus dan kosinus mengikuti pola yang diaturkan dalam sifat isyarat ganjil dan isyarat genap. Saya belum menggunakan rumus isyarat ganjil dan genap yang sebenarnya. Berikut ini adalah program untuk menghasilkan isyarat genap, ganjil dan hasil rekonstruksinya.

[{janshendry@gmail.com}EE&IT of UGM, Indonesia]

Page 3

[SIGNAL PROCESSING]

2011

% fungsi genap dan fungsi ganjil clear all; close all; clc; %% isyarat asli Los=5; A=1; % amplitud x=A*[zeros(1,Los-1) ones(1,Los)]; t=1-Los:Los-1; subplot(2,2,1), stem(t,x); axis([-8 8 -2 2]); xlabel('waktu'); ylabel('amplitudo'); title('isyarat asli'); %% %% fungsi genap x1=fliplr(x); x_genap=(1/2)*(x+x1); t=1-Los:Los-1; subplot(2,2,3); stem(t,x_genap); axis([-8 8 -2 2]); xlabel('waktu'); ylabel('amplitudo'); title('fungsi genap'); box off; %% %% fungsi ganjil x2=fliplr(x); x_ganjil=(1/2)*(x-x2); t=1-Los:Los-1; subplot(2,2,4); stem(t,x_ganjil) axis([-8 8 -2 2]); xlabel('waktu'); ylabel('amplitudo'); title('fungsi ganjil'); box off; %%

[{janshendry@gmail.com}EE&IT of UGM, Indonesia]

Page 4

[SIGNAL PROCESSING]

2011

%% rekonstruksi x=x_genap+x_ganjil; t=1-Los:Los-1; subplot(2,2,2); stem(t,x) axis([-8 8 -2 2]); xlabel('waktu'); ylabel('amplitudo'); title('hasil rekonstruksi'); box off; %% end

Hasil eksekusi dari program di atas adalah

Demikianlah artikel kupasan tentang isyarat ganjil dan genap termasuk contoh aplikasinya. Semoga bisa memberikan pengertian yang cukup bagi pembaca.

Sources: Signal and System, 2nd Ed. Alan V. Oppenheim, Alan S. Willsky, S. Hamid Nawab.

[{janshendry@gmail.com}EE&IT of UGM, Indonesia]

Page 5

Anda mungkin juga menyukai