Hasil Stres
Psikologis Emosional Perilaku
1. Menjadi contoh dengan menjadi sumber dukungan untuk orang lain, terutama bawahan 2. Mendorong komunikasi terbuka dan pertukaran informasi yang maksimum 3. Memastikan Anda menyediakan bawahan dengan timbal balik kinerja yang tepat waktu, disajikan dengan cara yang memberi semangat, tidak mengancam
MENCEGAH STRES
MENGELOLA STRES
Mencegah stres : Mengendalikan / menghilangkan stressor. Mengelola/ Manajemen Stres: membantu orang mengatasi stres secara efektif / mengurangi stres yang dialami.
Suatu program tunjangan karyawan yang dirancang untuk mengatasi beragam masalah yang berhubungan dengan stres, termasuk kesulitan emosional dan perilaku, penyalahgunaan zat terlarang, serta masalah pernikahan dan keluarga Elemen program umum, meliputi:
o Diagonisis. Karyawan yang bermasalah meminta bantuan; staf program bantuan karyawan berusaha mendiagnosis masalah. o Pengobatan. Konseling atau terapi pendukung disediakan. Jika staf program bantuan karyawan di dalam perusahaan tidak mampu membantu, karyawan mungkin dirujuk kepada profesional yang sesuai.
2. Program Kesehatan
Suatu program karyawan yang berfokus pada kesehatan fisik dan mental keseluruhan dari karyawan. Program kesehatan mungkin memasukkan beragam aktivitas yang dirancang untuk mengidentifikasikan dan membantu dalam mencegah atau memperbaikin masalah kesehatan spesifik, bahaya kesehatan, atau kebiasaan kesehatan yang negatif.
Pendekatan Individual terhadap Pencegahan dan Manajemen Stres Anggota organisasi tdk harus bergantung pd program organisasi dlm hal membantu pencegahan stres. Banyak variasi dari teknik ini. Bermanfaat bagi 1 orang, belum tentu bermanfaat bagi orang lain
Teknik Kognitif
Teknik Kognitif : Respon seseorang terhadap stressor menggunakan sarana proses kognitif atau pemikiran (dalam bentuk ekspektasi, keyakinan, dan asumsi yang mereka terapkan pada situasi dan menimbulkan respons emosional terhadap situasi tersebut). Tujuan : membentuk orang memperoleh lebih banyak kendali atas reaksi mereka terhadap stressor dengan memodifikasi rasionalisasi mereka. Kelompok pekerjaan yang menunjukkan hasil positif dengan penggunaan pendekatan kognitif, antara lain perawat, guru, atlet, dsb. Teknik kognitif berfokus : mengubah kognisi, sehingga seseorang dapat menilai situasi secara berbeda.
Pelatihan Relaksasi
Tujuannya untuk menurunkan tingkat rangsangan seseorang dan membawa suatu keadaan yang lebih tenang, baik secara psikologis maupun fisiologis. Kondisi yang kondusif untuk mencapai tingkat yang relax, seperti lingkungan yang tenak, posisi fisik yang nyaman, dan mata tertutup. Hanya mengambil beberapa saat untuk istirahat mental dari aktivitas pekerjaan dapat menjadi aktivitas relaksasi yang efektif. Istirahat yang singkat, namun lebih sering, lebih efektif daripada istirahat panjang tetapi sedikit.
Meditasi
Seseorang hanya perlu duduk dengan nyaman dengan mata tertutup dan mendengar pengulangan suara khusus (suatu mantera) selama sekitar 20 menit, 2 kali sehari Prosedur dasar dalam meditasi transendental Studi menunjukkan bahwa praktik meditasi transendental :detak jantung menurun, konsumsi oksigen lebih rendah, dan penurunan tekanan darah Tidak semua orang yang bermeditasi mengalami hasil yang positif Tetapi, menurut hasil penelitian, meditasi adalah suatu hal yang efektif dalam mengolah stres
Biofeedback
Adalah suatu teknik : yang dapat diajarkan kepada individu untuk mengendalikan berbagai proses internal tubuh Dalam biofeedback, perubahan kecil yang muncul dalam tubuh atau otak; dideteksi, diperkuat, dan ditunjukkan kepada orang tersebut. Potensi biofeedback: kemampuannya utk membantu relaksasi dan mempertahankan fungsi tubuh pada keadaan nonstres. Pelatihan biofeedback bermanfaat mengurangi: kegelisahan, menurunkan keasaman lambung, migren (Secara umum mengurangi manifestasi fisiologis negatif dari stres). Keberhasilan teknik biofeedback memerlukan pelatihan dan peralatan yang mungkin mahal.
KONFLIK
Konflik Fungsional
Sebuah konfrontasi antarkelompok yang dapat meningkatkan dan menguntungkan kinerja organisasi
Konflik Disfungsional
Konfrontasi atau interaksi antarkelompok yang membahayakan atau menghambat tercapainya pencapaian tujuan organisasi
Organisasi yang Memiliki Karakter 1. Adaptasi yang lambat terhadap perubahan lingkungan
2. Sedikit perubahan
3. Stimulasi gagasan yang minim 4. Apati 5. Stagnasi Situasi II Optimal Fungsional 1. Gerakan positif ke arah pencapaian tujuan 2. Inovasi dan perubahan 3. Mencari solusi permasalahan Tinggi
Tahap-tahap Konflik
Tahap pertama pada proses konflik Muncul ketika ada kesadaran kognitif setidaknya pada salah satu pihak bahwa kejadian-kejadian yang telah terjadi atau kondisi yang ada saat ini mendukung terciptanya konflik terbuka Tahap kedua pada proses konflik, melibatkan keterlibatan emosional Konflik ini dirasakan dalam bentuk kecemasan, ketegangan, dan/atau permusuhan Tahap terakhir pada proses konflik Pada tahap ini, pihak-pihak yang berseberangan terlibat secara aktif dalam perilaku konflik Konflik yang termanifestasi umumnya tampak sangat nyata bagi pihak-pihak yang tidak terlibat
Ketergantungan Kerja
Perbedaan Tujuan
Perbedaan Persepsi
Ketergantungan Kerja
Terjadi ketika dua (atau lebih) kelompok organisasi harus saling bergantung satu sama lain untuk menyelesaikan pekerjaanpekerjaan mereka. 3 jenis ketergantungan kerja:
Berkelompok (pooled) Berurutan (sequential) Resiprokal (reciprocal)
manajemen
Jenis-jenis Ketergantungan
Kelompok A Tujuan Kelompok B
Ketergantungan Berkelompok
Ketergantungan Berurutan
Kelompok A
Kelompok B
Tujuan
Perbedaan Tujuan
Ketika sumber daya yang terbatas harus dibagi antarkelompok, ketergantungan satu sama lain semakin tinggi dan setiap perbedaan tujuan menjadi semakin nyata. Sumber daya harus dibagi atau digunakan bersama
Perbedaan Persepsi
Perbedaan tujuan dapat muncul bersamaan dengan perbedaan persepsi mengenai kenyataan, dan ketidaksetujuan atas apa yang dianggap sebagai penyebab suatu kejadian dapat menciptakan sebuah konflik.
Faktor-faktor yang menyebabkan kelompok-kelompok organisasi memiliki persepsi yang berbeda mengenai kenyataan meliputi inkongruensi status, persepsi yang tidak akurat, dan perbedaan sudut pandang.
2.
3.
4.
FOKUS EKSTERNAL
Berkompromi Mencari solusi yang dapat diterima untuk setiap orang dengan nyaman
RENDAH
RENDAH
FOKUS INTERNAL
TINGGI
Mendominasi
Mengakomodasi
Menyelesaikan Masalah
Menghindar
Berkompromi
2.
Gunakan pendekatan akomodasi dalam pertentangan yang hasilnya jauh lebih penting bagi kelompok lain dibandingkan kepentingan kelompok Anda sendiri. Gunakan pendekatan penyelesaian masalah ketika kedua pihak samasama bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mencapai kesepakatan yang dapat memaksimalkan hasil yang didapat setiap orang.
3.
4.
Gunakan pendekatan menghindar terutama sebagai sebuah strategi sementara untuk memberikan lebih banyak waktu bagi kelompok Anda.
5.
Gunakan pendekatan kompromi sebagai jalan tengah. Pendekatan ini adalah rencana cadangan yang baik apabila pendekatan-pendekatan lainnya (terutama pendekatan dominasi dan penyelesaian masalah) gagal menyelesaikan perbedaan.
Konflik antarkelompok
Perubahan dalam Kelompok Meningkatnya kohesivitas Munculnya pemimpin yang otokratik Fokus pada aktivitas Tekanan pada loyalitas
Perubahan Antar kelompok Persepsi yang terdistorsi Pembentukan stereotip negatif Menurunnya komunikasi
Keberlangsungan organisasi
Masyarakat Amerika Pertikaian diselesaikan dengan kontrak dan arbitrase Waktu adalah uang; pendekatan menangkalah Sensitivitas emosi tidak dinilai dengan tinggi
Merangsang Kompetisi
Devils advocacy : Bentuk konflik yang direncanakan, di mana seseorang atau beberapa kelompok ditugaskan untuk mengkritik dan mengungkapkan semua kemungkinan masalah yang muncul bila kelompok melontarkan suatu usulan tertentu dalam menyelesaikan masalah