Mayta Ravika , Arsyadanie , Luther Phindo , Fathmah Syafiqoh ,Luluatil, Suchinda Ferr, Yeyet DY, Auva Marwah, Yusna F
Taksonomi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Scrophulariales Famili: Acanthaceae Genus: Andrographis Spesies: Andrographis paniculata Nees
SAMBILOTO
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di berbagai negara lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam serta beberapa tempat di benua Amerika. Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 90 cm. Daun sambiloto kecil-kecil berwarna hijau tua dan bunganya berwarna putih. Tanaman ini dapat hidup subur di daerah tropis dengan ketinggian antara 1- 700 meter di atas permukaan laut.
ABSTRAKSI
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) yang dikenal sebagai raja pahit merupakan tanaman obat yang telah banyak diteliti dan menunjukkan berbagai khasiat termasuk memiliki aktivitas sebagai antikangker. T Penelitian ini bertujuan untuk menjamim mutu fraksi etil asetat herba sambiloto sebagai bahan baku obat yang berasal dari bahan alam. Standarisasi fraksi etil asetat dilakukan terhadap parameteri asetat herba spesifik dan non spesifik menurut metode standarisasi yang dipersyaratkan. Fraksi etil asetat herba sambiloto berbentuk sangat kental, warna hijau tua kekuningan, bau khas, dan rasa sangat pahit.
Hasil analisis parameter spesifik menunjukkan fraksi etil asetat herba sambiloto memiliki : - kadar senyawa larut air 0,58%, - senyawa larut dalam etil asetat 1,53%, - kadar andrografolid 32,13%, dan identifikasi kimia menunjukkan fraksi etil asetat memiliki: - kadar susut pengeringan 0,23%, - kadar air 8,03% dan - kadar abu total 1,90%. Hasil pengujian mikroba menunjukkan kurang dari 10 koloni/g untuk angka lempeng total dan angka kapang khamir
Pendahuluan
(A.paniculata) atau yang di kenal King of Bitter dari suku Acanthaceae, salah
Sambiloto
satu tanaman obat yang digunakan untuk pengobatan tradisional di Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Skandinavia, Jepang dan Cina. Secara empiris digunakan untuk pengobatan influenza, demam, sakit tenggorokan, infeksi sal.pernapasan, malaria, disentri, diare. Menurut penelitian sambiloto memilki aktivitas terhadap kultur sel kanker seperti payudara, leukimia, kolon, melanoma, ovarium, prostat, dan ginjal.
Penilitian terhadap ekstrak dan fraksi-fraksi herba sambiloto yang telah dilakukan, menunjukan bahwa tanaman ini memilki potensi yang besar sebagai bahan baku obat
Secara kimia, herba sambiloto mengandung diterpena, flavonoid dan stignasterol. Komponen utama nya adalah andrografolid, yg merupakan senyawa diterpen lakton dan memilki berbagai aktivitas farmakologi
. Penilitian ini bertujuan untuk mendapatkan fraksi etil asetat herba sambiloto yang terstandard sebagai bahan baku obat yang berasal dari bahan alam
Penentuan standardrisasi dilakukan terhadap parameter spesifik meliputi kadar senyawa larut air, senyawa larut etil asetat, kadar andrografolid, dan identifikasi komponen kimia. Kemudian pengujian dilanjutkan terhadap parameter non spesifik meliputi kadar susut pengeringan, kadar air, kadar abu total dan cemaran mikroba.
Ekstrak kental
Vakum 130mBar
Fase etil asetat dipartisi sebanyak 25 kali dg penambahan 1000 ml etil asetat
Organoleptik
Organoleptik dari fraksi etil asetat ditentukan melalui pengamatan bentuk, warna, bau, dan rasa.
Kadar dalam persen senyawa terlarut dalam air dihitung terhadap berat fraksi etil asetat awal
20 ml filtrat dituang ke dalam cawan penguap (sebelumnya dita dan diupkan hingga kering)
20 ml filtrat dituang ke dalam cawan penguap (sebelumnya dita dan diupkan hingga kering)
Disuntikan kedalam KCKT pd 224 nm dengan kondisi fase gerak metanol-air (70:30)
Identifikasi saponin
0.2 gram fraksi EA dimasukkan ke tab.rx + 10ml air panas (didihkan 5menit) Disaring lalu didinginkan
Identifikasi Tanin
0.4 gram fraksi dimasukkan ke tab
Lar IV + 1ml HCl 2M lalu didihkan endapan kuning coklat (+) adanya tanin pirogalol Jika endapan merah coklat (+) tanin terkondensasi
Lar. III + 1ml NaCl 10 % disaring, filtrat + 45tetes lar.gelatin 1% dlm lar NaCl 10% endapan (+)
Lar I + lar. FeCl3 1% biru,biru tua, hijau atau hijau kebiruan (+)
Identifikasi Fenol
0.2 fraksi EA dimasukkan ke tab.rx + 10 ml air panas
Ungu (+)
Identifikasi flavonoid
0,2 gram fraksi EA dimasukkan ke tab rx + 10ml air panas (didihkan 5menit) lalu saring 5 ml filtrat + serbuk Mg + 1ml HCl pekat
Merah (+)
Diuapkan lalu + 2 tetes asam asetat anhidra + 1 tetes H2SO4 pekat hijau /merah (+)
Timbang 1 gram
Masukkan dalam oven pada suhu 105 0C, buka tutup. Tunggu hingga massa tetap
Jika dg cara ini arang tdk hilang maka ditambah air panas dg kertas saring bebas abu
Timbang
Masukan 15-20 ml media PCA suhu 450C. Goyangkan dan diputar hingga suspensi merata
Setelah media memadat, cawan petri diinkubasi pada suhu 35-37 0c selama 24-48 jam dengan posisi terbalik kemudian jumlah koloni yang tubuh
Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 20-250 C selama 5-7 hari.
Untuk mengetahui sterilitas media dan pengener, dilakukan uji blangko kedalam cawan petri lainnya dituangkan media dan dibiarkan memadat.
Sesudah 5 hari diinkubasi. Dicatat jumlah koloni jamur yang tumbuh, pengamatan terakhir pada inkubasi 7 hari.
Koloni ragi dibedakan karena bentuknya bulat kecil2 putih hampir menyeruapai bkteri. Lempengn agar yang diamati adalah lempeng dimana terdapat 40-60 koloni kapang/hmir
Fraksi etil asetat herba sambiloto merupakan fraksi yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF7 dan T47D
Fraksi etil asetat diperoleh dengan partisi ekstrak etanol dengan pelarut etanol, n-heksana, etil asetat, dan air
Larut air
Fraksi etil asetat Larut etil asetat
0,58 %
1,53 %
Parameter Parameter Organoleptik Bentuk Warna Bau Rasa Parameter Spesifik Seny. Larut Air Seny. Larut Etil Asetat Androgafolid Kandungan Kimia Alkaloid Saponin Tanin Positif Negatif Negatif 0,58 % 1,53 % 32,13 % Sangat kental Hijau tua kekuningan Khas Sangat pahit Hasil Kandungan Kimia Fenol Flavonoid Steroid & Triterpenoid Parmeter Non Spesifik Susut pengeringan Kadar air Kadar abu Angka lempeng total
Hasil
Angka kapang/khamir