Anda di halaman 1dari 25

Kelompok A5

Pendahuluan
Oral habits merupakan kebiasaan yang normal dilakukan

sampai menjadi kebiasaan yang dipicu oleh adanya masalah emosional anak ( kovalaous dkk,1988)
Jika berlangsung dalam waktu lama bad habits Bad habits yang melibatkan rongga mulut mengganggu

struktur dentofacial abnormal Maloklusi

Oral Habits...
Dorland (1957): kebiasaan tetap atau konstan yang

dilakukan secara berulang Buttersworth (1961): kebiasaan yang konstan atau kecenderungan yang diperoleh secara menetap melalui proses pengulangan Mathewson (1982): pola belajar dari kontraksi otot
Oral habits Bad habits

Harus di hentikan

Klasifikasi oral habits....


Menurut Kingsley (1958) :

Function oral habits mouth breathing

Muscular habits tongue thrusting

Combined habit thumb/ digit sucking

Postural habits chin propping

CHIN PROPPING
Chin propping merupakan kebiasaan yang tidak disengaja

berupa tekanan ekstrinsik yang dapat menyebabkan deep anterior (close bite) ( singh, 2007) Kebiasaan chin propping yang dilakukan dalam 1 posisi, maka dagu penderita dapat membengkok ke arah gaya tekan dan menghasilkan asimetri wajah serta deformitas maksilofacial. Berat keseluruhan kepala terpusat pada tangan yang menyangga dagu, sedangkan bagian anterior mandibula menerima tekanan reaksi (reaktion force).

Hal

ini dapat menyebabkan perubahan arah pertumbuhan mandibula pada anak-anak dan menghasilkan asimetri wajah serta deviasi lateral mandibula Gigi pada sisi pada mandibula yang deviasi akan mengalami crossbite posterior ( Yamaguchi dan sueishi, 2003)

Telah dilaporkan bahwa kebiasaan jangka panjang menopang dagu menyebabkan leher kondilus membungkuk. Jika mandibula yang terus-menerus ditempatkan di bawah tekanan lateral yang signifikan untuk beberapa tahun, dagu dapat dibengkokkan dalam arah gaya, sehingga terjadi KEASIMETRISAN WAJAH.

American Academy of Pediatric Dentistry :

Sebuah oral habits akan menjadi indikasi jika kebiasaan tersebut mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan dentofasial, gigi-geligi permanen yang akan tumbuh dan bahkan memberikan efek samping terhadap kesehatan si anak.

Prosedur Pemeriksaan
Identifikasi Pasien Anamnesis ; Keluhan utama, Riwayat kasus meliputi

riwayat gigi geligi dan riwayat keluarga, Kebiasaan buruk Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Penunjang

Identifikasi Pasien
Pencatatan identitas pasien meliputi :

Nama pasien Umur Jenis Kelamin Alamat Pendidikan Suku Bangsa Nama Orang tua dll

Anamnesis
1.

Keluhan utama : Apa sebenarnya yang pasien inginkan untuk mendapat perbaikan dari operator/dokter gigi Apakah keluhan itu memungkinkan untuk ditanggulangi dengan perawatan ortodontik ? Apakah keluhan itu menyangkut faktor estetik atau fungsional (bicara , mengunyah) ?

2. Riwayat Kasus : a. Riwayat Gigi Geligi meliputi riwayat gigi desidui, gigi

bercampur dan gigi permanen. b. Riwayat Keluarga Untuk mengetahui apakah maloklusi pasien merupakan faktor herediter (keturunan) yang diwariskan dari orang tua c. Kebiasaan Buruk. Untuk mengetahui etiologi maloklusi pasien apakah berasal dari suatu kebiasaan buruk yang telah sedang dilakukan pasien.

Pemeriksaan Klinis
Eksta Oral Bentuk Muka : simetris/asimetri Tipe Muka : brahifasial, mesofasial, dolikofasial Indeks Muka : Euriprosop, Mesiprosop, Leptoprosop Indeks Kepala : Dolikosepali, Mesosepali, Brahisepali Profil Muka : Cembung. Lurus, Cekung Intra Oral Kebersihan Mulut

Keadaan Lidah : normal, makroglossia, microglossia Keadaan Palatum : normal, tinggi, rendah, lebar, sempit Keadaan Ginggiva : normal, hypertrophy, hypotrophy

Pemeriksaan Penunjang
Foto Sefalometri

Melihat hubungan rahang

Penatalaksanaan
Singh (2007) menjelaskan bahwa ada 3 hal yang harus

dipertimbangkan dalam menentukan penatalaksanaan oral habits yaitu, (1) kondisi emosional anak didalam keluarga dan lingkungan sekitar, (2) usia, (3) potensi munculnya maloklusi akibat habits.
Anak usia 3 tahun tidak dapat dilakukan intervensif aktif

yaitu berupa melarang kebiasaan oral habitnya

Prosedur menghilangkan oral habits pada anak sangat

tergantung pada pola perilaku dan kebiasaan dengan melibatkan : Metode Psikologis Metode Ekstra Oral Metode Intra Oral

Metode Psikologis
Bergantung pada durasi, frekuensi dan perkembangan osteogenik

Metode Ekstra Oral


memberikan penghargaan kepada anak.

Metode Intra Oral


Berupa alat ortodontik yang dibuat oleh dokter gigi

Perawatan Sebelum Terjadi Maloklusi


Satu-satunya perawatan untuk kasus menopang dagu

adalah dengan edukasi Edukasi anak-anak sulit Orang tua dan dokter gigi bisa memberikan award bila anak berhasil menghilangkan bad habitnya Orang tua selalu mengingatkan anak

Perawatan Setelah Terjadi Maloklusi


Deep Bite

Anterior Bite Plane Bionator

Crosbite Posterior

Ekspansi Maksimum (Quad Helix, Rapid Palatal Expander)

Bite Plane Anterior


Berfungsi untuk mencegah kontak oklusal gigi

posterior sehingga gigi-gigi tersebut dapat elongasi, dan dapat mengintrusi gigi-gigi anterior bawah

BIONATOR
Bionator bekerja secara vertikal sehingga dapat

mengatasi gigi yang mengalami deepbite

Quad Helix

Rapid Palatal Expander

DAFTAR PUSTAKA
AF Cendrawsih. Macam-macam Oral Habit dan

Penanggulangannya. Ortodonsia UGM : Mei 2011. Hal: 2, 3 , 20 Singh G. 2007. Textbook of Orthodontics. 2nd ed. Jaypee Brothers Medical Puliblisher (P) Ltd.: India. p. 581-2.

Anda mungkin juga menyukai