RTR KSN Jabodetabekjur: kehandalan rencana untuk mitigasi bencana banjir dan cuaca ekstrim
Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Jakarta, 16 Desember 2013
1
Kerangka paparan
Perpres 54/2008
Tujuan Sasaran Peran Fungsi
Perpres 54/2008
untuk menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, menanggulangi banjir
berdasarkan karakteristik wilayah terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan pembangunan yang berkelanjutan
Peran (Pasal 3)
konservasi air dan tanah, menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, penanggulangan banjir, pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Fungsi (Pasal 4)
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang.
7
Pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penataan ruang, melalui kegiatan :
KSN Jabodetabekpunjur
Kota Depok
Sebagian Kab Cianjur
Kab Tangerang
Prov Banten Kota Tangerang
8
RTR Jabodetabekpunjur
Kawasan lindung Pola ruang Zona budidaya Kawasan budidaya Zona inti
RTR
Zona penyangga
Sistem pusat permukiman Struktur ruang Sistem sarana dan prasarana wilayah
Pengelolaan air limbah dan limbah B3 dan persampahan Drainase dan pengelolaan banjir Jaringan tenaga listrik dan komunikasi
N1 B7/HP B6 N1 N1 N1 B4/HP
B5 B2 B1
B7 B5 B2
B1
B3 B3 B1 B2 B2 B4/HP B4 B2 B4/HP B3 B3 B2 B2 N2 N1 N2 N2 N2 N1 B4/HP B4/HP B4 B4 B1
Tangerang
Jakarta
Bekasi
Tambun/ Cikarang
Setu
Bogor
11
12
Kerawanan: kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu kawasan untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu;
Kerentanan: suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bencana; Risiko: potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu kawasan dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat;
13
Jawa Barat
Banten
gelombang ekstrim & abrasi, epidemi & wabah penyakit, kebakaran hutan & lahan, kegagalan teknologi, dan konflik sosial tsunami, epidemi & wabah penyakit, dan konflik sosial
banjir
14
Risiko bencana
Wilayah Hulu :
Kaw. Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur) Kaw. Penyangga DKI (Depok, Bekasi, Tangerang) DKI Jakarta
Wilayah Tengah : Wilayah Hilir :
15
16
1 2
16
17
18
1
3
Wilayah risiko banjir rendah-sedang. Rencana ruang untuk lindung, lahan basah, permukiman rendah, dan bandara. Isu reviu: pengelolaan lingkungan untuk melindungi bandara dari banjir.
Wilayah risiko banjir tinggi. Rencana ruang untuk permukiman padat. Isu reviu: manajemen risiko bencana (kesiapsiagaan, penguatan infrastruktur, dsb).
Wilayah risiko banjir sedang-tinggi. Rencana ruang di domisasi lindung, lahan basah dan permukiman padat-sedang. Isu reviu: Optimalkah rencana alokasi ruang ini? Perlu dipertimbangkan alternatif peruntukan ruang yang lebih optimal dengan risiko yang ada? 18
Kesimpulan: banjir
Barat (Tangerang):
Risiko sedang cenderung rendah di zona B2 dan B5 area sekitar bandara Perlu dikembangkan pengelolaan lingkungan untuk menjaga infrastruktur bandara dan akses menuju bandara.
Timur (Bekasi):
Risiko sedang cenderung tinggi di zona B5 (pertanian lahan basah). Pertumbuhan sekitar kawasan cukup tinggi (kawasan industri Pulo Gadung dan permukiman). Perlu dipertimbangkan alternatif lain selain untuk pertanian (waduk penampung air tawar, tambak).
19
Kesimpulan: banjir
Tengah (DKI Jakarta):
Risiko cenderung tinggi di zona B1. Perlu dibangun infrastruktur kesiapsiagaan (rencana kontijensi) dan Pelatihan untuk meningkatkan kesiagaan menghadapi bencana banjir; Arahan tentang intensitas penggunaan ruang, pengaturan kawasan budidaya dengan instrumen KZB, KDB, KLB, misal pembangunan hunian vertikal; Perkuatan bangunan dan infrastruktur yang berpotensi terkena bencana; Pertimbangan pembangunan dan pemulihan kapasitas polder dan pemompaan di polder (misal di wilayah Istana Merdeka);
20
21
22
23
Indeks konservasi alami dan indeks konservasi aktual digunakan untuk menentukan alokasi pemanfaatan ruang yang meliputi
permukiman, ruang terbuka hijau, perkantoran, dan kegiatan pertanian; amplop ruang yang meliputi koefisien dasar ruang hijau, KDB, KLB, dan garis sempadan bangunan; rekayasa teknologi yang diperlukan.
25
Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan pula dalam rangka penyelesaian administrasi pertanahan
pemohon memenuhi syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah merupakan satu kesatuan proses dalam penyelenggaraan administrasi pertanahan.
26
penyelenggaraan pengawasan
Pemerintah dan pemerintah daerah melibatkan partisipasi masyarakat.
27
Sumber
Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekjur; Kementerian PPN/Bappenas 2013, Peninjauan kembali Perpres 54/2008: tinjauan bencana.
29
Terima kasih
trp@bappenas.go.id T: 021 3927412 F: 021 3926601
30
31
Per 28 Desember 2012, status Perda RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota yang berada dalam Kawasan Jabodetabekpunj ur adalah sebagai berikut:
PROVINSI
DKI Jakarta Jawa Barat
KAB/KOTA
Kab. Bogor Kab. Bekasi Kab. Cianjur Kota Bogor Kota Bekasi
Perda No. 19 Tahun 2008 Perda No. 12 Tahun 2011 Perda No. 17 Tahun 2012 Perda No. 8 Tahun 2011 Perda No. 13 Tahun 2011
Kota Depok
RTRW belum ditetapkan melalui Perda. Sudah mendapat Persetujuan Substansi Menteri PU tgl 23 Mei 2012.
Perda No. 2 Tahun 2011
Banten
Kab. Tangerang
Kota Tangerang