Anda di halaman 1dari 22

DRY EYE SYNDROME

KARLINA MULIANI
2010.061.134
FK ATMAJAYA
SISTEM LAKRIMASI
Fungsi air mata:
Membuat kornea menjadi suatu permukaan yang
licin dengan cara menghilangkan benda-benda
penyebab iregularitas epitelium.
Membasahi dan melindungi permukaan epitelium
kornea dan konjungtiva
Menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dengan cara membasahi dan kerja antimikrobanya
Menyediakan nutrisi bagi kornea
3 lapisan tipis air mata:
Lapisan Mucin
Lapisan paling dalam; dihasilkan oleh sel di
konjungtiva. Fungsi: untuk membantu lapisan yang
lebih cair menyebar ke seluruh bagian mata.
Lapisan Aqueous
Lapisan tengah; merupakan lapisan paling tebal;
saltwater solution
Dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis dan kelenjar
aksesoris lain.
Fungsi: menjaga mata tetap lembab dan nyaman,
membersihkan mata dari debu dan benda asing.
Defek lapisan ini Keratoconjunctivitis sicca
Lapisan lipid
Merupakan lapisan paling luar; dihasilkan oleh
kelenjar Meibom dan kelenjar Zeis.
Fungsi: membantu mengurangi evaporasi dari
lapisan aqueous di bawahnya.
KOMPOSISI AIR MATA
Protein :
albumin (60%),
globulin menghasilkan IgA, IgG, dan IgE
lysozyme mekanisme pertahanan terhadap infeksi
Elektrolit : Kalium, natrium, dan klorida
Glukosa : 5 mg/dL
Urea : 0.04 mg/dL
pH : 7.35 (5.20 8.35)
Osmolaritas : 295 309 mosm/L
DEFINISI
Dry Eye syndrome adalah sindroma atau
kumpulan gejala yang disebabkan oleh
keadaan kurangnya air mata untuk fungsi
lubrikasi dan nutrisi pada mata.
Penyebab: kurangnya produksi dan kualitas air
mata yang buruk
EPIDEMIOLOGI
Dry Eye Syndrome (DES): merupakan
gangguan pada lapisan air mata yang banyak
dialami populasi umum.
Usia > 40 tahun
25-30 juta orang di US per tahun
Wanita > pria
ETIOLOGI
Proses Penuaan (usia): >65 tahun
Jenis Kelamin (wanita) karena perubahan hormonal saat
hamil, menggunaan obat kontrasepsi oral, dan menopause.
Obat-obatan : antihistamine, decongestan, obat hipertensi,
antidepresan
Penyakit penyerta lain: RA, Sjogrens syndrome, DM,
kelainan tiroid, atau blefaritis
Defisiensi vitamin A
Kondisi lingkungan dan kebiasaan
Gangguan pada kemampuan menutup mata
Faktor lain: penggunaan soft lense, pasca pembedahan
LASIK
Kondisi yang ditandai dengan hipofungsi
kelenjar lakrimalis:
Congenital
Didapat:
Penyakit sistemik : sjogrens syndrome
Infeksi : mumps
Trauma : pada kelenjar lakrimalis, trauma kimia, dll
Obat2an
Kondisi yang ditandai dengan defisiensi mucin:
Avitaminosis A
Steven Johnson syndrome, dll
Kondisi yang ditandai dengan defisiensi lipid :
blepharitis
Gangguan penyebaran air mata ke seluruh
bagian mata
PATOFISIOLOGI
DES disebabkan oleh salah 1 dari hal berikut:
Produksi air mata berkurang
Evaporasi air mata yang berlebihan
Gangguan produksi mucin dan lipid
Defisiensi lapisan aqueous disebabkan oleh:
Gangguan produksi lapisan aqueous oleh kelenjar air mata
Evaporasi air mata yang berlebihan yang disebabkan oleh
kurangnya lapisan lipid.
Obat-obatan yang dapat mengurangi produksi air mata:
antihistamin, antidepresan, beta blocker, kontrasepsi oral.
Gangguan produksi lapisan mucin oleh
konjungtiva:
Trauma bakar karena bahan kimia/alkali atau
karena kelainan autoimmune, seperti Stevens-
Johnson syndrome dan cicatricial pemphigoid
Lapisan lipid yang tidak cukup
Disfungsi kelenjar Meibom, rosacea, atau medikasi
dengan isotretinoin
Infeksi seperti blepharitis
TANDA DAN GEJALA
Nyeri pada mata
Mata terasa seperti panas atau terbakar
Photosensitivity
Perasaan mengganjal
Gatal
Kemerahan pada mata
Penglihatan buram
Kornea menebal
Gejala kelebihan air mata, atau bisa belekan
DIAGNOSA
Anamnesa
gejala DES, gejala atau tanda penyakit lain
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan luar mata (kelopak + penutupannya)
Evaluasi kelopak mata dan kornea
Konjungtiva
Pemeriksaan Penunjang
Tujuan: menilai kualitas dan kuantitas air mata
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dengan slit lamp, yaitu:
Jumlah dan ketebalan lapisan air mata
Hilangnya meniscus
Konjungtiva dapat menebal, hiperemis, dan edema
Pemeriksaan kornea apakah kering/rusak (pada
stadium lanjut dapat muncul filamen)
Penggunaan cairan berwarna
Fluorescein
Rose Bengal
Lissamon Green

Tes Schirmer : tes untuk mengukur jumlah air
mata yang diproduksi
Tear break-up time
Ocular Ferning Test
Impression cytology
Tear lysozyme
Tear film osmolality
Tear lactoferin

Tatalaksana
Prinsip tatakaksana DES:
Menambahkan air mata buatan
Mempertahankan air mata
Meningkatkan produksi air mata
Tatalaksana inflamasi pada kelopak atau okular.

Tatalaksana tergantung tingkat keparahan DES:
Perawatan di rumah
Terapi medis
Obat-obatan
Pembedahan
Perawatan di Rumah
Edukasi pasien untuk:
Mengedipkan mata secara teratur setiap kali
membaca atau berada di depan komputer
dalam jangka waktu lama.
Meningkatkan kelembaban lingkungan
Melindungi mata dengan kacamata hitam
Menggunakan suplemen yang dapat
meningkatkan produksi air mata
Obat-obatan
Pelubrikasi mata (menempatkan benda khusus) untuk
stabilisasi dan mempertebal lapisan air mata dan
memperpanjang kerja air mata.
Vitamin A topikal
Cylosporine : mengurangi inflamasi pada permukaan
mata
Kortikosteroid tetes (dapat digunakan dalam
kombinasi dengan cyclosporine)
NSAID tetes : mengurangi inflamasi
Antibiotik, pada pasien dengan blepharitis atau
disfungsi kelenjar Meibom:
Salep: erythromycin dan bacitracin
Oral: tetracycline dan doxycycline
Tindakan pembedahan
Oklusi punctae dengan plug (penyumbat)
sifatnya temporer dan dapat diangkat
Oklusi permanen dengan menggunakan
pembakaran/cautery atau laser
Bila penyebabnya adalah kesulitan mata untuk
menutup:
Lateral tarsorrhaphy
KOMPLIKASI
Awal : penglihatan akan sedikit terganggu
Infeksi atau ulkus pada kornea
Kornea menipis atau perforasi
Infeksi sekunder
Scar pada kornea dan vaskularisasi
penglihatan berkurang

Anda mungkin juga menyukai