Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

DI RS ADI HUSADA UNDAAN WETAN SURABAYA


10-12 DESEMBER 2012

OLEH KELOMPOK 2

PELATIHAN PERAWAT ICU ANGKATAN XXXI


RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

DESKRIPSI RUANG ICU


Merupakan ruang tersendiri sebagai
tempat bagi pasien yang memerlukan
perawatan intensif. Terletak di lantai 1,
dekat dengan UGD. Terletak satu gedung
dengan ruang OK yang berada di lantai 4
yang dihubungkan dengan lift khusus,
dekat dengan bank darah. Ruang ICU ini
tidak berfungsi sebagai ruang recovery
karena ruang recovery terletak jadi 1 lantai
dengan ruang OK.

DENAH RS ADI HUSADA UNDAAN WETAN

STRUKTUR ORGANISASI
RS ADI HUSADA UNDAAN WETAN
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR UMUM
DIREKTUR MEDIS

MANAJER MEDIS

MANAJER

MANAJER

KAIN INTENSIF

ICU
KARU
PERAWAT PELAKSANA
POS

HD

UGD

SUMBER DAYA MANUSIA

Dokter penanggung jawab (Ka Instalasi) : 1 orang


Dokter Jaga : 1 orang (malam hari sesuai jadwal
PPDS)
Dokter anesthesi : 3 orang
Perawat : 36 orang dengan rincian : pendidikan
D3 : 34 orang dan 2 orang sedang pendidikan S1,
yang sudah pelatihan ECG 35 orang, ICU-ICCU :
33 orang, ACLS : 20 orang, PPGD : 15 orang,
kardiologi : 5 orang, PICU-NICU : 5 orang
Farmasi : tidak ada

Jumlah staf non medis


Non Medis : POS : 3 orang, yang 1 orang
merangkap sebagai administrasi, Cleaning
Service : 3 orang (outsourcing)

Kapasitas tempat tidur


Total kapasitas tempat tidur sejumlah 13
(ICU) dan 2 (NICU). ICU terbagi menjadi
Kelas A atau isolasi 2 tempat tidur, kelas
B 9 tempat tidur, dan kelas intermediate 2
tempat tidur.

Rasio perawat : pasien


Pasien dengan ventilator
perbandingannya 1 : 1, untuk pasien tanpa
ventilator perbandingannya 1 : 2 dan bila
ada pasien yang banyak menggunakan
ventilator ada perawat on call dari SDM
ICU sendiri

MATERIAL
Nama Alat
Tempat tidur
Bed Site Monitor
Syringe pump
Infuse pump
Ventilator
Defibrilator
Mesin EKG
Stetoskop

Jumlah
13
13
30
4
7
2
1
13

METHODE KEPERAWATAN
Model Keperawatan
Model yang digunakan adalah sistem kerja tim dimana
setiap shift terdapat perawat penanggung jawab dan
perawat pelaksana yang melakukan tindakan
keperawatan kepada pasien.
Timbang Terima
Timbang terima dilakukan tiap shift. Timbang terima
dilakukan di ruang pertemuan diawali dengan doa
bersama kemudian perawat penanggung jawab
mengoperkan keadaan pasien secara general, terdiri
keadaan umum, hal-hal yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan serta rencana tindakan yang akan
dilakukan. Selanjutnya timbang terima dilakukan di
setiap bed pasien sesuai pembagian tugas, perawat shift
mengoperkan kepada perawat shift selanjutnya.

METHODE NON KEPERAWATAN


Untuk inventarisasi alat
Setiap shift ada perawat yang bertugas
menginventarisasi alat dan linen bertugas
mengecek jumlah alat dan linen, mengecek
fungsi alat.
Sterilisasi alat
Perawat tersebut bertugas mempersiapkan alat
bila ada tindakan khusus misalnya pemasangan
CVC. Perawat ini juga bertugas membersihksn
alat, packing, labeling dan mengirim ke CSSD

Model Lembar Observasi


ID pasien: nama, umur, jenis kelamin, no RM, diagnosa,
hari perawatan, dokter primer, dokter konsultan
Tanda-tanda vital : TD, Nadi, Suhu, CVP, irama ECG
Status neurologis : GCS, ukuran pupil,reflek cahaya
Terapi cairan : infus dan enteral
Terapi obat-obat : intravena dan per oral
Nutrisi : TPN termasuk infus dan cairan
Total balance dilakukan tiap 3 jam
Parameter ventilator : Mode / pola, tidal volume, RR,
FiO2, Peep, PS, PC, PIP, I : E, Flow, SPO2
Tindakan keperawatan : Fisioteraphy nafas, mobilisasi,
nebulizer, sputum, suction, SPO2

Halaman baliknya berisi :

Instruksi dokter
Hasil laboratorium
Balance cairan 24 jam sebelumnya
Tindakan invasif seperti : respirator hari
ke...., NGT hari ke..., F.Chat hari ke...,
CVP, tracheostomi dan infus perifer hari
ke...
Daftar masalah keperawatan
Catatan tindakan keperawatan

Sistem Pelaporan
Pelaporan pasien dilakukan secara rutin
tiap pagi hari jam 8 atau sewaktu waktu
atau bila ada perubahan kondisi pasien.
Pengadaan alat
Untuk alat alat ruangan : menulis pada
form permintaan alat, kemudian tanda
tangan kepala ruangan kemudian
diserahkan ke kepala instalasi yang
akhirnya diserahkan ke bagian
perlengkapan

Kerusakan alat
Bila ada kerusakan alat perawat membuat
laporan ke kepala instalasi diserahkan ke tehnik
medik. Oleh bagian tehnik medik akan melihat
apakah alat bisa diperbaiki atau tidak. Bila alat
sudah tidak bisa diperbaiki maka akan dilakukan
pengadaan alat baru.
Pemeliharaan
Alat alat medis : dibersihkan oleh perawat alat
dan disimpan di ruang alat di susun di almari
sesuai nomor. Ventilator : untuk perawatan
sehari hari dilakukan oleh perawat alat, untuk
maintenance dan penggantian spare parts
bekerja sama dengan distributor sesuai dengan
jadwal.

Sistem Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan secara computerisasi
mulai dari pengkajian sampai pulang,order
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
radiologi, input tindakan. Sistem ini
memudahkan perawat untuk melakukan
dokumentasi tindakan karena sudah terdapat
cek list tindakan.
Dokumentasi manual masih dipakai dalam
timbang terima pasien dan iventaris obat.

Pengelolaan obat
Obat diorder oleh dokter melalui resep
kemudian di input oleh perawat melalui
komputer untuk kemudian di fax ke bagian
apotik. Untuk pengambilan obat dilakukan oleh
keluarga setelah mendapat kitir dari perawat.
Bila obat sudah diterima oleh keluarga
diserahkan kepada perawat dan di
dokumentasikan sesuai jumlah yang diterima.
Dalam hal ini peran farmasi hanya menjual
obat . Bila ada obat khusus seperti morfin atau
obat narkotik lainnya ada petugas khusus yang
mengantar ke ruangan. Pada lembar order obat
perawat harus menulis jumlah obat yang terkirim
dan obat yang diterima dari keluarga.

PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL


Petugas PPI
Terdapat petugas PPI yang terdiri dari 2 orang
yang bertugas menginspeksi laporan setiap
bulan sekali dan sidak sewaktu waktu.

Jumlah petugas jaga


Jumlah perawat total 36 orang, terdiri dari dinas
pagi 12 perawat, dinas siang 9 perawat dan
dinas malam 6 perawat. Jumlah PPDS 9-10
orang, Jumlah POS 3 orang yang 1 orang
merangkap sebagai administrasi.

Disiplin Cuci Tangan


Disiplin cuci tangan dilakukan oleh seluruh
petugas kesehatan dan pengunjung
terutama ynag berhubungan langsung
dengan pasien. Cuci tangan
menggunakan dettol, air mengalir, dan tisu
yang disediakan di pintu masuk, di dekat
ners station. Untuk pengendalian, setiap
pasien disediakan handscrub di tiap
tempat tidur yang digunakan sebelum dan
sesudah menyentuh pasien dan setiap
perpindahan tindakan antar pasien.

Perawatan Alat alat Kesehatan


Stetoscop
Stetoskop tersedia di setiap tempat tidur pasien.
Desinfeksi diafragma dan ear tips dilakukan setiap
selesai pemeriksaan dengan alkohol swab.
Termometer
Terdapat 2 jenis yaitu termometer raksa sejumlah 4
buah dan termometer digital sejumlah 3 buah diletakkan
di trolley. Desinfeksi dengan menggunakan alkohol
swab. Pengukuran suhu kontinu menggunakan
termometer digital dilapisi termoset, untuk pengukuran
per rectal menggunakan termometer raksa.

Korentang
Terdapat korentang di setiap trolley yang disterilkan
setiap hari
Sarung tangan
Sarung tangan diaposable disediakan di setiap tempat
tidur pasien. Sarung tangan steril disediakan khusus
untuk suction, rawat luka, pemasangan kateter, dan
tindakan invasif lainnya yang memerlukan prinsip steril
Suction
Suction dilakukan dengan teknik steril menggunakan
sarung tangan steril, kateter suction disposable atau
close suction. Untuk selang suction dibilas dengan
aquades steril. Suctioning mulut tidak dibedakan namun
penggunaannya dilakukan setelah suctioning ETT
selesai.

Nebulizer
Nebulisasi menggunakan micromize dan
masker khusus untuk masing-masing
pasien.
Tabung dan Selang Oksigen
Menggunakan oksigen sentral yang
terpasang di setiap bed head pasien.
Tabung humidifier tidak menggunakan
aquades.

Bahan Desinfektan
Bahan desinfektan disediakan oleh bagian
farmasi berupa alkohol swab, dettol,
betadine.
Sterilisasi
Sterilisasi sentral oleh CSSD, tetapi
perawat ICU yang mengeset dulu.

Pelaksanaan macam macam


tindakan invasif
Infus
Infus diganti tiap 3x24 jam, infus set
diganti 3x 24 jam. Desinfeksi Pemasangan
menggunakan alkohol swab
Kateter
Diganti tiap 2 minggu. Pemasangan
dilakukan dengan prinsip steril, desinfeksi
menggunakan betadin.

Rawat Luka
Rawat luka dilakukan oleh dokter bedah
masing-masing pasien dengan prinsip steril,
pembersihan menggunakan PZ, dilanjutkan
pencucian dengan savlon, dibilas dengan PZ
dan dikeringkan dengan kasa, ditutup dengan
sufratul atau sesuai advice dokter. Perawatan
luka dilakukan 2x sehari setelah pasien
dimandikan atau sesuai advise dokter.
Rawat Tracheostomi
Dilakukan setiap selesai memandikan atau
setiap kotor menggunakan PZ ditutup dengan
kasa steril.

Personal Hygiene
Personal hygiene dilakukan 2 kali sehari, jam 5
pagi dan jam 1 siang. Vulva hygiene
menggunakan larutan dettol yang disiapkan oleh
instalasi farmasi. Oral hygiene menggunakan
listerin dilakukan 2x sehari juga.
Mobilisasi Pasien
Mobilisasi setiap pasien dijadwalkan tiap 3 jam
kecuali jika ada indikasi lain.
Makanan dan minuman pasien
Penyediaan makanan dan minuman disediakan
dan dikemas oleh dapur gizi, diambil oleh POS
setiap menjelang jam makan

Kebersihan Lingkungan
Dilakukan oleh cleaning service yang
bertugas 24 jam
Penanganan Alat Tenun
Disediakan dan dikelola oleh laundry
rumah sakit. Alat tenun yang terinfeksi
dipisah. Bila rusak dibuatkan berita acara.
Inventarisasi tiap bulan dan pelaporan 6
bulan sekali.

Penanganan Sampah
Sampah dibedakan menjadi sampah
medis, non medis, dan sampah tajam.
Pengelolaan dilakukan oleh cleaning
service kemudian dimusnahkan
menggunakan incenerator.
Kamar Isolasi
Terdapat 2 kamar isolasi menggunakan
exhaust yang digunakan untuk pasien
dengan kasus khusus seperti
hematemesis melena, luka bakar, TB, dan
kasus infeksius lainnya.

VENTILATOR

Jumlah Ventilator : 6 buah (ICU) dan 1


buah (NICU)

Jenis

Servo i : 2 buah
Raphael : 3 buah
Galileo : 1 buah
C one : 1 buah

Penggantian breathing set


Ventilator yang menggunakan breathing set
disposible ada 4 buah, untuk pasien kelas 3
menggunakan 2 buah ventilator dengan
breathing set re-use. Penggantian bacterial
filter dilakukan tiap 1X24 jam.

Sistem Sterilisasi Komponen


Tubing dibersihkan di ICU. Breathing set
direndam dengan menggunakan larutan dettol
yang telah diencerkan, kemudian dicuci
dengan menggunakan sabun dan dibilas
dengan menggunakan air mengalir. Kemudian
dikeringkan dan dikirimkan ke CSSD.

Yang mengerjakan pembersihan


tubing dan humidifier serta
pengesetan.
Setiap shift, incharge menunjuk satu
perawat untuk bertanggung jawab
terhadap inventaris alat, pembersihan
alat, dan penyediaan alat. Perawat
tersebut melakukan pembersihan
breathing set dan humidifier kemudian
dikeringkan dan dibungkus dengan kain
lalu dikirim oleh pembantu perawat ke
CSSD.

Yang memperbaiki ventilator


RS bekerjasama dengan vendor penjual
alat untuk perawatan dan
troubleshooting alat. Jika ada alat yang
rusak, perawat melaporkan pada teknisi
rumah sakit. Kemudian bila teknisi rumah
sakit tidak mampu memperbaiki, akan
menghubungi vendor penjual alat.
Vendor penjual memperbaiki alat yang
rusak dengan didampingi oleh teknisi
rumah sakit.

Sistem penyimpanan ventilator


Jika pasien telah di ekstubasi, ventilator
dan breathing set tetap diletakkan di
samping pasien selama 1x24 jam untuk
mengantisipasi pasien perlu dilakukan
re-intubasi. Setelah 1x24 jam bagianbagian ventilator (kecuali layar monitor)
dibersihkan dengan larutan presept dan
dikeringkan dengan menggunakan kain
lap. Ventilator yang telah selesai
dibersihkan tidak disimpan digudang,
tetapi tetap berada di samping bed
pasien dengan dibungkus kain.

Penggantian ETT
ETT tidak diganti dalam batas waktu
tertentu, tetapi bila pemasangan lebih
dari 10 hari dipersiapkan untuk dilakukan
tindakan tracheostomi.

Penggantian Plester ETT


Plester ETT diganti bila sewaktu-waktu
terlihat kotor, mengelupas, dan basah

KESIMPULAN
ICU Rumah Sakit Adi Husada Undaan
Wetan Surabaya merupakan level 3
dengan system open yang berada
dibawah tanggung jawab dokter kepala
instalasi emergency intensif.

KESAN

Nurse station berada di tengah tengah


ICU untuk memudahkan perawat
memonitor pasien namun perawat lebih
banyak berada di samping pasien.
Penggunaan alat alat seperti
handscone, spuit, suction, ETT, catheter
dan lain lain secara disposible. Lembar
observasi memenuhi syarat clear,
complete, correct.

KESAN

Pasien dan keluarga dapat


berkomunikasi secara langsung saat jam
berkunjung, sehingga salah satu
kebutuhan psikologi pasien terpenuhi.
Lingkungan RS bersih dan nyaman
Setiap pengunjung atau dokter sebelum
dan sesudah kontak dengan pasien
harus cuci tangan.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai