RTU
DESKRIPSI
SILABUS
IDENTITAS MATA KULIAH
Nama mata kuliah: Insulasi Refrigerasi dan Tata Udara
Nomor kode: RT 350/MS 351
Jumlah sks: 2 sks
Semester: 5
Kelompok mata kuliah: MKK Refrigerasi dan Tata Udara
(wajib)
Program Studi/Program: Teknik Refrigerasi dan Tata
Udara
Status mata kuliah: Mata Kuliah Penunjang Mata Kuliah
Teknik Refrigerasi dan Tata Udara lainnya
Prasyarat: Mhs telah mengikuti MK Perpindahan Panas
Dosen: 1. Syamsuri Hasan, Drs, M.Pd. 2. Wahid
Munawar, Dr.
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran mata kuliah ini, mahasiswa mampu
menganalisis fungsi insulasi thermal, sifat-sifat insulasi thermal, sifat ekonomis
insulasi thermal, syarat-syarat instalasi insulasi thermal, aplikasi insulasi
thermal, serta pemeriksaan dan perawatan
DESKRIPSI
Perkuliahan dan pengkajian meliputi tentang fungsi insulasi thermal, sifat-sifat
insulasi thermal, sifat ekonomis insulasi thermal, syarat-syarat instalasi insulasi
thermal, aplikasi insulasi thermal, serta pemeriksaan dan perawatan
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
- Metode: ceramah dan tanya jawab
-Tugas: makalah dan penyajian
- Media: LCD, Poster (gambar dan diagram)
EVALUASI
Kemampuan atau kompetensi mahasiswa didasarkan pada evaluasi:
Kehadiran
Tugas Kelompok dan Mandiri (Makalah dan diskusi)
Quis
UTS
UAS
DAFTAR BUKU
a. Rujukan Utama (RU) ;
1. William C. and Malloy, John F. 1981. Thermal insulation
handbook. New York. McGraw-Hill Book Company.
2. Jordan, R.C. dan Priester, G.B.1973. Refrigeration and Air
Conditioning Second Edition.
3. Althouse, Andrew D., Turnquist, Carl H., and Bracciano, Alfred
F. 1975. Modern Refrigeration and air conditioning. South Holland
Illinois. The Goodheart-Willcox Company, Inc.
4. Marsh, Warren, R., and Olivo, Thomas, C. 1969. Principle of
refrigeration. Bombay. D.B. Taraporevala Sons & Co. Private Ltd.
b. Rujukan Pengayaan (RP) ;
1. Dossat, R.J. 1978. Principle of Refrigeration Second Edition.
2. Althouse, A.D., Cs. 1975. Modern Refrigeration and Air
Conditioning.
4. Ballaney, P.L. 1976. Refrigeration and Air Conditioning.
5. Lang, Paul, V. 1979. Basics of Air Conditioning Third Edition.
New York. Van Nostrand Reinhold Company.
6. Stoecker, W.F.1976. Refrigeration and Air Conditioning.
PENGANTAR
Tujuan utama dari refrigarasi adalah
menghasilkan temperatur yang
diinginkan pada area tertentu dengan
mentransfer panas/kalor ke lokasi yang
tidak memerlukannya.
Panas/kalor yang ditransfer merupakan
panas/kalor berasal dari ruangan atau
produk yang memerlukan temperatur
tertentu.
Perpindahan panas
Konduk
si
Konvek
si
Radia
si
Konduksi
Energi panas selalu mengalir dari
hangat ke dingin atau intensiatas
tinggi ke intensitas rendah.
Pengaliran energi panas ini akan
berlangsung sampai temperatur
menjadi sama dan kegiatan
molekul dalam benda sama.
Metode transfer panas ini dikenal
dengan konduksi
Metal/logam umumnya
merupakan penghantar
(konduktor) panas yang baik,
perbedaan antar
metal/logam dibedakan pada
kemampuan mengantar
panas atau konduktivitasnya.
Berbeda dengan logam
kebanyakan cairan, gas, dan
benda padat nonlogam
sebagian merupakan
insulasi.
Q = (k . A . t)/d
Keterangan:
Q = Jumlah panas
yang ditransfer
secara konduksi
k = Konduktivitas
A = Luas area
t = Perbedaan
temperatur
d = Ketebalan bahan
Konvek
si
Konveksi
menunjukkan
pemindahan panas
melalui media
fluida yang
menyebabkan
meningkatnya
panas/kalor.
Q = Jumlah panas yang ditransfer secara
conveksi
Q = m . c . t
m = Massa fluida
c = Panas jenis (spesifik)
t = Perbedaan temperatur
Radiasi
Energi panas yang
tidak dapat ditransfer
secara konduksi dan
konveksi, hanya
dapat ditransfer
melalui gelombang
energi, hal ini disebut
dengan radiasi.
PERBEDAAN
INSULASI >< ISOLASI
INSULASI; adalah suatu sifat bahan yang
dapat menghambat energi atau
suara, bukan menghilangkan
sama sekali dan masih dapat
mempengaruhi sifat yang lain.
ISOLASI; adalah suatu sifat bahan yang
dapat meniadakan/menyekat
energi agar tidak mempengaruhi
sifat yang lain.
INSULASI
A. Awal Pemakaian Insulasi
Ilustrasi Insulasi
Ketika seseorang merasa kedinginan, ia
memakai beberapa lapis pakaian atau memakai
jaket kulit binatang dan terasa kehangatan.
Makin banyak pakaian dipakai atau makin tebal
jaket yang dipakai, kehangatannya makin
bertambah. Artinya makin terhambat panas
tubuh yang mengalir ke luar, sehingga berbalik
arah untuk menghangatkan tubuh.
Berdasarkan perbuatan itu diketahui adanya
hubungan antara jumlah panas yang mengalir
dengan ketebalan insulasi.
B. Definisi Insulasi
Insulasi, adalah nama yang diberikan pada suatu
bahan/material yang dapat membantu penghambatan/mencegah perpindahan panas oleh salah satu
atau gabungan dari ketiga metode yang berbeda,
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Insulasi Termal/Panas, adalah suatu material yang
dapat memperlambat lajunya aliran panas/termal
atau kalor.
TIPE-TIPE INSULASI
1. Mass Insulation (Atmospheric Air)
2. Mass Insulation in Space where Air is Evacuated
3. Mass Insulation in Space with Low Conductivity
Gas
4. Reflective Insulation (Atmospheric Air)
5. Reflective Insulation in Space where Air is
Evacuated
6. Reflective Insulation with Low Conductivity Gas
7. Vacuum Insulation
Mass Insulation
Dihasilkan tanpa memerlukan desain
khusus.
Diproduksi dalam jumlah yang besar atau
banyak.
Diproduksi dari beragam material yang
berbeda.
Dapat dibuat dari material inorganik ataupun
organik.
Memiliki kantong-kantong gas/udara kecil.
Reflective Insulation
Insulasi yang perolehan resisten pepindahan panas
utamanya dengan material lembaran rendah daya emiten
(pancaran) dan absorpten (serapan).
Lembaran-lembaran rintangan ini harus diletakkan dan
ditempatkan untuk meminimalkan perpindahan panas
secara konveksi melalui udara atau gas.
Lembaran-lembaran ini juga harus disangga sebagai cara
mendukungan sedikitnya perpindahan panas konduksi
secara langsung.
Perakitan konstruksi insulasi sistem reflektif dari bahan
(massa) yang homogen.
Perpindahan panas serupa dengan mass insulation dalam
kombinasi metode (konduksi, konveksi, dan radiasi).
Vacuum Insulation
Vacuum insulation merupakan variasi dari
mass insulation dan refrlective insulation.
Vacuum insulation dibuat atau dibangun
dari salah satu insulasi mass insulation
atau reflective insulation diletak dalam
ruang yang cukup rapat dan kuat supaya
udara dalam ruang dapat dikeluarkan
(dievakuasi).
Flakes (Serpihan)
Insulasi yang tersusun dari
partikel-partikel kecil flake
(serpihan) yang membagi ruang
udara secara halus (kecil sekali).
Flake-flake ini mungkin atau tidak
diikat bersama-sama.
Dikembangkan dalam bentuk mika
yang populer sebagai insulasi flake.
Fibrous (Serat)
Insulasi ini dibuat dari fiber-fiber (seratserat) diameter kecil yang membagi ruang
udara secara seksama (teliti). Bahan fiber
mungkin dari inorganik atau organik.
Fiber organik biasanya dipakai kayu atau
rotan, rambut, bahan sintetik, dll.
Sedangkan fiber inorganik terdiri dari;
gelas, rockwool (batu apung), slagwool,
asbes, dll.
Granular (Butiran)
Insulasi granular terdiri dari
gumpalan-gumpalan kecil yang
mengisi ruang-ruang kosong (void)
atau berongga (hollow). Tipe ini tidak
dipertimbangkan sebagai suatu
material sel yang sebenarnya, karena
gas bisa melintasi antara ruang
berongga. Vagetable cork (gabus
nabati), silicate of calcium, magnesia,
dll termasuk dalam tipe ini.
Insulasi pada
evaporator
Insulasi dalam refrigerator/kulkas
Cellular (Sel)
Insulasi cellular dibuat
dari sel-sel kecil yang
satu sama lain
diperkuat atau
ditutup.
termasuk dalam tipe
ini; Karet, plastik, dll.
Reflective (Pantulan)
Insulasi refleksi terdiri dari lembaranlembaran tipis atau kertas paralel tahan
refleksi termal tinggi dan dijarak untuk
merefleksi panas kembali ke sumbernya.
Memberi jarak juga dirancang
menyiapkan batas ruang udara atau gas.
Pembatasan ruang udara mengurangi
perpindahan panas yang diakibatkan
konveksi dan konduksi. Dalam banyak
hal, lembaran refleksi tipis dibuat dari
aluminium atau stainless steel.
SIFAT-SIFAT MATRIAL
INSULASI
Sifat-sifat
Sifat-sifat
Sifat-sifat
Sifat-sifat
Fisik
Kimia
Mekanik
Termal
Sifat-sifat Fisik
Sifat konvesional yang termasuk dalam
sifat fisik ini, seperti kerapatan (density),
porositas, koefisien ekspansi termal,
tegangan-permukaan (surface-tension),
higroskopisitas (kelengasan), dan
kepadatan (compactness). Kebanyakan
dari sifat-sifat konvensional ini, penting
hanya menyebabkan pengaruh pada sifatsifat termal. Reflektansi bagaimanapun
penting sekali karena reflektansi tinggi
berarti emisititas (sifat pancaran) rendah.
Sifat-sifat Kimia
Sifat-sifat kimia adalah sifat-sifat
insulasi yang memungkinkan untuk
menahan strukturnya dalam lingkungan
yang berlawanan dan juga mencegahnya
dari zat korosif. Oleh karena itu, harga
p-h diinginkan kira-kira 7. Tahanan
terhadap gas-gas asam (acid) dan
korosif, adalah penting/perlu untuk
insulasi industri kimia.
Sifat-sifat Mekanik
Sifat mekanik ini tergantung pada tipe
material yang dipakai untuk insulasi. Material
insulasi pipa mungkin diperlukan cukup
kekuatan tekan, geser, dan lelah yang
memungkinkan menahan berbagai beban.
Insulasi menjadi sasaran tegangan termal,
oleh karena itu insulasi harus cukup kuat
menahan tegang termal. Secara umum sifatsifat mekanik insulasi yang penting
diperlukan tahanan abrasi (gugus) tinggi,
keras, dan kekuatan tekan yang baik.
Sifat-sifat Termal
Sifat-sifat yang sangat penting dari insulasi, adalah
sifat termal. Konduktivitas termal material insulasi
berperan menentukan kebocoran panas melalui
permukaan yang mempunyai perbedaan temperatur,
di mana untuk kebanyakkan penggunaan salah satu
sisi kenyataannya bertemperatur sangat rendah.
Kapasitas kalor pada dasarnya suatu ukuran dari
kalor yang diserap untuk suatu peningkatan
temperatur tertentu dan akan cocok dengan
pemakaian. Insulasi dapur harus rendah kapasitas
kalornya untuk cepat merespon perubahan
temperatur yang diperlukan. Dapur annealing
(pelunakan dan penguatan), diperlukan material
insulasi berkapasitas tekanan tinggi.
PERAPAT/PEMBATAS UAP
LEMBAB
(MOISTURE VAPOR SEALS)
Kenyataannya, uap lembab segera didorong oleh
tekanan vapor dari sisi luar ruang dingin melalui
insulasi.
Kejadian itu dapat diatasi dengan menempatkan suatu
perintang yang rapat di luar insulasi. Perintang ini
disebut perapat vapor (vapor seal). Perapat vapor ini
dibuat dari material yang tidak mungkin ditembus oleh
uap lembab (moisture). Material perapat bisa dibuat
dari metal foil, lapisan aspal, kertas direndam cairan
aspal, atau beberapa material sejenis tahan terhadap
uap lembab. Metal foil dipandang sebagai salah satu
material untuk perapat yang sangat baik.
INSULASI UNTUK
TEMPERATUR ULTRARENDAH
Temperatur ultra-rendah dirancang untuk
pemakaian temperatur - 150F (- 101C)
atau lebih rendah lagi.
Diperlukan insulasi yang baik sekali
untuk mempertahankan temperatur
ultra-rendah.
Ketebalan insulasi mulai ukuran 12
inches (30,5 cm) tahan vapor untuk
mencegah masuknya uap lembab
(moisture)
BEBERAPA SISTEM
PENGGUNAAN INSULASI
i. Penggunaan insualsi
panas
ii. Penggunaan insulasi
temperatur rendah
iii. Penggunaan insulasi
hangat
iv. Penggunaan insulasi
v. Penggunaan insulasi
hangat dan sejuk
pada permukaan
pada permukaan
pada bangunan
pada bangunan sejuk
pada bangunan
(Perintang
Uap)
Penggunaan insulasi
pada bangunan
hangat dan sejuk
Masing-masing lokasi penghambat vapor
diharapkan bertemperatur diatas temperatur
titik embun (dew point).
Tiga metode dasar yang terbuti sangat
berguna untuk bangunan hangat dan sejuk:
(1) Tanpa-penyerap (non-absorbant), tetapi
tidak menahan vapor. Insulasi adalah diperkuat
pada masing-masing sisi dengan penghambat
vapor terbaik seperti metallic foils.
(2) Ruang [the cavity] disekat dengan
lembaran reflektif dari aluminium foil.
(3) Insulasi sangat mungkin penahan vapor
yang tidak memerlukan penghambat vapor
MENCAPAI REFRIGERATOR
( AMOUNT OF HEAT
REACHING A REFRIGERATOR
Jumlah total panas lewat
) melalui dinding suatu
refrigerator dalam satu jam mungkin dicari
dengan mengalikan jumlah aliran panas per
square foot (1 ft) per jam (hr) dengan total luas
dinding luar refrigerator dalam square foot (1 ft).
Hasilnya adalah total kebocoran panas (heat
leakage) dari refrigerator dalam BTU/hr. Nilai ini
ketika dikali dengan 24 jam, memberikan total
BTU/hari. Jumlah total panas yang lewat melalui
dinding refrigerator per hari disebut total
kebocoran panas per hari (total heat leakage per
day).
TO
TA
L
KE
B
O
C
O
RA
N
PA
N
AS
Penyelesaian:
Langkah 1. Tempatkan dalam tabel faktor konduktivitas (K) untuk masing-masing
material
Corkboard
= 0,27
Foamglass
= 0,30
Plaster
= 12,00
Soft Pine
= 0.88
Langkah 2. Tentukan Konduktan masing-masing material
2 corkboard = 0,27 : 2 = 0,135
3 foamglass = 0,30 : 3 = 0,10
plaster = 12,00 : = 24,00
1 soft pine = 0.88 : 1 = 0,88
Langkah 3. Hitung tahanan (resistansi) untuk masing-masing material dengan
membagi 1 dengan nilai konduktan
Corkboard; 1 : 0,135 = 7,4
Foamglass; 1 : 0,10 = 10
Plaster;
1 : 24
= 0,0417
Soft Pine; 1 : 0,88 = 1.136
Langkah 4: Tentukan total koefisien transmisi (U) untuk semua dinding dengan
menjumlah nilai resistansinya dan membagi 1 dengan jumlah tersebut
Jumlah semua resistansi material = 18,58
U = 1 : 18,58 = 0,054 BTU/ ft
Langkah 5: Hitung total kebocoran panas (heat leakage)
H = U x A x TD x t
= 0,054 x 500 x 60 x 24
= 38.756 BTU