Anda di halaman 1dari 47

Pemeriksaan Fisik dan

Penunjang Stroke

Ditha Yusdiyanti (22010113130163)


Cindy Augusta (22010113130164)

Anamnesis

Sacred 7

Keluhan utama
Keluhan penyerta
Onset
Lokasi
Kuantitas
Kualitas
Faktor memperingan dan memperberat

Fundamental 4

RPS
RPD
RPK
Sosio Ekonomi dan Gaya hidup

Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital
Kesadaran
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan Fisik Umum

Tekanan Darah

Denyut Nadi

Suhu

Respiratory Rate

Eupnea : 12-20x/min
Tachypnea : >24x/min
Bradypnea : <10x/min

Kesadaran

Kualitatif

Composmentis
: sadar penuh
Apatis
: acuh tak acuh
Delirium : gelisah, disorientasi
Somnolen : kesadaran menurun, mudah
tertidur, dapat dibangunkan
Stupor : tertidur lelap, respon nyeri
positif
Coma
: tidak dapat dibangunkan

Kuantitatif

Glasgow Coma Scale

Kepala dan Leher

Cedera Kepala
Bruit Karotis
Peningkatan JVP

Pemeriksaan Neurologis

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan

Nervus Kranialis
Motorik dan Reflex
Sensorik
Kaku Kuduk

Pemeriksaan Nervus Kranialis

N I (Olfactorius)

Subjektif
Objektif

Zat yang digunakan sehari-hari : kopi, teh, tembakau,


jeruk
Zat diperkenalkan terlebih dahulu kemudian setiap
lubang hidung di tes secara bergantian dengan
menutup lubang yang lain

Pemeriksaan Nervus Kranialis

N II (opticus)

Penglihatan sentral : kartu snellen, jari tangan,


gerakan tangan
Penglihatan perifer

Reflex pupil

Alat: pulpen dan jari pemeriksa


Direct
indirect

Warna

Ishihara test

Pemeriksaan Nervus Kranialis

N III, IV, VI (okulomotor, trochlear, abdusen)

Keadaan diam, amati adanya ptosis, nistagmus,


strabismus
Pemeriksaan gerakan bola mata

N V (trigeminus)

Motorik

Sensorik

Palpasi m. masetter dan m. temporalis saat pasien


menggigit gigi
Deviasi rahang bawah saat membuka mulut (m.
pterigoideus lateralis)
Raba, nyeri, suhu

Reflex kornea

Pemeriksaan Nervus Kranialis

N VII &N XII, N IX & X (fascialis&hypoglossus,


glossofaringeus&vagus)

Asimetri wajah, gerakan abnormal, ekspresi muka


Kekuatan otot

Lidah diam

Atrofi/fasikulasi

Menjulurkan lidah

Memejamkan mata serapat-rapatnya, mengangkat alis,


menggembungkan pipi, memperlihatkan gigi, bersiul

deviasi

Inspeksi palatum durum dan pergeseran uvula

Pemeriksaan Nervus Kranialis

N VIII (akustikus)

Tes Weber

Tes Rinne

F 256 Hz
Di bag tengah dahi
F 256 Hz
Proc mastoideus -> tdk terdengar -> MAE

Tes Scwabach

Pendengaran pasien dibandingkan dengan pemeriksa

Pemeriksaan Nervus Kranialis

N XI (aksesorius)

Kekuatan m. sternocleidomastoiseus dan m.


trapezius

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Gerak
Kekuatan
Tonus
Trofi
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Klonus

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Gerak

Volunter
Ekstremitas atas dan bawah
Bandingkan kanan-kiri, dan lakukan secara
bersamaan

No
.

Gerakan

Teknik pemeriksaan :

1.

Sendi
bahu

Pasien diminta melakukan gerakan meliputi :


abduksi-adduksi, elevasi, fleksi-ekstensi, endorotasieksorotasi .

2.

Sendi siku Pasien diminta melakukan fleksi-ekstensi, pronasisupinasi pada sendi siku.

3.

Pergelang Pasien diminta melakukan fleksi-ekstensi, pronasian tangan supinasi.

4.

Jari
tangan

Pasien diminta mengepalkan tangan, abduksiadduksi jari2.

5.

Sendi
Panggul

Pasien diminta melakukan gerakan fleksi-ekstensi,


abduksi-adduksi, endorotasi-eksorotasi pada sendi
panggul.

6.

Sendi
Lutut

Pasien diminta melakukan gerakan fleksi-ekstensi,


endorotasi-eksorotasi pada sendi lutut.

7.

Pergelang
an kaki

Pasien diminta melakukan gerakan dorsofleksiplantar fleksi, inversi-eversi.

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Kekuatan

Gerakan melawan dan searah gravitasi bumi


Melakukan gerakan dengan tahanan
Penilaian kekuatan :

0, tidak ada kontraksi otot


1, ada kontraksi otot
2, dapat bergeser, tidak kuat melawan
gravitasi
3, dapat melawan gravitasi tanpa tahanan
4, melawan gravitasi dan tahanan ringan
5, jmelawan gravitasi dan tahanan

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Tonus

Ekstremitas digerakkan secara pasif


Hipertonisitas : meningkat, flexibilitas menurun
Hipotonisitas : Menurun, flexibilitas meningkat

Tonus Otot
Bahu

Teknik pemeriksaan :
sendi bahu (abduksi-adduksi dan elevasi) -> m.
deltoideus.

Lengan atas fleksi-ekstensi lengan atas scr pasif.


Lengan
bawah

pronasi-supinasi lengan bawah scr pasif.

Tangan

Flexi-ekstensi jari2 tangan.

Pinggul

Flexi-ekstensi kaki pasien pada articulatio coxae dan


merasakan tahanan pada otot2 pinggul.

Paha

Flexi-ekstensi kaki pasien pada sendi lutut dan


merasakan tahanan pada m. quadriceps femoris.

Betis

dorsofleksi -plantarfleksi scr pasif pada kaki pasien dan


merasakan tahanan pada m. gastrocnemius.

Kaki

Flexi-ekstensi jari kaki pasien dan merasakan tahanan


pada otot kaki (dorsum dan plantar pedis)

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Trofi

Bentuk dan ukuran otot, bandingkan dengan


kontralateral
Asimetri -> pengukuran

Eutrof
: Normal
Hipertrof : Membesar
Atrof
: Kecil

Kelainan LMN : palpasi otot kontur hilang, lembek,


kendor

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Reflex Fisiologis

Pada lengan

Bicesps
Flexi

Lengan sendisiku

Triceps
Ekstensi

lengan bawah sendi

siku

Brachioradialis
fleksi

lengan bawah di sendi


siku, supinasi tangan
(m.brachiradialis)

Ulnaris
pronasi

tangan (m. pronator


quadratus)

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Pada kaki
Patella
ekstensi

tungkai
bawah (m. quadriceps
femoris)
Achilles
platar fleksi (m.
gastrocnemius)

Pemeriksaan Motorik dan Reflex


Reflex

Patologis

(lesi UMN)

Ektremitas atas :

Hoffman
Jari tengah diekstensikan -> penekanan/
goresan pada kuku jari tengah pasien.
fleksi dan adduksi ibu jari dan fleksi jari
telunjuk dan terkadang diikuti dengan fleksi jari
lainnya
Trommer

Posisi dan respon sama spt Hoffman

ketukan/ colekan pada sisi volar dari jari


tengah pasien

Pemeriksaan Motorik dan Reflex


Ekstremitas bawah :
a. Babinsky

b.

Chaddock

c.

penggoresan telapak kaki


dorsofleksi
ibu
jari
kaki
disertai abduksi (pemekaran)
jari kaki lainnya
penggoresan dorsum pedis
Sama spt babinsky

Oppenheim

Pengurutan krista anterior


tibia dari proksimal ke distal
Sama spt babinsky

Pemeriksaan Motorik dan Reflex


d. Gordon

pemijatan/penekanan/pen
cubitan pada otot betis
(m. gastrocnemius) pasien
Sama spt babinsky

e. Schaefer

pemijatan/penekanan/pen
cubitan
pada
tendo
Achilles pasien
Sama spt babinsky

Pemeriksaan Motorik dan Reflex


f. Mendel-Bechterew dan Rossolimo
Mendel-Bechterew

pengetukan dorsum pedis pd daerah os cuboid


plantar fleksi jari kaki nomor 2 sampai 5

Rossolimo

Pengetukan palu refleks pada telapak kaki, di


daerah basis jari2
sama dengan mendel bechterew

Pemeriksaan Motorik dan Reflex

Klonus

KLONUS LUTUT

pegang /cubit dan dorong os patella ke arah


distal.
kontraksi reflektorik m.quadrisep femoris
selamastimulus berlangsung.

KLONUS KAKI

dorsofleksikan kaki secara


maksimal/berlebihan sehingga otot-otot betis
teregang lalu bereaksi dengan memendekkan
diri (posisi tungkai fleksi di sendi lutut)
kontraksi reflektorik otot betis selama
stimulusberlangsung.

Pemeriksaan Sensorik

Sensasi Taktil

Kuas, kapas bulu, tissue


Pasien berbaring, mata tertutup
Beri rangsang bag tubuh yg
tidak tertutup rambut
Tes kontralateral
Pasien menyatakan
merasakan/tidak

Sensasi Nyeri

Tusuk gigi, jarum, peniti

Pemeriksaan Sensorik

Sensasi suhu

Sensasi posisi

Tabung berisi air dingin (5-10 OC) dan air panas (4550OC)
Sama seperti taktil
Ubah posisi bagian tubuh pasien (jari, tangan, tungkai)
Apakah pasien merasakan perubahan posisi

Sensasi getar

Tempelkan pangkal garputala ke ibu jari kaki, maleolus


med & lat, tibia, sacrum, SIAS, proc spinosus vertebrae,
sternum, clavicula, proc. Stiloideus radius/ulna
Apakah pasien merasakan getaran maksimal

Pemeriksaan Kaku Kuduk

Brudzinski I : neck sign

Fleksi pasif leher fleksi sendi lutut

Brudzinski II : kontralateral leg sign

Fleksi salah satu tungkai pada sendi panggul


kaki kotralateral ikut fleksi

Pemeriksaan Kaku Kuduk

Brudzinski III : cheek sign

Menekan pada kedua os.zigomaticus fleksi


tungkai

Brudzinski IV : symphisis sign

Menekan simfisis fleksi tungkai

Pemeriksaan Kaku Kuduk

Pemeriksaan Fisik Umum

Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi

Pemeriksaan Jantung
Pemeriksaan Paru

Pemeriksaan Penunjang Stroke

IMAGING

CT SCAN

direkomendasikan untuk membedakan jenis


stroke, iskemik, atau perdarahan
Dapat untuk mengevaluasi komplikasi
perdarahan atau iskemik luas
stroke pada jam-jam pertama hasil bisa
saja normal
Lesi iskemik : hipodens
Lesi perdarahan : hiperdens

Indikasi kemungkinan iskemia :


- hilangnya visualisasi pita insular
- hilangnya garis tatanan nukleus lentiformis
- hilangnya diferensiasi antara substansia
grisea-alba
- penyempitan sulkus korteks
- kompresi ventrikel lateral
- hipodens

Hiperdens pada arteri indikator oklusi arteri


Densitas perdarahan mencapai 80 HU,
sedangkan parenkim otak 35 HU
Gambaran perdarahan sesuai usia
perdarahan
Perdarahan intraserebral isointens 1 -3
minggu dari onset

Perdarahan subarachnoid memberi gambaran


hiperdens
1-2 hari pertama, kemungkinan ditemukan
95%
Hari ke7 50%
Hari ke9 20%
Hari ke10 hampir tidak mungkin ditemukan
Peradarahan subarachnoid sangat dicurigai
melalui tanda klinis, tapi CT scan negatif
dapat dilakukan pemeriksaan CSS melalui
pungsi lumba;

MRI

Lesi iskemik hipointens (T1), hiperintens


(T2, FLAIR)
Dapat mendeteksi pada waktu lebih dini
dengan bantuan sekuen DWI

Pemeriksaan Imaging lain


Angiografi
CT angiografi
MRA
(curiga aneurisma, malformasi arteri vena)

Pemeriksaan Penunjang lain

EKG
Lab (kimia darah, fungsi ginjal, hematologi,
hemostasis, gula darah, urinalisis, analisis gas
darah, elektrolit)
Foto thoraks (adakah kardiomegali?)
Transcranial doppler (TCD) dan dopler karotis
(untuk lihat penyumbatan dan patensi PD)
Analisa CSS jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai