OLEH :
RIZQI ANUGRAHYANI
10542 0118 09
PEMBIMBING :
dr. Muhammad Rizal, Sp.B
Identitas penderita:
Nama penderita
Jenis kelamin
: Tn. Al
: Laki-laki
Umur
: 51 tahun
Alamat
: Panggentungan
Pekerjaan
: Buruh Bangunan
No. Reg
: 41 55 27
RESUME :
Pasien masuk ke RSUD Syech Yusuf dengan keluhan bengkak pada kantung
zakar sebelah kanan yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut
makin membesar, kadang ada nanah dan nyeri. Demam (-), mual (-) muntah (-).
BAB dan BAK dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum, Composmentis Pemeriksaan
kemerahan (+)
tekan (+), tes
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Leukosit
14,5 103/L
3,5 -10,0
Eritrosit
4,26 106/L
4.5 - 5.9
Hb
10,8 g/dl
13.5 - 17.5
Trombosit
323 103/L
150 - 400
Hematokrit
34,3 %
35 - 55
GDS
693 mg/dl
< 140
SGOT
36
SGPT
72
Ureum
66
0-50
Kreatinin
1,9
: Abses
Diagnosa
Terapi
Scrotum
Definisi
Abses Skrotum adalah kumpulan purulen pada ruang diantara tunika
vaginalis parietalis dan viseralis yang berada mengelilingi Testis [1]. Abses
skrotum, terjadi apabila adanya infeksi bakteri dalam skrotum.
Abses Skrotum terjadi akibat suatu infeksi, dan membutuhkan tindakan
pembedahan. Abses Skrotum dapat terjadi superficial maupun intraskrotal.
[2]
ANATOMI
ETIOLOGI
Penyebab umum dari infeksi skrotum, yang dapat
menyebabkan
EPIDEMIOLOGI
Pada sumber tertentu menyebutkan bahwa Abses skrotum adalah
suatu kondisi langka di usia anak.[9] dan penyakit ini lebih banyak
terjadi pada pria yang aktif. Abses skrotum banyak ditemukan pada
pasien yang menderita diabetes mellitus.[8]
PATOFISIOLOGI
Abses skrotum terjadi karena adanya infeksi yang menyebabkan
terkumpulnya cairan dalam tunica vaginalis. Epididimitis dan
orchitis
mengakibatkan
terjadinya
akumulasi
abses
yang
MANIFESTASI KLINIK
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri dan dapat pula disertai dengan demam. Pasien
biasanya mengeluh rasa sakit skrotum yang hebat, kemerahan, panas, nyeri dan
toksisitas sistemik termasuk demam dan leukositosis. Pasien mungkin atau tidak
mengeluh muntah.
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan: bengkak pada skrotum, tidak keras, dan
merah pada skrotum, dan dapat menjadi fluktuan.
Pembesaran pada testis dapat disebabkan oleh tumor atau peradangan. Pembesaran
pada skrotum yang nyeri dapat disebabkan oleh peradangan akut epididimis atau
testis. Apabila skrotum membesar dan dicurigai hidrokel maka dapat dilakukan tes
transluminasi.[15]
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan
peningkatan sel darah putih (leukosit) yang
diakibatkan oleh terjadinya inflamasi atau infeksi
pada skrotum.
Selain itu dapat dilakukan, kultur urin dan pewarnaan
gram untuk mengetahui kuman penyebab infeksi.
Analisa urin untuk melihat apakah disertai pyuria
atau tidak
Tes penyaringan untuk klamidia dan gonorhoeae.
Kultur darah bila dicurigai telah terjadi infeksi
sistemik pada penderita
Ultrasonografi
Pemeriksaan USG biasanya menunjukan akumulasi cairan
ringan dengan gambaran internal atau lesi hypoechoic yang
disertai dengan isi skrotum normal atau bengkak.[9]
USG skrotum sangat membantu dalam mendiagnosis abses
intraskrotal terutama jika ada massa inflamasi.
USG skrotum dapat menggambarkan perluasan abses ke
dinding skrotum, epididimis, dan atau testis.[3] USG skrotum
adalah tambahan yang berguna untuk mendiagnosis dan
pemeriksaan fisik dalam penilaian abses skrotum
PENANGANAN :
Abses skrotum superfisial, yang terbatas pada dinding skrotum, sering
dapat diobati dengan infiltrasi kulit sekitar abses dan kemudian menggores
diatas abses dengan pisau sampai rongga dibuka dan dikeringkan. Rongga
tersebut kemudian dibiarkan untuk tetap terbuka dan dikeringkan.
Sayatan dan drainase abses intrascrotal biasanya dilakukan dengan anestesi
umum. Kulit yang melapisi area fluktuasi massa. Pada jaringan subkutan
digunakan elektrokauter sampai ditemui tunika vagina [3]. Jaringan
termasuk epididimis dan testis dilakukan debridement. Luka skrotum
dibiarkan terbuka dan dikeringkan untuk mencegah berulangnya abses [3]
KOMPLIKASI
Apabila abses skrotum tidak ditangani dengan baik maka dapat
menyebabkan Fourniers gangren,
PROGNOSIS
Abses skrotum dapat kambuh kembali apabila fokus infeksi
primernya
tidak
diatasi
dengan
baik.
Kegagalan
untuk
TERIMA KASIH