MEDICAL AND CLINICAL

BIOCHEMISTRY
TUJUAN UNTUK MENGAPLIKASIKAN
BIOKIMIA KE BIDANG KEDOKTERAN

Dr. ZULBADAR PANIL

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2005

SEL MERUPAKAN UNIT

FUNGSIONAL TERKECIL
NUKLEUS
SITOPLASMA :
- RIBOSOM
- RETIKULUM ENDOPLASMIK
- SITOSKLETON - PEROKSISOM
- MITOKONDRIA - SITOSOL
- LISOSOM MEMBRAN
- APARATUS GOLGI
2

TUJUAN MEMPELAJARI
BIOMOLEKUL SEL

MENGETAHUIKOMPOSISI
KOMPONEN SEL
PENDEKATAN EKSPERIMENTAL
PRESTASI PENTING YANG TELAH
TERCAPAI
UNTUK MENGETAHUI KETERBATASAN
DALAM BIDANG TERTENTU
3

UNSUR UNSUR JARINGAN

C 50 %
O 20%
H 10%
N 8,5%
Ca 4%
P 2,5%
K 1%

- S 0,8%
- Na 0,4%
- Cl 0,4%
- Mg 0,1%
- Besi 0,01%
- Mg 0,001%
- I 0,00005%
4

KOMPOSISI JARINGAN TUBUH

PROTEIN 17%
LEMAK 13,8%
K H 1,5%
AIR 61,6%
MINERAL 6,1%

BIOMOLEKUL UTAMA

DNA
RNA
PROT
KH
LIPID

- Deoxsi Nukleotida
- Ribo Nuklease
- Asam Amino
- Glukosa
- Asam Lemak

- Genetik
- Sintesa Prot
- Hb,Otot,Ensim
- Energi
- Simpanan Energi
jangka panjang

FUNGSI DAN CIRI ORGANEL

-Nukleus

- DNA

-Mitokondria

-Glutamat
Dehidrogenase
-RNA
-Sintesa Protein
-G 6 fosfat
-Sintesa lipid
Sintesa Protein

-Ribosom
-Petikulum
Endoplasmik

-Kromosom
Sintesa,
arahan DNA
-TCA,R pernnfs

Oksidasi
7

cont
App Golgi
Peroksisam
Sitosol

Galaktosa
transferase
Katalase
Laktat de
hidrogenase

Rx glikolisasi
Kat aa,al H2O2
glikolisis
sints as lemak

PEMISAHAN BIOMOLEKUL
1.
2.
3.
4.

FRAKSIONASI GARAM
KROMATOGRAFI
ELEKTROFORESA
ULTRA SENTRIFUGE

ULTRA SENTRIFUGE
HOMOGENAT 10 600 g F NUKLEUS
F NUKLEUS
5 15.000 g MITOKONDR
MITOKONDRIA 60 105 000g MIKROSOM

10

MEMBRAN SEL
KOMPOSISI KIMIA
FOSFO LIPID
SFINGOLIPID
PROTEIN
KOLESTEROL
KARBOHIDRAT

11

FUNGSI MEMBRAN SEL

@ DINDING PEMISAH INTRA DAN EKTRA
@ MEMFASILITASI TRANSPORT ZAT
@ RESEPTOR HORMON
@ TRANSPORT ELEKTRON ~ IMPULS
SARAF

12

MEMBRAN ORGANEL
Membran organel sama dengan membran
sel :
MITOKONDRIA
LISOSOM
PEROKSISOM
INTI SEL

13

STRUKTUR MEMBRAN
@ BILAYER ( 2 LAPIS), MISSEL
MONOLAYER
@ SPINGOLIPID,FOSFO LIPID BERSIFAT
ANFIPATIK
@ HIDROFILIK SIDE,HIDROFOBIK SIDE
hidrofilik ~ air, atau kedalam sel, ditengah
mengumpul yang hidrofobik
14

TRANSPORT MEMBRAN
A. MOLEKUL KECIL ( Small molecules)
@ Diffusion ( passive and fasillitative)
@ Active transport
B. MOLEKUL BESAR ( Large molecules)
@ Endocytosis
@ Exocytosis
C SIGNAL TRANMISI
D. INTERSELULER dan KOMUNIKASI
15

DISFFUSI PASSIVE
@ PERLU ADA GRADIEN KONSENTRASI
APA BILA
1. ZAT TERSEBUT LARUT DALAM
LEMAK ATAU
2. MOLEKUL KECIL ~ DAPAT LOLOS
MELALUI PORI PORI ATAU
3. DENGAN BANTUAN PENGEMBAN
16

TRANSPORT GLUKOSA
@ TERUTAMA ERITROSIT,HATI, OTOT
@ DICETUSKAN DG ADANYA GRADIEN
KONSENTRASI GLUKOSA ,JUGA BERPERAN ENZIM G6Posfatase.
@ PADA ERI, HATI PENGEMBAN ATAU
RESEPTOR TIDAK DIPENGARUHI INSULIN
17

TRANSPORT AKTIF
@. JUGA BUTUH PENGEMBAN
@. DAPAT MELAWAN GRADIEN KONSEN
TRASI
@. DIBUTUHKAN ENERGI (ATP)
@. BERLANGSUNG SATU ARAH

18

UNIPORT,SIMPORT
DAN ANTI PORT
UNIPORT; MOLEKUL TUNGGAL spt Ca
SIMPORT; 2 MOLEKUL spt glukosa dg Na
ANTIPORT; TERJADI PERTUKARAN
spt ADP dan ATP, pengemban
sama
Dimana ADP bergerak kedalam sedangkan ATP
bergerak keluar pada membran mitokondria,dan
dengan pengemban protein yang sama
19

POMPA Na-K
Termasuk transport antiport yang aktif
@ K > intra sel dan Na > ektra sel
@ Terjadi penarikkan aktif K kedalam sel
dan penarikkan Na keluar sel
@ Membutuhkan energi ~ ATP

20

KOMPOSISI INTRA/EKTRA SEL

Subst
Ektra
Intra
Na
140 mmol/L
10 mmol/L
K
4 mmol/L
140mmol/L
Ca free
2,5 mmol/L
0,1 mmol/L
Mg
1,5
30
HCO3
27
10
P04
2
60
Glukosa
5,5
0-1
Protein
2g
16 g/dl
Komposisi ini fisiologis yg selalu dipertahankan
21

TRANSPORT ASAM AMINO

MELEWATI MEMBRAN
DIEMBAN Na dan Glutation,
(DAUR MEISTER)
Asam Amino terikat dengan glutamat pada
glutation; setelah sampai kemebran dalam
sel ,glutamat merobah diri lagi menjadi
glutation dan menjeput lagi asam amino ke
membran luar sel ,dan membutuhkan
3 ATPuntk 1 asam amino.
22

TRANSPORT OBAT ANASTESI

LARUT LEMAK PADA MEMBRAN SEL SARAF
@ Obat anestesi larut lemak, mennyumbat
pori pori membran
@ Transport Na terganggu
@ Hantaran impuls saraf terganggu

Kesadaran menurun,dan mati rasa

23

BIOKIMIA KEDOKTERAN
INCLUDED
MEDICAL BIOCHEMISTRY
CLINICAL BIOCHEMISTRY

24

BIOKIMIA MERUPAKAN ILMU

PENGETA HUAN YANG BERKENAAN
DENGAN BER BAGAI MOLEKUL
DIDALAM SEL HIDUP DAN REAKSI
KIMIANYA.

25

MANFAAT UMUM BIOKIMIA

1. PAHAM TENTANG KESEHATAN
2. PAHAMBGM NAMEMPERTAHANKAN
KESEHATAN TERSEBUT
3. PEMAHAMAN TENTANG PENYAKIT
4. PEMAHAMAN TENTANG TERAPI YG
ILMIAH
5. PEMAHAMAN TENTANG PROGNOSA
26

MANFAAT BIOKIMIA
KHUSUS

1. MENCARI PENYEBAB MENDASAR DARI

SUATU PENYAKIT
2. UNTUK MENDAPATKAN TERAPI YANG
MUJARAB DAN RASIONAL
3. UNTUK MEMBANTU DIAGNOSA YANG
TEPAT
4. FOLLOW UP, RESPON TERAPI,
PROGNOSA
27

BIOKIMIA ~ KEDOKTERAN
MET KARBOHIDRAT~ DIABETES MELITUS
MET LIPID
MET PROTEIN

~ ATHEROSCLEROSIS
~ ANEMIA SEL SABIT

MET NUKLEOPROTEIN ~ PENYAKIT GENETIK

28

ETIOLOGI PENYAKIT
DARI SISI BIOKIMIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

PHISIK
KIMIA DAN OBAT OBATAN
KEKURANGAN OKSIGEN
GENETIK
REAKSI IMUNOLOGI
BIOLOGIS
MASALAH GIZI
ENDOKRIN
29

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

BERKAT PENELITIAN BIOKIMIA

VITAMIN: SCORBUT, RACHITIS, BERI-BERI
KWASYIOKOR DI AFRIKA
ASAM LEMAK TAK JENUH, PUFA~ATHEROSKLEROSISI
PHENIL KETON URIA (PKU): Def enzim (fenil alanin menjadi
tirosin, fenilalanin darah meningkat), genetic, 30 th yang lalu.
FIBROSIS KISTIK, 2989, GEN, Kel Prot membran 480 aa,
kel pada aa 508 fenil alanin ~CI
ANALISA EFEK TOXSIN KOLERA TERHADAP SEL USUS
ANALISA KEKEBALAN NYAMUK TERHADAP
PLASMODIUM

30

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penelitian dan pemeriksaan

laboratorium Biokimia untuk:

Pengobatan yang rasional

Membantu menegakkan diagnosis
Skreening dini penyakit tertentu
Mengungkap penyebab mendasar penykt
Memantau perjalanan penyakit
Memantau respon terapi seseorang

31

PENGOBATAN YANG RASIONAL

Artinya pengobatan yang berdasar pada
mekanisme penyakit yang mendasar
Contoh: Diet rendah fenil alanin pada PKU
Injeksi insulin dan diet rendah karbohidrat
pada diabetes .
Diet rendah lemak pada pasien dengan
dasar arteriosclerosis.
32

MEMBANTU MENEGAKKAN
DIAGNOSIS
Salah satu untuk menegakkan diagnosa di
perlukan pemeriksaan laboratorium
Contoh:
Pemeriksaan enzim CK pada infark myocard
Pemeriksaan enzim transaminase pada penyakit
parenchim hati
Pemeriksaan kolesterol pada jantung koroner
Untuk itu harus diketahui nilai nilai normal dari
pemeriksaan tertentu.
33

SKREENING DINI PADA

PENYAKIT TERTENTU
Contoh
Pemeriksaan hormon TSH pada bayi baru la
hir . Hormon ini berfungsi menstimulasi
sintesa hormon tiroksin.

34

MEMANTAU PERJALANAN
PENYAKIT SETELAH SEMBUH
Contoh
Pemeriksaan berkala dari enzim SGPT
setelah sembuh dari hepatitis, sebab
enzim akan meningkat kembali bila
penyakitnya menjadi kronis atau kambuh
lagi atau berlanjut menjadi kanker hati

35

MENILAI RESPON TERAPI

CONTOH
PENGUKURAN KADAR CEA
( CancerEmbriogenicAntigen) PADA
TERAPI KANKER.
PENGUKURAN KADAR ALBUMIN SERUM
PADA TERAPI PENYAKIT LIVER

36

METABOLISME MINERAL
NATRIUM
KALIUM
KALSIUM
FOSFOR

37

PENGATURAN
GARAM

OSMORESEPT
OR
HIPOFISIS

ADH

ALDOSTERO
N
SEL
TUBULI

38

ADDISON DESEASE
INSUFIENSI CORTEK ADRENAL
(ALDOSTERON
)
Na BANYAK HILANG
HIPONATREMI
MEMBAIK SELAMA KEHAMILAN

39

CUSHING DESESAES
DOSIS TINGGI
HIPERFUNGSI CORTEK
ADRENAL
(ALDOSTERON )
HIPERNATREMI ~ OEDEMA
BISA AKIBAT PEMBERIAN
ACTH
40

PENGATURAN AIR SEJALAN

DENGAN GARAM

ADH ~ AIR
ACTH, ALDOSTERON
CORTIKOSTEROID ~ GARAM

41

FUNGSI Ca ion

IRRITABILITAS
NEUROMUSKULAR
@ MINERALISASI TULANG
@ KOAGULASI DARAH
@ INTEGRITAS, TRANSPORT
MEMBRAN
@ NEUROTRANSMITAN
@ KOFAKTOR ENZIM
@ PELEPASAN HORMON
@ PROSES SEKRESI
@

42

FUNGSI HORMON PARATIROID

ME

EKRESI Ca DI GINJAL

ME

DEMINERALISASI TULANG

MENINGKATKAN ABSORBSI
CALCIUM PADA USUS, MELALUI
VITAMIN D
43

FUNGSI VITAMIN D
MENINGKATKAN ABSORBSI Ca&P
PADA USUS/MENURUNKAN KLIREN
CALSIUM URINE
MENINGKATKAN DEMINERALISASI
TULANG
MENAIKKAN KLIREN
FOSFAT/MENURUNKAN FOSFAT
SERUM
44

BLOOD CHEMISTRY

45

PATOFISIOLOGI SEL DARAH MERAH

DISORDER
IRON DEFISIENSI ANEMIA

ETIOLOGI
INTAKE FE KURANG ATAU
KEHILANGAN BESI BERLEBIH

METHEMOGLOBINEMIA

KERACUNAN OKSIDAN
HBM (MIM 141800)
DEF ADH MET HB REDUKTASE
(MIM 250800)

SICKLE CELL ANEMIA

(MIM 141900)

AA 6, , VALIN JADI GLUTAMIN

THALASEMIA (MIM 141800)

MUTASI PADA GLOBIN

THALASEMIA (MIM 141900)

MUTASI PADA GLOBIN

46

PATOFISIOLOGI SEL DARAH MERAH

MEGALOBLASTIK ANEMIA DEF
B12

MEGALOBLASTIK ANEMIA DEF

FOLAT
SPHEROSITOSIS HEREDITER

ABSORBSI B12 KURANG, SEBAB

KURANGNYA INTRIBSTIC
FAKTOR DARI LAMBUNG

KEBUTUHAN MENINGKAT PADA

KEHAMILAN
KEL PROTEIN MEMBRAN ERI
SPEKTRIN ATAU ANKRIN

G6PD DEFISIENSI (MIM 305900)

MUTASI LINK ENZIM TSB

PIRUVAT KINASE (PK) DEF

(MIM 255200)

MUTASI ISOZYME PK

47

SPESIFIC METABOLISM OF ERITROSIT

GLUKOSA SEBAGAI
SUMBER ENERGI: SUMBER
PLASMA

TRANSPORT GLUKOSA AKTIF,

NAMUN TIDAK TERGANTUNG
INSULIN

GLIKOLISIS: HASIL LAKTAT

DAN ATP TINGKAT SUBTRAT

TIDAK ADA SINTESA

GLIKOGEN, ASAM LEMAK
AMINO, ASAM NUKLEAT

KOLESTEROL MEMBRAN DARI

PLASMA

2.3 BISFOSFOGLISERAT
UNTUK MENINGKATKAN DAYA
ANGKUT OKSIGEN

HMP SHUNT 5-10 % X

GLIKOLISIS. FUNGSI
PENGHASIL NADPH

G6PD DEF ~ NADP KURANG ~

STRUKTUR MEMBRAN
BURUK~ ANEMIA HEMOLITIK

48

GSH OLEH OKSIDAN TERBENTUK GSSG, DAN

DAPAT DIKEMBALIKAN KEMBALI KEBENTUK GSH,
YANG DIBANTU OLEH NADPH, DAN Fe+++ JADI
Fe++ OLEH NADH

PEMECAHAN ERI
Fe KEMBALI
DIPAKAI, ASAM
AMINO KE
POOL ,PORFIRIN
JADI BILIRUBIN

BILIRUBIN
USUS

STERKOBILIN

HEPAR
UROBILIN

49

METABOLISME ERITOSIT
@ GLUKOSA, RESEPTOR PROTEIN
TIDAK DIPENGARUHI INSULIN
@ EMBDEN MEYERHOFF, HMP SHUNT
@ MENGHASILKAN LAKTAT
@ NADH UTK MET Hb REDUKTASE
@ NADPH UTK GLUTATION REDUKTASE
@ G6PD UNTUK HMP SHUNT
@ G6PD DEFISIENSI ~ NADP ~
OKSIDAN ~ MEMBRAN RAPUH
@ PK DEF ~ ANEMIA HEMOLITIK
@ SIKLUS RAPOPORT LUBERIG ~ (2.3
BIFOSFOGLISERAT) MEMPENGARUHI AFINITAS
DAN DISOSIASI Hb
50

DERIVAT Hb
@
@
@
@
@
@
@

OKSI HEMOGLOBIN ~ HbO2

Hb REDUKSI ~ HHb
MET HEMOGLOBIN
KARBOKSI HEMOGLOBIN
MIOGLOBIN
GLIKOSILASI HEMOGLOBIN
HAPTOGLOBIN

51

HOMEOSTASIS
AIR,ELEKTOLIT,Ph
MELALUI SISTEM GINJAL&URIN

52

BIOKIMIA&FUNGSI GINJAL
MENGATUR GARAM
MENGATUR AIR
TEKANAN OSMOTIK
MENGATUR Ph
PEMBERSIHAN dg ekresi
53

PEMBENTUKAN URIN
FILTRASI PLASMA
FILTRAT BEBAS PROTEIN GFR
NET FILTRATION 25 mmgh
ABSORBSI/SEKRESI SELEKTIF
GLUKOSA 100% ABS
AIR 99% ABS
GARAM TERGANTUNG KLIREN

54

ABSORBSI AIR OLEH SEL TUBULI GINJAL

@

OBLIGATORY WTR ABSORBTION

TUBULI PROKSIMAL TERUTAMA
GLUKOSA

FAKULTATIF WTR ABSORBTION TUBULI

DISTAL SISTEMATIK ADH SEJALAN
DENGAN ALDOSTERON

55

ASAM-BASA TUBUH~ DARAH

( RMS HANDERSEN HESSELBACH)
Ph = 6,3 + Log HCO3
H2CO3
NORMAL: 7,35 7,45 Mean 7,4

ASIDEMIA pH < 7,35

ALKALEMIA Ph >7,35

ASIDOSIS : HCO3 < Normal

ALKALOSIS : HCO3 > Normal

METABOLIK
: PATOKAN HCO3
RESPIRATORIK
: PATOKAN H2CO3
56

KOMPENSASI ASIDOSIS METABOLIK

GINJAL
MENINGKATKAN EKRESI H
MENINGKATKAN ABSORBSI Na DAN BIKARBONAT
1.
2.
3.

H
H
H

MENJADI H2O
MASUK KEGARAM POSFAT
TERIKAT DENGAN NH3 ~ NH4

PARU-PARU
HIPERVENTILASI: CO2 DIBUANG HCO3 BERKURANG ~
RATIO HCO3/H2CO3 MENURUN ~ LOG KEMBALI KE 20

57

ALKALOSIS METABOLIK
1. MUNTAH-MUNTAH AWAL
2. DEFISIST KALIUM
Peny cushing, intake K yang kurang,
Obat cotikosteroid, ACTH, pemberian
cairan isotonik berlebihan
3. SINAR RONTGEN, ULTRAVIOLET
TANDA-TANDA KHAS
@ NAFAS PELAN
@ KEJANG: OK GANGG IONISASI
GARAM KALSIUM BERKURANG
58

MEMBRAN ERITROSIT
KHOLESTEROL
FOSFOLIPID
GLIKOLIPID

20%
60%
10%

MEMBRAN LUAR
: FOFATIDIL
KOLIN
MEMBRAN DALAM : FOSFATIDIL SERIN
PROTEIN
PROTEIN INTEGRAL
PROTEIN INTRINSIK
PROTEIN RESEPTOR GLUKOSA
SPEKTRIN , ANKIRIN , AKTIN DLL
59

HEMOGLOBIN
@ HEME : 4Fe PORFIRIN
@ GLOBIN: 2 , 2

1 PORFIRIN ~ 4 CINCIN PIROL

Hb A : HbA1 , HbA2
Hb F : Fetal 2,2
HbA1c
: pada DM
Hb S : Pada Thalasemia
Hb M : Fe +++(Met Hb)
60

ASIDOSIS METABOLIK

1.

2.
3.
4.
5.
6.

DEHIDRASI : ELEKTROLIT BANYAK

HILANG
MUNTAH MUNTAH : MULA MULA ALK
KETOSIS : PEMBAKARA LEMAK
ANASTESI : LAKTAT
PENYAKIT GINJAL : Gg ekresi H
SHOCK : ASAM LAKTAT

61

ASIDOSIS RESPIRASI
PENUMPUKKAN CO2(H2CO3)
ETIOLOGI
1. PENYAKIT PARU PARU KRONIS
2. PENEKANAN PUSAT NAFAS
3. ANASTESI
4. PARESE OTOT2PERNAFASAN
5. PENYUMBATAN SAL NAFAS

62

ALKALOSIS RESPIRASI
KEKURANGAN CO2( H2CO3)
1. HISTERI
2. ANXIETAS AKUT
3. PERANGSANGAN PUSAT NAFAS
- OBAT
- MENINGITIS
- HIPERPNOE FISIOLOGIS
4. ANOKSIK ANOKSEMIA : HIPERPNOE
KARENA KURANG OKSIGEN
63

ANALISA DARAH UNTUK

ASIDOSIS/ALKALOSIS
1. KADAR BIKARBONAT DARAH
( CO2 CAPASITY)
2. KADAR ASAM KARBONAT DARAH
( P.CO2 ).DIUKUR Ph urine .
3. Ph PLASMA

64

METABOLISME BILIRUBIN
BILIRUBIN BERASAL DARI
PEMECAHAN
ERITROSIT

65

DESTRUKSI HEMOGLOBIN

RETIKULO
ENDOTELIAL SISTEM

RES

PLASMA

HEPAR

USUS
FESES
STECOBILIN

HEMOGLOBIN
HEME
Fe
PORFIRIN
AMINO
BILIVERDIN
BILIRUBIN

GLOBIN

A.

BILIRUBIN & ALB

= BILIRUBIN I
= BIL. INDIREK
BILIRUBIN II
= BILIRUBIN DIREK
= BIL. GLUKORONIDA
UROBILINOGEN
URIN
UROBILIN
66

3 JENIS IKTERIK
1. HEMOLITIK
2. PARENCHIMATOSA
3. OBSTRUKSI

67

Icteric
HEMOLITIK
A. PRE HEPATIK
@ MALARIA
@ TALASEMIA
@ NEONATUS
@ HEMOGLOBINOPATI
B. HEPATIK
1. GLUKORONIL TRANSFERASE DEFISIENSI
@.NEONATAL
@. CRIGLER-NAJJAR SINDROM
@. GILBERTS DESEASES
2. GANGG TRANSPORT
@. DUBI JOHNSON SYNDROM
@. SPRING-NELSON SYNDROM
@. ROTOR SINDROM
68

Ikterik
PARENCHIMATOSA
1.
2.
3.

VIRUS HEPATITIS
PURULENT HEPATITIS
TOXIK HEPATITIS

69

Icteric
OBSTRUKSI
OBSTRUKSI
1.OBSTRUKSI INTRA HEPATAL
@. CHOLE ANGIOLITIK HEPATITIS
@. OBAT-OBAT HORMON
@. CHRONIC HEPATITIS
@. ALKOHOLIK HEPATITIS
@. KWASYIOKOR HEPATITIS
@. DRUG INDUCED HEPATITIS
2.OBSTRUKSI EKTRA HEPATAL
@ BATU EMPEDU
@ TUMOR: JINAK/GANAS
70

LEMAK
DEFINISI LEMAK
DERIVAT LEMAK
KOLESTEROL
LEMAK ESENSIAL/NONESENSIAL
LEMAK JENUH/TAKJENUH

71

KHOLESTEROL
-

SUATU DERIVAT LIPID

DENGAN ASAM LEMAK MEMBENTUK STER
TERGOLONG STEROL
LIPOPROTEIN : BERGABUNG DENGAN
PROTEIN

72

FUNGSI KOLESTEROL
-

UNTUK MEMBRAN SEL

UNTUK SINTESA HORMON STEROID
SINTESA VITAMIN D
SINTESA ASAM EMPEDU

73

TRANSPORT KOLESTEROL PLASMA

KOLESTEROL BEBAS
2.
KOLESTEROL ESTER
3.
KOLESTEROL LIPOPROTEIN
- KILOMIKRON
- LDL = KOLESTEROL BURUK
- HDL = KOLESTEROL BAIK
- VLDL
JUMLAH = TOTAL KOLESTEROL
NORMAL: 120 - 220 mg/dl (ENZIMATIK)
150 250 mg/dl (LIB. BURCARD)
1.

74

SUMBER KOLESTEROL
ENDOGEN
- DARI ASETIL KoA
2. EKSOGEN
BERASAL DARI BINATANG
- KUNING TELUR - OTAK
- USUS - DAGING
1.

75

KOLESTEROGENIK FAKTOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.

MINYAK JENUH
KOPI
ROKOK
KURANG OLAH RAGA
STERSS
KURANG SERAT

76

ATHEROSKLEROSIS
ADALAH SUTU PROSES PENGENDAPAN
ATHEROM PADA LAPISAN DALAM
PEMBULUH DARAH
ATHEROM : ADALAH SENYAWA PADUAN
KOLESTEROL, KALSIUM, FOSFOLIPID
DAN JARINGAN IKAT

77

METABOLISME
ADALAH PROSES KIMIA YANG
TERJADI DALAM SEL HIDUP
78

GLUKONEOGENESIS
ADALAH PEMBENTUKAN GLUKOSA DARI NON
KARBOHIDRAT, TUJUAN UNTUK MENCUKUPI
ENERGI.
1. LEMAK / ASAM LEMAK
2. PROTEIN / ASAM AMINO
3. PROPIONAT
4. BENDA KETON
5. ASAM LAKTAT
HORMON GLUKAGON MERANGSANG
GLUKONEOGENESIS
79

GLIKOGENESIS
ADALAH SINTESA GLIKOGEN DARI GLUKOSA
DIRANGSANG OLEH INSULIN MELALUI ENZIM
GLIKOGEN
SINTETASE.
TUJUAN: MENYIMPAN GLUKOSA
MENURUKAN GLUKOSA DARAH
GLUKAGON MENAIKKAN GLUKOSA DARAH
REAKSI INI MENINGKAT SUDAH MAKAN
80

GLIKOGENOLISIS
ADALAH: PENGADAAN GLUKOSA, MELALUI
PEMECAHAN GLIKOGEN TERUTAMA PADA HEPAR
DAN OTOT, DISTIMULASI OLEH GLUKAGON,
DAN EPINEFRIN
TUJUAN: UNTUK MENAIKKAN GLUKOSA DARAH,
TERJADI PADA WAKTU LAPAR,TERUTAMA UNTUK
MENCUKUPI ENERGI

81

PENGERTIAN GLIKOLISIS
@.PEMECAHAN GLUKOSA=OKSIDASI GLUKOSA
@.C6H12O6
CO2 + H2O + 38 ATP
@. EMBDEN MEYERHOFF: GLUKOSA/PIRUVAT
8 ATP ( AEROB).HANYA 2 ATP BILA ANAEROB
@. PIRUVAT / ASETIL KoA : 2NADH=6ATP
@. KREBS: 2X12=24 ATP
TOTAL
38 ATP
BILA ANAEROB: 2 ATP + LAKTAT

82

SIKLUS CORY
LAKTAT YANG TERBENTUK DIOTOT DIKIRIM KE
HEPAR DAN DIROBAH JADI GLUKOSA KEMUDIAN
DIKIRIM LAGI KE EKTRA HEPATAL

83

HEKSOSA MONOFOSFAT SHUNT

(HMP SHUNT)
MULAI DARI GLUKOSA 6 P ,MASUK LAGI KE
TRIOSA,ATAU FRUKTOSA
MENGHASILKAN
@ NADPH
@ RIBOSA
DEFISIENSI G6PD ~ ANEMIA HEMOLITIK

84

DIABETES MELLITUS

IDDM
1. UMUR MUDA
2. KURUS
3. GENETIK
4. NO KORELATION
5. DEF. INSULIN
6. BUTUH INJEKSI

NIDDM
1. UMUR TUA
2. GEMUK
3. NO GENETIK
4. KURANG OLAH RAGA
5. KEL RESEPTOR
6. ORAL,DIET,OR

85

BEDA METABOLISME
REAKSI

KELAPARAN

DIABETES. M

GLIKOLISIS
LIPOLISIS
GLUKONEOGENESIS
KETOGENESIS
KOLESTEROGENESIS

GLUKOSA
DARAH

86

SIKLUS UREA

TEMPAT REAKSI HEPAR

DEAMINASI ASAM AMINO TERBENTUK AMONIAK
AMONIAK + CO2 TERBENTUK CARBAMOIL P
MASUK SIKLUS UREA PADA ARGININ~ORNITHIN
DIHASILKAN UREA NORMAL
UREA PLASMA 20 40 mg/ dl
MENINGKAT BILA GLUKONEOGENESIS
TERUTAMA GINJAL . PADA UREMIA > 200 mg/dl

87

ENZIM
ADALAH SUATU
BIOKATALISATOR REAKSI
KIMIA DALAM SEL HIDUP
88

ENZIM

@
@
@
@
@
@

SUATU PROTEIN
SUATU ENZIM SATU SUBSTRAT
RUSAK PADA SUHU TINGGI
TAHAN PADA SUHU DINGIN
ENZIM AKAN KELUAR SEL BILA NEKROSIS
ATAU RADANG
DALAM PLASMA ADA NON FUNGSIONAL
ENZIM UNTUK DIAGNOSTIK

89

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KERJA ENZIM

@
@
@
@
@

SUHU: ENZIMTUBUH 370C

pH
KADAR ENZIM
KADAR SUBSTRAT
INHIBITORIAKTIVATOR

90

KLASIFIKASI ENZIM
@ OKSIDOREDUKTASE
@ TRANSFERASE
@ HIDROLASE
@ LIASE
@ ISOMERASE
@ LIGASE

91

ENZIM PLASMA NON FUNGSIONAL

AMINOTRANFERASE
ASPARTAT AMINO TRNSFERASE(AST-SGOT)
ALANN AMINOTRANSFERASE (ALT-SGPT)
LOKASI ENZIM
SGOT> MITOKONDRIA ( N 6-25 IU/L 30 C / 10-40 37C )
SGPT> CYTOPLASMA (N 3-26 IU/L 30 C / 0-45 37 C )
SGPT/SGOT>1 ~ HEPATITIS AKUT
SGPT/SGOT<1 ~ HEPATITIS KRONIS
SGOT JUGA UNTUK MCI

92

AMYLASE SERUM
N 80-180 U SAMOGY/ dl, 30-120 IU/dl. Ph 7.2
> PADA
1.PANKREAS ACUT
2. OBSTRUKSI PANKREAS
3. RENAL INSUFISIENSI
4, DIABETIC ACIDOSIS DLL
< PADA
1. ACUT/CHRONIK HEPATITIS
2. PANKREATIK INSUFISIENSI
3. TOKSEMI GRAVIDARUM
93

KREATIN PHOSFOKINASE (CPK)

SUBSTRATNYA KREATIN POSFAT OTOT
JANTUNG,RANGKA.
N 10-50 IU/L 30 C .
AKAN SEGERA MENINGKAT SETELAH 2-5 JAM POST
MCI (MYOCADIAL IMFRACTION)
CPK MM: SPESIFIK UTK SKLETAL MUSCLE
CPK MB: KHAS UNTUK MYOCARD
CPK BB: INFARK CEREBRAL

94

95