Anda di halaman 1dari 36

Disusun oleh:

Fajri Marindra, S.Ked


0708112154

Pembimbing:
Dr. ISMAR, Sp.B, Sp.BA

Fistula adalah suatu saluran abnormal yang


menghubungkan antara dua organ dalam
atau berjalan dari suatu organ dalam ke
permukaan tubuh.

Fistula enterokutaneous adalah suatu


saluran abnormal yang menghubungkan
antara organ gastrointestinal dan kulit.

Berdasarkan anatomi
Fistula internal
Fistula eksternal

Berdasarkan fisiologi
high-output
moderate-output
low output

Berdasarkan etiologi :
fistula yang terjadi secara spontan
akibat komplikasi postoperasi

Gejala awal dari fistula enterokutaneous


adalah demam, leukositosis, prolonged
ileus, rasa tidak nyaman pada abdomen,
dan infeksi pada luka.

Diagnosis menjadi jelas bila didapatkan


drainase material usus pada luka di
abdomen.

Test methylen blue


USG
Fistulogram
Barium enema
CT scan

1.

Stabilization
i.
ii.
iii.
iv.
v.

i.
ii.
iii.
iv.

Identification
Resuscitation
Control of sepsis
Nutritional support
Control of fistula drainage

Investigation
Decision making
Definitive therapy
Healing.

Edmund et al mengidentifikasi trias klasik


yang dapat ditimbulkan, yaitu :
Sepsis
Malnutrisi
Serta berkurangnya elektrolit dan cairan tubuh

Mortalitas sebesar 10-15% sepsis.


50% kasus menutup secara spontan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :

F : Foreign body
R : Radiasi enteritis
I : Infeksi/inflamasi pada sumber fistula
E : Epithelisasi pada traktus fistula
N : Neoplasma pada sumber fistula
D : Distal obstruction pada usus

Nama
:C
Umur
: 2 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
No MR
: 73 72 82
Tanggal Masuk RS : 6 Oktober 2011
Tanggal Pemeriksaan
: 26 Oktober 2011

Keluhan Utama
Tidak bisa BAB sejak 1 minggu SMRS

10 hari SMRS pasien mengalami muntahmuntah, jumlahnya sekitar gelas, berisi


makanan dan susu, darah (-), kemudian perut
pasien menjadi kembung dan keras, BAB (-), 3
hari kemudian pasien BAB encer gelas,
lendir (-), darah (-), dan pasien masih muntah
setiap malam.

7 hari SMRS pasien tidak bisa BAB, perut


kembung dan keras, muntah (+) setiap pasien
makan maupun minum, demam (+). Kemudian
pasien dibawa ke RSUD AA dan dirawat dengan
diagnosis ileus paralitik.

Setelah 3 hari dirawat di RS, terbentuk


lubang di perut pasien pada daerah pusat,
yang mengeluarkan cairan seperti nanah
dan berbau busuk, kemudian lubang
tersebut juga mengeluarkan keluar feses.

Pasien lahir pervaginam, cukup bulan, BBL


3.200 gr, pasien sejak lahir mengkonsumsi
susu formula, riw. konsumsi ASI (-), mulai
makan makanan padat sejak umur 6 bulan.

Riwayat operasi daerah perut sebelumnya


(-)

Tidak ada keluarga yang mengalami hal


yang sama

Status Generalis
: Tampak sakit sedang
Keadaan umum
: Komposmentis
Kesadaran
Keadaan gizi : Cukup, BB : 11 kg

Vital sign
Nadi

: 120 x/menit, reguler, pengisian


cukup.
: 28 x/menit, reguler.
Frekuensi napas
: 38,4 0C (aksila)
Suhu

Pemeriksaan kepala-leher
:
konjungtiva anemis (+)
Pemeriksaan toraks : dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen
: status lokalis
Pemeriksaan ekstremitas: edema kedua
tungkai, pitting edema (-).
Pemeriksaan kelenjar limfe
: dalam
batas normal
Pemeriksaan genitourinarius : dalam
batas normal

Regio Abdomen
Inspeksi : perut datar, distensi (-), darm contour
(-), darm steifung (-), tampak lubang pada pusat
dengan ukuran 0,3 cm yang mengeluarkan
cairan bening berbau, pada ulu hati tampak
bengkak kemerahan dengan ukuran 4 x 4 cm.
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Supel, tidak ada teraba massa, nyeri
tekan (-), bengkak teraba hangat, konsistensi
lunak.
Perkusi : Timpani

Rectal Tuse

Tonus sfingter ani normal, mucosa licin, massa (-),


feses (+), darah (-)

Fistula Enterokutaneus + Abses lokal

Lab. Darah
Fistulografi
USG Abdomen
CT Scan Abdomen

Laboratorium Darah (26/10/11)

Hb
Ht
Leukosit
Platelet
Na
K
Ca
Alb

:
:
:
:
:
:
:
:

7,5 gr/dl
22,4%
16.200/ul
127.000/ul
138 mmol/L
3,7 mmol/L
0,48 mmol/L
2,2 g/dl

Kesan : Anemia + Leukositosis +


Hipoalbuminemia

CT-Scan Abdomen : (13/10/11)

Total Parenteral Nutrition


Antibiotik
Transfusi PRC & Albumin
Operasi reseksi fistula

Dubia ad malam

27/10/11 :
S : Pasien lemas, demam (+), batuk berdahak (+)
O : KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
T : 380 C, HR : 120 x/i, RR : 56 x/i
Status lokalis Abdomen :

Inspeksi : perut distensi (+), darm contour (-), darm steifung (-),
tampak lubang pada pusat dengan ukuran 0,3 cm, pada ulu
hati tampak bengkak kemerahan dengan ukuran 4 x 4 cm.
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : perut tegang, nyeri tekan (+), bengkak teraba hangat,
konsistensi lunak.
Perkusi : timpani

A : Fistula Enterokutaneus + Abses lokal + Peritonitis +


Sepsis
P : Rencana pindah PICU

28/10/11 :
S : Pasien lemas, demam (+), batuk berdahak (+)
O : KU : tampak sakit berat
Kesadaran : CM
T : 39,40 C, HR : 120 x/i, RR : 66 x/i
Thorak : Retraksi iga (+), Gerakan simetris, whezing (-/-),
ronki (-/-)
Status lokalis Abdomen :

Inspeksi : perut distensi (+), darm contour (-), darm steifung (-), tampak
lubang pada pusat dengan ukuran 0,3 cm, pada ulu hati tampak
bengkak kemerahan dengan ukuran 4 x 4 cm.
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : perut tegang, nyeri tekan (+), bengkak teraba hangat,
konsistensi lunak.
Perkusi : timpani

A : Fistula Enterokutaneus + Abses lokal + Peritonitis + Sepsis


P : Rencana pindah PICU + observasi ketat vital sign
Pukul 22.00 pasien gawat dan meninggal

Dorland W.A.N. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC. 2002. h. 840


Kozell K, Martin L. Managing the Challenges of Enterocutaneous Fistula. [diakses
26 oktober 2011]. Diunduh dari : http://www.cawc.net/open/wcc/1-1/Kozell.pdf
Amato J. Enterocutaneous Fistula. [diakses 26 oktober 2011].
Diunduh dari :
http://www.mssurg.net/Team5Conferences/2005-6/Enterocutaneous%
2520Fistula%2520 %25203.pdf
Evenson A. R et al. Current Management of Enterocutaneous Fistula. [diakses 26
oktober 2011]. Diunduh dari :
http://www.ptolemy.ca/members/archives/2006/Fistula/evenson2006.pdf.
Thompsom M.J and Epanomeritakis E. An Accountable Fistula Management
Treatment Plan. [diakses 26 oktober 2011]. Diunduh dari :
http://www.eakin.co.uk/Uploads/Docs/An_Accountable_Fistula_Managament_Trea
tment_Plan_BJN.pdf.
Edward E.W et al. Small Intestine. In : Charles F., Bronicardi et al. SwartzPrinciple of Surgery. McGraw-Hill. p. 1037-1038
Stein D. E. Intestinal Fistulas. [diakses 26 oktober 2011]. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/179444-diagnosis
Sjamsuhidajat R, Jong Wd. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC, 2004.
Hal: 683-684
Sabiston, Buku Ajar Ilmu Bedah, bagian I, cetakan ke-dua. Jakarta : EGC,1995.
Henry MM, Thompson JN. Principles of Surgery, 2nd edition. Elsevier Saunders.
2005. p431-445.

Anda mungkin juga menyukai