Anda di halaman 1dari 36

ILEUS OBSTRUKTIF

Fathika Hera Luthfia 4151191423


Tasya Rizqueta Queensky 4151191498

PEMBIMBING:
Prof. Pisi Lukitto,dr., Sp.B(K)Onk., Sp.B-KBD

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
DESEMBER 2020
Identitas pasien
◦ No. RM : 45198683
◦ Nama : Tn. X
◦ Umur : 51 tahun
◦ Jenis Kelamin : Laki-laki
◦ Alamat : Jl. Sentra no 70 Cimahi Selatan Rt
05 rw 03
◦ Agama : Islam
◦ Pendidikan : SMA
◦ Pekerjaan : Kuli Bangunan
◦ Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
◦ No HP : 081230464847
◦ No HP Wali : 082215678835
◦ Tanggal pemeriksaan : 10 December 2020
◦ Status perkawinan : menikah
Masalah
Pasien merasa tidak nyaman karena perutnya kembung,
tidak bisa BAB dan tidak bisa buang angin selama 5 hari.
Diagnosis banding
Ileus Obstruktif ec DD/
◦ C : - (pada anak : Hirschsprung Disease, volvulus)
◦ I :-
◦ N : Karsinoma Kolon
◦ T : Adhesi karena trauma usus (pasca operasi abdomen)
◦ A : Hernia Inkaserata, benda asing (askariasis), invaginasi
Anamnesis
Keluhan Utama :
Tidak bisa BAB dan buang angin sejak 5 hari
SMRS
Anamnesis lanjutan
Keluhan Penyerta :
 Keluhan disertai perut kembung, mual dan muntah
berwarna kehijauan sebanyak 4x dalam sehari, dan nyeri
perut yang hebat di bagian pusar yang dirasakan hilang
timbul.
 Pasien memiliki riwayat benjolan dilipat paha kiri sejak 2
tahun terakhir, yang terlihat saat pasien berdiri, batu,
mengedan dan bekerja. Benjolan dahulunya dapat masuk
apabila didorong dengan tangan namun sejak 1 minggu
yang lalu benjolan tidak dapat masuk kembali, dan
benjolan tidak terasa sakit.
Anamnesis lanjutan
 Pasien tidak memiliki riwayat operasi di bagian perut
sebelumnya (menyingkirkan DD trauma pada usus) pasien
tidak demam (-), BAB bercampur darah/lendir (-)
(menyingkirkan DD Ca colon dan DD invaginasi) penurunan BB
secara drastis dan benjolan di perut (-) (menyingkirkan DD Ca
colon) Riwayat keluar cacing saat BAB tidak ada
(menyingkirkan DD askariasis) Pasien juga tidak memiliki
Riwayat batuk lama, penyakit darah tinggi dan diabetes.
 Pasien bekerja sebagai tukang/kuli bangunan dan sering
mengangkat barang berat saat bekerja. (menyokong DD Hernia
inguinalis)
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan sakit : sakit sedang, tampak gelisah

Tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 99x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,5° C
Pemeriksaan fisik (2)
Kepala : mulut : mukosa bibir kering (+)
Leher : DBN
Thorax : DBN
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (+), darm steifung (+)
Auskultasi : metalic sound(+)
Palpasi : Light palpation : Nyeri tekan (-), nyeri lepas(-), Defans muskular (-)
Deep palpation : KGB mesenterica (tidak teraba )
Hepar & Lien tidak teraba
Massa abdomen (-)
Perkusi : Hipertimpani
Ekstremitas : akral dingin , CRT >2 detik
Pemeriksaan fisik (3)

◦ Status Lokalis : Ad regio inguinalis sinistra


 Inspeksi : Terlihat benjolan, kulit hiperemis tidak ada
 Palpasi : Teraba benjolan lonjong. Ukuran 4x6 cm, konsistensi kenyal.
Nyeri tekan (+)
 Auskultasi: Bunyi Peristaltik usus (+)
Pemeriksaan fisik (4)
Rectal Toucher :
Inspeksi : tidak terlihat massa
Palpasi:
Sfingter ani kuat (+)
Ampula recti kolaps (+)
Mukosa licin (+)
Prostat tidak teraba membesar
Darah tidak ada (-)
Feses tidak ada (-)
Resume Kasus
 Keluhan tidak bisa BAB dan buang angin selama 5 hari. Keluhan disertai
perut kembung, mual, dan muntah sebanyak 4x sehari, dan nyeri perut
yang hebat di bagian pusar yang di rasakan hilang timbul.
 Sebelum timbul gejala tersebut, 1 minggu yang lalu pasien memiliki
benjolan di lipat paha kiri yang tidak hilang walaupun pasien beristirahat.
 Pasien tidak memiliki riwayat operasi di bagian perut sebelumnya
(menyingkirkan DD truma pada usus) demam (-), BAB bercampur
darah/lendir (-) (menyingkirkan DD invaginasi). penurunan BB secara
drastis dan benjolan di perut (-) (menyingkirkan DD Ca colon) Riwayat
keluar cacing saat BAB tidak ada (menyingkirkan DD askariasis)
 Pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang/kuli bangunan. Pasien sering
mengangkat barang yang berat. (menyokong DD Hernia inguinalis)
Resume
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : CM, sakit sedang, tampak gelisah
Tanda Vital: DBN
Kepala : mulut : mukosa bibir kering (+)
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (+), darm steifung (+)
Auskultasi :metalic sound(+)
Perkusi : Hipertimpani
Ekstremitas : akral dingin , CRT >2 detik
Resume
◦ Status Lokalis : Ad regio inguinalis sinistra
 Inspeksi : Terlihat benjolan, kulit hiperemis tidak ada
 Palpasi : Teraba benjolan lonjong. Ukuran 4x6 cm, konsistensi kenyal. Nyeri
tekan (+)
 Auskultasi: Bunyi Peristaltik usus (+)

Rectal Toucher :
Inspeksi : tidak terlihat massa
Palpasi : dbn
Kesimpulan
Kasus ini terdapat Gejala-Gejala Obstruksi usus bukan
disebabkan oleh volvulus, Hirschsprung disease, Karsinoma
kolon, Adhesi karena trauma usus (pasca operasi abdomen),
benda asing (askariasis), invaginasi tetapi disebabkan oleh
Hernia inkaserata bisa dilihat dari benjolan di inguinal. Yang
tidak bisa masuk selama 5 hari padahal awalnya bisa masuk
keluar.
Diagnosis Kerja

Hernia Inguinalis Lateralis sinistra


Inkarserata
*Ileus obstruksi tidak perlu disertakan dalam diagnosis
karena setiap diagnosis hernia inkarserata pasti disertai
gejala ileus obstruksi.
Rencana pemeriksaan
Laboratorium :
◦ Darah Rutin
◦ Elektrolit
◦ AGD

Radiologi :
Foto Abdomen 3 posisi (tegak, terlentang, lateral decubitus)
Tatalaksana
 Non Farmakologi
- Perbaiki keadaan umum
- Pemasangan infus
- Dekompresi : NGT
- Pemasangan kateter urine
- Puasa (preoperatif)
 Farmakologi : Antibiotik
 Tatalaksana lanjutan : Tindakan Hernioraphy (herniotomi
dan hernioplasty dengan metode free tension repair)
TERIMAKASIH
DEFINISI
 Ileus adalah gangguan/hambatan pasase isi usus yang
merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera
membutuhkan pertolongan atau tindakan. Ileus ada 2 macam
yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik.
 Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan
dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal
atau anus karena adanya sumbatan/hambatan mekanik yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar
usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu
segmen usus yang menyebabkan nekrosis segmen usus tersebut.
 Merupakan suatu sindroma dan bukan diagnosis.
KLASIFIKASI
- Berdasarkan lokasi obstruksinya:
1. Ileus obstruktif letak tinggi : obstruksi mengenai usus halus (dari
gaster sampai ileumterminal).
2. Ileus obstruktif letak rendah : obstruksi mengenai usus besar (dari
ileum terminal sampairectum).
- Berdasarkan stadiumnya:
1. Obstruksi sebagian (partial obstruction) : obstruksi terjadi sebagian
sehingga makanan masih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan defekasi
sedikit.
2. Obstruksi sederhana (simple obstruction) : obstruksi/sumbatan yang
tidak disertai terjepitnya pembuluh darah (tidak disertai gangguan aliran
darah).
3. Obstruksi strangulata (strangulated obstruction) : obstruksi disertai
dengan terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan
berakhir dengan nekrosis.
ETIOLOGI
◦Mechanical Obstruction
◦ Adhesi /perlengketan usus
◦ Tumor/massa
◦ Invaginasi/intususepsi
◦ Hernia
◦ Volvulus: pemuntiran usus yang
abnormal
◦ Askariasis

◦Pseudo obstruction
◦ Myopathy/Neuropathy
◦ Hirschsprung Disease
PATOFISIOLOGI
Obstruksi pada usus

Akumulasi gas dan cairan di lumen usus proksimal letak obstruksi

Distensi

Kehilangan H2O dan


Tekanan Pembuluh darah elektrolit
Proliferasi bakteri
Oksigenasi ke jaringan usus
berlangsung cepat Dehidrasi
Volume ECF

Iskemik Gerakan peristaltik usus

Syok
Nekrosis jaringan Hipovolemik

Bakteri masuk ke sirkulasi

sepsis
DIAGNOSIS
◦ Anamnesis
- Riwayat gangguan pasase : tidak bisa BAB dan flatus
- Vomitus
- Nyeri kolik
- Distensi abdomen
DIAGNOSIS
◦ Anamnesis (Etiologi)
• Pada anak : causa invaginasi, bolus ascaris,
volvulus
• Timbulnya mendadak : invaginasi, volvulus
• Tak mendadak : radang, adhesi, keganasan (CA
recti)
• Disertai lendir darah : invaginasi (anak)
CA Recti (orang tua)
• Ada benjolan pada lipat paha : hernia inkarserata
DIAGNOSIS
◦ Pemeriksaan Fisik
◦ Inspeksi :
 KU : sakit berat, tanda-tanda dehidrasi
 Abdomen : Distensi abdomen, Kontur usus terlihat (darm
contour), Darm steifung (pergerakan usus terlihat), Massa
berbentuk sosis  invaginasi, Bekas luka operasi  adhesi ,
Massa di abdomen  tumor intra abdomen
 Inguinal : Benjolan di inguinal, skrotum dan femoral 
hernia
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik
◦ Auskultasi
BU: metallic sound (keras dan nada tinggi)
◦ Palpasi
 Nyeri tekan
 Defance muscular
 Teraba massa di abdomen  tumor intra abdomen
◦ Perkusi
Hipertimpani
DIAGNOSIS
◦ Pemeriksaan Fisik
◦ Rectal toucher
◦ Adanya darah : strangulasi, neoplasma
◦ Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
◦ Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
◦ Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
Diagnosis banding
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Laboratorium:
a. Darah rutin: Hb, Ht
b. Elektrolit

◦ Radiologi:
Foto Polos Abdomen 3 posisi: Adanya dilatasi dari usus
disertai gambaran step ladder dan air fluid level
Ileus Obstruktif Letak
Ileus Obstruktif Letak Tinggi
Rendah
GAMBARAN RADIOLOGIS
ILEUS OBSTRUKTIF
KOMPLIKASI
 Syok hipovolemik
 Peritonitis : dilatasi progresif pada sekum → perforasi
sekum
 Sepsis
PENATALAKSANAAN
◦ Pemasangan NGT
◦ Rehidrasi dan koreksi keseimbangan elektrolit
◦ Pemasangan kateter urin
◦ Antibiotik : terapeutik atau profilaksis
◦ Tindakan bedah, apabila ditemukan:
1. Strangulasi
2. Obstruksi total
3. Hernia inkarserata
4. Tidak ada perbaikan dengan terapi konservatif
PROGNOSIS
◦ Pada obstruksi kolon mortalitasnya lebih tinggi
dibandingkan obstruksi usus halus (15-30%)
◦ Perforasi caecum merupakan penyebab utama kematian
◦ Obstruksi sederhana  mortalitas 2%
◦ Obstruksi strangulasi
◦ Tidak ditangani  100%
◦ Ditangani <36 jam  8%
◦ Ditangani >36 jam  25%
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai