Teori Normatif
Kerangka Konseptual ?
Mengapa Kerangka
Konseptual
dibutuhkan?
Harus ada landasan
2. Menjelaskan
masalah baru
1.
Manfaat Kerangka
Konseptual :
1.
2.
3.
4.
Proses Perumusan
Kerangka Konseptual
Kerangka
Konseptual
USA
Sejarah Perkembangan
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dikembangkan di
sejumlah negara
Banyak negara telah mengadopsi
kerangka IASB
Tidak ada standar setter
Terbatas atau tidak ada kemajuan dalam
beberapa tahun terakhir
Kerangka Konseptual
Indonesia
AMERIKA
Nama
Standar
Statement of
Financial
Accounting
Concept (SFAS)
No. 1,2,3,5,6,7
INDONESIA
Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
bagian kerangka
dasar penyusunan
dan penyajian
laporan keuangan
INTERNASIONAL
Internasional
Financial
Reporting
Standards (IFRS)
bagian framework
for the
preparation and
presentation of
financial
statement
AMERIKA
Tujuan
Laporan
Keuangan
INDONESIA
1. Berguna
1. Menyediakan
dalam
informasi yang
keputusan
menyangkut posisi
investasi dan
keuangan, kinerja,
kredit
serta perubahan
2. Berguna
posisi keuangan
dalam menilai
suatu perusahaan.
arus kas masa 2. Bermanfaat bagi
depan
sebagian besar
3. Tentang
pemakai dalam
sumber daya
pengambilan
perusahaan,
keputusan
berguna untuk
ekonomi.
klaim
3. Sarana
terhadap
pertanggung
sumber daya
jawaban
dan
manajemen atas
perubahan di
sumberdaya yang
dalamnya
dipercayakan
kepadanya.
INTERNASIONAL
Memberikan
informasi tentang
entitas pelaporan
yang berguna
untuk menyajikan
dan potensi
ekuitas investor,
pemberi pinjaman
dan kreditur
lainnya dalam
kapasitasnya
sebagai penyedia
modal.
AMERIKA
1. Primary
Qualities
. Relevance:
Predictive value,
Feedback value,
Timeliness
. Reliability:
Verifiable,
Karakteristi
Representational
k Kualitatif
faithfulness,
dari
neutrality free
Informasi
of error and bias
Akuntansi
2. Secondary
Qualities:
. Comparability
. Consistency
INDONESIA
INTERNASIONAL
1. Dapat dipahami
2. Relevan :
dipengaruhi oleh
hakikat dan
materialitasnya
3. Dapat
dibandingkan
4. Keandalan:
. Penyajian jujur
. Substansi
mengungguli
bentuk
. Netralitas
. Pertimbangan
sehat
. Kelengkapan
1. Fundamental
Qualities
. Relevance:
predictive
value,
confirmatory
value
. Faithful
representation:
completeness,
neutrality, free
from error
2. Enhancing
Qualities
. Comparability
. Verifiability
. Timeliness
. Understandability
AMERIKA
1.
2.
3.
4.
Unsur /
elemen
laporan
keuangan
Assets
Liabilities
Equity
Investment by
owners
5. Distribution to
owners
6. Comprehensif
income
7. Revenue
8. Expenses
9. Gains
10.Losses
INDONESIA
Posisi Keuangan:
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
Kinerja:
4. Penghasilan
5. Beban
INTERNASIONAL
1.
2.
3.
4.
5.
Assets
Liabilities
Equity
Income
Expenses
AMERIKA
INDONESIA
1. Economic
1. Dasar akrual
Entity
2. Kelangsungan
2. Going concern
usaha
Asumsi Dasar 3. Monetary unit
4. Periodicity
Prinsip dasar
1. Historical cost
2. Revenue
Recognition
3. Mathcing
4. Full disclosure
INTERNASIONAL
1. Economic
entity
2. Going concern
3. Monetary unit
4. Periodicity
5. Accrual
Tidak ada
1. Measurement
pernyataan yang
2. Revenue
eksplisit tentang hal
Recognition
ini.
3. Expense
Recognition
4. Full disclosure
Kendala /
keterbatasan
AMERIKA
INDONESIA
1. Cost-benefit
2. Materiality
3. Industry
practice
4. Conservatism
Kendala informasi
yang relevan dan
andal :
Tepat waktu
Keseimbangan
antara biaya dan
manfaat
Keseimbangan di
antara
karakteristik
kualitatif
INTERNASIONAL
1. Cost
2. Materiality
AMERIKA
Konsep
pengakuan
dan
pengukuran
Konsep
tambahan
INDONESIA
INTERNASIONAL
Konsep pengakuan:
FASB menyebut
asumsi dasar dan 1. Ada kemungkinan
bahwa manfaat
kendala di atas
ekonomi yang
sebagai konsep
berkaitan dengan
pengakuan dan
pos tersebut akan
pengukuran
mengalir dari atau
elemen laporan
kedalam
perusahaan
keuangan
IASB menyebut
asumsi dasar dan
kendala di atas
sebagai konsep
pengakuan,
pengukuran dan
pelaporan
keuangan.
Tidak ada
Tidak ada
2. Pos tersebut
mempunyai nilai
atau biaya yang
dapat diukur
dengan andal
Konsep pengukuran:
3. Biaya historis
4. Biaya kini
5. Nilai realisasi
6. Nilai sekarang
1.
.
.
2.
.
.
Perputaran Logika
Penelitian Positif