Basis Pursuit Inversion, Geophysics
Basis Pursuit Inversion, Geophysics
ABSTRAK
Inversi seismik telah lama digunakan untuk karakterisasi reservoir. Metode inversi seismik memiliki banyak
metode, salah satunya adalah Basis Pursuit Inversion (BPI). BPI menghasilkan solusi reflektivitas untuk
menginversi data seismik. Solusi tersebut adalah dengan membuat matrix dictionary yang berisi pasangan
ganjil dan pasangan genap dari koefisien reflektivitas yang disusun dalam wedge model. Dengan adanya
dictionary yang lengkap, BPI dapat meresolusi lapisan tipis dari reservoir. BPI sebagai metode inversi
bergantung pada prediksi wavelet, sama seperti metode inversi lainnya. Kesalahan dalam memprediksi
wavelet, baik frekuensi dan fasa, dapat menghasilkan hasil inversi yang berbeda.
Dalam penelitian ini, BPI diaplikasikan untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut.
Beberapa percobaan dilakukan untuk menganalisa toleransi dari kesalahan prediksi wavelet dalam metode
BPI. Dari hasil tersebut akan dihasilkan solusi untuk mengatasi kekurangan dari metode BPI.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode BPI menghasilkan solusi inversi yang menjanjikan
meskipun terdapat beberapa penggunaan wavelet yang tidak terlalu akurat. Metode ini dapat meresolusi
lapisan tipis yang tidak dapat diresolusi pada data seismik asli. Time varying wavelet dapat menjadi solusi
yang baik dalam mengatasi ketergantungan pada prediksi wavelet.
Kata Kunci : seismic inversion, basis pursuit inversion, time-varying wavelet
METODE
Pasangan
Pasangan
Koefisien Refleksi
genap
Pasangan
ganjil
Rumus L1Ls
Impedansi Relatif
Pasangan refleksi dijabarkan menjadi
pasangan genap dan pasangan ganjil
untuk melakukan pendekatan
terhadap reflektivitas asli. Hal ini
dilakukan dengan ketebalan lapisan di
bawah tuning thicknes pada data
seismik.
PENGOLAHAN DATA
0.8
900
0.6
0.4
950
0.8
900
0.6
0.4
950
1050
-0.2
-0.4
1100
1000
1050
-0.2
-0.4
1100
1200
-0.8
20
40
60
80
100
-1
120
900
0.6
0.4
950
0.2
1000
1050
-0.2
-0.4
1100
1150
-0.8
1200
20
40
60
80
100
-1
120
-0.6
1150
-0.8
1200
20
40
60
80
100
-1
120
0.8
900
0.6
0.38
0.4
950
0.2
1000
1050
-0.2
-0.4
1100
0.36
1.4
1.2
0.35
0.34
0.34
1
0.32
0.32
0.3
0.32
0.3
0.3
0.28
0.28
0.8
0.6
0.26
0.4
0.24
1150
1200
-0.6
-0.6
1150
0.8
0.2
0.2
1000
20
40
60
80
100
120
-0.6
0.22
0.22
-0.8
0.2
0.1
-1
0.2
0.01
0.001
1 wavelet
2 wavelet
0.0001
0
10.0
20.0
30.0
SSI
40.0
BPI
LEGENDA
1. Pengaruh nilai lambda terhadap
deret reflektivitas
2. Bentuk variasi frekuensi wavelet
3. Bentuk variasi fasa wavelet
4. Penampang reflektivitas sebelum
proses BPI
5. Penampang reflektivitas hasil BPI
dengan 1 wavelet
6. Penampang reflektivitas hasil Sparse
Spike Inversion
7. Penampang reflektivitas hasil BPI
dengan 2 wavelet
8. Penampang Impedansi relatif hasil
BPI dengan 2 wavelet
DAFTAR PUSTAKA
Castagna, J., & Portniaguine, O. (2005). Spectral Inversion: Lessons from Modelling and Boonesville Case Study. 75th Annual International Meeting, SEG,
Expanded Abstracts, 24, 1638-1641.
Chen, S., Donoho, D., & Saunders, M. (2001). Atomic decomposition by basis pursuit. Society for Industrial and Applied Mathematics Review No. 1, 129-159.
Chopra, S., Castagna, J., & Portniaguine, J. (2006). Thin-bed reflectivity inversion. 76th Annual International Meeting, SEG, Expanded Abstracts, 2057-2061.
Doyle, M. (2003). A barrier algorithm for large non-linear optimazing problems. California: Scientific and Computational Mathematics Program Stanford
University.