Bahan Belajar Obsin
Bahan Belajar Obsin
(II)
(Observasi)
Yuli Fajar Susetyo
Amitya Kumara
BSERVAS
Penemuan
Pengamatan/
pengumpulan
data
Penilaian
PENELITIAN
OBSERVASI
ASESMEN
Non perilaku
Perilaku
Pemberian
arti
DIAGNOSTIK
Inferensi
Sampel perilaku
Konstruk hipotetis
Penegakan
diagnosis
OBSERVASI dalam
PSIKODIAGNOSTIKA
Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis
untuk penegakan diagnosis psikologis
Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik
untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel
psikologis
Psikodiagnostik bukan hanya milik psikologi klinis, walapun
istilah diagnosis didominasi di psikologi klinis.
TUGAS
Fisik
Manusia (individu)
Kelompok
Patton (1990) persepsi selektif manusia menyebabkan munculnya keraguraguan terhadap validitas dan reliabilitas observasi sebagai suatu metode
pengumpulan data ilmiah.
Dia menjelaskan pengaruh persepsi selektif yang diwarnai bias dan minat
pribadi terjadi pada kebanyak orang awam yang tidak terlatih untuk dapat
disebut sebagai peneliti terlatih
Agar dapat menjadi metode yang akurat maka harus dilakukan oleh peneliti
yang melewati latihan-latihan yang memadai dan telah mengadakan
persiapan yang teliti dan lengkap.
Observasi
Definisi dan deskripsi umum
Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena
dalam setiap aktivitas psikologi ada aspek observasi
PENGERTIAN
Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan
sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek
yang diteliti
Pengertian sempit
Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik
dalam situasi alamiah maupun situasi buatan
Pengertian luas
Termasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan
menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya
maupun yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut.
TUJUAN OBSERVASI
mendeskripsikan seting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna
kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam
kejadian yang diamati.
PENTINGNYA OBSERVASI, Patton (1990)
ETIKA OBSERVASI
Privacy subjek
Keamanan subjek
Persetujuan subjek
Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan
Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan komunitas ilmuwan
Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap subjek, kelompok atau
masyarakat
Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif
JENIS OBSERVASI
Observasi
obstrusif
Observasi
Partisipan
Observasi
Sistematik/
terstruktur
Observasi
laboratory/
eksperimental
Observasi
natural
Observasi tidak
sistematik
Observasi Non
partisipan
Observasi
unobstrusif
SILAHKAN
DIKEMBANGKAN
SENDIRI : kombinasi jenis
observasi
OBSERVASI SISTEMATIK
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda
Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku
Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee tidak mengetahui maksud observasi
OBSERVASI PARTISIPAN
Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan orangorang yang diobservasi
Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu
dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dll
Perlu diperhatikan :
TINGKAT PARTISIPASI
Partisipasi fungsional
Anggota penuh
Aktivitas tertentu bergabung
Contrived observation
Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll.
Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek
(Bochner, 1979) vs sisi etika observasi
Checklist notations
Narrative types
Time sampling
Event sampling
Field unit analysis
Diary descriptions
Specimen
descriptions
STRATEGI
OBSERVASI
Wright
(1960)
Rating scales
Brandt
(1972)
Narrative types
pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya sesuai
(sama) dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang
terjadi pada situasi nyata.
Checklist notations
Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan
mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga
ketika observasi tinggal memberi tanda cek
Rating scales
Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan
informasi direkam dengan sebagai refleksi dari penilaian observer
Salajengipun mekaten !
Diary descriptions :
Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada perkembangan perilaku secara umum atau
perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu
yang panjang dan frekuensi kontak yang banyak
Specimen descriptions (desriftif naratif, running records)
Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif
sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya.
Time sampling
Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi)
pada interval waktu tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku)
Event sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati
pada situasi tertentu
Field unit analysis
Ada kesamaannya dengan specimen records, tapi metode ini mengkaitkan perilaku-perilaku yang
terjadi pada pengamatan ke dalam unit-unit perilaku yang sudah disusun dan menyediakan
fasilitas on the spot coding.
Checklist
KEUNGGULAN DAN
KELEMAHAN
Keunggulan
Kelemahan
PANDUAN CHECKLIST
Static descriptor
Action
Rating scales
Observer membuat interpretasi terhadap apa
yang diamati dan informasi direkam dalam
bentuk nilai tertentu (angka) sebagai refleksi dari
penilaian observer
DESKRIPSI
RATING SCALES
Aktif
Bersahabat
Pasif
Bermusuhan
Standart
Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk menilai
yang lain
Cumulated points
Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap penilaian
unit-unit perilaku tertentu
Forced-choice
Rater dihadapkan pada satu set deskripsi kualitas
tertentu dan memilih satu yang sesuai dengan hasil
pengamatan
Error of leniency
Error of central tendency
Hallo effect
Error of logic
Error of contrast
Proximity error
KEUNTUNGAN
Efisiensi waktu
Lebih menarik bagi observer
Lebih mudah diskor dan
dikuantifikasi (statistik)
Dapat mengukur perilaku lebih
luas termasuk trait
Dapat membandingkan antar
individu dan intraindividu
Membutuhkan minimum
training
Memfasilitasi melihat
hubungan realita dan persepsi
individu (rating guru dan DO)
KELEMAHAN
SIAP LETNAN?
Time sampling
Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai
tujuan observasi) pada interval waktu yang telah
ditentukan (biasanya kemunculan perilaku,
frekuensi, dan durasi)
Subjek diobservasi pada periode waktu tertentu yang relatif pendek, dan
perilaku yang diperoleh dipandang sebagai sampel dari perilaku yang biasa
terjadi (Goodenough).
Efektif pada perilaku yang cukup sering muncul karena perilaku diamati selama
periode waktu tertentu yang pendek . Arrington (1943) ; minimal 15 menit sekali.
Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt behavior
Variasi penggunaan time sampling:
Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat setiap perilaku yang muncul
selama interval waktu tertentu.
Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau 5 kali selama interval waktu 5 menit dalam
pengamatan dengan tanda cek satu.
Mengukur durasi ( berapa lama) perilaku terjadi dalam frame waktu tertentu.
NB : Yang perlu dipertimbangkan adalah : panjang interval, jarak antar interval, dan jumlah
interval waktu.
Definisi operasional overt behavior harus jelas dan dipahami semua yang terlibat
(observer)
Tetapkan tujuan observasi dengan jelas sehingga dapat membuat struktur time
sampling dengan jelas, antara lain :
Penentuan panjang interval didasarkan pada frekuensi kehadiran perilaku, dan interval
minimum kemunuculan satu perilaku
Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung pada panjang interval dan detail yang
direkam (misalnya berapa katergori) atau tanpa jeda .
Jumlah total interval yang dibutuhkan pada setiap subjek tergantung pada terpenuhinya
sample perilaku yang representative.
Event sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan
kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati
pada situasi tertentu
Observasi pada natural setting, observasi pada 200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan
diarahkan pada pertengkaran spontan selama bermain bebas pada sekolah TK dari 19
oktober 1931 sampai 17 pebruari 1932. Subjek adalah 19 perempuan dan 21 laki-laki.
Berumur 25-60 bulan.
Proses observasi : Observer menunggu pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch
diaktifkan, dan mengamati apa yang terjadi, ketika pertengkaran selesai maka stopwatch
dimatikan. Yang disiapkan adalah blangko pengamatan yaitu nama subjek, umur dan jenis
kelamin anak yang terlibat, durasi pertengkaran, problem yang menyebabkan pertengkaran,
perilaku yang terjadi,. Setelah kejadian observer menuliskan secepatnya apa yang diingat.
Hasil Analisis data :
dari 58.75 jam observasi, terjadi 200 pertengkaran, dengan rata-rata 3.4 perjam
68 pertengkaran terjjadi di luar ruangan, dan 132 di dalam ruangan
Hanya 13 yang lebih dari 1 menit
Laki-laki lebih sering bertengkar dari perempuan.
Penyebab pertengkaran adalah perselisihan terkait dengan kepemilikian benda
Anak-anak yang terlibat pertengkaran cepat berbaikan kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
CATATAN HARIAN
Kelebihan
1.
2.
Bias observasi :
Reliabilitas pencatatan
yang kaya
Objektivitas interpretasi
Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek
khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok)
Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1
minggu)G
Siapkan jurnal atau pencatatan harian
Format pencatatan hasil pengamatan
Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting
Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya
Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama
(umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi)
Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan
prosedur yang sama (deskripsi objek 1, deskripsi objek 2)
Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi pada objek tersebut pada aktivitas yang sama
Identifikasi pesamaan-persamaan yang muncul
Apa generalisasi yang akan dibuat setelah mengamati ketiga anak.
ANECDOTAL RECORDS
Beberapa variasi :
Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan
menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi
Bersifat interval (periode waktu tertentu : tidak focus pada tema tertentu
tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada
periode waktu tertentu)
Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis
Contoh penggunaan :
Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja
Sub ordinat molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), Ellen bermain puzlle
rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain.
Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif
dari anecdot),Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan
mondar mandir
BIDANG PERKEMBANGAN
PENGOLAHAN DATA
untuk menuju kesimpulan
Desripsi naratif
Checklist : frekuensi
Rating scales : skor
Time sampling
: frekuensi,durasi
Catatan harian
Anecdotal records
Event sampling
Un obstrusive
Catatan harian/anecdotal records dll. orang lain
Organisasi data
Koding
Interpretasi
Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif
peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui
persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada
responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna
yang tidak tertampilkan dalam data mentah.
Tiga konteks interpretasi :
Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa
yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau
perilakunya.
Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan
kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis
terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek
yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana
subjek penelitian berada.
Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami
pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan
penalaran umum
Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada
kesimpulan pemahaman teoritis.
Kesimpulan
Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala
yang diamati berdasarkan analis dan
interpretasi yang dilakukan untuk memberikan
jawaban terhadap permasalahan dan tujuan
observasi.
Two biases :
Personal
Theory
IMPLEMENTATION OF
FINDINGS
KASUS 1
Klien : perempuan
Kasus bakat ; ingin mengulang tes, sekarang di Tek. SIpil
di PTS ingin ke UGM
Observ. Tes WAIS
KASUS 2
Klien : laki-laki
Kasus bakat (pribadi?)
Ikut keluarga, tidak mau diajak ORTU ke Perancis
Minder, salah satu tangan berjari 6
Hasil observasi :
Ragu-ragu, takut, kurang percaya diri, malas mencoba
Selama tes menutupi mulut dengan tangan