Anda di halaman 1dari 15

Virologi dan Patogenesis

Hepatitis B Virus
Oleh
Dr Ozar Sanuddin SpPK

Struktur virus
Partikel virus sederhana disebut Virion yang tdd :
1. Molekul tunggal asam nukleat yang dikelilingi
2. Protein pelapis (capsids)
3. Pada beberapa virus,capsid dikelilingi oleh
protein Core sedang pada virus lain capsid
dikelilingi protein membran yang berasal dari
dinding sel.

Sifat sifat Hepatitis B Virus

Termasuk Hepadna virus,DNA virus.


Bentuk speris,
Penyebab Hepatitis akut dan kronik.
Bersifat hepatotropik.

Segment DNA virus :


- Double Stranded DNA [dsDNA].
- Single Stranded [ssDNA]

Struktur HBV
1. Segment DNA virus :
- sebagian besar Double Stranded.
- dan beberapa segment single stranded
2. Mengandung DNA Polymerase,protein
kinase, dan reverse transcriptase dalam
virion

3.
4.
5.

Bagian tengah yang melindungi DNA


(Nucleocapsid)
HBcAg dan HBeAg
Surface Antigen

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati


yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus
yang dapat menyebabkan peradangan
hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati

SUMBER DAN CARA PENULARAN VIRUS HEPATITIS B


Darah
Saliva
Kontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B
Feces dan urine
Lain-lain: Sisir, pisau cukur, selimut, alat makan, alat
kedokteran yang terkontaminasi virus hepatitis B

Penularan Hepatitis B
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu
yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang
dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah
persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat
suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum,
transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi
secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki
penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll), lendir
(berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta
hubungan seksual dengan penderita

Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu :


1. Fase Praikterik (prodromal)1
Gejala non spesifik, permulaan penyakit tidak jelas, demam tinggi,
anoreksia, mual, nyeri didaerah hati disertai perubahan warna air
kemih menjadi gelap.
Pemeriksaan laboratorium mulai tampak kelainan hati (kadar
bilirubin serum, SGOT dan SGPT, Fosfatose alkali, meningkat).
2. Fase lkterik
Gejala demam dan gastrointestinal tambah hebat disertai
hepatomegali dan splenomegali. timbulnya ikterus makin hebat
dengan puncak pada minggu kedua. setelah timbul ikterus, gejala
menurun dan pemeriksaan laboratorium tes fungsi hati abnormal.
3. Fase Penyembuhan
Fase ini ditandai dengan menurunnya kadar enzim
aminotransferase. pembesaran hati masih ada tetapi tidak terasa
nyeri, pemeriksaan
laboratorium menjadi normal.

Anda mungkin juga menyukai