Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Perubahan

Beban Terhadap
Frekuensi dan Tegangan
Disusun oleh
Muh. Wiji Aryanto Nasri
(421 13
019)
Ryan Rezkyandi Saputra (421 13
018)
Hardina Hasyim
(421 13 017)
Jusmawati
(421 13 021)
Aryo Arjasa
(421 13 022)

Pada sebuah sistem kelistrikan, untuk


menciptakan
suatu
tegangan
kita
membutuhkan sebuah generator yang
memiliki cara kerja mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Energi
listrik ada dikarenakan adanya fluks yang
berasal dari arus eksitasi pada generator
tersebut.
Pada sistem jaringan listrik tegangan
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
beban, arus eksitasi, faktor daya, jumlah
putaran generator, dan lain sebagainya

Pegaruh Perubahan Beban Terhadap


Frekuensi
1. Beban Resistif (R)
Beban Resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari
komponen tahanan ohm saja (resistance), seperti
elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar.
Beban jenis ini hanya mengkonsumsi beban aktif saja
dan mempunyai factor daya sama dengan satu.
Tegangan dan arus se fasa. Persamaan daya sebagai
berikut :
P = VI
Dengan :
P = Daya aktif yang diserap beban (watt)
V = Tegangan yang mencatu beban (volt)
I = Arus yang mengalir pada beban (A)

2. Beban Induktif (L)


Beban Induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparan kawat
yang dililitkan pada suatu inti, seperti coil, transformator, dan
solenoida. Beban ini dapat mengakibatkan pergeseran fasa
(phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging. Hal ini
disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis
akan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal
terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan
daya reaktif. Persamaan daya aktif untuk beban induktif adalah
sebagai berikut :
P = VI cos
Dengan :
P = Daya aktif yang diserap beban (watt)
V = Tegangan yang mencatu beban (volt)
I = Arus yang mengalir pada beban (A)
= Sudut antara arus dan tegangan

3. Beban Kapasitif (C)


Beban Kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki
kemampuan kapasitansi atau kemampuan untuk
menyimpan energi yang berasal dari pengisian elektrik
(electrical discharge) pada suatu sirkuit. Komponen ini
dapat menyebabkan arus leading terhadap tegangan.
Beban jenis ini menyerap daya aktif dan mengeluarkan
daya reaktif. Persamaan daya aktif untuk beban
induktif adalah sebagai berikut :
P = VI cos
Dengan :
P = Daya aktif yang diserap beban (watt)
V = Tegangan yang mencatu beban (volt)
I = Arus yang mengalir pada beban (A)
= Sudut antara arus dan tegangan

Hubungan antara kecepatan putar


medan magnet pada rotor dengan
frekuensi listrik pada stator adalah

f=

Nr. P / 120

Dimana :
f = frekuensi listrik (Hz)
Nr = kecepatan putar rotor (rpm)
p = jumlah kutub magnet pada rotor

Perputaran rotor pada generator ialah sebesar 1500


rpm namun ketika arus eksitasi dinaikan maka
perputaran generator akan cenderung melambat. Hal ini
dikarenakan oleh adanya ggl (fluks) yang semakin besar
beriringan dengan naiknya arus eksitsi yang diakibatkan
oleh kenaikan beban.
Turun maupun naiknya kecepatan generator akan
dipengaruhi oleh beban. Dan jika beban berkurang
maka arus eksitasi juga akan berkurang sehingga
putaran
akan
semakin
cepat.
Hal
ini
dapat
menyebabkan terjadinya penambahan nilai frekuensi
yang telah di tentukan.

Kecapatan perputaran rotor pada


generator sinkron akan sama
dengan kecepatan medan
magnet generator

Pengaruh Beban Terhadap Tegangan


Jaringan
Pada sebuah system kelistrikan, tegangan jaringan awalnya
memiliki nilai nominal sesuai dengan nilai tegangan yang tertera
pada generator tersebut. Pada umumnya tegangan fase fase
adalah 380 volt dan tegangan fase netral ialah 220. Tegangan
dibangkitkan oleh hasil putaran rotor (gaya dinamik) yang diberikan
fluks sehingga menciptakan listrik. Fluks dapat terjadi akibat
diberikannya arus eksitasi pada generator.
Ada tiga macam beban pada jaringan yaitu :
Resistif : beban yang berasal dari resistor (beban beban murni
yang banyak digunakan dalam melakukan pemanasan benda)
Induktif : beban yang berasal dari inductor (beban yang
menrupakan hasil dari belitan belitan yang digunakan pada motor
motor)
Capasitif : beban yang berasal dari capasitor (beban yang mampu
menyimpan dengan cepat lalu mengeluarkan arus/ tegangan )

Perubahan Beban memiliki pengaruh yang cukup besar dalam


tegangan jaringan pada sebuah generator / pembangkit, pada
awalnya ketika beban memiliki nilai yang konstan atau
perubahannya cukup sedikit maka hal tersebut tidak akan
mengganggu jaringan. Namun pada saat perubahan beban
terjadi secara drastis (kenaikan pada penggunaan beban) maka
arus pada jaringan akan meningkat namun pada saat itu
tegangan akan menurun. Penurunan tegangan akan terjadi
sangat drastis ketika beban induktif meningkat. Beban induktif
mampu membuat gelombang arus akan tertinggal lebih jauh
disbanding dengan bebna lainnya sehingga factor daya juga
akan menurun sehingga beban ini juga akan mempengaruhi
efisiensi daya.
Lebih lanjut lagi pada masalah pembangkit perubahan beban
akan membuat arus eksitasi pada generator akan berubah.
Semakin tinggi beban maka arus yang dibutuhkan juga akan
semakin besar sehingga mampu membuat over heat pada
generator atau membuat putaran pada rotor semakin melambat.

Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai