Anda di halaman 1dari 45

KELOMPOK 12

PEMICU 1
BIOMEDIK 2:
MENGAPA
BEGINI...?
JUMAT, 20 NOVEMBER 2015

Kelompok 12
Tutor: dr Siufui H.
Ketua: Anastasia Claudia 405150025
Sekretaris: Gabriella Jesslyn 405150043
Penulis: Chintya Pritama 405150120
Anggota:
Franky Anggreiawan 405140032
Elvia Roza405140219
Christiny 405140221
Muhammad Aulia 405150030
Regina Cristine M. 405150036
Nadisa Tiofunda B. 405150067
Clareta Vero P. 405150132
Christianto P.405150152
Imelda Chikka A. 405150198

Kompetensi blok
Pada akhir pembelajaran blok ini diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan ilmu
pengetahuan dasar dalam kehidupan sehari-hari
dan dapat mengaplikasikannnya dalam
menghadapi masalah-masalah dasar dan
sederhana dalam perkembangan ilmu
selanjutnya. Selain itu mahasiswa juga
diharapkan mampu menggali atau mencari
informasi sebanyak-banyaknya dan
memanfaatkan informasi tersebut untuk
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi

Mata kuliah penunjang


modul

Dasar Radiologi

Mengapa begini...?
Seorang laki-laki datang ke RS ditemani istrinya
untuk melakukan medical check up (MCU).
Salah satu jenis pemeriksaan yang dilakukan
adalah pemeriksaan radiologis dan
elektrodiagnostik. Saat dilakukan pemeriksaan
radiologis, pasien diminta berdiri dalam beberapa
posisi. Menurut hasil pemeriksaan radiologis,
jantung dan paru-parunya tampak normal.
Pasien heran mengapa jantung dan paruparunya dapat terlihat pada pemeriksaan
tersebut.

Istrinya yang sedang hamil 8 minggu juga


ingin melakukan MCU, namun dokter tidak
menyarankan pemeriksaan radiologis terkait
kehamilannya. Sang istri bingung, mengapa
dokter melarangnya? Pemeriksaan apa yang
aman untuknya? Pasien juga bertanya,
kapan ia boleh melakukan pemeriksaan
radiologis lagi?
Apa yang dapat dipelajari dari pemicu di
atas?

Learning Objective
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

MM jenis sinar pada pemeriksaan radiologis


MM jenis pemeriksaan radiologis
MM prinsip kerja pemeriksaan radiologis
MM dosis yang digunakan untuk pemeriksaan
radiologis
MM proyeksi untuk pemeriksaan radiologis
MM indikasi dan kontra indikasi dalam
pemeriksaan radiologis
MM cara perlindungan diri saat pemeriksaan
radiologis

MM jenis sinar pada pemeriksaan radiologis

LO1

Radiasi berdasarkan muatan


listriknya:

Energi Pengion
(sinar X, sinar alfa, sinar
gamma, sinar beta dsb)

Energi Non-Pengion
(Gelombang ultrasound
(USG), magnetik (MRI),
Gelombang listrik micro
infrared )

Radiasi Pengion

Radiasi yang apabila menumbuk atau


menabrak sesuatu, akan muncul
partikel bermuatan listrik yang disebut
ion. (Peristiwa ini disebut ionisasi)

Radiasi Non pengion


Radiasi yang tidak dapat menimbulkan

ionisasi.

SINAR X/ SINAR ROENTGEN

Pancaran Gelombang Elektromagnetik


yang sejenis gelombang radio, panas,
cahaya, dan sinar UV.
Panjang Gelombang sangat pendek
(1/10.000 kali sinar tampak).
Dapat menembus benda-benda.

SIFAT-SIFAT SINAR X

DAYA TEMBUS
PERTEBARAN
PENYERAPAN
FLUORESENSI
IONISASI
EFEK BIOLOGI
EFEK FOTOGRAFI

Sinar Gamma

Dapat menembus lempeng timbal


setebal 20cm (lebih kuat dari alfa dan
beta)
Daya ionisasi paling lemah
Panjang gelombang sangat pendek
Dapat dengan mudah melewati tubuh
Tidak terpengaruh oleh medan magnet
dan listrik

Sinar Beta

Mempunyai muatan negatif 1yg


kecepatan perambatannya menyamai
kecepatan cahaya
Jika sinar dibelokkan pada medan
magnet, akan bermuatan negatif
Daya ionisasi lebih lemah dari sinar alfa
Bermassa sangat kecil
Memiliki daya tembus jauh lebih besar
dari sinar alfa

Sinar Alfa

Mempunyai 2 neutron, 2 proton yang


mebentuk 4 nekleon
Jika dibelokkan melewati medan magnet,
akan bermuatan negatif
Kecepatan gerak berkisar antara 0,054 c
hingga 0,07 c.
Kemampuan mengionisasi atom sangat
tinggi dan daya tembusnya rendah
Menyebabkan fluoresensi pada bahan
fluorescent

MM jenis pemeriksaan radiologis

LO2

Roentgen

menggunakan sinar x.
Sinar X melewati tubuh dalam jumlah yang
berbeda tergantung pada densitas bahan
yang di lewati.
- Benda yang semakin padat akan
menghasilkan radiopaque (Putih).
- Benda yang semakin lunak/ berisi gas
akan menghasilkan gambar radioluscent
(Hitam).

Roentgen
Dibagi jadi 2:
Tanpa Kontras = pemotretan toraks,
tulang kepala, tulang dada, tulang
belakang, tulang panggul, tulang tangan
dan kaki.
Dengan
Kontras = pemeriksaan
esofagus, lambung-duodenum, kolon,
dsb.

Computerized tomography (CT


scan)

Menggabungkan
serangkaian pandangan Xray
diambil dari berbagai sudut
dan pemrosesan komputer
untuk membuat gambar
penampang tulang dan
jaringan lunak dalam tubuh
Gambar lebih jelas (ukuran
& bentuk)
httpwww.aviva.co.uklibraryimagesmed_encyclopediacfhg203havct_001.jpg

Magnetic Resonance Imaging


(MRI)

Pemeriksaan radiologis non invasif


Menggunakan lapangan magnet dan
radiofrekuensi dari segala arah (360)
10.000 60.000x lebih kuat dari medan
magnet bumi
Menggunakan sifat fisis nuclear
magnetic resonance proton
Memungkinkan studi dinamik jantung
dan pembuluh darah besar (MRA)

Ultrasonography (USG)

gelombang suara frekuensi tinggi(110MHz) menghasilkan gambar


Noninvasif & berlangsung cepat
Menggunakan tranducer (Probe)
Tidak bisa menembus jaringan-gas dan
jaringan-tulang

EKG Elektrokardiograf

Pemeriksaan
aktivitas
listrik pada jantung
Jantung yang normal akan
memberikan
gambaran
rekaman detak jantung
dengan pola tertentu.

http://kardiologia-rendeles.hu/wp-content/uploads/2013/06/terheleses_ekg.png

MM prinsip kerja pemeriksaan radiologis

LO3

Roentgen

Proses
capturing

Pencucian
film

Hasil
gambar

CT-Scan

MRI

USG

EKG

MM dosis yang digunakan untuk pemeriksaan radiologis

LO4

Dosis
Dosis
penyinaran
Dosis
serapan
Dosis
ekuivalen

Dosis yang keluar dari sumber radiasi.


Satuannya dinyatakan dalam roentgen (R)
1 R = 87,6 erg/gr

Dosis yang diterima oleh objek yang diiradiasi.


Satuannya dinyatakan dalam gray (Gy) dan rad
1 Gy = 1 J/kg =100 rad
1 rad = 100 erg/gr

Dosis serapan yang telah diketahui faktor


kualitas sumber radiasinya. Satuannya
dinyatakan dalam sievert (Sv) dan rem
1 Sv = 100 rem
Erg: ergon (satuan energi & usaha mekanik)

Dosis yang digunakan


Toleransi Dosis
Rad (Peluang dalam
5 tahun)

Organ

Efek

Kulit

Ulcer,
severefibrosis

5%

50%

5500

7000

Lambung

Ulcer, perforation

4500

5000

Hati

Failure, ascites

3500

4500

Ginjal

Nephosclerosis

2300

2800

Jantung

Perikarditis,
pancarditis

4000

>10000

Tulang

Necrosis, fraktur

6000

15000

Lensa mata

Katarak

500

1200

Tiroid

Hipotyroidism

4500

15000

Otot

No development

20003000

40005000

Sumsum

Hypoplasia

200

550

Janin

Death

200

400

Nilai atas yang diizinkan yang ditentukan oleh komisi


internasional tentang proyeksi radiasi (ICRP) 1966
Daerah radiasi

Pekerja Radiasi
(MPD)

Masyarakat (Batas
Dosis)

Seluruh tubuh,
sumsum tulang,
kelenjar kelamin

5 rem /tahun atau


3 rem/3 bulan, dosis
seluruhnya tidak
melebihi
5(N-18); N = umur *

0,5 rem /tahun

Kulit, tulang. Kelenjar


tiroid

30 rem/tahun

3 rem /tahun
< 16 tahun: 1,5
rem/tahun untuk
kelenjar tiroid

Tangan lengan bag


bawah, pangkal kaki

75 rem/tahun

7,5 rem/tahun

Bagian lain dari tubuh

15 rem/tahun

1,5 rem/ tahun

* : Pada wanita hamil, dosis pada janin yang terakumulasi selama masa
kehamilan sesudah diagnosis, tidak boleh lebih dari 1 rem

MM proyeksi untuk pemeriksaan radiologis

LO5

Posisi Rontgen
1.

Antero Posterior (AP):

2.

Posterior Anterior (PA):

LATERAL

DECUSBITUS

Untuk organ2 tertentu dibuat posisi


tertentu:
Sinus paranasalis = posisi Waters
Mastoid = posisi Schuller
Foramen opticum = posisi Rheese
Mandibula = posisi Eisler

MM indikasi dan kontra indikasi dalam pemeriksaan


radiologis

LO6

indikasi
Pemeriksaan

indikasi

Contoh organ

Roentgen

- Pemeriksaan untuk
organ yang bersifat
padat
- Penelusuran saluran
tubuh

- Tulang
- usus

CT-scan

Pemeriksaan untuk
organ bersifat padat
kebutuhan lebih detail

- Otak
- Abdomen

Ultrasonography (USG)

untuk jaringan padat


berisi cairan

- Kista
- janin

Magnetic Resonance
Imaging(MRI)

Untuk kebutuhan melihat - otak


jaringan lunak tubuh
dengan ketelitian tinggi
gambar

Electrocardiogam
(EKG/ECG)

- Orang-orang dengan
alat pacu jantung
- orang-orang yang
mengalami keluhan
pada jantung

- jantung

Kontra-Indikasi
Pemeriksaan

Kontra-indikasi

Roentgen

Ibu hamil & menyusui

CT-scan

- Alergi iodine
- Tidak dapat berdiam diri
25menit
- Trimester pertama ibu hamil

Ultrasonography (USG)

Tidak ada, kecuali pemeriksaan


melebihi 400kali(hanya dampak
panas)

Magnetic Resonance Imaging


(MRI)

- Orang dengan alat/klip/protesa


logam(alat bantu dengar,pen,
gigi palsu)
- Gagal ginjal

Electrocardiogram(EKG)

Tidak ada kontraindikasi kecuali


penolakan dari pasien

MM cara perlindungan diri saat pemeriksaan radiologis

LO7

- Faktor-faktor pelindung Tubuh:


Jarak, Waktu, alat perlindungan tubuh
- alat perlindungan tubuh:

- Perlindungan untuk petugas:


Menggunakan alat-alat pengukur dosis
personil, seperti film badge, dosimeter saku.
Pemeriksaan secara rutin terhadap mesinmesin dan pelindung (agar tidak ada
kebocoran)
Selama pemeriksaan berada pada ruangan
yang berbeda
Dorsimeter saku
Film Badge

Proteksi radiasi pada masyarakat


umum:
Ruang pemeriksaan Radiologi harus
terpisah dari masyarakat umum.
Dinding pemeriksaan Radiologi harus
dari beton tebal minimum 20 cm atau
dilapisi timbal(Pb) ketebalan minimum 2
mm.

Kesimpulan:
Dari pemicu pertama ini, kami dapat

mempelajari tentang radiasi dalam


pemeriksaan radiologi, pemeriksaan
radiologi dasar, prinsip kerja masing-masing
pemeriksaan, indikasi-kontra indikasi,
proyeksi dalam pemeriksaan, perlindungan
diri dalam pemeriksaan radiologi

Saran:
Agar bagi orang-orang yang ingin

melakukan pemeriksaan radiologi dapat


mencegah resiko-resiko akibat radiasi, cara
kerja maupun kontraindikasi dari masingmasing pemeriksaan

Daftar pustaka

Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Radiologi


Diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2000.
P.E.S. Palmer , et al; alih bahasa, L. Hartono.
Petunjuk Membaca Foto untuk Dokter Umum.
Jakarta: EGC, 1995.
J.F. Gabriel. Fisika Lingkungan. Jakarta:
Hipokrates, 2001.
Grainger, Allison. Diagnostic Radiology.
Phiadelphia: churchill livingstone, 2001.
Nave, Carl R. Physics for the health sciences.
Pennsylvania: W. B. Sauders Company, 1985

Anda mungkin juga menyukai