Demensia
Demensia
(P 27240013 082)
(P 27240013 084)
(P 27240013 085)
Inas Zakiyyah
(P 27240013 086)
(P 27240013 087)
(P 27240013 088)
Mahyaya Fuaida
(P 27240013 089)
(P 27240013 091)
(P 27240013 070)
Bahrudin Yusuf
(P 27240013 071)
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu, bulan,
tahun, tempat penderita demensia
Penurunan dan ketidak mampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar,
menggunakan kata yang tidak tepat, mengulang kata atau cerita yang sama
berkali-kali
Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dai
Dan Pathogenesis
Etiologi
Dalam TCM, energi dari ginjal disebut esensi ginjal yang dapat
menghasilkan sumsum termasuk sumsum otak, sumsum
tulang belakang, dan sumsum tulang. Sumsum otak dapat
menyehatkan otak dan menjaga fungsi fisiologis otak. Jika
esensi ginjal tidak mencukupi, produksi sumsum otak akan
berkurang, menyebabkan berbagai gejala kondisi patologis
bernama stasis darah. Fungsi kognitif akan menurun, karena
jangka panjang global yang hypo-perfusi aliran darah otak Jika
racun tersebut tidak dapat dihilangkan dengan cepat sirkulasi
darah dan ketajaman mental akan terpengaruh, akhirnya
berkontribusi terhadap timbulnya demensia.
Deferensiasi sindrom
Flegma
keruh
yang menutup lubang
Neiguan (PC
6) menggunakan jarum 1 cun penjaruman
tegak lurus dengan metode reducing. Renzhong (GV 26)
menggunakan jarum 0,5 cun menggunakan metode
reducing dengan teknik sparrow pecking. Ximen (PC 4)
menggunakan jarum 1 cun penjaruman tegak lurus dengan
metode reducing dengan teknik twisting. Tongli (HT 5)
menggunakan jarum 0,5 cun penjaruman tegak lurus
dengan metode reducing dengan teknik twisting. Fenglong
(ST 40) menggunakan jarum 1-1,5 cun penjaruman tegak
lurus dengan metode reducing dengan teknik twisting.
Terlalu
banyak konsumsi garam dapat meningatkan tekanan darah,
Batasi konsumsi garam hingga <6 gram (sekitar satu sendok teh/hari.
Hasil Penelitian
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur dapat memperbaiki beberapa gejala yang umumnya terkait dengan demensia
vaskuler (VaD 60 pasien rawat inap dengan VaD diacak untuk dibagi menjadi kelompok perlakukan (TG) atau kelompok kontrol (CG).
Baik TG dan CG menerima pengobatan rutin sebagai pasien rawat inap lainnya dengan VaD, termasuk pengobatan dan perawatan
akupunktur tradisional. Setelah itu, TG diberi pengobatan 'yi qi tiao xue, fu ben pei yuan' akupunktur, yang termasuk lima titik
akupuntur tubuh, yaitu, Tangzhong (CV17), zhongwan (CV12), Qihai (CV6), zusanli (ST36) dan Xuehai (SP10). Pengobatan dilakukan
sekali sehari selama 6 minggu. Pemeriksaan MMSE (mini-mental status examination), HDS-R(revised Hasegawa's dementia scale)
dan ADL(activities of daily living ) ujian dilakukan sebelum dan sesudah percobaan, untuk mengevaluasi efek terapi dari metode
akupunktur.
Hasil :
Pasien di TG menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam memori, orientasi, perhitungan dan kemampuan diri mengelola dalam
kehidupan sehari-hari setelah perawatan. Total tingkat efektif adalah 80,0% di TG vs 46,7% di CG, di mana perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok dipamerkan (p <0,05).
Kesimpulan:
Hasil ini menunjukkan bahwa 'yi qi tiao xue, fu ben pei yuan' metode akupunktur memiliki efek terapi yang signifikan dan
ditoleransi dengan baik pada memperbaiki gejala klinis utama VaD.
Sumber
http://medicastore.com/artikel/331/Pikun_atau_Dementia_penyakit_orang_t
ua_.html
http://www.alz.org/what-is-dementia.asp
Terimakasih