Anda di halaman 1dari 40

Tes Fungsi

Hati
dr. Ony Sapto
Pramana

Kegunaan Tes Fungsi


Hati
1. Deteksi adanya
kelainan hati/ penyakit
hati, gangguan fungsi
hati
2. Deteksi penyebab
penyakit hati
gangguan fungsi hati

3. Mengetahui derajat
beratnya gangguan
fungsi/penyakit hati

4. Evaluasi perjalanan
penyakit : hasil terapi,
prognosis

Enzim hati
Serum

aminotransferases:
alanine aminotransferase (ALT, formerly
called SGPT) and aspartate
aminotransferase (AST, formerly called
SGOT)
Alkaline phosphatase
Gamma-glutamyl transpeptidase (GGT)
5'-nucleotidase
Lactate dehydrogenase (LDH)

Nilai rujukan

Albumin: 3.3 to 5.0 g/dL


(33 to 50 g/L)
Alkaline phosphatase
Male: 45 to 115 int. unit/L
Female: 30 to 100 int.
unit/L
Alanine aminotransferase
(ALT):
Male: 10 to 55 int. unit/L
Female: 7 to 30 int. unit/L

Aspartate aminotransferase
(AST):
Male: 10 to 40 int. unit/L
Female: 9 to 32 int. unit/L

Bilirubin, total: 0.0 to 1.0 mg/dL


(0 to 17 micromol/L)
Bilirubin, direct: 0.0 to 0.4 mg/dL
(0 to 7 micromol/L)

Gamma-glutamyl transpeptidase
(GGT)
Male: 8 to 61 int. unit/L
Female: 5 to 36 int. unit/L

Prothrombin time (PT): 11.0 to

13.7 seconds

Pembagian tes fungsi


hati
1.Menggambarkan gangguan fungsi
hati
a. Gangguan uptake, konjugasi
dan
ekskresi, Metabolisme bilirubin,
ekskresi BSP (bromsulphophtalein)
dan garam empedu.
b. Gangguan sintesis
Albumin serum, faktor-faktor
koagulasi dan enzim kolinesterase.
2. Menggambarkan kerusakan sel
hati atau gangguan intergritas
membran hepatosit
Pelepasan enzim plasma akibat
kerusakan sel (misalnya transaminase
dan LDH).

3. Menggambarkan kolestasis
Enzim plasma yang berasal dari
saluran empedu (alkali
phosphatase, gamma glutamyl
transferase dan 5-nucleotidase)
dan kadar bilirubin
4. Menggambarkan etiologi
Serodiagnosis hepatitis virus,
Alphafetoprotein (AFP), PIVKA
II dan Carcinoma Embryonic
Antigen (CEA)

Bilirubin Tak Terkonjugasi (Unconjugated Bilirubin)

3. Gangguan konjugasi :

1. Peningkatan
produksi :
hemolisis
2. Gangguan uptake :
- sepsis, puasa lama,
- obat (rifampisin,
novobiosin),
- kontras kolesistografi
- Gilberts disease

- Neonatal jaundice (terutama


bayi prematur) ok defisiensi ensim
glukuroniltranferase
- Penyakit hati yang berat
(hepatitis, sepsis)
- Beberapa macam obat :
kloramfenikol, pregnanediol
(menyebabkan terjadinya breast
milk jaundice).
- Defisiensi kongenital ensim
glukuronil transferase : sindroma
Criggler Najjar

Bilirubin Terkonjugasi (Conjugated


Bilirubin)

Termasuk dalam kelompok


ini adalah bilirubin
(mono conjugated
bilirubin) dan - Bilirubin
(di conjugated bilirubin).

Peningkatan Bilirubin
terkonjugasi terjadi pada
keadaan-keadaan sebagai
berikut:

1. Kolestasis intra dan


ekstrahepatik, sirosis
hepatis, hepatitis, payah
jantung kongestif,
penyakit hati metastatik

2. Gangguan ekskresi
fungsional (kongenital) :
- Sindroma Rotor
- Sindroma DubinJohnson

Fungsi enzim gamma-glutamil transferase ialah


mengkatalisis pemindahan gugus gammaglutamil dari suatu peptide yang mengandung
gugus tersebut, misalnya glutation, kepeptida
lain atau ke asam amino. Sebagai akseptor gugus
gamma glutamil airpun dapat berperan, dan bila
ini terjadi maka yang berlangsung adalah proses
hidrolisis. Gamma-glutamil transferase adalah
suatu glikoprotein dengan bagian karbohidratnya
sebanyak 20%. Molekul enzim juga mengandung
gugus sulfhidril. Di dalam tubuh enzim terutama
terikat pada membran-membran sel epitel dan
limfoid

Enzim GOT mengkatalisis perpindahan gugus


amino dari aspartat kepada 2-oksoglutarat untuk
menjadi L-glutamat dan oksaloasetat.

Ala, Gly, Cys


Ser, Thr

piruvat

oksaloasetat

Asetil-CoA

Asetoasetat

Try, Leu, Iso

Leu, Lys, Phe, Tyr

Asn, Asp

Siklus
asam sitrat

fumarat

Asp, Tyr, Phe

suksinat
-ketoglu

Val, Met
Thr, Iso
Glu, Gln, His
Pro, Arg

Glutamat + oksaloasetat

SGOT

-ketoglutarat + aspartat

SGPT

Glutamat + piruvat

-ketoglutarat + alanin

Anda mungkin juga menyukai