Anda di halaman 1dari 38

JEJAS ENDOTEL DAN

ATHEOSKLEROSIS
BLOK SISTEM KARDIOVASKULER
Bagian Patologi Anatomi
FK UNJANI
2009

Respon pembuluh darah


terhadap jejas
Endotel : Mempertahankan homeostasis dan
sirkulasi pembuluh darah
Fungsi :

Nonthrombogenic blood-tissue interface


Resistensi vaskuler,
Metabolisme hormon,
Respon inflamasi
Mengatur pertumbuhan sel, antara lain sel otot
polos pada dinding pembuluh darah.
Mengontrol transport molekul dari lumen ke dalam
dinding pembuluh darah dan ke jaringan
ekstravaskuler

Respon pembuluh darah


terhadap jejas
Jejas endotel (kerusakan atau disfungsi
endotel): dapat disebabkan oleh berbagai hal,
antara lain : Infeksi, inflamasi, reaksi
imunologi, trauma fisik, toxin (mis: Oxidized
lipids, merokok).
SMC memiliki kemampuan untuk berproliferasi
ketika mendapatkan rangsangan yang sesuai,
mensintesis ECM (kolagen, elastin, dan
proteoglycans), mensekresi growth factor dan
berbagai cytokines, serta berperan dalam
proses vasokonstriksi atau vasodilatasi

Respon pembuluh darah


terhadap jejas
Akibat jejas pada endotel, sel otot
polos
(SMC)
dari
T.Media
atau
prekursor SMC dalam darah bermigrasi
ke
tunika
intima,
kemudian
berproliferasi, dan mensintesis matriks
ekstra
seluler
(ECM
)
yang
menyebabkan penebalan intima dan
penyempitan lumen pembuluh darah

Respon pembuluh darah


terhadap jejas
Aktivasi dan migrasi SMCs : Akibat
signal dari berbagai sel (endothel,
platelet, makrofag), serta mediator
yang berasal dari proses koagulasi
dan complement.

Arteriosklerosis
Istilah umum untuk 3 jenis kelainan
arteri yang menyebabkan :
Penyempitan lumen,
Penebalan dinding,
Hilangnya elastisitas dinding arteri

Arteriosklerosis
Atherosklerosis
Monckebergs arteriosclerosis
(medial calcific sclerosis)
Arteriolosclerosis

Atherosklerosis
Atheroslerosis terutama mengenai
elastic arteries (aorta, carotis, dan
arteri iliaca) serta pembuluh darah
arteri berukuran sedang dan besar
(large and medium-sized muscular
arteries) seperti : Arteri koronaria
dan arteri popliteal.

Atherosklerosis
Ditandai dengan pembentukan
atheroma (atherosclerotic plaques)
pada intima yang menonjol ke dalam
lumen pembuluh darah
Plak atheroma :
Fibrous cap
lipid core (terutama kolesterol dan ester
kolesterol)

Atherosklerosis

Atherosklerosis disertai
pembentukan thrombus

Atherosklerosis
Pembentukan plak atheroma :
Obstruksi aliran darah
Menyebabkan lemahnya dinding (T.Media)
sehingga memungkinkan terjadinya ruptur
Pembentukan thrombus (thrombosis)

Faktor resiko atherosklerosis


Major risk
Non modifiable :

Increasing age
Male gender
Family history
Genetic abnormalities

Potentially controlable :

Hyperlipidemia
Hypertension
Cigarette smoking
Diabetes
C Reactive protein

Lesser, uncertain,
nonquantitated risk factors

Obesity
Physical inactivity
Stress (type A
personality)
Post menopausal
estrogen deficiency
Hardened unsaturated
fat intake

Patogenesis atherosklerosis
Reaction to injury hypothesis :
Jejas endotel kronik menyebabkan :
-Peningkatan permeabilitas, adhesi leukosit,
dan thrombosis
- Akumulasi lipoproteins (mainly LDL and its
oxidized LDL) pada dinding pembuluh darah,
adhesi monosit ke endotel, diikuti dengan
migrasi ke intima, dan transformasi menjadi
makrofag serta foam cells.

Patogenesis atherosklerosis
- Platelet adhesion Factor (dilepaskan oleh
platelet yang teraktivasi, makrofag, dan
endotel) menyebabkan rekruitmen SMC dari
tunika media atau dari prekursor SMC dalam
darah, diikuti dengan proliferasi SMC , produksi
ECM, dan akumulasi lipid ekstraseluler serta
intraseluler (makrofag and SMCs)
- Akumulasi foam cells pada intima
menyebabkan pembentukan fatty streaks"
yang
kemudian
berkembang
menjadi
fibrofatty atheroma yang terdiri
atas :
SMC, foam cells, extracellular lipid, and ECM

Patogenesis atherosklerosis

Teori lain mengenai


patogenesis atherosklerosis
1. Lipid infiltration theory :
Peningkatan
influk
atau
penurunan
katabolisme dari lipoprotein serum
peningkatan influk terjadi melalui reseptor
khusus atau engulfment oleh makrofag
2. Thrombogenic theory :
Atherosklerosis merupakan produk akhir
dari trombosis intra mural yang berulang
dan mengalami organisasi

Teori lain mengenai


patogenesis atherosklerosis
3. Monoclonal hypotesis :
Pembentukan plak atheroma akibat
proliferasi monoklonal dari otot
polos yang abnormal

Jejas endotel (Endothelial


Injury ) pada atherosklerosis
Toxins
(cigarette),
homocysteine,
berbagai mikroorganisme penyebab
infeksi, Inflammatory cytokines (mis:
Tumor
necrosis
factor)
dapat
menstimulasi
ekspresi
gen
proatherogenic pada sel endothel.
Dua penyebab utama jejas endotel
pada atherosklerosis:
Gangguan haemodinamik
Hiperkolesterolemia

Hiperlipidemia pada
atherosklerosis
Hiperlipidemia
(terutama
hypercholesterolemia),
dapat
mengganggu fungsi sel endotel secara langsung melalui
peningkatan pembentukan reactive oxygen species (ROS).
Akumulasi lipoproteins pada intima diikuti dengan proses
oksidasi oleh oxygen free radicals yang berasal dari makrofag
atau sel endothel.
Oxidized LDL :
Difagosit oleh makrofag menyebabkan pembentukan foamcells.
menstimulasi pelepasan: Growth factors, cytokines, dan
chemokines oleh sel endothel dan makrofag yang
meningkatkan rekruitmen monosit ke lokasi lesi.
Bersifat sitotoksik terhadap sel endothel dan SMC.

Fatty streaks
Merupakan
lesi
prekursor
untuk
pembentukan plak atheroma
Komponen utama terdiri atas foam
cells
Lesi tidak menimbul
dan tidak
menyebabkan gangguan aliran darah.
Lesi awal : Bercak datar kekuningan,
multiple, 1 cm atau lebih

Fatty streaks
Fatty streaks dapat dijumpai pada aorta dari
bayi berusia 1 tahun dan dijumpai pada
hampir seluruh anak yang berusia lebih dari
10 tahun.
Fatty streak pada pembuluh darah koroner
mulai terbentuk pada usia adolescence, pada
lokasi yang sama yang dikemudian hari
menjadi plak atheroma.
Tidak semua fatty streak berkembang menjadi
plak atheroma yang lanjut dikemudian hari

Plak atheroma
Dua proses utama pada atherosklerosis :
Penebalan intima dan akumulasi lipid
Plak Atheromatous (fibrous or fibrofatty
plaques) menonjol ke dalam lumen.
Gross pathology: Plak berwarna putih
kekuningan.
Dapat
disertai
dengan
pembentukan
trombus
(thrombosis
superimposed) pada permukaan plak yang
mengalami ulserasi.
Ukuran plak: Umumnya berdiameter antara
0.3 sampai 1.5 cm tetapi dapat bergabung
membentuk lesi yang berukuran lebih besar.

Plak atheroma
Tiga komponen utama
(1) Komponen seluler : SMC, Makrofag,
dan limfosit T
(2) ECM : Kolagen, serabut elastin, dan
proteoglycans
(3) intracellular and extracellular lipid

Plak atheroma
Superficial : Fibrous cap (Terdiri atas SMC
dan jaringan ikat kolagen).
Bagian bawah dan tepi
merupakan
Komponen
seluler yang terdiri atas:
Makrofag, Limfosit T, dan SMC.
Lapisan lebih dalam (Necrotic core)
terdiri atas komponen lipid (terutama
cholesterol and cholesterol esters), debris
sel, foam cells (lipid-laden macrophages
dan SMCs), fibrin, thrombus, dan protein
plasma lain
Neovaskularisasi pada bagian tepi plak

Plak atheroma (1)

Plak atheroma (2)

Plak atheroma-Mikroskopik

Cholesterol cleft pada plak


atheroma

Komplikasi plak atheroma


Ruptur,
erosi,
ulserasi
plak
:
Menyebabkan pembentukan thrombus
pada permukaan plak
Intra-plaque haemorrhage : Perdarahan
ke dalam plak menyebabkan perbesaran
plak atau ruptur plak atheroma
Atheroembolism
Pembentukan
aneurysma
pembuluh
darah

Monckebergs arteriosclerosis
(medial calcific sclerosis)
Band like calcification pada lapisan otot
polos tunika media
dari
arteri
berukuran kecil atau sedang
Dapat
muncul
bersamaan
dengan
atherosklerosis
Jarang ditemukan dibawah dekade ke 5
Mikroskopik :
kalsifikasi secara sirkumferensial pada tunika
media tanpa disertai inflamasi. Endotel
umumnya intak, obstruksi lumen (-) dapat
mengalami penulangan.

Monckebergs arteriosclerosis
(medial calcific sclerosis

Arteriolosklerosis
Ditandai proliferasi fibro muscular dan penebalan
endotel dari arteri kecil dan arteriola
Dua tipe :
1. Hyaline arteriolosclerosis
biasanya menyerang penderita usia tua dengan
hypertensi ringan sampai sedang
sering ditemukan pada ginjal menyebabkan
nefrosklerosis dan fibrosis ginjal.
Mikroskopik :
Penebalan dinding arteriola yang disebabkan
struktur aseluler, berwarna merah muda,
homogen, disertai penyempitan lumen.

Hyaline arteriolosklerosis

Arteriolosklerosis
Hyperplastic arteriolosclerosis
terjadi pada penderita hypertensi
maligna
Mikroskopik :
Penebalan dinding arteriola yang
konsentrik, lamelar (onion like) dengan
penyempitan lumen. Sering disertai
dengan deposit material fibrinoid dan
nekrosis. (necrotizing arteriolitis)

Hyperplastic
arteriolosclerosis

Anda mungkin juga menyukai