Anda di halaman 1dari 12

MITOS dan FAKTA

HIPERTENSI (part II)


Oleh : dr. Ratih Ayuningtiyas, MM

Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang


membebani masyarakat modern, karena tingkat
kejadiannya tinggi, dampaknya sangat besar
terhadap organ target (jantung, otak, ginjal,
mata, pembuluh darah) dan terjadinya
kematian prematur atau dini.

Begitu banyak anggapan yang salah beredar di


masyarakat mengenai hipertensi. Hal ini
disebabkan masyarakat tidak mempunyai
pengetahuan yang cukup mengenai tekanan
darah tinggi. Berikut adalah pendapat-pendapat
masyarakat mengenai tekanan darah yang salah,
dan penjelasannya mengenai fakta yang benar.

Perubahan gaya hidup seperti olahraga


dan diet sudah cukup untuk
mengendalikan tekanan darah, sehingga
tidak perlu minum obat lagi.
MITOS
Tidak semua orang dapat menurunkan tekanan
darah hanya dengan perubahan gaya hidup. Bila
mempunyai faktor resiko yang tinggi dan
penyakit penyerta, maka pengontrolan tekanan
darah dengan obat sangat perlu dilakukan.

Hipertensi pada lansia wajar dan tak perlu


pengobatan.
MITOS
Pakar kardiologi dari Pusat Jantung Nasional Harapan
Kita, Santoso Karo Karo menegaskan bahwa anggapan
penderita hipertensi lanjut usia (lansia) tidak perlu
mengkomsumsi obat adalah pemahaman yang salah.
Obat sangat penting untuk menghidarkan lansia
penderita hipertensi mengalami kerusakan organ
vital seperti otak, jantung dan ginjal.

Kurangi garam dapur cukup untuk


mengendalikan tekanan darah.
MITOS
Diet tinggi garam adalah salah satu faktor yang
memicu hipertensi. Tetapi garam (sodium atau
natrium) tidak hanya dari garam dapur yang biasa
ditambahkan saat memasak. Garam tambahan juga
banyak ditemukan pada makanan kemasan,
makanan cepat saji, yang jumlahnya dapat diketahui
dengan membaca label kandungan makanan.

Obat hipertensi dapat menyebabkan


ketergantungan.
MITOS
Obat hipertensi tidak mengandung zat-zat yang
menyebabkan ketergantungan. Konsumsi obat
yang lama/seumur hidup bukan karena
obatnya menyebabkan ketergantungan,
melainkan karena memang membutuhkan obat
untuk mengontrol tekanan darahnya

Orang bisa menderita tekanan darah


tinggi karena kebanyakan marah-marah.
MITOS
Marah dapat menaikkan tekanan darah, tetapi
tidak benar seseorang menderita tekanan
darah tinggi hanya semata-mata karena ia
sering marah.

Tekanan darah tinggi tidak dapat dicegah


MITOS
Seseorang berpeluang mengidap hipertensi jika
ada anggota keluarga yang sudah lebih dulu
terdeteksi. Namun bukan berarti kondisi ini
tidak dapat dicegah. Terdapat beberapa langkah
yang bisa dilakukan untuk mengelola tekanan
darah, bahkan jika Anda memiliki banyak faktor
risiko, yakni:

Pola makan yang sehat. Selalu pilih makanan dan


minuman bernutrisi tinggi dan rendah gula,
lemak, dan garam.
Berhentilah merokok dan hindari menjadi
perokok pasif atau sering terpapar asap rokok.
Berolahraga secara teratur. Bergerak aktif atau
lebih baik, berolahraga 20-30 menit tiap hari.

Batasi atau jika memungkinkan, hindari konsumsi


minuman keras.
Jaga berat badan tetap normal dengan paduan
olahraga secara teratur dan pola makan sehat.
Batasi konsumsi garam yang banyak terkandung
dalam makanan ringan.
Tangani stres

Jadi, jangan mudah percaya mitos. Lebih baik


periksa tekanan darah secara rutin dan
berkonsultasi ke dokter.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai