Anda di halaman 1dari 18

CARA PEMBUATAN

CATATAN KAKI
DRS. YAMIN, M.PD.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN


CATATAN KAKI?
Adalah semua keterangan yang berkaitan
dengan uraian atau teks yang ditulis di bagian
bawah, pada halaman yang sama. Apabila
keterangan semacam itu disusun di bagian
akhir dari karangan disebut keterangan saja.
Catatan kaki bukan semata-mata untuk
menunjuk sumber kutipan melainkan juga
dipergunakan untuk memberi keterangan
tambahan terhadap uraian teks.

Bagaimana hubungan catatan kaki


dengan teks ?
Hubungan antara teks dengan catatan kaki

sangat erat kaitannya. Ditinjau nomor-nomor


penuntun yang sama atau ada juga yang
mempergunakan tanda asterik (*) bila jumlah
keterangan tidak banyak.

Apa tujuan pembuatan catatan


kaki?
Ada empat tujuan pembuatan catatan kaki,
yaitu
(1) menyatakan terimakasih;
(2) menyusun atau memperkuat pembuktian;
(3) memperjelas uraian
(4) merujuk pada bagian lain dari teks.

Bagaimana cara membuat catatan


kaki ?
Minimal ada dua hal yang harus diperhatikan

dalam membuat catatan kaki, yaitu (1)


menyangkut penomoran; (2) penggunaan
singkatan-singkatan dan penempatannya.

Penomoran
Catatan kaki diberi nomor sesuai dengan

nomor kutipan. Nomor ini berurutan setiap


bab atau untuk keseluruhan karangan. Bila
penomoran hanya untuk satu bab, berarti
setiap awal bab dimulai dengan catatan
nomor baru. Seperti pada kutipan, nomor
pada catatan kaki diangkat setengah
setengah spasi di atas baris.

Penggunaan singkatan
Untuk menghindari pengulangan sebutan,
baik nama pengarang, judul buku, maka perlu
digunakan singkatan-singkatan yang lazim
diakai. Singkatan-singkatan itu adalah: Ibid,
loc.cit, op.cit.

Ibid
Dari Ibidem yang berarti tempat yang sama,
digunakan untuk menunjuk sumber yang
sama (pengarang dan judul) dengan di
atasnya. Singkatan Ibid diikuti dengan
halaman atau disingkat hlm. atau p (page).
dan nomor halaman kutipan.

Loc.cit
Dari loco citato yang berarti dalam tempat yang
telah dikutip, digunakan untuk catatan kaki yang
halamannya sama dengan sumber sebelumnya
yang telah diseling dengan sumber lain. Semula
singkatan loc.cit digunakan untuk menunjuk
sumber yang bukan berupa buku, tetapi harian,
majalah, jurnal dll. Hal yang perlu diingat dalam
penggunaan singkatan loc.cit ialah tidak diikuti
dengan halaman beserta nomornya.

Op.cit
Dari opere citato yang berarti dalam karya
yang telah dikutip, digunakan untuk menunjuk
sumber yang sama, tetapi halaman berbeda
dan telah diseling oleh sumber lain.

Singkatan-singkatan lain
c. atau ca. dari circa yang berarti kira-kiar atau

sekitar tahun . . . .
cap atau chap dari caput (Latin) atau chapter
(Inggris) yang berarti bab.
ed. dari editor (penyunting) atau edisi (edition)
et.al. dari et alii yang berarti dan lain-lain,
dipergunakan untuk menyebut pengarang lebih
dari tiga orang dan yang disebut hanya nama
pertama.

Lanjut.
et seq. atau et seqq. dari et sequens atau et

sequentes yang berarti dan halaman-halaman


selanjutnya.
Misalnya : hlm.200 et seq. berarti halaman
201, 202.
hlm. 205 et seqq. Berarti
halaman 206,207.
Passim yang berarti tersebar. Dipergunakan apabila
sumber kutipan terdapat di sana sini ata tersebar.
cf. atau conf. dari confer yang berarti bandingkan
dengan.

Unsur-unsur referensi catatan kaki


A. Nama pengarang
1.Bila satu orang pengarang
Nama pengarang ditulis sesuai yang ada di halaman
judul buku. Bila gelarnya ditulis maka dibagian catatan kaki
pun ditulis. Untuk penunjukan yang kedua, dan seterusnya
cukup nama singkatnya, nama keluarga atau nama marga.
Contoh
1Prof. Dr. Hamka
Untuk penunjukan kedua, ketiga, dan seterusnya cukup:
Hamka, Ibid., hlm. 10.
Hamka, loc.cit.
Hamka, op.cit hlm.26

Lanjut
2. Bila sumber itu ditulis oleh tiga orang,
ketiga nama tersebut dituliskan dalam catatan
kaki. Apabila lebih dari tiga orang, nama yang
dituliskan hanya nama pertama diikuti dengan
keterangan et.al (et alii).
Contoh :
2Drs. Suyatno, Drs. Walija, Drs.Ali Akbar,
Terampil Berbahasa Indonesia, (Jakarta: PT
Pustaka Antara, 2011, hlm.96.

Lanjut.
3. Bila sumber berupa kumpulan karangan
Nama penulis artikel tetap dituis diikuti dengan
penyunting atau editor dan dilengkapi dengan
singkatan ed. Dibelakang nama tersebut. Dalam hal
penyuntingan lebih dari satu orang berlaku konvensi di
atas. Termasuk dalam konvensi ini bila kutipan diambil
dari pengantar buku yang ditulis oleh orang lain.
Contoh :
3Gunawan Muhammad, Catatan Pinggir, Tempo,
No.12 Thn.XXI, 20-27 Maret 1992, hlm.66.

Lanjut.
4. Bila tidak ada nama pengarang
Bila nama pengarang tidak ada, maka judul artikel,
baik yang terdapat di harian, majalah, jurnal, atau
bunga rampai ditulis dengan tanda kutip. Judul harian,
majalah, jurnal, atau bunga rampai digaris bawah
atau dicetak miring.
Contoh :
4Pengetahuan It Kekuatan, sedang informasi Bisa
Melumpuhkan, Tajuk Rencana, Kompas, 29 Juni 2001

Lanjut.
B. Kota Terbit
Nama kota terbit untuk penyebutan kedua dan
seterusnya tidak perlu dicantumkan, untuk
jurnal ilmiah yang penting adalah penyebutan
volume dan halamannya.
Contoh :
________________
5M.Atar Semi, Anatomi Sastra, Padang;
Sridharma,LV., hlm.121.

Lanjut.
Bila sumber kutipan berupa terjemahan nama
pengarang asli ditempatkan di muka dan
keterangan terjemahan ditempatkan sesudah
judul dengan singkatan terj.
Contoh :
_______________
6Rene Wellek & Austin Warren, Teori
Kesusastraan, terj. Melani Budianta, Jakarta:
PT Gramedia, 2010 , hlm.351.

Anda mungkin juga menyukai