Anda di halaman 1dari 9

Hikmah dari Hijrah Nabi ke

Madinah

1.Jangan pernah ragu untuk melakukan


perjalanan hijrah dari keburukan menuju
kebaikan.
2.bahwa kegagalan tidak mesti menjadikan
seseorang berputus asa dalam berjuang
mencapai maksud dan tujuan yang telah
ditetapkan. Jika manusia mengalami
kegagalan di suatu tempat, di sebuh
metode dan cara, maka hendaklah dia
mencari tempat, cara atau metode baru
dalam mencapai kesuksesan.

3. Kenapa Rasulullah saw. kurang sukses berdakwah di


Makkah? Sebab, dakwah selama tiga belas tahun di
Makkah dilaksanakan Nabai saw. secara personal,
pribadi, dor to dor dan tidak didukung oleh
kekuatan politik. Di samping itu, memang Makkah
bukanlah tempat yang kondusif untuk berdakwah
mengingat percaturan politik dan begitu tinggi,
serta mapannya system sosial dan politik yang ada
di sana. Sehingga, dakwah selalu mengalami
kemadekan karena selalu ditekan oleh penguasa
dan elit politik Makkah.
Ketika Nabi saw. hijrah ke Madinah, dakwa dilakukan
bukan lagi secara personal dan dari orang ke orang.
Namun, dakwah sudah dilakukan secara institusi
dan melalui lembaga Negara. Nabi saw. begitu
sampai di Madinah langsung membentuk Negara
dan beliau adalah kepala Negara. Sehingga, dakwah
yang dijalankan di Madinah adalah dakwah yang

4. Nabi diperintahkan hijrah oleh Allah dan


meninggalkan Makkah, sekalipun
merupakan tanah kelahiran beliau,
dikarenakan Makkah ketika itu bukanlah
lingkungan yang bagus dan bisa
mendukung kesuksesan dakwah beliau.
Makkah dipenuhi oleh orang-orang yang
berakhlak dan bermental bejat. Oleh
karena itulah, negeri ini harus segera
ditinggalkan menuju negeri dan lingkungan
yang lebih bagus dan bisa mendukung
kesuksesan Nabi saw.
Begitulah pengajaran dari peristiwa hijrah,
bahwa manusia hendaklah berusaha
mencari lingkungan yang sehat, baik dan

5. Melalui hijrah meninggalkan kota Makkah dengan


segala kenangannya, Allah ingin mengajak Nabi
saw. untuk segera menghapus dan melupakan
segala beban kesedihan dan penderitaan beliau
untuk memulai hidup baru dengan semangat
baru di tempat yang baru yaitu Madinah.
Begitulah pelajaran dari peristiwa hijrah, bahwa
jika manusia berjuang untuk mencapai suatu
kesuksesan, hendaklah dia membuang segala
beban dan persoalan yang menderanya. Sebab,
persoalan dan beban fikiran akan mengurangi
dan bahkan bisa mengendorkan semangat juang
meraih kesuksesan.

6. bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar


perlu ada pengorbanan. Tidak akan ada
kesuksesan besar, tanpa adanya kesediaan
untuk berkorban. Buknakah kta hijrah dan
perjuangan selalu seringkali dikaitkan dengan
pengorbanan harta bahkan nyawa? Lihatlah
firman Allah dalam surat at-Taubah [9]: 20


Artinya: Orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan
harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang
yang mendapat kemenangan.

7. Bahwa tawakal dilakukan setelah


sebelumnya ada perancaan yang
matang dan usaha yang maksimal,
barulah kemudian menyerahkan
hasil dan keputusannya kepada
Allah. Jika tidak ada perencaaan dan
usaha, maka tawakkal dalam hal ini
adalah sesuatu yang keliru.

8. rencana jahat tidak akan pernah mencapai


kesuksesan. Karena, Allah juga akan membuat
rencana khusus bagi para pembuat rencana
jahat itu. Begitulah yang ditegaskan Allah
dalam surat al-Anfal [8] 30


Artinya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang
kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan
memenjarakanmu atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan
Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah
sebaik-baik Pembalas tipu daya.

ketika Nabi saw. telah sampai di


Madinah, maka hal pertama yang
dilakukan beliau adalah membangun
Masjid. Hal itu memberikan pelajaran
kepada kita, bahwa jika ingin sukses
dalam berjuang dan mencapai citacita, maka hendaklah memulainya
dengan beribadah. Sebab, ibadah
akan membuat seseorang memiliki
keyakinan yang besar akan

Anda mungkin juga menyukai