Anda di halaman 1dari 15

Pelabuhan :

Merupakan tempat bongkar muat barang atau naik turunnya penumpang, dan sbg
pintu gerbang bagi keluar masuknya barang/penumpang dari daerah belakang
pelabuhan (hinterland=jajahan)
Mempunyai peran penting dari sisi ekonomi, social dan politik, krn membuka
daerah isolasi dan terciptanya sistim transportasi, sehingga menimbulkan arus
barang/penumpang
Sesuai untuk barang2 besar dan berat, yg akan dipindahkan dalam jarak jauh,
dan factor waktu relative tidak begitu penting.
Kargo yg dipindahkan dengan kapal laut :
Kargo umum : Alat2 pemotong, perangkat keras, alat2 listrik, kain/bahan,
sepatu, kulit dan hsl olahan kulit
Kargo curah : bahan kimia, bahan celup, minyak mentah & olahan
Mesin2 berat dan kendaraan bermotor
Kayu dan hsl olahan kayu
Binatang
Makanan yg mudah busuk

Fungsi Pelabuhan : tempat pelayanan berbagai aktivitas dari kawasan air ke


darat maupun dari kawasan darat ke air, spt transfer penumpang/barang,
perbaikan kapal, pengisian bbm, dsbnya.
Ciri-ciri lokasi pelabuhan :
Kedalaman cukup
Berlabuh dgn aman
Daerah berlabuh memadai
Pintu msk pelabuhan sesuai ukuran pelabuhan
Perlindungan dari gelombang.
Pelabuhan dan gerbangnya mempertimbangkan air terendah (LWS=Low Water
Sealevel)
Bentuk dan luas daerah berlabuh tergantung :
Juml maks kapal yg dilayani
Ukuran kapal
Metode tambatan
Persyaratan pergerakan kapal
Kondisi topografi lokasi

Radius min kapal berputar = 2 panjang kapal, untuk kapal yg membawa


barang2 khusus butuh tambahan 30-35 Acre untuk berputarnya kapal.
Untuk meminimalkan gaya gelombang dlm pelabuhan, gerbang pelabuhan hrs
sesempit mungkin, ttp tetap memenuhi syarat keselamatan, navigasi tercepat,
dan tidak menimbulkan arus yg disebabkan pasut berlebihan. Arus lebih dari
4-5 ft/sec mempengaruhi navigasi, menyebabkan gesekan pd pemecah
gelombang.
Kebutuhan lebar pintu masuk pelabuhan dipengaruhi oleh ukuran pelabuhan
dan kapal yg digunakan. Sesuai aturan yg berlaku, lebar pintu pelabuhan
panjang kapal terbesar yg digunakan.
Bangunan pelindung pelabuhan :
Breakwater : struktur lepas pantai untuk mengurangi ketinggian dan kec
gelombang
Groin dan Jetty : bangunan tegak lurus pantai untuk mengendalikan arus
pesisir
Seawall, bulkhead, dan rivetment : bangunan pada garis pantai untuk
melindungi dari erosi gelombang.

Klasifikasi Pelabuhan, berdasar kondisi teknis dan geografis :


Pelabuhan alam, secara alami memenuhi standar pelabuhan, hanya
membangun tambatan, contoh : Pel.Cilacap, Pel. Sabang.
Pelabuhan semi alam, tidak selengkap pel. Alam, msh perlu fas. Tambatan,
contoh : Pel. Panjang-Lampung
Pelabuhan buatan, ada proses pengerukan untk mendapatkan kedalaman,
pembangunan bangunan pelindung, contoh : Pel. Tg Priok, Tg Perak.
Pelabuhan sungai, terletak di sungai, perlu pemeliharaan kedalaman kolam
alur pelayaran dg pengerukan, contoh : Pel. Palembang, Pel Pontianak
Pelabuhan Pantai, terletak dipantai, contoh : Pel. Cigading, Meneng,
Balikpapan, Tarakan.
Klasifikasi Pelabuhan, berdasar fungsi :
General Cargo (container) : full container (15.000DWT), semi container
(10.000 DWT), Konvensional (5000-7.000 DWT)
Penumpang (Ferry service), memberikan jasa pelayanan penumpang
Minyak, harus berjauhan dari kepentingan umum, karena alasan keamanan,
dengan fasilitas yg perlu : tambatan (tdk usah dekat dg grs pantai, fasilitas
penampungan minyak

Perikanan, tdk boleh dicampur dengan pelabuhan umum, dgn fasilitas yg hrs
ada : tambatan, gudang dan penumpukan, gudang dan alat pendingin, tempat
pelelangan, air bersih, dsb
Industri, terletak dikawasan industri dan merupakan bagian dr pabrik, yg
berfungsi untuk kelancaran bongkar muat hsl industri tsb.
Marina, berfungsi sbg tempat pelayanan berbagai aktivitas rekreasi dr
kawasan air kedarat dan sebaliknya, melayani kapal2 wisata
Klasifikasi Pelabuhan, berdasar herarki jalur pelayaran :
Pelayaran Nusantara, kapal yg melayani jalur ini berlabuh dan berangkat
dr pelabuhan scr teratur, terjadwal dan tarifnya ditentukan pemerintah
Pelayaran Lokal, menghubkan pelabuhan pantai dgn pelabuhan laut
Pelayaran Rakyat, menggunakan perahu bermotor bantu, bila tdk ada
tenaga angin
Pelayaran perintis, membuka kegiatan ekonomi daerah terpencil, biaya
operasi ditanggung pemerintah. Bila kegiatan ekonomi berkembang, pel.
Perintis digantikan pelayaran lokal.

Klasifikasi Pelabuhan, berdasar pengelolaan administrasi :


Pelabuhan Umum, memberikan jasa pelayanan umum untuk bongkar/muat
barang dikelola scr komersial, pengguna dikenakan tarif, antara lain : uang
labuh, tambat, pandu, tunda, dermaga dan penumpukan
Pelabuhan khusus, dikelola diluar pelabuahan umum, oleh perusahaan
khusus, contoh : Perikanan, kayu (Deptan), Minyak (Deptam), Pupuk, semen
(Deperin)
PEMILIHAN LOKASI PELABUHAN :
Pertimbangannya :
Hinterland, didefinikan sbg daerah penyangga, yg msh dipengaruhi
pelabuhan
Kegiatan pelabuhan banyak dipengaruhi berbagai kegiatan ekonomi daerah
penyangga. Potensi daerah penyangga : penduduk dan pertumbuhannya,
industri dan kemungkinan perkembangannya, sumber daya alamnya :
pertanian, kehutanan, batu bara, minyak, semen ; kebutuhan konsumsi
masa depan
Areal, dapat untuk pengembangan yad, mudah dicapai dgn sistim
transportasi yang ada

Kondisi alam, keadaan tanah menentukan konstruksi dermaga, kedalaman


perairan, alur pelayaran, kolam pelabuhan, hrs dipertimbangkan untuk
keselamatan, keadaan hidrografi : gelombang, pasut dan sedimentasi
mempengaruhi konstruksi pemecah gelombang dan elevasi dermaga.
Navigasi, untuk keselamatan pelayaran meliputi : alur pelayaran, kolam
pelabuhan, ruang gerak untuk manuver kapal
Transportasi, terhubung dg jaringan transportasi jln raya, jln kereta api dgn
daerah hinterlandnya.
Persyaratan Teknis :
Standar kapal, untuk menentukan letak dan posisi dermaga pd kedalaman
yg memenuhi syarat
Hidrografi, menentukan pd tata letak dermaga, perlu bangunan maritim
tambahan/tidak ?
Manuver kapal, perlu ruang gerak cukup sesuai dg syarat teknis kapal
Keadaan tanah, mempengaruhi pemilihan tipe dan bentuk konstr
dermaga, maupun fasilitas lainnya

Persyaratan Operasional :
Fungsi dermaga, mempengaruhi cara kerja/operasional, contoh dermaga
Cargo berbeda dg dermaga curah
Daerah penunjang dermaga, hrs cukup luas untuk fasilitas gudang, lapangan
penumpukan, peralatan bongkar muat, jalan penghubung, dll
Ukuran dermaga, ditentukan oleh : tipe/ukuran kapal, juml kunjungan kapal,
kelayakan ekonomis.
KOMPONEN PELABUHAN
FASILITAS LAUT :
Fasilitas Pelabuhan
Struktur pelindung : breakwater, seawalls, bulkheads, groins
Breakwater, penahan gelombang, dr tumpukan batu kali, beton, beton
bertulang
Seawalls, dinding penahan tanah, dr batu kali
Bulkhead, dinding penahan tanah, dr baja
Groin, dinding penahan tanah, berfungsi untuk menahan gerusan

Fasilitas Sandar/dermaga, sbg tempat bersandar dan melakukan aktivitas


bongkar muat. Ada beberapa tipe : memanjang (marginal type), bentuk
jari (finger type), terbuka (open type)
Fasilitas Tambatan, berth penambat kapal, ttp tidak melakukan aktivitas
bongkar muat, terdiri dr :
Anchorage basin, kolam penjangkaran
Dolphin, tambatan kapal yg terletak diluar bangunan dermaga
Turning basin, kolam perputaran, tempat berputarnya kapal
Fasilitas Navigasi, yaitu : Ship Channel, jalan kapal yg ditandai ramburambu dan Entrance channel, jalan masuk pelabuhan
Alat Bantu Navigasi
Light buoy, lampu2 pelabuhan, sbg rambu pelayaran
Mercusuar, menara dg lampu untuk memandu kapal dan tanda letak
pelabuhan
Pelampung dg lampu buoy, sbg rambu pelayaran
Day beacons, rambu tanda terjdnya pendangkalan, bekas kapal tenggelam
Harbor light, lampu pd pelabuhan berfs untuk memberikan penerangan
pada alur pelabuhan pd malam hari

Fasilitas Pemeliharaan
Shipyards, lapangan penumpukan kapal yg diperbaiki
Drydocks, yaitu dermaga tempat perbaikan kapal

FASILITAS DARAT
Terminal Pelabuhan, terdiri dari : fas penanganan pnp, fas pengaturan/
pengoperasian pel, fas pelayanan kapal (supplai air/bbm, bengkel
gudang,dll), fas transportasi(jalan dan pelataran parkir)
Terminal penumpang,tempat penampungan, pemrosesan dan penerusan
kegiatan penumpang dan barang ke berbagai jalur yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai