Disampaikan oleh :
Paryanto, S.Kep., Ns.
Ketua HIPPII Cabang Surakarta
Pertemuan Ilmiah Tahunan HIPPII di Surabaya, 5 7 Nopember 2015
CDC 2002
CDC 2009
PENDAHULUAN
ISK HAIs :
Infeksi Rumah Sakit paling sering
40 % total Infeksi Rumah Sakit
> 1 milliar kasus
Berhubungan dengan instrumentasi
kateter urine 66 86 %
Kateter urine Predisposisi Bakteriuria &
UTI William DH et al. Minerva Urol Neprhol 2004; Johnson JR et. al
(Hospital Infections 2007 )
Ann Intern Med 2006 ; Foxman B. Am J Med 2002 ; Nickel JC. J Urol 2005 )
PATOGENESIS
1. Kuman di meatus uretra bagian distal dapat langsung
masuk ke saluran / kandung kemih ketika kateter
dimasukan.
2. Pada indwelling kateter mikroorganisme bermigrasi
sepanjang permukaan luar kateter di mukosa periuretra
atau sepanjang permukaan dalam kateter, setelah terjadi
kontaminasi pada kantong penampung urine atau
sambungan antara kantong penampung dengan pipa
drainase.
Dalam 8 jam setelah insersi terbentuk biofilm pada
permukaan kateter
Diagnosis ISK
Tanda infeksi sebagai akibat dari
pemasangan kateter > 48 jam
Pyuria > 10 leukosit/LPB sedimen urin atau
>10 leukosit/mL atau > 3 leukosit/LPB dari
urine tanpa dilakukan sentrifus
Nitrit dan/atau leukosit esterase positip
dengan carik celup (dipstick)
Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil
pemeriksaan urine kultur > 105 cfu / mL
Dokter yang merawat menyatakan adanya ISK dan
diberi pengobatan antimikroba.
Klasifikasi ISK
1. Simptomatik
2. Asimptomatik
3. ISK lainnya
1 kriteria :
Demam ( temp > 38. c )
ISK Lainnya
Harus memenuhi salah satu kriteria:
Ditemukan kuman yang tumbuh dari
cairan
Ada abses atau tanda infeksi lain yang
dapat dilihat, pemeriksaan langsung
selama pembedahan atau histopatologi
Ada 2 tanda berikut: demam (>38 c), nyeri
lokal, nyeri tekan pada daerah yang
dicurigai infeksi
Teknik penghitungan
Diseminasi laporan
Data infeksi rate ISK dilaporkan dan dibahas cara PPI
dengan ruangan terkait
Laporan rate infeksi ISK dan rekomendasi dibuat
dalam waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun
kepada Pimpinan RS, Komite Medik,
Departemen/Instalasi terkait, Ka Ruangan
Bila ada KLB dilaporkan segera ke Pimpinan RS,
Komite Medik, Departemen/Instalasi terkait, Ka
Ruangan
Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat
memanfaatkan informasi tersebut untuk menetapkan
strategi pengendalian infeksi nosokomial.
-Kebijakan/Standar prosedur
-- tugas yg jelas
Identifikasi risiko
Apa penyebab terjadinya infeksi?
Bagainama cara transmisi?
Siapa saja yg berisiko?
(pasien, petugas atau lingkungan)?
Perlakuan risiko
Analisa risiko
Hindari risiko
External
Terkait dengan
komunitas
Terkait dengan
bencana
Persyaratan
peraturan dan
akreditasi
Internal
Terkait pasien
Terkait petugas
Terkait prosedur
Peralatan
Lingkungan
Pengobatan
Sumber daya
Probability
4
Expect it
Current Systems/Preparedness
Score
Likel
y
May
be
Rar
e
Nev
er
Loss of
life/
limb
Function/
financial
Serio
us
Loss
(functi
on/
financ
ial/
legal
Prolon
ged
Length
of
stay
Moderate
Clinical/fina
ncial
Minim
al
Clinic
al/
financ
ial
non
e
Poo
r
Fair
Goo
d
Soli
d
Bundle ISK
Pemasanagan
Cateter tidak
sesuai
kebutuhan
Tidak melakukan
Hand Hygiene
Teknik inserti
kurang benar
2
2
2
Tidak dilakukan
maintenance
Tidak
dilakukan
perawatan
Tidak segera
1
2
1
2
2
2
1
2
1
2
TK Risk
Deskripsi
kejadian
Never
Tidak pernah
Rare
Maybe
Likely
Expect it
TK RIKS
Deskripsi
Dampak
Minimal
clinical
Moderate
clinical
Prolonged
length of
stay
Temporer
loss of
function
Katatropik
TK RIKS
Deskripsi
Kegiatan
Solid
Good
Fair
Poor
None
SKOR =
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem yang ada
Pendahuluan
Metode Plan-Do-Study-Act adalah pendekatan
ilmiah untuk menguji Perubahan dan melakukan
Perbaikan dengan menerapkan 4 langkah :
Plan,
Do,
Study,
Act.
Siklus PDSA
Plan adalah mengidentifikasi tahap
perubahan untuk perbaikan;
Do adalah tahap menguji perubahan yang
telah dilakukan;
Study adalah tahap meneliti keberhasilan
perubahan;
Act adalah tahap mengidentifikasi adaptasi
dan menginformasikan siklus baru.
Sumber : Michael J.Taylor, dkk. 2013.
Systematic review of the application of the plan-do-study-act method to improve quality in healthcare. BMJ
Quality and Safety Online.
Form PDSA
Topik Uji Coba
Siklus : .........
PLAN
Saya berencana :
Saya berharap :
Tindakan yang akan dilakukan
DO
Apa yang diamati ........
STUDY
Apa yang dapat dipelajari ?
Apakah sesuai dengan measurement goal ?
ACT
Apa yang dapat anda simpulkan dari siklus ini ?
Rekomendasi ( CDC)
Kategori 1 : sangat dianjurkan diadopsi
Kategori 3 :
Tidak begitu dianjurkan diadopsi
PENUTUP
Sistem surveilans yang baik dan benar akan memberikan
informasi epidemiologi yang akurat sehingga sistem
kewaspadaan dini dapat berjalan dengan baik.
Penentuan prioritas masalah yang dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif sangat mempengaruhi rencana tindakan Tim
PPI.
Surveilan, ICRA dan PDSA kegiatan yang saling
berhubungan dalam mengidentifikasi tahap perubahan untuk
perbaikan.