Anda di halaman 1dari 22

TUGAS TEXT BOOK

READING

Pembimbing: dr. Joni Budhi Satriyo, M. Kes., Sp. An

Pramesti Octa Laura


Deta
Diatri Eka Denta
Nabilah
Septian Tri Anggara

NEUROFISIOLOGI NYERI (CHAPTER 6)


Nosisepsi, persepsi dari stimulus stimuli berbahaya yang berasal
dari tubuh, adalah bagian dari mekanisme proteksi biologis.
Perbedaan tipe jaringan berkaitan dengan mekanisme sensorik
yang berbeda. Dari hal ini, sensasi kutaneus dipelajari paling
banyak, dan merupakan tipe sensasi yang paling banyak
diwaspadai oleh manusia

Nosisepsi Kutaneus
Secara umum, perubahan pada jaringan seperti tekanan, panas
atau kerusakan, akan mengaktivasi reseptor pada ujung perifer
saraf sensorik. Aktivasi ini akan memroduksi satu atau lebih aksi
potensial di neuron, yang akan dikonduksi ke sistem saraf pusat dan
akhirnya ke otak.
Nosiseptor dapat dispesialisasikan sebagai stimulus suhu
ekstrem, atau mekanis, atau sebagai polimoda (sensitif terhadap
suhu ekstrem atau stimulus mekanis, dan juga kimia). Sekali
nosiseptor teraktivasi, mereka akan membentuk aksi potensial di
serabut C yang tidak termyelinisasi dan serabut A bermyelin tipis.

Nosisepsi Somatik Dalam


Struktur sendi dan otot dipersarafi oleh serabut A, A dan C.
Serabut A memiliki mekanoreseptor khsus yang merespon
perubahan posisi, gerakan dan aktivitas.
Nosisepsi Viseral
Visera memiliki dua kumpulan saraf aferen: satu yang mengikuti
saraf simpatis dan parasimpatis dari saraf sacral kembali ke medula
spinalis, sedangkan yang lain, mengikuti saraf vagus parasimpatis
ke batang otak.

Nyeri Alih
Nyeri alih adalah nyeri yang dirasaka saat jarak dari dan di
jaringan berbeda dari asal stimulasi nosisepsi. Ini adalah fenomena
yang berasosiasi dengan sistem saraf non-patologi, dan oleh karena
itu harus dibedakan dari nyeri neurogenik seperti nyeri akar saraf.
Mekanisme pasti belum jelas, tapi mungkin, perubahan yang terjadi
pada proses sensori di dorsal horn, memiliki peran dalam hal ini

Gambar : Dua model teoritik nyeri alih. (A) Model konvergensi-proyeksi menunjukkan
bahwa daerah kulit dan jaringan yang lebih dalam seperti sendi atau viscera memiliki
pengaruh yang sama pada neuron sekunder di dorsal horn. (B) model konvergensi-fasilitasi
menunjukkan bahwa rangsangan nosiseptif dari struktur yang lebih dalam menciptakan
rasa sakit dengan memfasilitasi rasa nyeri di kulit menuju neuron sekunder di dorsal horn.

SENSITISASI PERIFER
Di luar kerusakan saraf perifer, sel yang rusak juga melepaskan
beberapa unsur kimia seperti histamin, bradikinin, serotonin, dan
prostaglandin, beberapa diantaranya adalah mediator inflamasi
yang dilepaskan sebagai bagian dari respon inflamasi.
Kimiawi ini dapat menstimulasi nosiseptor secara langsung (misal
membuatnya terdepolarisasi), atau mensensitisasinya (membawa
potensi membran lebih dekat ke ambang depolarisasi), sehingga
stimulus lain lebih mungkin untuk menstimulasi mereka. Yang
dijelaskan terakhir dikenal sebagai sensitisasi perifer.

SENSITISASI SENTRAL
Sensitisasi sentral, mungkin terjadi sebagai hasil dari inflamasi
persisten atau kerusakan saraf perifer

Perifer, lokal dan dibawahnya mempengaruhi proses nosiseptif di dorsal horn. Aktifitas
nosiseptif serat C dapat dilemahkan di permukaan dorsal horn oleh rangsangan serat A
(1). stimulasi serat C ke pusat sensitisasi (2), yang kemudian dapat melibatkan serat A
di nosiseptif (3). sampai sejauh mana stimulasi A mempengaruhi nosisepsi sebagian
bergantung pada pengaruh dari otak, yang dapat memfasilitasi atau menghambat (4).
Pengaruh tersebut berdampak pada berkembangnya pusat sensitisasi (5). Nosisepsi
menjadi rasa nyeri tergantung pengaruh rasa sakit secara psikologis dan pusat
pengendali rasa sakit(6). Serta bersamaan dengan stimulasi A (7).

PENURUNAN INHIBISI
DAN FASILITASI
Satu dari temuan paling kuat tentang ilmu nyeri adalah bahwa
otak tidak menerima informasi sensoirk dari tubuh dan sekitarnya
begitu saja, tapi, ia juga dapat memilih dan memodifikasi input-nya
sendiri.
Bukti laboratorium menunjukkan bahwa peradangan dan
neuropati perifer, dimana fasilitasi merupakan pengaruh awal otak.

PENILAIAN NYERI (CHAPTER


7)
1. Memahami perbedaan antara penilaian nyeri dan pengukuran nyeri.
2. Menjelaskan jenis evaluasi nyeri yang sering digunakan
3. Menjelaskan beberapa alat pengukuran nyeri yang paling sering digunakan.
4. Mengetahui beberapa konsensus pedoman penilaian nyeri.
5. Memahami akibat dari budaya, etnis, agama, dan jenis kelamin terhadap penilaian

DEFINISI
Nyeri adalah fenomena subjektif yang bertolak belakang dengan
pengukuran objektif.
Jenis pengukuran nyeri
1. pengukuran laporan sendiri (cth skala, gambaran, kuesioner, catatan harian)
2. pengukuran observasional (cth ukuran kebiasaan, fungsi, jangkauan gerak)
3. pengukuran fisiologis (cth detak jantung, pulsasi)

Penelitian sebelumnya oleh Woolf & Decosterd (1999) menganjurkan sebuah


penilaian berbasis wawancara terhadap nyeri pasien. Hal ini meliputi aspek nyeri
seperti:
Apakah nyeri spontan atau dicetuskan?
Apa sifat dan intensitas stimulus jika nyeri dicetuskan?
Apa kualitas nyeri?
Apa distribusi nyeri?
Apakah nyeri bersifat kontinu atau intermiten?
Apa intensitas nyeri?

Evaluasi nyeri yang sering digunakan dalam mendeskripsikan nyeri


Penilaian
Skala visual
meliputi

Gaya
Status psikometri
Kegunaan
analog Self report terdapat Keakuratan skoring pada Mengukur
skala sejumlah tipe, misalnya garis

vertical,

10

cm

sering nyeri,

horizontal gaya vertical, horizontal, dipertanyakan

dan angka

cepat,

diulangi

thermometer plastik

intensitas
secara

dapat
rutin,

dan tidak membutuhkan


Bahasa yang kompleks.
Berguna

Mc

Gill

Questionnaire

Pain Self

report

(MPQ) adjektif

20

untuk

set Skor

total

dan

dalam

nyeri

kanker
skor Mengukur kualitas nyeri,

memilih dimensi

tiga

dimesi

afektif,

juga memiliki formulir sati dari tiap kategori Reliabilitas dan validitas evaluative, sensoris.
singkat (MPQ-SF)

relevan

yang

baik.

Beberapa Banyak

digunakan

Formulir singkat memiliki masalah dengan kadar dalam penelitian klinis.


15 adjektif ceklis dan kesulitan kata-kata yang
dua
Pain

skala

intensitas digunakan

nyeri
Drawing Self report dengan area Skala

(berbagai protocol)

penilaian

gambar dan jenis nyeri dikembangkan


dengan

symbol

pada gambar

nyeri

telah Mengindentifikasi
untuk nyeri

yang

lokasi

dirasakan

memiliki klien

garis depan dan belakan validitas yang jelek

Validitas yang tinggi bagi

tubuh manusia.

pasien

SKALA VISUAL ANALOG di isi oleh pasien


Untuk mendiskripsikan nyeri berdasarkan skala
numerik

Gambar : gambaran nyeri Margolis dan


sistem skoring. Tubuh dibagi menjadi 45
area. Skor 1 diberikan jika ada nyeri dan
skor 0 jika tanpa nyeri, untuk tiap area.
Berat diberikan pada tiap area sesuai
dengan persentase body surface yang
dilapisi.

Beberapa cara untuk mengukur efisiensi diri berhubungan dengan nyeri


telah dikembangkan. Yang paling berguna adalah Movement and Pain
Prediction Scale (MAPPS), the Pain Self-Efficacy Gauge.
Seperti apda tabel berikut :

Penilaian

Gaya

Kuesioner

Status Psikometris

Kegunaan

keyakinan Self-report 16 item dalam Hanya penelitian awal hingga saat ini, namun Untuk mengukur keyakinan kekhwatiran-pengelakan tentang aktivitas

kekhawatiran-pengelakan

satu halaman tunggal

menunjukkan reliabilitas test-retest yang baik, dan kerja dan fisik, terutama pada pasien dengan nyeri pinggang
struktur 2 faktor yang relative stabil

Movement and pain predictions 10 item pada skala penilaian Korelasi antara 7 respon self-efficacy dan pergerakan Menilai ekspektasi self-efficacy, ekspektasi respon nyeri dan alasan
scale (MAPPS)

10 poin dengan gambaran aktual


sekuensial

tidak menyelesaikan pergerakan

tentang

pergerakan tertentu
Survey of Pain Attitudes- Revised Self-report (57 item)

Konsistensi internal, validitas diskriminan, validitas Menilai tujuh keyakinan yang mempengaruhi pengaturan jangka

(SOPA-R)

konstruksi, dan struktur factor adalah adekuat

Skala 5 poin Likert

panjang nyeri kronik merupakan hal yang paling berguna bagi nyeri
pinggang

The gauge

Self report 27 item pada Telah menunjukkan konsistensi internal yang baik Menilai kepercayaandiri seseorang dalam kemampuannya melakukan
skala 1-10 poin Likert

dan reliabilitas tes retes baik

rentang aktivitas dasar di rumah tanpa bantuan

Mendukung validitas konvergent


Illness Behaviour Questiopnnaire

Tujuh skala untuk menilai perilaku penyakit abnormal pada nyeri


kronik dan kondisi lain ketika respon pasien tampak berbeda dengan
patologi fisik. Ini digunakan secara luas

Kuesioner strategi coping

Self-report

Untuk menentukan kegunanan strategi copin kognitif dan perilaku


dalam berurusan dengan nyeri. Inoi digunakan secara luas.

Pain

Beliefs

and

Perceptions Self-report

Inventory

Beberapa berargumen apakah ini memiliki 3 atau 4 Alat ini memiliki beberapa kegunaan, tetapi tidak luas seperti SOPA-R
subskala valid

Pain Self efficacy Questionnaire Self-report pada kuesioner Konsistensi internal dan reliabilitas tes dan retest Dikembangkan special untuk nyeri kronik
10

item,

menggunakan dapat diterima

skala 7 poin
Dukungan untuk konstruksi dan validitas bersamaan Untuk menilai kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas walaupun
nyeri

TERDAPAT DELAPAN LANGKAH SEKUENSIAL


POTENSIAL YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM MENILAI
FUNGSI:
1. tanyakan pasien untuk memberitahukan tentang aktivitas mereka
2. selesaikan aktivitas dalam daftar aktivitas sehari-hari
3. observasi performa pada tugas
4. meminta pasien menyelesaikan catatan harian aktivitas.
5. staff mengobservasi level aktivitas pasien.
6. menggunakan pengukuran automatis pada waktu aktivitas.
7. penguakutan kapasitas fisik
8. sebuah evaluasi kapasitas fungsional

Tabel. evaluasi yang sering terhadap akibat nyeri


penilaian
Gaya
Status psikometris
Kegunaan
Survey
kesehatan Self-report
Memiliki validitas dan reliabilitas sempurna Didesain untuk mengukur status kesehatan
bentuk singkat

Memiliki delapan skala: keterbatasan dalam


aktivitas fisik, aktivitas social, peranan aktivitas,
nyeri badan, kesehatan mental, vitalitas, persepsi
kesehatan umum

Catatan

harian Self-report

aktivitas sehari-hari

Terdapat dukungan untuk reliabilitas dan Monitor jenis aktivitas dan durasinya per jam
validitas catatan harian untuk pasien nyeri atau setengah jam
kronik di rumah

Juga monitor intensitas nyeri dan asupan obat


Buat rekaman terstruktur

Profil

aktivitas Self-report, hingga 94 Meliputi sampel nyeri kronik dalam sampel Dapat

manusia (HAP)

item

normative
Norma diatur bagi usia dan jenis kelamin
berbeda

digunakan

untuk

menentukan

gangguan fisik dalam aktivitas sehari-hari

efek

Tabel evaluasi nyeri multidimensional


Penilaian
Gaya
Integrated
Self-report

Status Psikometri
Dukungan preliminasi

Psychosocial
Assessment

Kegunaan
Ini merupakan set enam alat, yang merupakan kombinasi evaluasi intensitas
nyeri, disabilitas, strategi coping, depresi, sikap terhadap nyeri, dan perilaku

Model

sakit

(IPAM)

Menyediakan

gambaran

keseluruhan

pengaturan

psikososial

yang

berhubungan dengan nyeri kronik


Kuesioner

nyeri Self-report

McGill

20

set

kata Dukurang yang diinginkan untuk struktur dasar, reliabilitas, Digunakan utnuk menilai kualitas nyeri dalam tiga dimensional: afektif,

menggambatkan rasa sakit dan validitas

evaluative, dan sensori

yang dipilih pasien dan


relevan

Multidimensional
Pain

Self-report 61 item dalam Ini diuji dengan baik untuk reliabilitas dan kuat secara Pengukuran mempengaruhi aktivitas, dukungan social, keparahan nyeri,

Inventory tiga skala

(WHYMPI)

psikometris

kontrol diri, mood negative, respon terhadap yang lain, kemampuan untuk

Item terbagi menjadi 12 subskala

melakukan aktivitas, mis. pekerjaan rumah, aktivitas social

Multiperspective

Pemeriksaan fisik oleh dua Telah terbukti reliabel dan valid dalam penelitian awal Digunakan kebanyakan dalam menilai pasien dengan nyeri kronik untuk

Multidimensional

dokter

Pain

plus

Assessment subjektif klien

Protocol (MMPAP)

Self-report reliabilitas tes-retest dapat diterima


Merupakan protocol standar

pengobatan dan mengukur hasilnya


Dapat memprediksi perekrutan di mada depan untuk aplikan yang mengalami
disabilitas

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENILAIAN DAN PENGUKURAN
Keinginan sosial
Kompensasi
Masalah memori
Sikap terapis

Anda mungkin juga menyukai