202373005
NIM : 202373005
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik keperawatan dasar.
(........................................................) (...............................................................)
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(............................................................)
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI
1. Konsep Kebutuhan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
1.1 Definisi
Nyeri merupakan bagian dari pengalaman hidup sehari-hari. Nyeri mempunyai sifat
yang unik, karena di satu sisi nyeri menimbulkan derita bagi yang bersangkutan, tetapi disisi
lain nyeri juga menunjukkan suatu manfaat (Syaifudin,2011).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial menyebabkan kerusakan jaringan
(Perry & Potter, 2010).
Nyeri bukan hanya merupakan modalitas sensori tetapi juga merupakan suatu
pengalaman. Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri
didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan adanya atau potensi rusaknya jaringan atau keadaan yang
2.4 Patofisiologi
Bila terjadi kerusakan jaringan/ancaman kerusakan jaringan tubuh, seperti
pembedahan akan menghasilkan sel-sel rusak dengan konsekuensi akan mengeluarkan zat-
zat kimia bersifat algesik yang berkumpul sekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri. akan
terjadi pelepasan beberapa jenis mediator seperti zat-zat algesik, sitokin serta produk-produk
seluler yang lain, seperti metabolit eicosinoid, radikal bebas dan lain-lain. Mediator-
mediator ini dapat menimbulkan efek melalui mekanisme spesifik.
Tabel 2.1 Zat-zat yang timbul akibat nyeri
Zat Sumber Menimbulkan Efek pada aferen
nyeri primer
Kalium Sel-sel rusak ++ Mengaktifkan
Serotonin Trombosis ++ Mengaktifkan
Bradikinin Kininogen plasma +++ Mengaktifkan
Histamin Sel-sel mast + Mengaktifkan
Prostaglandin Asam arakidonat dan sel rusak ± Sensitisasi
Lekotrien Asam arakidonat dan sel rusak ± Sensitisasi
Substansi P Aferen primer ± Sensitisasi
Pathway
1. Stimulasi Kimia (Histamin, bradikirun, 2. Inflamasi
prostaglandin, bermacam-macam asam)
2. Pembengkakan Jaringan 3. Keletihan
3. Spasmus Otot 4. Kanker
4. Kehamilan 5. Agen Cedera ( Biologis)
Deformitus
( Edem, Lesi, Tanda Infeksi, Pus/Nanah )
Reseptor Nyeri
( A Delta Dan Serabut C )
Spinal Cord
Thalamus Cortrex Cerebral
Effector
MK : Rasa Nyeri
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas
Kaji identitas pasien dengan meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, suku
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur femur yang belum dilakukan
tindakan pembedahan.
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang
nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap pasien. Ini bisa
tertentu seperti kanker tulang dan penyakit lain yang menyebabkan fraktur
patologis yang sering sulit untuk menyambung. Selain itu, penyakit diabetes
dengan luka di kaki sangat beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik
Mengkaji apakah pasien mempunyai riwayat alergi obat, makanan, minuman, dll.
yangsering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung
1) Pola Pernafasan
Pada kasus fraktur post operasi yang keluhan gangguan pernafasan efek dari
2) Pola Nutrisi
melebihi kebutuhan sehari-harinya seperti kalsium, zat besi, protein, vit. C dan
kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan
3) Pola Eliminasi
Untuk kasus fraktur pre operasi perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi,
warna serta bau feces pada pola eliminasi alvi. Sedangkan pada pola eliminasi
uri dikaji frekuensi, kepekatannya, warna, bau, dan jumlah. Pada kedua pola
Semua pasien pre operasi fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak,
sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur pasien. Selain itu
pasien menjadi berkurang dan kebutuhan pasien perlu banyak dibantu oleh
orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas pasien terutama
5) Psiko-sosial-spiritual
Pasien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena
Dampak yang timbul pada pasien fraktur yaitu timbul ketakutan akan
Dampak pada pasien fraktur yaitu, pasien tidak bisa melakukan hubungan
seksual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa
nyeri yang dialami pasien. Selain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya
Pada pasien fraktur pre operasi yang menjalani rawat inap perlu dikaji siapa
penting untuk dirinya,kegiatan agama apa yang biasa dilakukan dan yang
mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis). Hal ini perlu
untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana spesialisasi
Kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada
kasus fraktur biasanya akut. Tanda-tanda vital tidak normal karena ada
2.1.8.2 Kesadaran
2.2.1 Nyeri Akut berhubungan dengan Agen cedera fisik (trauma jaringan lunak) ditandai dengan
2.2.2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang
2.2.3 Risiko Infeksi : Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik Faktor Risiko
2.3 Rencana Asuhan Keperawatan Intervensi
Tujuan dan Kriteria Hasil SIKI
No Diagnosa Keperawatan
SLKI
.
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses
a. Independent implementations
dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya,
seperti dokter. Contolnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus,
kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan
kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek
samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal
klien, serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan
c. Dependent implementations
profesi lain, seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya
dalam hal IMP, pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat
oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
3.4 Evaluasi
yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal
dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian keberhasilan adalah tahap
apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya
(Sitanggang, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.