Anda di halaman 1dari 4

TAKE HOME EXAM

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR
NAMA :
NPM :
1.
2.
3.Jelaskan konsep nyeri dan jalur nyeri serta bagaimana prosedur manajemen nyeri yang di
rekomendasikan untuk pasien post operasi ?
Jawaban :

KONSEPNNYERI

Nyeri pasca operasi merupakan efek klinis yang biasa dijumpai pada pasien yang
menjalani operasi. Nyeri yaitu suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan, berkaitan dengan kondisi aktual atau potensial kerusakan jaringan atau luka
sayatan. Tipe nyeri ada dua jenis; pertama nyeri nosiseptif yang disebabkan oleh aktivasi
nosiseptor (reseptor nyeri) sebagai respon terhadap stimui yang berbahaya; kedua adalah nyeri
neuropatik yang disebabkan oleh sinyal yang diproses di sistem saraf perifer atau pusat yang
menggambarkan kerusakan sistem saraf.

JALUR NYERI
Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku. Stimulus penghasil nyeri
mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer. Serabut nyeri rmemasuki medulla spinalis dan
menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di dalam massa berwarna abu-
abu di medulla spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor,
mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke
korteks serebral. Sekali stimulus nyeri mencapai korteks serebral, maka otak menginterpretasi
kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta
assosiasi kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri (McNair, 1990 dikutip dari Potter &
Perry 2006).
Nyeri diawali sebagai pesan yang diterima oleh saraf-saraf perifer. Zat kimia (substansi
P, bradikinin, prostaglandin) dilepaskan, kemudian menstimulasi saraf perifer, membantu
mengantarkan pesan nyeri dari daerah yang terluka ke otak. Sinyal nyeri dari daerah yang terluka
berjalan sebagai impuls elektrokimia di sepanjang nervus ke bagian dorsal spinal cord (daerah
pada spinal yang menerima sinyal dari seluruh tubuh). Pesan kemudian dihantarkan ke thalamus,
pusat sensoris di otak di mana sensasi seperti panas, dingin, nyeri, dan sentuhan pertama kali
dipersepsikan. Pesan lalu dihantarkan ke cortex, di mana intensitas dan lokasi nyeri
dipersepsikan. Penyembuhan nyeri dimulai sebagai tanda dari otak kemudian turun ke spinal
cord. Di bagian dorsal, zat kimia seperti endorphin dilepaskan untuk mengurangi nyeri di daerah
yang terluka (Potter & Perry, 2006).
Menurut Andormoyo (2013), dalam proses nyeri akan melewati beberapa tahapan yang
diawali dengan stimulasi, transduksi, transmisi, persepsi, dan modulasi. Stimulasi, dimana
pesepsi nyeri diantarkan oleh neuron yang bertindak sebagai reseptor, pendeteksi stimulus,
penguat, dan penghantar menuju sistem saraf pusat. Reseptor khusus tersebut dinamakan
nociceptor. Nociceptor ini terdapat pada kulit, organ visceral dan permukaan sendi. Transduksi,
merupakan proses ketika suatu stimuli nyeri diubah menjadi suatu aktivitas listrik yang akan
diterima ujung-ujung saraf. Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik (tekanan), suhu (panas) atau
kimia (subtansi nyeri). Transmisi merupakan dimana terjadinya proses penerusan implus nyeri
dari nociceptor saraf perifer melewati cornu dorsalis dan corda spinalis menuju korteks serebri.
Cornu dorsalis dari medulla spinalis dapat dianggap sebagai tempat memproses sensori.
Modulasi adalah proses pengendalian internal oleh sistem saraf, dan dapat meningkatkan
atau mengurangi penerusan dari implus nyeri. Persepsi merupakan hasil rekontruksi susunan
saraf pusat tentang implus nyeri yang diterima.
Rekonsrtuksi merupakan hasil interaksi sistem saraf sensoris, informasi kognitif dan
pengalaman emosional. Persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan. Setelah
sampai ke otak, nyeri yang dirasakan secara sadar dan menimbulkan respon berupa perilaku dan
ucapan yang merepons adanya nyeri.
Perilaku yang ditunjukkan seperti menghindari stimulus nyeri, atau ucapan akibat respon
seperti” aduh”, “auw”, dan “ah”.

MANAJEMEN NYERI POST OPERASI


Manajemen nyeri post operasi bertujuan untuk meminimalisasi rasa tidak nyaman pada
pasien, memfasilitasi mobilisasi dini dan pemulihan fungsi, dan mencegah nyeri akut
berkembang menjadi nyeri kronis. Kesehatan mental dapat mempengaruhi penyembuhan pasien
dan kerentanan psikologis dapat memprediksi nyeri post operasi berat. Edukasi sebelum
dilakukan operasi atau pembedahan dapat mengurangi kecemasan dan kepuasan pasien. Pilihan
terapi analgesik bergantung pada jenis pembedahan yang didapatkan pasien.
Penggunaan pedoman manajemen nyeri dalam program rehabilitasi sebaiknya dilakukan.
Pemberian analgesik kombinasi dari jenis yang berbeda dapat menghasilkan efek yang lebih
ataupun sinergis. Teknik analgesik regional sedang dikembangkan menjadi regimen analgesik
multimodal. Diagnosis nyeri neuropatik akut biasanya ditegakkan secara lambat setelah operasi.
Jumlah nyeri yang diderita pasien berhubungan dengan luasnya kerusakan jaringan dan daerah
pembedahan atau operasi.
Operasi pada regio thorak dan abdomen bagian atas lebih nyeri dibandingkan prosedur
operasi yang dilakukan pada region abdomen bagian bawah yang mana lebih nyeri dibandingkan
operasi daerah tungkai. Tindakan operasi penggantian sendi juga mengakibatkan nyeri berat post
operasi. Nyeri memiliki komponen sensorik dan emosional yang berinteraksi untuk
menghasilkan keseluruhan rasa nyeri. Nyeri yang terus menerus setelah pembedahan dapat
mempengaruhi oleh pola tidur, fungsi fisik,dan mengganggu kesembuhan penyakit pasien dalam
berbagai tingkatan. Hal ini dapat terjadi pada masa rehabilitasi dan perawatan di rumah sakit
yang lama dan pada masa pemulihan fungsi. Pengendalian nyeri yang baik merupakan hal yang
penting untuk mencegah hasil yang buruk pada pasien seperti dapat terjadi hipertensi, iskemik
miokardial, aritmia, gangguan saluran pernafasan, ileus, dan penyembuhan luka yang buruk.

5. Jelaskan fisiologi tidur serta berapa kebutuhan tidur normal di semua tingkat usia ?
Jawaban
A. FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,yaitu Reticular
Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di bagian atas
batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan
dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta
emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan
pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
Tidur ditandai dengan:
1. Aktivitas fisik, minimal
 Perubahan-perubahan fisiologis tubuh dan
 Penurunan respon terhadap rangsangan eksternal
Meskipun tujuan dari tidur sebenarnya tidak jelas, namun diyakini bahwa tidur
diperlukan untuk memelihara kesehatan dan menjaga keseimbangan mental emosional.
Apabila kekurangan tidur akan mengakibatkan kondisi yang dapat merusak orang yang
mengalaminya.
Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur
diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
Sclain itu, stres pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga
menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-
fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama
efek pada sistem saraf yang dipeerkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh dengan
memulihkan kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan
aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.

B. KEBUTUHAN TIDUR
Kebutuhan tidur pada manusia tergantung pada tingkat perkembangan:
1. Tingkat Perkembangan
0 - 1 bulan
Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur
14 - 18 jam/hr
2. Masa bayi
1 bulan - 18 bulan 12 - 14 jam/ hari
3. Masa anak
18 bulan - 3 tahun 11 - 12 jam/hari
4. Masa prasekolah
3 tahun - 6 tahun 11 jam/hari
5. Masa sekolah
6 tahun - 12 tahun 10 jam/ hari
6. Masa remaja
12 tahun - 18 tahun 8,5 jam/hari
7. Masa dewasa
18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari
8. Masa muda paruh baya
40 tahun - 60 tahun 7 jam/hari
9. Masa dewasa tua
60 tahun keatas 6 jam/hari

Anda mungkin juga menyukai