Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk
melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta
semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga membantu
Anda mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.
Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ
sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan
organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja dengan mengambil
informasi melalui bagian tubuh atau indera tertentu, memproses informasi tersebut,
serta memicu reaksi, seperti membuat otot Anda bergerak, merasakan sakit, atau
bernapas.
Dalam menjalankan kerjanya tersebut, sistem saraf terbagi menjadi dua struktur atau
susunan, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang
menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh Anda. Adapun saraf tepi terbagi ke dalam
dua susunan besar, yaitu saraf somatik dan otonom.
Secara anatomi
2. Sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf yang di
dalam sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik) dan
dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum
tulang belakang.
Secara fungsional
1. Divisi aferan
Saraf tepi yang menghantarkan informasi sensorik dari reseptor (somatik dan viseral)
Reseptor : struktur sensorik yang mendeteksi adanya perubahan lingkungan internal atau
yang menerima rangsang tertentu
2. Divisi eferan
Dibagi menjadi :
Mengontrol kontraksi otot rangka secara volunteer atau sadar dan berupa respon yang
sederhana dan otomatis
Mengontrol kontraksi otomatis otot polos, otot jantung, dan sekresi kelenjar
B. Definisi Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut.
Nyeri adalah suatu mekanisme pertahanan bagi tubuh yang timbul bila mana jaringan
sedang dirusak yang menyebabkan individu tersebut bereaksi dengan cara memindahkan
stimulus nyeri (Guyton & Hall, 2008 dalam Saifullah, 2015).
Pengukuran skala nyeri dalam penelitian ini menggunakan Numeric Rating Scale
(NRS). Skala penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti alat deskripsi kita.
Klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0 – 10 (Taylor, 2011). Skala paling
efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi
terapeutik (Potter & Perry, 2006).
F. Penatalaksanaan
Pemberian terapi kompres hangat atau diberikan obat analgetik. Pola makan sehat
dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat membantu menurunkan
tekanan darah.
Distraksi yang mencakup memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada
nyeri dapat menjadi strategi yang berhasil dan mungkin merupakan mekanisme yang
bertanggung jawab terhadap teknik kognitif efektif lainnya. (Smeltzer dan Bare,2002).
Teknik relaksasi
Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan
ketegangan otot yang menunjang nyeri. Periode relaksasi yang teratur dapat membantu
untukmelawan keletihan dan ketegangan otot yang terjadi dengan nyerikronis dan yang
meningkatkan nyeri(Smeltzer dan Bare, 2002).
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://staff.ui.ac.id/
system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdf&ved=2ahUKEwia
Https://hellosehat.com
https://id.m.wikipedia.ord
(guyon & hall, 2008 dalam Saifullah 2015)
(potter & perry, 2006)
(herman et al, 2009)
(smeitzer dan bare, 2002)
(mas ad, 1993)